"Angel itu putrimu? Apa itu benar???" tanya Mei setelah polisi mengeluarkannya dari sel. Ia tidak mempercayai ucapan Ryo.
"Kenapa? Kamu sedang bersandiwara dan pura-pura tidak tahu kalau aku adalah Papa Angelica? Apa perlu aku ambil dulu Akta Kelahiran putri cantikku itu? Hm?"
"Kamu... Beneran sudah punya anak?" tanya Mei lagi. Kali ini dengan suara lebih rendah.
"Tante! Tante Mei!!!"
"Angel!?!"
Gadis kecil itu turun dari pangkuan wali kelasnya dan berlari ke arah Mei.
"Papa! Papa!!! Tante Mei bukan penculik! Angel tidak diculik! Justru Tante Mei sudah menolong Angel dari olok-olok teman sekolah Angel!"
Ryo dan Mei saling berpandangan.
"Angel! Kamu tidak tahu kalau Tante ini orang baik atau orang jahat! Kamu terlalu lugu dan polos!"
"Atas dasar apa aku hendak menculik Angel?" tanya Mei kembali kesal pada ucapan Ryo.
"Atas dasar kesal karena aku menolak kau untuk wawancara penerimaan karyawan baru!"
"Eh? Alasanmu tidak berdasar sama sekali! Aku tidak tahu kalau kau adalah CEO dari PT Kobane Kinba Co. Aku juga tidak tahu kalau kau adalah Papanya Angel! Itu semua hanya kebetulan saja. Dan kalaupun aku tahu kau adalah CEO PT Kobane Kinba Co., aku pasti sudah urungkan niat untuk melamar kerja di sana. Jadi aku tidak perlu bertemu denganmu lagi dan jadi sial begini!"
Ryo membulatkan matanya.
"Aku? Membuatmu sial? Bukannya kebalikannya?"
"Kau laki-laki bajingan! Tidak bertanggung jawab!"
"Apa??? Apa katamu???"
"Ya. Kau cowok bangs*t yang hanya sukanya bermain-main dengan perempuan. Betul kan?"
Ryo mengangkat telapak tangannya. Tetapi kembali ia turunkan setelah melihat Mei memejamkan mata dengan mimik ketakutan.
"Aku bukan lelaki seperti itu! Justru kaulah perempuan berhati dingin! Haish, sudahlah! Aku tidak ingin bertemu kau lagi!" umpat Ryo pada Mei.
"Kau pikir aku senang bertemu denganmu?"
"Tante, Papa...! Jangan bertengkar! Papa! Angel mau Tante Mei yang jadi pengasuh Angel! Angel tidak mau pengasuh lain!"
"Apa? Angel, please... Jangan buat Papa pusing kepala!"
"Papa...! Papa selalu sibuk. Angel kesepian juga sendirian. Kali ini Angel mau Tante Mei jadi pengasuh Angel!"
"Sayang, banyak pengasuh lain yang lebih baik dari pada Tante Mei. Papa akan carikan pengasuh yang profesional untuk menjagamu, Sayang!"
"Angel mau Tante Mei!"
"Angel!"
"No!"
"Please, My Baby Angel!"
"Huaaa... Huaaa, Papa jahat! Papa adalah orang yang jahat! Angel tidak mau jadi anak Papa lagiii!!! Huaaa..."
"Cup cup cup Angel sayang! Maaf, Tante tidak bisa jadi pengasuh Angel! Tante ini seorang Sarjana Farmasi. Pekerjaan Tante adalah meracik obat dan juga menimbang kadar zat kimia di dalamnya, Sayang! Angel bisa dapatkan pengasuh lain yang lebih baik dari Tante Mei!" Mei berusaha menenangkan gadis cilik berusia lima tahun itu.
"Tante tidak tahu? Angel adalah survivor cancer!"
"A_apa???"
Mei terbelalak. Matanya menatap lekat wajah polos nan imut dihadapannya itu.
"Iyakah?"
Angel mengangguk.
"Apa itu benar, Ryo?"
Ryo ikut mengangguk.
"Mengapa anak seimut kamu sampai terserang cancer? Ya Dewa!"
"Untuk itu, Tante harus mau jadi pengasuh Angel! Ya? Ya ya ya?"
Mei menelan saliva.
Ia tak berkutik menghadapi bocah cantik nan cerdas itu.
Tapi sejujurnya Mei ingin menolak. Ia tak ingin kembali berurusan dengan Ryo Yoshizawa lagi. Mei takut tak bisa mengendalikan perasaannya seperti dulu.
Ia telah berjanji, tidak akan pernah melakukan hubungan intim selain dengan suaminya nanti jika telah menikah.
Mei menyesal, pernah begitu mudahnya terhasut bujuk rayu laki-laki untuk naik ke atas ranjang.
"Sayang! Survivor itu artinya Angel sudah terbebas dari cancer! Jadi... Angel tinggal menjaga pola makan dan kesehatan lebih baik lagi. Maaf... Tante Mei harus mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan kemampuan Tante! Tante tidak bisa,"
"Tante jahat! Papa jahat! Angel mau pergi saja! Tidak ada yang sayang Angel!"
Tentu saja Mei dan Ryo tersentak kaget ketika Angel melesat berlari keluar kantor kepolisian dengan cepat.
"Angel!!!"
Angel sampai menabrak motor salah seorang petugas keamanan hingga tubuhnya terpental beberapa meter.
"Angel!!!"
Hari itu, akhirnya Mei Nagano meminta izin untuk berdoa di kuil sebelum menerima tawaran pekerjaan sebagai pengasuh putri tunggal Ryo Yoshizawa.
Mei pergi ke kuil shinto tak jauh dari rumah sakit tempat Angel mendapatkan perawatan.
Ia membungkukkan badannya di gerbang torii. Mei berjalan menyusuri trotoar di samping sando. Lalu mengambil segayung air di wadah temizuya untuk membersihkan tangan serta mulutnya dengan hati-hati dan penuh kesungguhan.
Mei kemudian membunyikan lonceng lalu berdoa. Berharap Dewa mendengar doa dan mengabulkan harapannya.
Keinginan Mei sederhana saja. Hanya ingin hidup bahagia.
Selesai berdoa, Mei memberi sedekah sesuai kemampuannya di kotak persembahan.
Tak lupa Mei mengambil peruntungan omikuji. Ramalan tentangnya cukup bagus. Mei akan mendapatkan keinginannya asalkan tetap mawas diru dan berserah pada kekuatan Dewa Penguasa Alam.
Mei juga mengambil balok ema. Yaitu balok kayu suci yang tersedia di kuil itu. Ia menuliskan kalimat "Kumohon, berilah aku bahagia!" Kemudian mengikatkannya diantara ema-ema lain di sekitarnya.
Ya Dewa! Inikah takdirku? Kembali ke kota Tokyo dan harus menjadi pengasuh putri tunggal dari pria yang dulu pernah meniduriku? Hhh...
...🍀BERSAMBUNG🍀...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
lina
apaan itu
2022-12-01
0
TK
sekalian bisa balas dendam gak 🤔
2022-11-20
1
TK
diri
2022-11-20
1