Suasana penjara masih di sibukkan dengan berbagai kegiatan para narapidana. Setelah makan siang dengan makanan yang rasanya tidak mungkin lolos hingga di tenggorokan, membuat Carlos meminta keringanan soal makanan.
Sungguh tidaklah mudah, bagi Carlos harus menghabiskan masa mudanya di dalam tahanan, sementara kasus yang ia terima hanya sebatas rekayasa.
Erika yang melihat sosok pria itu masih berdiri sendiri di pembatas pagar, sambil memegang cangkul dengan tangan yang masih dirantai, membuat gadis muslimah itu mendatangi Carlos ...
"Ha-hai ..." sapanya hanya sekedar basa-basi.
Carlos mendecih, "Ciih, lebih baik kau pergi dari hadapan ku, sebelum aku menancapkan cangkul ini ke kepalamu, Nona!"
Erika terdiam tak bergeming, wajah cantik itu hanya bisa tersenyum lirih mendengar ucapan seperti itu. Ia melemparkan satu handuk kecil pada Carlos, agar membersihkan wajah dari keringat yang mengucur deras.
Perlahan Erika membuka bibirnya untuk kembali bersuara, "Bisakah kita berbincang sedikit? Karena ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan."
Carlos mengalihkan pandangannya kearah narapidana lainnya, melihat sekeliling, untuk memastikan apa yang tengah di rencanakan oleh gadis muda tersebut, kemudian menjawab pertanyaan dengan pertanyaan dan raut wajah yang acuh, "Apakah aku melakukan kesalahan?"
Dengan cepat Erika mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkan bahwa ia hanya ingin berbincang selayaknya seorang teman. Bukan menghakimi atau menyakiti pria muda tersebut.
Akan tetapi, Carlos langsung meraih tubuh wanita itu, langsung mendekap gadis berhijab itu dari belakang, sebagai ancaman kepada sipir penjara lainnya, yang langsung berlari mendekati mereka berdua ...
"Hei! Apa yang kau lakukan! Lepaskan dia!" teriak salah satu sipir yang bertugas.
Dengan cepat Carlos mengedipkan sebelah matanya, mengarahkan rantai itu kepada leher Erika, agar segera melepaskan rantai sialan itu yang sudah tiga bulan mengikat kebebasan tangannya ...
"Aku akan melepaskan dia, jika kalian melepaskan rantai jahanam ini dari pergelangan tangan ku! Aku bukan maling! Aku di fitnah! Tapi tidak seorangpun yang percaya kepada ku!" teriaknya lantang.
Erika yang merasakan lehernya semakin terjerat oleh rantai yang terbuat dari besi tersebut, hanya bisa mencari kelemahan pada Carlos dengan melirik sedikit kebelakang, seketika ...
Dengan cepat Erika meraih lengan Carlos yang kekar, membalikkan tubuh tegap pria itu dengan kemampuan bela diri yang ia miliki ...
BRAK ...!
Tubuh Carlos terjerembab di tanah, membuat ricuh narapidana lainnya, yang langsung memukuli para sipir yang berada didalamnya.
BHUG ...!
BHUG ...!
Secepatnya Erika duduk diatas tubuh Carlos, menghujami pukulan-pukulan keras di wajahnya.
"Aku berbicara baik pada mu laki-laki sialan! Tapi kau malah ingin melukai aku! Terima ini!" geramnya.
BHUG ...!
BHUG ...!
Carlos hanya pasrah, menatap wajah cantik Erika, yang ternyata sangat berbahaya dari pikirannya. Ditambah, ia tidak ingin beradu otot dengan seorang wanita.
Dengan nafas terengah-engah yang menderu, bahkan masih terasa sangat sesak. Mereka berdua hanya terdiam saling menantang, namun Erika enggan untuk beranjak ataupun melepaskan kungkungan nya dari tubuh Carlos.
Carlos mendecih, menatap kearah langit yang sangat terik memancarkan sinarnya, "Apa yang kau inginkan dari ku! Aku merupakan orang yang tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Sudah tiga bulan aku berada di sini, tapi tak satu orangpun yang datang menjenguk ku! Malah kalian membuat ku seperti anjing yang terikat dalam kebebasan untuk bergerak!" sesalnya dengan rahang semakin mengeras.
Tanpa pikir panjang, Erika beranjak dari tubuh Carlos, menarik tubuh pria itu untuk berdiri, seperti tanpa beban, bahkan tak mengatakan bahwa pria itu memiliki tubuh yang sangat berat.
Semua mata tertuju pada mereka berdua, ada yang di hajar habis-habisan oleh sipir yang merasa kesal telah melakukan penyerangan pada mereka, ada juga yang hanya menyaksikan kedua insan tersebut.
"Bawa dia keruangan ku!" perintah Erika pada dua orang sipir yang memiliki bobot tubuh lebih tegap dari gadis tangguh itu.
Tak menunggu lama, mereka tiba di ruangan Erika, dengan pengawasan ketat, terhadap Carlos yang masih berada dalam penanganan khusus.
BRAK ...!
Dua orang sipir itu mendudukkan Carlos di kursi yang berada dihadapan Erika dengan paksa, tanpa mau mendengar teriakkan pria plontos tersebut.
"Sial! Kalian memperlakukan aku seperti binatang! Aku akan membalas perbuatan kalian!" hardiknya tidak terima.
Erika hanya menggelengkan kepalanya, meminta kepada para kedua sipir itu untuk segera meninggalkan ruangannya.
"Tinggalkan aku!"
Dengan sangat terpaksa Erika harus mengobati luka yang ada di wajah Carlos, tanpa harus di minta. Tidak ada kata maaf yang keluar dari bibir gadis itu, karena kali ini dia harus membantu pria itu.
"Apa yang kau lakukan sehingga mendapatkan hukuman mati? Kenapa kau tidak melakukan banding atau apalah untuk membantu mu. Kau bisa membayar satu orang pengacara untuk mengurus meringankan legalitas penahanan mu!" jelasnya dengan nada lembut.
Carlos hanya menyunggingkan senyuman tipisnya, sambil berkata, "Kenapa tidak kau yang melakukannya untuk ku! Maka aku akan melakukan apapun untuk mu, Nona!"
Erika menggeleng perlahan, "Tidak mungkin aku melakukannya, karena itu bukan tugas ku, Tuan Carlos Tevez!"
Carlos menautkan kedua alisnya, "Why? Bukankah kita bisa menikmati kehidupan bersama di dalam penjara ini? Tanpa perasaan takut ataupun berdosa. Aku sudah tidak ada harapan! Semua keluarga ku telah mati di bunuh oleh para mafia itu! Apa ada kata adil untuk ku, Nona! Bahkan tak satu orangpun yang mampu membela ku. Padahal, aku sudah membacakan semua pembelaan diri ku, tapi apa! Apa yang aku terima! Hukum terus berjalan dan aku hanya memiliki waktu lima tahun menghirup udara di sini. Setelah itu, EKSEKUSI MATI!!!"
Erika terdiam, ada segelintir perasaan yang berbeda saat ia mendengar penuturan dari Carlos. Perlahan dia melepaskan tangannya dari wajah Carlos, dan mengambil gunting untuk memotong plaster di pelipis pemuda tersebut.
"Augh ..." ringisnya saat Erika memotong tanpa sengaja menoreh luka yang lain di sudut matanya.
Sontak Erika sedikit kaget, dan langsung mengusap lembut pelipis pria tersebut ... "Ma-ma-maafkan aku. Aku tidak sengaja!"
Seketika ruangan Erika sedikit hening, karena dia mencari beberapa file tentang Carlos Tevez yang dimintanya kepada rekan sipir lainnya.
Berkali-kali Erika, menautkan kedua alisnya. Tidak sekali dua kali ia membaca artikel pembunuhan berencana yang Carlos lakukan satu tahun silam.
Kening gadis itu mengerenyit masam, kembali menoleh kearah Carlos yang duduk dihadapannya, dan kembali bertanya ...
"Apa yang bisa kau katakan pada pengacara ku, jika dia bisa membantu meringankan hukuman mu!"
Carlos mendecih angkuh, hanya menjawab, "Lakukan saja, maka aku akan menikahi mu! Tapi aku tidak akan mengikuti keyakinan mu, Nona!"
Pernyataan Carlos yang menohok, bahkan sangat jelas terdengar di telinga Erika, membuat dia tersedak sehingga terbatuk-batuk ...
"Apa kau gila akan menikah dengan ku? Aku tidak ingin menikah dengan narapidana seperti mu, apalagi di dalam penjara seperti ini. Di tambah lagi, kita sangat berbeda! Aku tidak mencintai mu, bahkan aku tidak mengenal siapa kamu!" tegasnya.
Carlos hanya tertawa sinis, kembali berkata, "Aku juga tidak memiliki perasaan apa-apa padamu, Nona. Tapi karena aku tidak bisa membalas semua kebaikan mu, yang ingin membantu ku. Makanya hanya pernikahan yang dapat aku tawarkan! Aku tidak memiliki uang, ataupun harta di luar sana. Makanya aku katakan pada mu, lakukan sesuatu untuk ku, maka aku akan melakukan apapun pada mu, Nona!"
Erika memberikan tangan kanannya, untuk menyalami Carlos, sebagai tanda kesepakatan mereka berdua di setujui ...
"Baik! Aku terima tantangan mu. Tapi kita menikah hanya di dalam penjara, tidak terjadi apa-apa jika kau bebas suatu hari nanti ..."
Carlos hanya tertawa mengejek, "Lakukan saja, karena aku sudah tidak mau berharap dengan semua drama yang di ciptakan oleh pria tua bangka bernama Landong! Kau cari saja keberadaan dia, maka dia akan memberi informasi tentang kepalsuan! Seharusnya, dia yang kalian bunuh, bukan aku!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Dwi Kustanti
keren Erika jadi sipir harus punya keahlian bela diri.. saya suka tokoh cewek yg kuat dan tidak lemah 😀
2022-11-29
1
Tari Gan
semangat up nya othorrr ku 🌹🌹
2022-11-19
1
Chm1327
ternyata Erika bisa bela diri, good novel 👍😬😂
2022-11-18
3