"Baiklah! Aku akan menaruhkan villaku yang berada di Kuningan, Indonesia. Itu cukup berharga. Do u remember when I won first prize in Biology Science in Singapore? The villa was a gift from my grandma.."
(Apa kalian ingat saat aku memenangkan juara satu Pengetahuan Biologi se Singapore? Villa itu adalah hadiah dari nenekku) seru Nathan setelah setuju dengan permainan mereka.
"Bukankah itu terlalu berharga? Itu adalah peninggalan dari grandma mu.." tanya Bryan yang sedikit terkejut tapi langsung di sela oleh Revian.
"Oh come on! Karna itulah yang menantang!" seru Revian dengan bersemangat, lalu ditimpal lagi oleh Nathan "Dan aku yakin aku yang akan menang!" sambil tersenyum lebar penuh percaya diri hingga menunjukkan rentetan giginya.
"Kurangi rasa percaya dirimu itu! Aku akan menaruhkan tanahku yang berada di Jakarta. Mungkin tidak sebanding dengan villa yang kalian punya, hanya sekitar 15 hektar, tapi itu adalah hadiah pertama dari dadku saat aku berusia 7 tahun.." ujar Bryan sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Hadiah pertama? Apa Dadmu tidak pernah memberi hadiah sebelum kau berusia 7 tahun?"
"Dadku selalu memberiku hadiah, bahkan saat aku memenangkan perlombaan - perlombaan kecil, dan hadiahnya selalu mainan handphone laptop atau sepeda dan aku senang. Tapi pada saat Ultahku ke 7, dadku malah meminta sidik jariku untuk surat kepemilikan tanah, aku sangat kesal pada saat itu karna bukan itu hadiah yang aku inginkan. Tapi pada saat aku hendak mengecap sidik jariku Dadku berkata "Kau akan jadi pria yang sukses melebihi aku!" Itu langsung membuatku senang dan berpikir bahwa itu adalah hadiah berharga pertama yang aku punya! Kau? Apa yang akan kau taruhkan? Apa apartemen di Londonmu?"
"Kenapa kalian semua menaruhkan yang ada di Indonesia? Aku tidak punya sesuatu berharga di indonesia.. emm Aku akan menaruhkan My First Lamborghini!" ucap Revian dengan serius.
"Wwhatt?! Are you seriously?!" (Apa?! Kau serius?!) Tanya Bryan dan Nathan yang terlihat sangat terkejut.
Lalu ditimpal lagi oleh Nathan "Bukankah itu Lamborghini pertamamu yang kau beli dengan uangmu sendiri?"
"Aku masih ingat kau membelinya dari hasil semua perlombaanmu, terutama karna mendapatkan hadiah saat memenangkan Computer Technology Science Competition di London. Itu sangat berharga bukan? Apa kau yakin akan memenangkan taruhan kali ini? Apa kau tidak takut akan kehilangan Your First Lamborghini ha?" Bryan yang menakut nakuti Vian.
Ya pada saat mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama lebih tepatnya kelas 9, Revian tiba- tiba izin libur sekolah karna pergi ke London untuk mengikuti Lomba Pengetahuan Teknologi Komputer itu.
Dan benar saja Revian memenangkannya dengan membawa hadiah uang dengan jumlah lumayan fantastis yang ia pakai untuk membeli Lamborghini nya.
Sebelumnya Revian sudah memiliki Lamborghini lain hadiah dari Daddynya tapi yang ini berbeda karna memakai uang hasil kerja kerasnya sendiri yang membuat Lamborghini ini sangat berharga.
"Uuhh.. Aku semakin tidak sabar akan memenangkan taruhan kali ini!" Semangat Nathan sambil menggosok gosokkan kedua telapak tangannya tapi langsung berubah kesal saal melihat ekspresi wajah Vian.
Vian yang mendengar perkataan teman temannya hanya tersenyum tipis menyunggingkan bibirnya dengan sangat sombong.
Nathan yang kesal melihat ekspresi Vian langsung berdiri dan menarik kerah baju yang dikenakan Vian, hingga Vian yang tadinya sedang duduk kini telah berdiri. Vian yang tidak terima ikut menarik kerah baju Nathan, hinga terjadilah tarik menarik.
Bryan yang dari tadi juga kesal melihat tingkah Vian akhirnya menyela.
"Kenapa kau tersenyum?! Apa maksud dari senyumanmu itu hah?! Kau tersenyum seolah - olah kau yang akan memenangkan taruhan ini!" Bryan yang dari tadi kesal karna sikap Vian yang terlihat sangat meremehkan akhirnya meluapkan emosinya.
Revian yang tidak terima dengan perkataan Bryan melepaskan cengkramannya dari kerah baju Nathan lalu mendorong nathan hingga Nathan melepaskan cengkramannya dan mundur beberapa langkah.
Kemudian Revian menghampiri Bryan Lalu "buugghh!" Revian memukul Bryan dengan sangat keras hingga Bryan yang tidak siap menerima pukulan kini jatuh tersungkur ke lantai karna tidak siap dengan pukulan yang di ia dapatkan dari Vian
"Kalau memang aku yang memenangkannya, kenapa hah?!"
Bryan yang tersungkur ke lantai, ia melihat Nathan dengan kesal dan langsung menghampiri Nathan.
"buughh!" Bryan memukul Nathan yang terlihat berdiri diam saja saat melihat dirinya dan sekarang sudah tersungkur sama seperti dirinya tadi.
Revian yang berdiri membantu Nathan yang terlihat masih terduduk di lantai kemudian mereka bertiga kembali duduk di sofa mereka dan saling menatap dengan tajam lalu "ahhahaaha!" terdengar tawa mereka bertiga yang pecah.
Seperti inilah mereka kadang saling melukai tanpa tersinggung satu sama lain. Dan itulah yang membuat pertemanan mereka bewarna dan tidak terasa hambar.
"Oh come on, Kita akan sangat jarang seperti ini lagi!"
"Ya, kau benar! Tapi aku belum sempat memukul siapapun!" jawab Nathan yang tadinya tertawa kini kesal
"Kita bisa melakukannya lain waktu! Sekarang kita cukup bersiap untuk menerima hasil kelulusan minggu depan!" seru Revian sambil mengambil red wine yang sudah datang dengan di antarkan pelayan lain.
"Hey! Kenapa kau yang bawakan? kemana pelayan cantik tadi?" tanya Nathan kepada pelayan lain tadi.
"Aku tidak tau tuan, dia yang menyuruhku dengan suara yang sedikit gemetar, untuk membawakan red wine ini pada kalian.. Permisi.." lalu pelayan itu pergi
"Look! Because of you, I lost my pretty maid!" (Lihat! Karna kau, Aku kehilangan pelayan cantikku!) ketus Nathan yang menyalahkan Revian
"Why me?" (Kenapa aku?) tanya Vian yang bingung karna di salahkan Nathan
"Perkataan dan sikapmu pada pelayan tadi terlalu arrogant dan dingin! Kau membuatnya takut!" Jelas Bryan dan dijawab "Oohh.." oleh revian, yang membuat Bryan menggeleng gelengkan kepalanya.
"Sudah sudah! Lebih baik kita bersulang untuk kelulusan dan taruhan kita minggu depan!" ajak Nathan kepada kedua temannya.
Lalu mereka bertiga mengangkat gelas yang berisi red wine lalu "Cheer's!"
Dan mereka kembali bercengkrama, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul dini hari.
"Stop wasting your time! Women will only drive you crazy!" (Berhentilah membuang buang waktumu! Wanita hanya akan membuatmu gila!) ketus Vian yang sudah sangat malas melihat tingkah Nathan dengan wanitanya.
"My time will not be wasted! I only have time for pretty women!" (Waktuku tidak akan terbuang! Aku hanya ada waktu untuk wanita cantik!) balas dengan Nathan santai sambil mengerlingkan mata pada wanita yang berada di sampingnya.
Tidak ingin lebih lama menyaksikan tingkah Nathan yang menggelikan, Revian menatap arloji yang melingkar di tangannya "I have to go home! Ini sudah sangat malam!" Sambil berdiri dari duduknya.
"Iya sepertinya aku juga harus pulang!" Timpal Bryan sambil melihat Nathan yang mulai mabuk sedang merayu wanita yang sudah berada di sampingnya entah sejak kapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
nona lavenderoof
Mohon dukungan like dan komennya ya;)
2022-11-26
8
abacadabra y
semangat thorr
2022-11-22
8