Bab 2

Rochor, Singapore

Tanpa terasa hari mulai gelap, Revian masih terus melajukan Lamborghini nya menelusuri jalanan kota Rochor tanpa peduli sudah berapa lama ia mengendarai mobilnya.

Ia belum tau kemana ia akan berhenti, sampai ia teingat sesuatu dan kini menepikan mobilnya di tepi jalan. Lalu menelpon seseorang

[Halloo! Wah ada angin apa kau menelponku?!]

Vian menjauhkan handphone yang berada di telinganya saat orang di balik handphone itu sudah lebih dulu bicara dengan berteriak

[Kirim lokasi mu sekarang aku akan segera kesana!] Vian mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari orang di balik telpon itu.

Vian membaca pesan yang baru saja masuk, kemudian kembali melajukan mobilnya menuju ke tempat tujuannya.

Masih disekitar putaran kota yang sama tapi tidak terlalu dekat, membutuhkan waktu 20 menit akhirnya Vian sampai ke tempat yang ia tuju.

Norxx Special Club

Dua remaja tampan tengah duduk di kursi bar favoritnya meneguk minuman dan menikmati alunan music sambil menunggu kedatangan seseorang.

Akhirnya orang yang mereka tunggu datang "Wah wah long time no see!" seru Nathan sambil memeluk Vian.

"look at you! You are getting old!" (Lihat dirimu! Kau bertambah tua!) timpal Bryan dengan ejekan tapi juga sambil memeluknya.

Vian melepaskan pelukannya dari Bryan "Kita tidak bertemu tiga bulan, bukan tiga abad!" tanpa basa basi Vian langsung duduk di tempat yang sudah disiapkan oleh Nathan dan Bryan.

"Kenapa kau tiba tiba ingin menemui kami? tanya Nathan dengan heran, lalu di timpal oleh Bryan "Apa kau sedang ada masalah?"

Bukan tanpa alasan mereka bertanya seperti itu kepada Vian, tapi karna mereka tau betul sifat temannya itu. Vian akan menemui mereka hanya saat dia merasa suntuk dan ada masalah.

Ya Revian, Nathan, dan Bryan sudah berteman cukup lama. Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama mereka berada di kelas dan sekolah yang sama. Mereka selalu bermain dan belajar bersama.

Hingga mereka tau sifat- sifat teman temannya. Mereka adalah perkumpulan remaja tampan dan cerdas, dengan sifatnya masing - masing.

Bryan yang suka mengejek dan mencari masalah, Revian yang sombong dan angkuh, Nathan yang selalu jadi penengah dan pendengar yang baik tetapi lemah soal wanita. Vian selalu menghabiskan waktu liburnya bersama mereka.

Sampai mereka naik ke bangku sekolah menengah atas. Nathan dan Bryan masih tetap sama, tapi tidak dengan Revian. Vian menjadi sangat sibuk, Vian ikut berkumpul hanya saat di sekolah saja.

Setiap libur sekolah Vian selalu menyibukkan dirinya dengan mempelajari perusahaannya dan memilih bekerja bersama daddynya daripada menemui teman - temannya.

Dan sekarang mereka sudah tamat, lebih tepatnya tiga bulan yang lalu, hanya tinggal menunggu hasil kelulusan saja.

Tiga bulan itu pula Vian mengisi kekosongannya dengan sibuk mempelajari perusahaannya demi menjadi pemimpin yang layak.

"So? Ada angin apa yang membuatmu menemui kami?" tanya Nathan setelah melihat Vian yang diam saja dengan sedikit melamun.

"Aku sedang suntuk! Akhir akhir ini daddyku berubah menjadi pria yang tempramental.. Setiap aku mengatakan apapun apalagi membahas perusahaan, aku harus berbicara dengan sangat hati- hati, Jika salah berbicara sedikit saja dia akan berubah menjadi macan yang kelaparan! Itu membuatku sangat kesal.. Aku butuh hiburan untuk melepas kekesalanku!"

"Ck.. Sudah ku duga... Lalu kenapa kau kesal?! Bukankah sifatmu juga sama seperti daddymu?" ucap Bryan dengan pertanyaan mengejek pada Vian.

Dan benar saja Vian langsung terpancing emosi hanya dengan pertanyaan Bryan tadi.

"Maksudmu apa?! Kau mengatai sifatku sama seperti daddyku?! Kau mengatai aku pria tempramen ha?!" Vian yang tengah duduk langsung berdiri dari sofanya.

"Yang dikatakan bryan itu benar.. Duduklah! Apa kau tidak lelah terus berdiri?" jawab Nathan dengan santai.

"Ck... Yang benar saja!" ketus Vian sambil kembali duduk dan bergabung bersama Nathan dan Bryan yang tengah tertawa dan menatap ke arah dirinya.

"Jadi kita akan melakukan apa?" tanya Bryan pada mereka, lalu di jawab oleh Nathan "wait!" Nathan melambaikan tangannya memanggil pelayan cantik di club itu.

Merasa dipanggil, Pelayan cantik itu berjalan sambil berlenggok dengan pakaian seksinya menuju meja 3 pria tampan itu.

"What do you want Mr.Nathan?" (Apa yang kau mau, tuan Nathan?) tanya pelayan cantik itu pada Nathan sambil berbisik dengan suara yang terdengar dibuat buat agar menggoda dan sedikit membungkukkan tubuhnya agar bisa dekat dengan Nathan yang tengah duduk.

Bukan tanpa alasan pelayan itu mengenal Nathan, tapi karna Nathan yang hampir setiap hari datang ke club itu. Dan Nathan adalah anak dari salah satu pengusaha besar di Singapore.

"I want you, Pretty!" (Aku mau kamu, Cantik!) seru Nathan sambil mengelus wajah pelayan cantik itu dan menarik tangan pelayan cantik itu agak duduk di pangkuannya.

Tentu saja dengan senang hati kini pelayan cantik itu tengah duduk di pangkuan Nathan sambil mengalungkan tangannya ke leher Nathan.

"No! I want red wine! Bring us red wine now, Quick!" (Tidak! Aku mau red wine! Bawakan kami red wine sekarang, Cepat!) titah Vian dengan galak karna mulai muak melihat tingkah Nathan.

Pelayan Cantik itu terkejut dan takut dengan sikap pria yang sangat berbeda dengan nathan itu "iiiyya.." langsung berdiri dan berjalan dengan cepat menjauh dari meja mereka.

"Seleramu cukup buruk! Setidaknya kau menyewa hotel dan tidak merayunya di depan kami" ejek Bryan setelah pelayan itu pergi.

"Ck.. Kau menggelikan!" Ketus Revian sambil menggidikkan bahunya menandakan bahwa ia jijik.

"Oh come on guys, Thats pretty girl, I love Girl!" (Oh ayolah kawan, Dia perempuan yang cantik, Aku mencintai perempuan!) ucap Nathan dengan senyum lebar sambil mengerlingkan matanya ke arah wanita yang sedang berjalan melewatinya.

"Jangan kau pikir kami tidak tau apa yang ada dalam otak mesummu!" ejek Vian dan Bryan secara bersamaan.

"Sudah - sudah! Jadi kita akan melakukan apa? Kita mungkin akan sangat jarang bisa berkumpul seperti ini lagi, Kita akan segera berpisah, Karna minggu depan adalah kelulusan kita.." Nathan mengalihkan pembicaraan.

"Kau benar! Kita akan berpencar untuk mengejar cita cita di university masing masing. Oh ya, aku baru ingat.. di hari kelulusan kan akan ada pengumuman siswa - siswa berprestasi.." ucapan Revian yang terpotong.

"Bagaimana kalau kita taruhan saja?" sela Bryan sambil menaik turunkan alisnya.

"Taruhan apa maksudmu?" tanya Revian dan Nathan secara bersamaan sambil saling menatap dengan bingung.

"Mengingat kita bertiga termasuk kedalam siswa terbaik, Kita taruhan siapa yang akan mendapat gelar prestasi siswa terbaik dari yang terbaik! Yang menang akan mendapatkan hadiah taruhannya, Dan jika kalah dia akan memberikan taruhannya kepada pemenang.. Bagaimana?" jelas Bryan dengan bersemangat.

"Apa yang akan di taruhkan? Uang?" tanya Nathan yang sedikit bingung.

"Tidak! Yang ditaruhkan tidak boleh uang dan harus sesuatu yang berharga. Karna ini mungkin akan jadi permainan terakhir kita! Hadiah dan kenangan terakhir kita.." jawab Bryan yang kembali menjelaskan.

"Terdengar menarik dan menantang" timpal Revian "Okey, I agree!" (Oke, Aku setuju) jawab Revian dan Bryan secara bersamaan.

Terpopuler

Comments

nona lavenderoof

nona lavenderoof

Mohon dukungan Like dn Komennya Ya;)

2022-11-26

9

abacadabra y

abacadabra y

semangat yaa

2022-11-22

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!