Nayla : My Long Lost Crush..

Handphone-ku bergetar.

Pak Ujang

✔Non, saya uda di depan.

Aku langsung menoleh pada Regina, “Gin, balik yuk? Ini uda kelar semua kok. Tinggal direview Angga.”

“Finally! Cowok gue uda nunggu di apartemen daritadi. Hehe. Masih punya tenaga deh buat lembur shift kedua!"

“Anjiiir! Pantesan lo diajak ngobrol gak nyambung lagi. Pasti otak lo udah mesum mulu daritadi.”

“Sudah pasti. Makanya cari cowok gih, biar gak galak. Gak pernah digrepe lagi sih lo.”

“Bangke!"

“Cabut dulu yak. Bye, perawan tua!”

“Apa lo bilang???" Aku bersiap melempar tissue kotor kepada Regina, tapi dia sudah terlebih dahulu melesat, meninggalkanku.

Aku hanya bisa tertawa melihat kelakuan bejat juniorku itu. Setelah selesai membereskan barang-barangku, aku pun berjalan ke arah parkiran, mencari Pak Ujang. Sesampainya di mobil, aku duduk dan menyandarkan badanku ke jok mobil. Ah, nyaman sekali.

“Maaf ya, Pak Ujang, harus repot-repot jemput dari Bogor. Jalanan pasti macet banget ya?”

“Tidak apa-apa, Non, sudah tugas saya. Ini mau jemput Laki dulu kan, Non?”

“Iya, Pak. Kasian sendirian di pet care.”

Pak Ujang mengangguk, lalu kami melaju menuju pet care. Setelah mengambil Laki, kami pun langsung bertolak ke Bogor.

Sesampainya di rumah, aku mendapati beberapa mobil saudara dekat kami sudah terparkir.

Sebenarnya aku sangat malas untuk kumpul keluarga seperti ini. Rasanya lelah sekali ditanyakan perihal jodoh dan menikah. Bahkan ada beberapa yang berusaha menjodohkanku dengan kenalan-kenalan mereka.

Dan benar saja, baru juga sampai di teras rumah, Mila, sepupuku yang sudah menikah dan memiliki tiga anak menyambutku dengan segala kepura-puraannya.

“Hai, Sis! Baru pulang kerja ya?” Dia mencium pipiku, kanan dan kiri.

“Iya nih. Ha ha ha.”

Ketawa palsu ala Nayla.

“Duh, lo gimana mau punya pacar? Lo kerja mulu sih.”

“Iya nih, mau cepat-cepat beli resort di Bali soalnya.”

Aku tersenyum dibuat-buat, dia balas tersenyum sinis.

“Gimana mau cepet-cepet nimang anak, Nay, kalau lo keasyikan miara anjing?”

Dia melirik Laki.

“Iya nih, gue kudu sabar. Latihannya melihara anjing dulu biar gak kaget, terus stres, terus cepat ubanan.” Aku melirik beberapa helai rambut putih di rambutnya.

“Lo juga kantong matanya iteman deh.” Dia masih juga membalas.

“Ditinggal tidur juga sembuh kalau yang ini, Sis. Oh iya, temen gue ada jualan eye cream yang bagus loh untuk ngurangin kerutan mata. Lo mau?”

Dia mendengus. Aku tersenyum.

“Gue masuk dulu ya.”

Aku pun melenggang masuk ke dalam rumah. Dalam hati memaki. Mau jomblo sampe mati kek, memangnya urusan dia?

Hatiku melunak ketika kulihat Nathan sedang menuangkan air dari dispenser.

“NATHAAAAAN!” Aku berlari lalu menubruk dan memeluknya.

Dia sampai kaget dan berusaha agar air dalam gelasnya tidak tumpah.

“Santai, woi!”

“Gilaaaaaaa! Jelek banget lo sekarang!"

“Tapi ngangenin kan abang lo ini?”

“Enggak!” Aku menyangkal tapi malah menambah erat pelukanku.

“Dua tahun atau tiga tahun ya kita gak ketemu.”

“Hampir tiga tahun, tau!"

Nathan mengelus kepalaku. Kangen juga dia ternyata.

Tiba-tiba Laki menggonggong, tanda bahwa dia kesakitan di antara pelukanku dan Nathan.

“NAAAAAAAAAAAAAY!” Felis, istri Nathan, bergabung dalam pelukan kami. It becomes group hug. Aku memeluk Felis dengan erat sekali. Biasanya ipar jarang sekali akrab. Tapi beda halnya dengan hubunganku dan Felis. Dia sudah seperti kakakku sendiri. Felis adalah ipar kebangganku yang lembut dan sangat penyayang. Dia menghujaniku dengan ciuman.

“Kangen banget gueeeee!” katanya.

Lolongan Laki semakin keras karena semakin terjepit di antara tiga orang. Felis langsung merebut Laki dari tanganku.

“Hai, anak nakal! Makin gendut aja, makin buntel aja!” Dia juga menciumi Laki dengan membabi buta. Begitulah Felis. Love language nya adalah memeluk dan mencium orang yang dia sayang.

“Lo makin gendut, Nath. Olahraga dong.”

“Salahin Felis, Nay. Masakan dia makin enak sekarang.”

Nathan merangkul pinggang Felis lalu mencium puncak kepalanya. Felis dan Nathan memang sudah tinggal selama delapan tahun di London. Nathan bekerja sebagai Bankir disana. Baru dua bulan lalu dia mendapat tawaran untuk mengelola cabang baru kantornya di Indonesia, tepatnya Jakarta. Nathan langsung menerima pekerjaan itu.

Felis melepaskan Laki. Lalu mengusap punggung Nathan. Mereka benar-benar saling mencintai. Kadang aku benar-benar tidak terima, kenapa pasangan sesempurna ini, sepenuh cinta kasih ini, masih belum diizinkan Tuhan untuk menerima buah hati.

Inilah salah satu yang menjadi alasan mereka pulang. Mereka sedang berencana mengadopsi seorang anak. Dan mereka ingin membesarkan calon keponakanku itu disini.

“Anyway, udah berapa hari nginep di kantor? Berantakan banget lo.”

“Mending gak usah tanya.” Aku menggedikkan bahu. Dia tertawa, paham betul bahwa pekerjaanku melebihi romusha zaman penjajahan Jepang.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu.

“Fel, lo inget kan beliin gue parfum Jo Malone titipan gue?”

“Inget dong. Ntar ingetin gue lagi ya, masih di koper soalnya. Lo nginep kan?”

“Malam ini iya. Tapi besok enggak, Fel. Gue harus masuk kerja Senin. Maaf banget ya gue gak bisa nemenin kalian ngurusin ini itu. Ada kerjaan yang urgent banget. Gue baru dikabarin hari ini.”

“It’s okay, Nay.”

Mereka tersenyum, tapi aku tahu mereka kecewa.

“I will make up this mistake, I promise.”

“Tapi pastiin kamu ada waktu kita uda ketemu panti asuhan yang tepat.”

“Of course. I promise.”

Nathan mengelus kepalaku lagi

Tiba-tiba Nathan seperti teringat sesuatu, "Oh iya, lo masih inget Azel gak, Nay?”

Aku tertegun sejenak. Azel? Well, bagaimana mungkin aku melupakan nama itu? Nathan pun menarik tanganku untuk mengenalkanku dengan sosok laki-laki yang terlihat familiar. Dia sedang bercanda dengan Papaku.

Lalu mata kami bertemu. Laki-laki itu tersenyum dengan segala kesempurnaannya, membangkitkan beberapa kenangan yang sempat tersimpan rapi di sudut kepalaku.

“Ini beneran Nayla? Gila! Udah gede banget sekarang. It’s so nice to meet you, Nay.”

Dan berdirilah di hadapanku, seseorang yang menyerupai patung dewa yunani kuno. Zeus, Apollo, Hermes, you named it, mereka kalah.

Azel is as handsome as ever.

(Azel tetap setampan sebelumnya.)

Ini aneh sekali. Bahkan mataku, yang sedang kelelahan dan otakku yang melambat karena kurang tidur, tetap tidak bisa menolak kenyataan bahwa Azel telah menjelma menjadi the hottest man alive. Daridulu emang aku sudah melihat potensinya, tapi aku tidak menyangka bahwa dia benar-benar menjadi sesempurna ini.

Kusambut jabatan tangannya.

Tangan yang kuat.

Pikiranku seperti terhipnotis dan hanya bisa mengucapkan, “Hi, Zel...”

Ah, we meet again, my long lost crush...

(Ah, kita bertemu lagi, cinta yang telah lama hilang.)

***

IG Author : @ingrid.nadya

Terpopuler

Comments

Reiva Momi

Reiva Momi

tata bahasanya mudah di pahami👍

2021-10-14

0

Lina Maryani

Lina Maryani

cerita yg menarik ....👍👍

2021-09-24

0

Sagara Almeer

Sagara Almeer

suka sama alur ceritanya juga penulisannya..bahasanya juga

2021-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 Nayla : Aku Uda Lupa Rasanya Pulang Tenggo
2 Azel : I’m A Jerk for All Girls, Except One...
3 Nayla : My Long Lost Crush..
4 Azel : DAMN THOSE LEGS!
5 Nayla : Run! Run for Your Life!
6 Azel : Gue Gila Ya?
7 Nayla : A Guy Without Wedding Ring
8 Azel : Pertanyaan-pertanyaan Nayla
9 Nayla : Unicorn
10 Azel : Awal
11 Nayla : Awal
12 Nayla : Belum Siap
13 Azel : Ke Ancol, Ngapain?
14 Nayla : Kenapa Senyaman Ini?
15 Azel : Tentang Dee
16 Nayla : Tentang Ernest
17 Azel & Nayla : Here We Are
18 Selamat Berkenalan!
19 Azel : Sally etc
20 Nayla : First Encounter
21 Azel : It Hits Me!
22 Nayla : Terima Kasih Katanya?
23 Azel : Teman Baru Rara
24 Nayla : Teduh yang Kupilih
25 Azel : Tobat?
26 Nayla : Work Hard, Play Harder
27 Azel : Dimana-mana Ada Kamu
28 Nayla : Mohon Bersabar Ini Ujian
29 Azel : Nekat atau Goblok?
30 Nayla : Disuruh Ketemu Terus
31 Azel : Because She Is Worthy
32 Nayla : Love And Hate Relationship
33 Azel : Tidak Dibalas
34 Nayla : Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan
35 Azel : Rara Sakit
36 Nayla : Anak Baik
37 Azel : A Little Comfort For Me
38 Nayla : Arti Sebuah Pelukan
39 Azel : Keluarga Lengkap untuk Rara?
40 Nayla : Bertemu Nathan
41 Azel : Ketulusan
42 Nayla : Sebuah Nasihat
43 Azel : Ada Apa dengan Nay?
44 Nayla : Di Pelukan Mama
45 Dear Readers!
46 Azel : Katanya Kangen...
47 Nayla : Epiphany
48 Azel : When She Cries...
49 Nayla : Sabtu yang "Tenang"
50 Azel : Lampu Kuning
51 Nayla : Boleh gak?
52 Azel : Ajakan
53 Nayla : Semua karena Regina
54 Azel : Sudah Gila
55 Nayla : Off We Go!
56 Azel : Three Beautiful Things
57 Nayla : Lompat!
58 Azel : Secantik Biasanya
59 Nayla : Konspirasi Semesta
60 Azel : Hadiah dari Semesta
61 Nayla : Pulang
62 Azel : Tunggu Pembalasan Gue!
63 Nayla : Aku yang Paling Jago Buat Kamu Ketawa
64 Azel : All is Good Now
65 Nayla : Pengumuman dari Nathan
66 Azel : Hari Terakhir
67 Nayla : It Will Be!
68 Azel : Sebuah Hari yang Baik
69 Nayla : David Mahardhika
70 Azel : Pengganggu
71 Nayla : Nomor Gak Dikenal
72 Nayla : I Love You
73 Azel : Rara dan Nayla
74 Nayla : Dicintai
75 Azel : Mencintai
76 Nayla : Kenapa Azel Berbohong?
77 Azel : Mantan Istri Brengsek
78 Nayla : Peringatan dari Angga
79 Nayla : TIDAK!!!
80 Azel : KETAHUAN???
81 Azel : Cemburu
82 Nayla : Confession
83 Azel : Confession
84 Side Story Nathan : Tentang Nayla
85 Side Story Nathan : Tentang Azel
86 Side Story Nathan : Tentang Nayla dan Azel
87 Nayla : Sunset bersama Azel dan Rara
88 Azel : Tenang dan Bahagia
89 Nayla : Turriptopsis Dohrnii
90 Azel : Hell is Better
91 Azel : Sebuah Janji
92 Nayla : Ditentang Alam Semesta
93 Azel : Her Reason and Her Last Game
94 Nayla : Anak Pingit
95 Nayla : Di Dekatnya Aku Tenang
96 Azel : Broken Promise
97 Nayla : Hanya Orang Luar
98 Nayla : Ku Kira Kau Rumah
99 Azel : Luluh Lantak
100 Nayla : Pulang
101 Nayla : Sehari Bersama Dave
102 Azel & Nayla : Goodbye!
103 Azel : Pelipur Lara
104 Nayla : A Leap of Faith
105 Nayla : After You
106 Azel : Always You
107 Nayla : Be Careful What You Wish For!
108 Azel : Take It As Much As You Need!
109 Nayla : Kebahagiaan dan Kerinduan
110 Azel : Akhirnya Aku Lihat Lagi
111 Nayla : Namanya...
112 Azel : From Zero to Hero
113 Nayla : Lelucon Semesta
114 Azel : DAMN! THOSE LEGS! (2)
115 Nayla : Sebuah Dekapan
116 Azel : Keputusan
117 Nayla : Berlari Sekali Lagi Untukmu
118 Azel : My Remedy
119 Nayla : Welcome Back!
120 Azel & Nayla : Restu
121 Azel & Nayla : You Can Say Yes
122 Nayla : Persiapan (1)
123 Azel : Persiapan (2)
124 Nayla : Sampai Maut Memisahkan
125 Azel : Semestaku Semestamu (Tamat)
126 Extra Part : Double D
127 Extra Part : Honeymoon
128 Extra Part : Honeymoon (2)
129 Extra Part : Selamat Hari Ayah! (Last)
130 CUAP CUAP AUTHOR
131 Bonus Chapter : Dari Rara
132 Bonus Chapter : Dari Rara (2)
133 Bonus Chapter : Dari Rara (Last)
134 AKU KEMBALI DENGAN NOVEL BARUUUUU
135 YUK MAMPIR DI NOVEL BARU
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Nayla : Aku Uda Lupa Rasanya Pulang Tenggo
2
Azel : I’m A Jerk for All Girls, Except One...
3
Nayla : My Long Lost Crush..
4
Azel : DAMN THOSE LEGS!
5
Nayla : Run! Run for Your Life!
6
Azel : Gue Gila Ya?
7
Nayla : A Guy Without Wedding Ring
8
Azel : Pertanyaan-pertanyaan Nayla
9
Nayla : Unicorn
10
Azel : Awal
11
Nayla : Awal
12
Nayla : Belum Siap
13
Azel : Ke Ancol, Ngapain?
14
Nayla : Kenapa Senyaman Ini?
15
Azel : Tentang Dee
16
Nayla : Tentang Ernest
17
Azel & Nayla : Here We Are
18
Selamat Berkenalan!
19
Azel : Sally etc
20
Nayla : First Encounter
21
Azel : It Hits Me!
22
Nayla : Terima Kasih Katanya?
23
Azel : Teman Baru Rara
24
Nayla : Teduh yang Kupilih
25
Azel : Tobat?
26
Nayla : Work Hard, Play Harder
27
Azel : Dimana-mana Ada Kamu
28
Nayla : Mohon Bersabar Ini Ujian
29
Azel : Nekat atau Goblok?
30
Nayla : Disuruh Ketemu Terus
31
Azel : Because She Is Worthy
32
Nayla : Love And Hate Relationship
33
Azel : Tidak Dibalas
34
Nayla : Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan
35
Azel : Rara Sakit
36
Nayla : Anak Baik
37
Azel : A Little Comfort For Me
38
Nayla : Arti Sebuah Pelukan
39
Azel : Keluarga Lengkap untuk Rara?
40
Nayla : Bertemu Nathan
41
Azel : Ketulusan
42
Nayla : Sebuah Nasihat
43
Azel : Ada Apa dengan Nay?
44
Nayla : Di Pelukan Mama
45
Dear Readers!
46
Azel : Katanya Kangen...
47
Nayla : Epiphany
48
Azel : When She Cries...
49
Nayla : Sabtu yang "Tenang"
50
Azel : Lampu Kuning
51
Nayla : Boleh gak?
52
Azel : Ajakan
53
Nayla : Semua karena Regina
54
Azel : Sudah Gila
55
Nayla : Off We Go!
56
Azel : Three Beautiful Things
57
Nayla : Lompat!
58
Azel : Secantik Biasanya
59
Nayla : Konspirasi Semesta
60
Azel : Hadiah dari Semesta
61
Nayla : Pulang
62
Azel : Tunggu Pembalasan Gue!
63
Nayla : Aku yang Paling Jago Buat Kamu Ketawa
64
Azel : All is Good Now
65
Nayla : Pengumuman dari Nathan
66
Azel : Hari Terakhir
67
Nayla : It Will Be!
68
Azel : Sebuah Hari yang Baik
69
Nayla : David Mahardhika
70
Azel : Pengganggu
71
Nayla : Nomor Gak Dikenal
72
Nayla : I Love You
73
Azel : Rara dan Nayla
74
Nayla : Dicintai
75
Azel : Mencintai
76
Nayla : Kenapa Azel Berbohong?
77
Azel : Mantan Istri Brengsek
78
Nayla : Peringatan dari Angga
79
Nayla : TIDAK!!!
80
Azel : KETAHUAN???
81
Azel : Cemburu
82
Nayla : Confession
83
Azel : Confession
84
Side Story Nathan : Tentang Nayla
85
Side Story Nathan : Tentang Azel
86
Side Story Nathan : Tentang Nayla dan Azel
87
Nayla : Sunset bersama Azel dan Rara
88
Azel : Tenang dan Bahagia
89
Nayla : Turriptopsis Dohrnii
90
Azel : Hell is Better
91
Azel : Sebuah Janji
92
Nayla : Ditentang Alam Semesta
93
Azel : Her Reason and Her Last Game
94
Nayla : Anak Pingit
95
Nayla : Di Dekatnya Aku Tenang
96
Azel : Broken Promise
97
Nayla : Hanya Orang Luar
98
Nayla : Ku Kira Kau Rumah
99
Azel : Luluh Lantak
100
Nayla : Pulang
101
Nayla : Sehari Bersama Dave
102
Azel & Nayla : Goodbye!
103
Azel : Pelipur Lara
104
Nayla : A Leap of Faith
105
Nayla : After You
106
Azel : Always You
107
Nayla : Be Careful What You Wish For!
108
Azel : Take It As Much As You Need!
109
Nayla : Kebahagiaan dan Kerinduan
110
Azel : Akhirnya Aku Lihat Lagi
111
Nayla : Namanya...
112
Azel : From Zero to Hero
113
Nayla : Lelucon Semesta
114
Azel : DAMN! THOSE LEGS! (2)
115
Nayla : Sebuah Dekapan
116
Azel : Keputusan
117
Nayla : Berlari Sekali Lagi Untukmu
118
Azel : My Remedy
119
Nayla : Welcome Back!
120
Azel & Nayla : Restu
121
Azel & Nayla : You Can Say Yes
122
Nayla : Persiapan (1)
123
Azel : Persiapan (2)
124
Nayla : Sampai Maut Memisahkan
125
Azel : Semestaku Semestamu (Tamat)
126
Extra Part : Double D
127
Extra Part : Honeymoon
128
Extra Part : Honeymoon (2)
129
Extra Part : Selamat Hari Ayah! (Last)
130
CUAP CUAP AUTHOR
131
Bonus Chapter : Dari Rara
132
Bonus Chapter : Dari Rara (2)
133
Bonus Chapter : Dari Rara (Last)
134
AKU KEMBALI DENGAN NOVEL BARUUUUU
135
YUK MAMPIR DI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!