Semestaku Semestamu

Semestaku Semestamu

Nayla : Aku Uda Lupa Rasanya Pulang Tenggo

"MAU SAMPAI KAPAN SIH KITA KAYAK GINI, NAY???" Regina mengeluh sambil meletakkan kepalanya di atas meja.

Dia membuatku berpaling sejenak dari laptop.

"Ingat, Sis, kita bukan bagian dari Keluarga Cendana. Kalau mau kaya, kita harus kerja keras bagai kuda!" Aku mengingatkannya.

"HALAH! Kayak lembur-lembur gini bisa bikin gue kaya aja! Yang ada cowok gue kabur karena gak pernah gue service lagi!"

"Ya elah, selesai lembur ini kan lo bisa lanjut shift lembur kedua. Na-enaaa sama cowok lo."

"Boro-boro! Gue sempat cuci muka aja udah syukur!"

Aku tertawa, “Udah ah. Biar cepat pulang hari ini.”

Lalu, kami kembali bekerja dengan laptop kami masing-masing.

Baiklah, saatnya aku memperkenalkan diri. Namaku Nayla. Aku bekerja sebagai seorang senior auditor di sebuah Kantor Akuntan Publik di Jakarta.

Umurku sekarang 28 tahun. Kata orang, usia yang ideal untuk menikah.

Ideal? Udah telat malah.

Tapi bagaimana mau menikah?

Lihat saja sekarang ini. Di hari Sabtu yang sakral ini, di saat orang lain sedang liburan berdua di Bali dengan pacarnya atau paling tidak sedang netflix and chill - yang kata orang-orang selalu berakhir dengan raba atas dan raba bawah - tapi aku malah terdampar di sebuah gerai kopi di selatan kota Jakarta, untuk memeriksa kerjaan juniorku.

Aku bisa melihat pantulan wajahku di laptop. Ya ampun, ini kantong mata semakin hitam saja. Efek sudah empat bulan pulang kantor selalu di atas jam 2 pagi.

Pekerjaanku adalah suamiku. Aku akan siap sedia melayaninya 24 jam. Bahkan aku sudah lupa bagaimana rasanya pulang tepat waktu.

Ngomong-ngomong, kalian pernah mendengar tentang profesi Auditor?

Kalau kata orang-orang awam, itu loh yang kerjanya kayak KPK.

Tapi salah.

Hahaha.

Auditor adalah pihak ketiga yang ditunjuk untuk memeriksa dan membuat opini tentang wajar atau tidaknya laporan keuangan sebuah perusahaan. Kami harus memeriksa data-data klien untuk mendukung opini kami.

Jadi, keseharianku hanya diisi dengan meminta data dan mencecar klien dengan pertanyaan-pertanyaan. Beberapa klien benci dengan auditor. Katanya kami kelewat ingin tahu dan hanya menambah pekerjaan mereka saja.

Padahal ya, I just need to finish my job. I just need to pay my cicilan Iphone, tas branded dan sepatu Louboutin ini, which I bought to impress no one.

(Padahal ya, aku cuma butuh menyelesaikan pekerjaanku. Aku cuma butuh membayar cicilan Iphone, tas branded dan sepatu Louboutin ini, yang aku beli bukan untuk membuat terkesan siapapun).

Karena itu tadi, aku single.

Aku tidak pernah berpikiran untuk menikah.

Because I have married my job for 5 years.

(Karena aku seperti telah menikahi pekerjaanku sendiri selama bertahun-tahun.)

Tapi tadi pagi berbeda.

Aku bangun pagi dengan perasaan hampa. Aku mendapati diriku merasa sangat kesepian. Aku bahkan sampai harus cepat-cepat beranjak dari tempat tidur dan mencari Laki, anjingku.

Aku memeluknya dengan erat, meski dia melolong kecil tanda tidak rela diganggu tidurnya. Tapi aku tidak peduli. Ini kan balas jasa yang harus diberikannya padaku atas makanan yang bahkan kadang lebih mahal dari makananku sendiri.

Saat memeluk Laki, aku tiba-tiba teringat kata-kata Mama.

“Mau sampai kapan kamu sendiri, Nay?”

Aku menghela nafas. Masalahnya, bukan aku tidak ingin menikah. Tapi aku belum menemukan seseorang yang bisa membuatku rela untuk menukar seluruh dunia untuknya.

I used to have. But I lost him.

(Aku dulunya punya, tapi aku kehilangan dia).

Aku menutup mata, ternyata masih merasakan nyeri setiap kali mengingat dia.

Aku kembali mengubur dalam-dalam emosi itu dengan mengetik angka-angka di Microsoft Excel. Inilah caraku melarikan diri dari rasa sakit.

Menghujani diriku dengan pekerjaan menumpuk, agar tidak sedetikpun waktuku berlalu untuk mengenang dia.

“Nay, handphone lo bunyi tuh.”

Regina menyenggol tanganku. Aku melirik. Nama Angga, managerku, terpampang disana.

“Mau berita baik atau berita buruk dulu?” tanyanya begitu aku menjawab telepon.

“Berita baik dulu deh, Ngga.”

“Berita baiknya, PT Handani uda dapat persetujuan tanda tangan dan cetak dari Bu Ningsih.”

“Wah, senang banget. PT Handani release, Gin.” Aku menyiku Regina. Dia langsung bersorak.

“Yes, congrats, Team, kalian hebat! Makasih banget ya buat semua kerja keras kalian selama ini. Ntar minta tolong Regina reservasi restoran mewah untuk makan-makan bareng Bu Ningsih juga.”

“Budget berapa, Bos?”

“Terserah lo deh. Margin gue masih gede ini.” Dia terkekeh.

“Asyik. Makan-makan kita, Gin.”

Regina langsung menjerit senang.

“Terus, lo siap gak buat berita buruknya?"

“Boleh berhenti ngobrol disini aja gak?”

“Hahaha. Ya, gak boleh.”

“Apaan tuh, Bos?” Firasatku langsung tidak enak.

“Ryan mau resign, Nay.”

“APAAAAA?”

“Iya, sayang banget."

Aku terduduk lemas. Ryan adalah teman kantor kesayanganku. Teman yang sangat enak untuk diajak bercerita. Ryan resign adalah berita buruk buatku. Apalagi kalau Angga yang menyampaikan hal ini...

“Ngga, jangan bilang...”

"Iya, pikiran lo bener, Nay.”

“ENGGAAAAK! Gue gak mau, Ngga. Gue gak mau pegang PT Ataya. Oh my God, please, Ngga. Accounting managernya tuh cewek, galak banget. Ryan yang cowok aja gak berhasil naklukin dia. Gimana gue?”

“Nay, kalau aja gue punya orang yang lain, gue gak bakal letakin lo di Ataya. Gue tau lo udah cape banget.”

“Ngga... please...”

“Nay, gue gak punya pilihan lain. Gue uda coba telepon Yeri, yang ngaturin jadwal staff, tapi dia bilang semua orang lagi penuh.”

“Gue cuti minggu depan, Ngga. Lagian ini PT Jantaka belom kelar juga.”

“Gak apa, Nay. Gue bantuin kerjaan Jantaka.”

“Bantuin yang mana? Ini audit reportnya udah jadi, working paper anak-anak juga tinggal revenue yang belom gue review.”

Hanya Angga satu-satunya atasan yang berani aku tentang. Itu pun karena aku sudah sangat lama bekerja bersama dia.

“Nay, maaf banget. Sekali ini aja tolongin gue. Ntar pas penilaian performance, gue janji bakal bantuin lo habis-habisan supaya lo dipromosiin jadi manager tahun ini. Gue janji.”

“Ngga, please...”

“Gue bener-bener gak bisa nemuin orang lain lagi, Nay.”

“Gue kan harusnya cuti minggu depan, Ngga...”

“Setelah Ataya, gue janji ke lo, lo mau ambil cuti berapa lama pun gue kasih. Ntar gue bakal bilang lo masih kerjain klien gue yang lain. Please, Nay, for me?”

“Gue bisa bilang apa lagi, Bos?”

“Maaf banget ya, Nay. Tapi lo harus tau, gue uda ngusahain segala macam cara. Please jangan resign juga. Ataya salah satu klien gue yang gede, Nay, kalau gue lepas ke manager lain, bisa-bisa gue gak promote lagi tahun ini.”

Dan Angga memainkan kartu as-nya. Angga memang manager kesayanganku, dia sudah lima tahun bertengger di posisi yang sama. Tahun ini memang dia mengambil banyak klien agar dia dipromosikan menjadi senior manager. Sudah sewajarnya dia naik. Apalagi tahun ini anaknya masuk SD, bagaimana aku tega membiarkan dia tidak dipromosikan lagi setelah semua kerja kerasnya tahun ini? Dan curhatan panjangnya tentang setumpuk biaya hidup yang harus menunggu dia...

Aku menghela nafas, “Untuk kali ini aja ya, Ngga.”

“Thank you, Nay. Dan maaf sekali lagi, Senin lo ama Regina uda masuk ke Ataya ya. Paginya ikut meeting bareng gue dan Bu Ningsih, mau kick off meeting dulu sama CFO-nya. Jantaka ntar langsung gue take over.”

Aku semakin lemas. Lalu kuakhiri telepon.

Mata Regina langsung menatapku nanar.

“Ataya nih?”

“Yep.”

“Resign. Gue harus resign sekarang juga.”

“Bunuh aja gue langsung kalau lo resign juga.”

“Kita lagi ngomongin PT Ataya, Nay. Klien dengan pembukuan paling berantakan di dunia ini. Gak cuma datanya yang kacau, orang-orangnya juga gak ngebantu banget.”

“Gue juga gak mau, Gin. Tapi gue bisa bilang apa kalau Angga bawa-bawa promotion dia tahun ini?”

“Ini gak adil.”

Regina mengacak-acak rambutnya.

Aku hanya bisa terduduk lemas di kursiku.

Sebuah whatsapp masuk ke handphoneku.

Nathan

✔ Landing di Soetta.

✔ Masih kerja ya?

✔ Jangan lupa makan malam di Bogor.

✔ Jam 8 malam.

Aku langsung menggaruk kepalaku, frustasi. Bisa-bisanya aku lupa. Harusnya malam ini aku akan pulang ke Bogor, ke rumah orangtuaku, dan leha-leha disana selama seminggu ke depan. Karena abangku, Nathan, balik ke Jakarta hari ini. Dan sebelumnya aku sudah berjanji kalau minggu depan aku bantu-bantu dia mengurus beberapa surat-surat administrasi dengan Felis, istrinya.

Gila. Ini gila.

***

IG Author : @ingrid.nadya

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

Hay, Nay. aku rindu kamu sama Om Azel, hihihi. aq dtng lgi mengulang ceritamu.

2023-11-19

0

Hesti Ariani

Hesti Ariani

emang keren ini novelnya mbak inggrid👍.
gaya bahasa beda

2022-06-22

0

ρʝ ¢ᖱ'D⃤ ̐ OFF 🤍

ρʝ ¢ᖱ'D⃤ ̐ OFF 🤍

mampir kesini, baru baca udah suka 😍😍

2021-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Nayla : Aku Uda Lupa Rasanya Pulang Tenggo
2 Azel : I’m A Jerk for All Girls, Except One...
3 Nayla : My Long Lost Crush..
4 Azel : DAMN THOSE LEGS!
5 Nayla : Run! Run for Your Life!
6 Azel : Gue Gila Ya?
7 Nayla : A Guy Without Wedding Ring
8 Azel : Pertanyaan-pertanyaan Nayla
9 Nayla : Unicorn
10 Azel : Awal
11 Nayla : Awal
12 Nayla : Belum Siap
13 Azel : Ke Ancol, Ngapain?
14 Nayla : Kenapa Senyaman Ini?
15 Azel : Tentang Dee
16 Nayla : Tentang Ernest
17 Azel & Nayla : Here We Are
18 Selamat Berkenalan!
19 Azel : Sally etc
20 Nayla : First Encounter
21 Azel : It Hits Me!
22 Nayla : Terima Kasih Katanya?
23 Azel : Teman Baru Rara
24 Nayla : Teduh yang Kupilih
25 Azel : Tobat?
26 Nayla : Work Hard, Play Harder
27 Azel : Dimana-mana Ada Kamu
28 Nayla : Mohon Bersabar Ini Ujian
29 Azel : Nekat atau Goblok?
30 Nayla : Disuruh Ketemu Terus
31 Azel : Because She Is Worthy
32 Nayla : Love And Hate Relationship
33 Azel : Tidak Dibalas
34 Nayla : Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan
35 Azel : Rara Sakit
36 Nayla : Anak Baik
37 Azel : A Little Comfort For Me
38 Nayla : Arti Sebuah Pelukan
39 Azel : Keluarga Lengkap untuk Rara?
40 Nayla : Bertemu Nathan
41 Azel : Ketulusan
42 Nayla : Sebuah Nasihat
43 Azel : Ada Apa dengan Nay?
44 Nayla : Di Pelukan Mama
45 Dear Readers!
46 Azel : Katanya Kangen...
47 Nayla : Epiphany
48 Azel : When She Cries...
49 Nayla : Sabtu yang "Tenang"
50 Azel : Lampu Kuning
51 Nayla : Boleh gak?
52 Azel : Ajakan
53 Nayla : Semua karena Regina
54 Azel : Sudah Gila
55 Nayla : Off We Go!
56 Azel : Three Beautiful Things
57 Nayla : Lompat!
58 Azel : Secantik Biasanya
59 Nayla : Konspirasi Semesta
60 Azel : Hadiah dari Semesta
61 Nayla : Pulang
62 Azel : Tunggu Pembalasan Gue!
63 Nayla : Aku yang Paling Jago Buat Kamu Ketawa
64 Azel : All is Good Now
65 Nayla : Pengumuman dari Nathan
66 Azel : Hari Terakhir
67 Nayla : It Will Be!
68 Azel : Sebuah Hari yang Baik
69 Nayla : David Mahardhika
70 Azel : Pengganggu
71 Nayla : Nomor Gak Dikenal
72 Nayla : I Love You
73 Azel : Rara dan Nayla
74 Nayla : Dicintai
75 Azel : Mencintai
76 Nayla : Kenapa Azel Berbohong?
77 Azel : Mantan Istri Brengsek
78 Nayla : Peringatan dari Angga
79 Nayla : TIDAK!!!
80 Azel : KETAHUAN???
81 Azel : Cemburu
82 Nayla : Confession
83 Azel : Confession
84 Side Story Nathan : Tentang Nayla
85 Side Story Nathan : Tentang Azel
86 Side Story Nathan : Tentang Nayla dan Azel
87 Nayla : Sunset bersama Azel dan Rara
88 Azel : Tenang dan Bahagia
89 Nayla : Turriptopsis Dohrnii
90 Azel : Hell is Better
91 Azel : Sebuah Janji
92 Nayla : Ditentang Alam Semesta
93 Azel : Her Reason and Her Last Game
94 Nayla : Anak Pingit
95 Nayla : Di Dekatnya Aku Tenang
96 Azel : Broken Promise
97 Nayla : Hanya Orang Luar
98 Nayla : Ku Kira Kau Rumah
99 Azel : Luluh Lantak
100 Nayla : Pulang
101 Nayla : Sehari Bersama Dave
102 Azel & Nayla : Goodbye!
103 Azel : Pelipur Lara
104 Nayla : A Leap of Faith
105 Nayla : After You
106 Azel : Always You
107 Nayla : Be Careful What You Wish For!
108 Azel : Take It As Much As You Need!
109 Nayla : Kebahagiaan dan Kerinduan
110 Azel : Akhirnya Aku Lihat Lagi
111 Nayla : Namanya...
112 Azel : From Zero to Hero
113 Nayla : Lelucon Semesta
114 Azel : DAMN! THOSE LEGS! (2)
115 Nayla : Sebuah Dekapan
116 Azel : Keputusan
117 Nayla : Berlari Sekali Lagi Untukmu
118 Azel : My Remedy
119 Nayla : Welcome Back!
120 Azel & Nayla : Restu
121 Azel & Nayla : You Can Say Yes
122 Nayla : Persiapan (1)
123 Azel : Persiapan (2)
124 Nayla : Sampai Maut Memisahkan
125 Azel : Semestaku Semestamu (Tamat)
126 Extra Part : Double D
127 Extra Part : Honeymoon
128 Extra Part : Honeymoon (2)
129 Extra Part : Selamat Hari Ayah! (Last)
130 CUAP CUAP AUTHOR
131 Bonus Chapter : Dari Rara
132 Bonus Chapter : Dari Rara (2)
133 Bonus Chapter : Dari Rara (Last)
134 AKU KEMBALI DENGAN NOVEL BARUUUUU
135 YUK MAMPIR DI NOVEL BARU
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Nayla : Aku Uda Lupa Rasanya Pulang Tenggo
2
Azel : I’m A Jerk for All Girls, Except One...
3
Nayla : My Long Lost Crush..
4
Azel : DAMN THOSE LEGS!
5
Nayla : Run! Run for Your Life!
6
Azel : Gue Gila Ya?
7
Nayla : A Guy Without Wedding Ring
8
Azel : Pertanyaan-pertanyaan Nayla
9
Nayla : Unicorn
10
Azel : Awal
11
Nayla : Awal
12
Nayla : Belum Siap
13
Azel : Ke Ancol, Ngapain?
14
Nayla : Kenapa Senyaman Ini?
15
Azel : Tentang Dee
16
Nayla : Tentang Ernest
17
Azel & Nayla : Here We Are
18
Selamat Berkenalan!
19
Azel : Sally etc
20
Nayla : First Encounter
21
Azel : It Hits Me!
22
Nayla : Terima Kasih Katanya?
23
Azel : Teman Baru Rara
24
Nayla : Teduh yang Kupilih
25
Azel : Tobat?
26
Nayla : Work Hard, Play Harder
27
Azel : Dimana-mana Ada Kamu
28
Nayla : Mohon Bersabar Ini Ujian
29
Azel : Nekat atau Goblok?
30
Nayla : Disuruh Ketemu Terus
31
Azel : Because She Is Worthy
32
Nayla : Love And Hate Relationship
33
Azel : Tidak Dibalas
34
Nayla : Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan
35
Azel : Rara Sakit
36
Nayla : Anak Baik
37
Azel : A Little Comfort For Me
38
Nayla : Arti Sebuah Pelukan
39
Azel : Keluarga Lengkap untuk Rara?
40
Nayla : Bertemu Nathan
41
Azel : Ketulusan
42
Nayla : Sebuah Nasihat
43
Azel : Ada Apa dengan Nay?
44
Nayla : Di Pelukan Mama
45
Dear Readers!
46
Azel : Katanya Kangen...
47
Nayla : Epiphany
48
Azel : When She Cries...
49
Nayla : Sabtu yang "Tenang"
50
Azel : Lampu Kuning
51
Nayla : Boleh gak?
52
Azel : Ajakan
53
Nayla : Semua karena Regina
54
Azel : Sudah Gila
55
Nayla : Off We Go!
56
Azel : Three Beautiful Things
57
Nayla : Lompat!
58
Azel : Secantik Biasanya
59
Nayla : Konspirasi Semesta
60
Azel : Hadiah dari Semesta
61
Nayla : Pulang
62
Azel : Tunggu Pembalasan Gue!
63
Nayla : Aku yang Paling Jago Buat Kamu Ketawa
64
Azel : All is Good Now
65
Nayla : Pengumuman dari Nathan
66
Azel : Hari Terakhir
67
Nayla : It Will Be!
68
Azel : Sebuah Hari yang Baik
69
Nayla : David Mahardhika
70
Azel : Pengganggu
71
Nayla : Nomor Gak Dikenal
72
Nayla : I Love You
73
Azel : Rara dan Nayla
74
Nayla : Dicintai
75
Azel : Mencintai
76
Nayla : Kenapa Azel Berbohong?
77
Azel : Mantan Istri Brengsek
78
Nayla : Peringatan dari Angga
79
Nayla : TIDAK!!!
80
Azel : KETAHUAN???
81
Azel : Cemburu
82
Nayla : Confession
83
Azel : Confession
84
Side Story Nathan : Tentang Nayla
85
Side Story Nathan : Tentang Azel
86
Side Story Nathan : Tentang Nayla dan Azel
87
Nayla : Sunset bersama Azel dan Rara
88
Azel : Tenang dan Bahagia
89
Nayla : Turriptopsis Dohrnii
90
Azel : Hell is Better
91
Azel : Sebuah Janji
92
Nayla : Ditentang Alam Semesta
93
Azel : Her Reason and Her Last Game
94
Nayla : Anak Pingit
95
Nayla : Di Dekatnya Aku Tenang
96
Azel : Broken Promise
97
Nayla : Hanya Orang Luar
98
Nayla : Ku Kira Kau Rumah
99
Azel : Luluh Lantak
100
Nayla : Pulang
101
Nayla : Sehari Bersama Dave
102
Azel & Nayla : Goodbye!
103
Azel : Pelipur Lara
104
Nayla : A Leap of Faith
105
Nayla : After You
106
Azel : Always You
107
Nayla : Be Careful What You Wish For!
108
Azel : Take It As Much As You Need!
109
Nayla : Kebahagiaan dan Kerinduan
110
Azel : Akhirnya Aku Lihat Lagi
111
Nayla : Namanya...
112
Azel : From Zero to Hero
113
Nayla : Lelucon Semesta
114
Azel : DAMN! THOSE LEGS! (2)
115
Nayla : Sebuah Dekapan
116
Azel : Keputusan
117
Nayla : Berlari Sekali Lagi Untukmu
118
Azel : My Remedy
119
Nayla : Welcome Back!
120
Azel & Nayla : Restu
121
Azel & Nayla : You Can Say Yes
122
Nayla : Persiapan (1)
123
Azel : Persiapan (2)
124
Nayla : Sampai Maut Memisahkan
125
Azel : Semestaku Semestamu (Tamat)
126
Extra Part : Double D
127
Extra Part : Honeymoon
128
Extra Part : Honeymoon (2)
129
Extra Part : Selamat Hari Ayah! (Last)
130
CUAP CUAP AUTHOR
131
Bonus Chapter : Dari Rara
132
Bonus Chapter : Dari Rara (2)
133
Bonus Chapter : Dari Rara (Last)
134
AKU KEMBALI DENGAN NOVEL BARUUUUU
135
YUK MAMPIR DI NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!