Dia Wanitaku!

"Tumben kamu telat?" Tanya Feli heran karena selama ini Reva tidak pernah sekalipun telat dan selalu datang lebih awal ke kelas

"Tadi ada beberapa urusan mendesak" Jawab Reva berbohong "Kenapa?" Tanya Reva bingung karena sejak tadi Feli tak berhenti menatapnya

"Lelaki semalam siapa?" Tanya Feli dengan suara pelan

"Oh.. Kakak aku" Jawab Reva ngasal

"Sejak kapan kamu punya kakak?" Tanya Feli tidak percaya dengan apa yang baru dikatakan Reva

"Sejak semalam. Udah. Nggak usah bahas dia. Fokus belajarnya"

"Nyuruh fokus. Dianya malah mau tidur" Gerutu Feli melihat Reva yang kini menyandarkan kepalanya di meja dengan buku ia susun untuk menghalangi pandangan dosen

...***...

Perusahaan CL Group..

Sebelum ke kampus menjemput Reva. Nevan menyempatkan diri datang ke perusahaannya untuk mengecek beberapa dokumen.

Selain merupakan seorang mafia kejam. Nevan masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang CEO di perusahaan milik ayahnya yang sekarang menjadi miliknya.

Drrtt.. Ddrrrtt...

"Nyonya menelpon tuan.. " Ujar Rangga memperlihatkan layar ponsel nya

"Angkatlah"

Glek..

Rangga menelan salivanya, dengan keringat yang kini perlahan membanjiri tubuhnya. Ia lalu menggeser layar ponsel nya menerima panggilan dari Ibu Nevan.

".... "

"Nyonya ingin bicara tuan.. " Tutur Rangga memberikan ponsel nya

"Ada apa Ma"

"... "

"Oh. Aku memang membawa seorang gadis"

"... "

"Tidak. Aku masih mengejarnya. Dia belum setuju menjadi wanitaku"

"..."

"Tentu saja aku serius. Sejak aku membawanya ke rumah, aku sudah menganggapnya sebagai wanitaku"

"... "

"Tidak. Aku tidak akan memaksanya. Aku akan membawanya pulang, jika dia sudah setuju".

"..."

Nevan lalu mematikan panggilan teleponnya secara sepihak, tanpa menghirakan perkataan ibunya lagi. Karena meski ia tidak memberitahunya, ibunya akan tetap mencari ratusan cara untuk mencari tahu tentang Reva.

"Bukankah yang kemarin sudah termasuk tindakan pemaksaan" Batin Rangga tak habis pikir dengan isi pikiran majikannya

Ini pertama kalinya, ia melihat majikannya begitu terobsesi dengan seorang gadis dan bahkan berniat menjadikannya wanitanya. Bahkan saat berada di kantor, ia selalu menghindari untuk bertemu dengan wanita jika bukan karena terpaksa.

Bahkan lift yang ia gunakan sengaja ia pisah dengan karyawan lainnya karena tidak ingin terganggu khususnya dengan karyawan lainnya. Terutama karena wajah Nevan yang tampan dengan badan kekar tinggi, benar-benar sosok yang disukai oleh para wanita.

.....

Keduanya kini tiba di ruang rapat yang kini dihadiri oleh beberapa karyawannya. Semuanya bangkit berdiri memberi hormat dengan tertib, mengingat Nevan yang selalu melayangkan pandangan mematikan saat masuk ke ruang rapat.

Hari ini ia hanya akan memeriksa berkas-berkas penting dan mengevaluasi masing-masing laporan dari ketua tim, untuk memeriksa indeks laba rugi perusahaan tahun ini.

Rapat dimulai, dengan suasana tegang mencekam karena Nevan yang tidak pernah sekalipun melewatkan kesalahan terkecil pun dalam laporan. Karena akhir dari mereka hanya ada satu yakni dipecat.

Nevan terkenal sebagai seorang CEO mengerikan. Dalam hal bisnis, ia terkenal tidak memiliki hati dan selalu serius dalam mencapai tujuannya. Tidak ada satupun yang bisa merubah keputusannya bahkan meskipun kedua orang tuanya sekalipun. Hal ini terlihat dari perusahaan yang baru diambilnya selama 2 tahun ini mengalami peningkatan yang begitu besar dari sebelumnya.

Tidak seperti biasanya, rapat hari ini berjalan dengan lancar tanpa adanya kesalahan. Seolah Nevan yang sengaja mempercepat jalannya rapat.

Rangga bahkan beberapa kali tersenyum lega. Melihat majikannya yang sejak tadi memperhatikan ponsel nya, yang ia yakini karena Reva.

Hingga kemudian, Nevan bangkit tiba-tiba dari kursinya setelah menatap layar ponsel nya yang kini menunjukkan pukul 2 siang.

Karyawan yang saat ini berdiri memberikan presentasi, berulang kali menelan salivanya panik.

"Aku ada urusan. Rapat kita tunda" Ucap Nevan masih dengan nada tajamnya lalu beranjak pergi diikuti oleh Rangga di belakangnya

Para karyawan yang berada di ruang rapat, kaget sekaligus bingung karena ini pertama kalinya CEO mereka meninggalkan rapat di pertengahan.

Sementara Nevan kini dengan semangat menuju ke mobilnya bersiap untuk menjemput Reva di kampusnya.

"Bagaimana dengan yang aku minta semalam?"

"Ini tuan. Semuanya sudah aku pindahkan" Balas Rangga menyerahkan sebuah ponsel keluaran terbaru yang baru di pesannya semalam

...***...

Sejak keduanya keluar dari kelas, Reva dan Feli beberapa kali mendengar mahasiswa lain membahas seseorang.

"Woow.. Dia benar-benar tampan. Aku pikir mereka hanya membual barusan" Celetuk Feli menatap lurus ke arah gerbang

Terlihat Nevan yang kini berdiri di dekat pintu mobil didampingi Rangga di sebelahnya.

Reva yang mengikuti arah pandangan Feli seketika kaget karena ternyata pria yang dimaksud mahasiswa lain sedari tadi adalah Nevan.

"Apa lagi yang dia lakukan disini" Batin Reva menutup wajahnya berniat bersembunyi namun naasnya Feli justru menarik tangannya, berjalan mendekat ke arah Nevan

"Apa yang kamu lakukan?"

"Kenapa? Bukankah dia tampan, tidak ada salahnya untuk cuci mata sebentar" Balas Feli dengan tidak tahu malunya

"Kesempatan seperti ini, tidak baik jika kita pergi begitu saja.. " Sambungnya dengan mata berbinar "Tapi tunggu.. Dia kenapa datang kesini?" Tanya Feli saat Nevan perlahan mendekat ke arah keduanya

Reva hanya tersenyum menggaruk kepalanha yang sama sekali tidak gatal saat Nevan berdiri di depannya.

"Kamu tidak berniat untuk lari kan?" Tanya Nevan menarik lengan Reva mendekat kepadanya

"Kalian kenal?"

"Oh.. Dia Kak.. "

"Iya.. Dia wanitaku" Sela Nevan memotong kata-kata Feli

"Ini.. Serius? Jadi karena ini kamu menolak kencan buta itu?"

"Iya. Dia menolak kencan buta itu karena aku. Jadi mulai sekarang, tidak perlu mengatur kencan untuknya" Tutur Nevan dengan senyum tersirat sebelum membawa Reva masuk ke dalam mobil

Bukan hanya Feli, beberapa mahasiswa yang menyaksikan kejadian barusan dibuat kaget sekaligus bingung dengan identitas Reva.

.....

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Bagaimana jika mereka salah paham" Gerutu Reva pusing memikirkan nasibnya kedepan di kampus

"Biarkan saja" Balas Nevan santai lalu mengeluarkan ponsel tadi "Semua file di ponselmu sudah aku pindahkan"

Reva menatap ponsel itu lalu mengambilnya. Ponsel keluaran terbaru dengan fitur lengkap dan lebih baik dari sebelumnya.

"Ponselku tidak semahal ini"

"Aku tahu. Anggap saja sebagai permintaan maaf"

"Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi" Tutur Reva menerima ponsel ini "Oh iya, tolong antar aku ke warnet. Aku masih harus bekerja"

"Tidak perlu. Aku sudah meminta izin untukmu"

"Hah? Bukankah kemarin sudah"

"Oh. Aku meminta izin satu bulan penuh untukmu"

"Kamu gila? Kamu bahkan tidak meminta izin dariku"

"Aku memang dibuat gila olehmu" Balas Nevan lagi-lagi menggoda Reva

"Mengerikan.. Dia benar-benar mengerikan.. " Batin Reva melihat tatapan Nevan yang seolah menatapnya seperti mangsa yang bisa kapan pun ia terkam

Bukan hanya Reva, bahkan Rangga yang sejak tadi diam mengendarai mobil juga dibuat pusing dengan tingkah majikannya yang seolah tidak menganggap keberadaanya di mobil.

Bahkan kejadian kemarin masih melekat di otaknya, saat majikannya dengan ganasnya menc*um seorang gadis di kursi belakang.

Terpopuler

Comments

Toko john 125

Toko john 125

Lanjut baca kak, aku suka ❤😊

2023-02-03

0

Aisyah Hasan

Aisyah Hasan

aku tunggu k lanjutanya ya

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Pria Mes*m
3 Menjadi Wanitaku!
4 Dia Wanitaku!
5 Seorang Hacker
6 Calon Istriku!
7 Tubuhmu Menginginkannya!
8 Omong Kosong!
9 Diculik?!
10 Pembalasan
11 Perasaan Berdebar
12 Tuan Muda Kedua
13 Will you be mine?
14 Aku setuju!
15 Pasangan Iblis... ^_^
16 Rencana Kevin dan Reva
17 Kepergok Ibu
18 Balapan 1
19 Balapan 2
20 Bercanda
21 Dasar Mesum
22 Pesta
23 Amarah Reva
24 Merasa Malu
25 Putra Bungsu
26 Berfikiran Negatif
27 Alasan Reva
28 Kejadian Sebenarnya
29 Rencana Liburan
30 Liburan
31 Harapan
32 Amarah Siska
33 Gengsi
34 Sensitif
35 Ayo Menikah
36 Seorang Adik
37 Bersikap aneh
38 Terlalu Posesif
39 Persiapan Kunjungan
40 Bukan Wanita Penggoda
41 Membujuk Reva
42 Apa dia Hamil?
43 Hamil
44 Menghadiri Pertunangan
45 Secret Room
46 Nostalgia
47 Kamu yakin?
48 Pertemuan Keluarga
49 Panik
50 Flashback
51 Dalang sebenarnya
52 Keguguran
53 Amarah Nevan
54 Sadar Kembali
55 Dilema seorang ayah
56 Kakak angkat
57 Ayah dan Anak
58 Pamit Pergi
59 Mabuk
60 Kamu menolakku?
61 Berkunjung
62 Sekedar sandiwara
63 Sedikit Aneh
64 Pesona David
65 Rekan Kerja
66 Ibu Reva
67 Curhatan Reva
68 Mabuk
69 Berkunjung
70 Bersikap Aneh
71 Datang Menyapa
72 Di Penjara
73 Kesempatan
74 Perdebatan
75 Bingung
76 3 Minggu Kemudian
77 Kompensasi
78 Rencana Penyergapan
79 Penyergapan
80 Dia?
81 Peringatan Intan
82 Itu kamu?
83 Khawatir
84 Kecelakaan
85 Biarkan Aku Pulang!
86 Cerita Rehan
87 Rumah Tahanan
88 Masa Lalu
89 Kemunculan Siska
90 Siasat Siska
91 Kembali Sadar
92 Pertukaran
93 Amarah Nevan
94 Panggilan dari Reva?
95 Nekat
96 Penyerangan
97 Tertembak?
98 Pengorbanan Rehan
99 Kecewa?
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bertemu
2
Pria Mes*m
3
Menjadi Wanitaku!
4
Dia Wanitaku!
5
Seorang Hacker
6
Calon Istriku!
7
Tubuhmu Menginginkannya!
8
Omong Kosong!
9
Diculik?!
10
Pembalasan
11
Perasaan Berdebar
12
Tuan Muda Kedua
13
Will you be mine?
14
Aku setuju!
15
Pasangan Iblis... ^_^
16
Rencana Kevin dan Reva
17
Kepergok Ibu
18
Balapan 1
19
Balapan 2
20
Bercanda
21
Dasar Mesum
22
Pesta
23
Amarah Reva
24
Merasa Malu
25
Putra Bungsu
26
Berfikiran Negatif
27
Alasan Reva
28
Kejadian Sebenarnya
29
Rencana Liburan
30
Liburan
31
Harapan
32
Amarah Siska
33
Gengsi
34
Sensitif
35
Ayo Menikah
36
Seorang Adik
37
Bersikap aneh
38
Terlalu Posesif
39
Persiapan Kunjungan
40
Bukan Wanita Penggoda
41
Membujuk Reva
42
Apa dia Hamil?
43
Hamil
44
Menghadiri Pertunangan
45
Secret Room
46
Nostalgia
47
Kamu yakin?
48
Pertemuan Keluarga
49
Panik
50
Flashback
51
Dalang sebenarnya
52
Keguguran
53
Amarah Nevan
54
Sadar Kembali
55
Dilema seorang ayah
56
Kakak angkat
57
Ayah dan Anak
58
Pamit Pergi
59
Mabuk
60
Kamu menolakku?
61
Berkunjung
62
Sekedar sandiwara
63
Sedikit Aneh
64
Pesona David
65
Rekan Kerja
66
Ibu Reva
67
Curhatan Reva
68
Mabuk
69
Berkunjung
70
Bersikap Aneh
71
Datang Menyapa
72
Di Penjara
73
Kesempatan
74
Perdebatan
75
Bingung
76
3 Minggu Kemudian
77
Kompensasi
78
Rencana Penyergapan
79
Penyergapan
80
Dia?
81
Peringatan Intan
82
Itu kamu?
83
Khawatir
84
Kecelakaan
85
Biarkan Aku Pulang!
86
Cerita Rehan
87
Rumah Tahanan
88
Masa Lalu
89
Kemunculan Siska
90
Siasat Siska
91
Kembali Sadar
92
Pertukaran
93
Amarah Nevan
94
Panggilan dari Reva?
95
Nekat
96
Penyerangan
97
Tertembak?
98
Pengorbanan Rehan
99
Kecewa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!