Menjadi Wanitaku!

Setelah mendapat informasi dari kelima pria itu, Nevan kembali ke mansion pribadinya dengan Reva yang masih tertidur pulas di pelukannya.

"Gadis kecil, sampai kapan kamu akan tertidur hmm?" Bisik Nevan lalu menggigit kecil telinga Reva

"Hmhhgg... Apa yang kamu lakukan? Apa kamu seorang anjing?" Balas Reva tersadar akan apa yang baru dilakukan Nevan "Ini dimana?" Tanya Reva kemudian setelah menyadari sekitarnya

Ada beberapa pelayan dan bodyguard yang saat ini menyambut keduanya. Membuat Reva tak kuasa mengangkat kepalanya karena malu, mengingat ia yang masih berada di rangkulan Nevan.

"Siapkan kamar mandi untuknya" Pinta Nevan tegas

"Baik Tuan" Jawab kepala pelayan sedikit menunduk sebelum pergi

Sementara Nevan kini membawa Reva naik ke lantai atas.

"Aku masih memiliki beberapa urusan, kamu mandi lalu istirahat disini. Jika butuh sesuatu katakan pada pelayan" Ujar Nevan mengusap rambut Reva

"Tidak. Biarkan aku pulang. Ini sudah malam"

"Justru karena ini sudah malam. Kamu sebaiknya bermalam disini. Besok pagi aku akan mengantarmu pulang"

Reva hanya bisa pasrah menuruti perkataan Nevan. Berdebat dengannya hanya akan membuang-buang waktu karena apapun yang ia katakan tidak akan ada gunanya di hadapan pria mesum itu.

...***...

Reva masih berada di kamar mandi berendam, saat Nevan datang ke kamarnya berniat mengajaknya makan malam.

"Non Reva masih di kamar mandi tuan"

"Aku tahu. Kamu bisa keluar" Ujar Nevan masuk ke dalam kamar berniat menunggu Reva

Ddrrt.. Ddrrt..

"Felicia?" Gumam Nevan menatap layar ponsel Reva yang kini berdering

"Halo! " Jawab Nevan

"Kamu siapa? Dimana Reva?"

"Dia di kamar mandi"

"Ka..kamar mandi?"

"Iya. Ada perlu apa dengannya?"

"Kalau begitu bantu aku memberitahunya, jangan lupa janji kencannya malam ini"

Mendengar ucapan Feli, Nevan secara tidak sengaja menutup panggilan itu.

"Kencan? Jangan harap aku akan membiarkannya begitu saja" Ujar Nevan kesal hingga membanting ponsel Reva ke lantai

....

Reva yang baru saja kembali ke kamar, kembali di buat kesal karena ponselnya yang kini sudah tidak tergolong lagi.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa merusak ponselku"

"Aku akan menggantinya" Jawab Nevan masih dengan nada ketusnya

"Ada apa? Kenapa raut wajahmu seperti itu?"

Nevan menatap Reva sekilas sebelum menariknya ke kasur. Lagi-lagi dengan sifat mendominasi miliknya, Nevan ******* bibir Reva buas.

"Hmm.. Hmm.. Hmm.. "

"Tidak jangan lakukan ini.." Ucap Reva mendorong tubuh Nevan menjauh "Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Bukankah aku sudah menyelamatkanmu?"

"Bodoh. Justru karena kamu sudah menyelamatkanku. Aku tentu saja harus membalasmu"

"Yang kamu lakukan ini adalah pelecehan"

"Aku membalasmu dengan cara menjadi wanitaku"

"Tidak perlu. Aku sama sekali tidak tertarik menjadi wanitamu. Ada banyak wanita di luar sana yang lebih pantas untukmu dari pada Aku yang hanya seorang mahasiswa biasa"

"Apa karena lelaki itu?"

"Lelaki?" 

"Bukankah kamu memiliki kencan malam ini"

"Kencan?"

Reva menepuk jidatnya pelan, ia baru saja ingat akan janji yang dibuatnya siang tadi.

"Dari mana kamu tahu?"

"Temanmu yang memberitahuku"

"Jangan bilang kamu merusak ponselku karena itu?"

Nevan mengangguk mengiyakan "Karena sekarang kamu adalah wanitaku. Aku tentu saja tidak akan membiarkanmu berkencan dengan laki-laki lain"

"Tapi aku belum setuju"

"Cepat atau lambat kamu juga akan setuju" Tutur Nevan lalu kembali menc*um bibir Reva

Berbeda dengan ciuman pertama, kali ini ia melakukannya dengan lembut dan pelan.

...***...

Selama di meja makan, Reva tak berhenti cemberut sementara Nevan hanya menyeringai penuh kepuasan menatap tingkah lucu Reva yang tengah marah karena ulahnya tadi.

"Dasar pria mes*m" Batin Reva mengumpat sembari menikmati makan malamnya yang begitu lezat

Makanan memang solusi paling terbaik untuk perempuan yang tengah emosi. Buktinya saat ini, perhatian Reva benar-benar teralihkan pada semua makanan yang disiapkan pelayan.

"Uhhuukk.. Uhhuukk.. "

"Pelan-pelan.. " Ucap Nevan memberikan air minum pada Reva "Tidak ada yang akan berebut denganmu" Lanjutnya menggoda kembali

"Hmmpp.. " Reva hanya memalingkan wajah kesal tidak berniat berbicara dengan Nevan

....

Setelah menikmati makan malamnya, Reva kini tersadar jika di rumah itu hanya ada dirinya dan Nevan dan beberapa pelayan dan bodyguard yang berjaga.

"Kamu tinggal sendiri? Bagaimana dengan orang tuamu?" Tanya Reva penasaran

"Mereka di rumah utama. Ini hanya rumah pribadiku"

"Ohh.. "

"Kenapa? Kamu ingin bertemu dengan orang tuaku?" Tanya Nevan lagi-lagi menggoda Reva

"Berhenti bercanda. Apa semua wanita yang kamu temui, kamu perlakukan seperti ini?"

Nevan meletakkan sendoknya di piring lalu bangkit menghampiri Reva "Kamu satu-satunya wanita yang aku perlakukan seperti ini" Ucap Nevan meraih dagu Reva

Namun belum sempat Nevan menciumnya, Reva dengan cepat menepis tangan Nevan "Dasar pembohong. Aku mengantuk. Aku tidur lebih dahulu" Ujar Reva lalu melekang pergi tanpa menoleh sedikitpun

"Sadar Reva. Dia itu pria mesum. Bagaimana bisa kamu deg-deg-an seperti ini" Gerutu Reva membenamkan kepalanya di bantal, dengan dada yang sejak tadi bergemuruh

Ini pertama kalinya ia begitu dekat dengan seorang pria dan bahkan berhubungan seperti yang dilakukan Nevan terhadapnya. Selama ini ia selalu menghindar pria, khususnya jatuh cinta karena hal seperti sangat tidak berguna bagi Reva saat ini.

"Lupakan. Sebaiknya aku tidur sekarang. Mungkin karena ini pertama kalinya" Gumam Reva menenangkan diri lalu memperbaiki posisi tidurnya

...***...

Keesokan paginya, Reva terbangun dengan mendapati Nevan tidur di sampingnya. Hal ini sontak membuatnya berteriak kaget melepaskan diri dari kunjungan Nevan.

"Kamu.. Kamu.. Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu tidur disini?" Tanya Reva menunjuk Nevan

"Hmmmgg.. " Nevan hanya bergumam memegang kepalanya "Aku tidak melakukan apa-apa. Biarkan aku tidur sebentar. Kamu sebaiknya mandi sekarang. Bangunkan aku jika selesai" Ucap Nevan dengan suara berat lalu kembali melanjutkan tidurnya

Reva hanya bisa mendengus kesal pergi ke kamar mandi. Sebelum ia terlambat masuk ke kelas.

30 menit berlalu..

Reva kini selesai bersiap dan kini duduk di meja makan untuk sarapan pagi karena paksaan dari kepala pelayan.

"Nevan belum bangun Bi?"

"Iya Non. Tuan baru pulang jam 5 pagi tadi. Karena itulah tidak ada yang berani membangunkannya"

"Jam 5? Dia darimana bi?"

"Soal ini.. "

Melihat pelayan itu sedikit ragu, Reva lalu menyela "Tidak perlu menjawabnya Bi, sepertinya aku sudah bisa menebaknya" Ujar Reva mengingat kembali kejadian kemarin, saat Nevan menyiksa ke lima pria itu

"Kalau begitu Aku akan naik melihatnya sebelum aku terlambat masuk" Tutur Reva beranjak naik menghampiri Nevan

Reva yang baru tiba di kamar, melihat Nevan yang masih tertidur pulas mengurungkan niatnya untuk membangunkannya. Karena wajahnya yang terlihat begitu kelelahan.

"Bantu aku membungkusnya Bi. Aku akan makan di kelas. Sepertinya aku akan terlambat jika terlalu lama disini" Pinta Reva sopan

"Bagaimana dengan tuan, Non?"

"Biarkan dia tidur Bi. Dia terlihat begitu kelelahan" Jawab Reva

Terpopuler

Comments

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦⒋ⷨ͢⚤IмᷡαͤѕͥᏦ͢ᮉ᳟🍜⃝🦁

wah masih sepi pengunjung ya ya thor

2022-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Pria Mes*m
3 Menjadi Wanitaku!
4 Dia Wanitaku!
5 Seorang Hacker
6 Calon Istriku!
7 Tubuhmu Menginginkannya!
8 Omong Kosong!
9 Diculik?!
10 Pembalasan
11 Perasaan Berdebar
12 Tuan Muda Kedua
13 Will you be mine?
14 Aku setuju!
15 Pasangan Iblis... ^_^
16 Rencana Kevin dan Reva
17 Kepergok Ibu
18 Balapan 1
19 Balapan 2
20 Bercanda
21 Dasar Mesum
22 Pesta
23 Amarah Reva
24 Merasa Malu
25 Putra Bungsu
26 Berfikiran Negatif
27 Alasan Reva
28 Kejadian Sebenarnya
29 Rencana Liburan
30 Liburan
31 Harapan
32 Amarah Siska
33 Gengsi
34 Sensitif
35 Ayo Menikah
36 Seorang Adik
37 Bersikap aneh
38 Terlalu Posesif
39 Persiapan Kunjungan
40 Bukan Wanita Penggoda
41 Membujuk Reva
42 Apa dia Hamil?
43 Hamil
44 Menghadiri Pertunangan
45 Secret Room
46 Nostalgia
47 Kamu yakin?
48 Pertemuan Keluarga
49 Panik
50 Flashback
51 Dalang sebenarnya
52 Keguguran
53 Amarah Nevan
54 Sadar Kembali
55 Dilema seorang ayah
56 Kakak angkat
57 Ayah dan Anak
58 Pamit Pergi
59 Mabuk
60 Kamu menolakku?
61 Berkunjung
62 Sekedar sandiwara
63 Sedikit Aneh
64 Pesona David
65 Rekan Kerja
66 Ibu Reva
67 Curhatan Reva
68 Mabuk
69 Berkunjung
70 Bersikap Aneh
71 Datang Menyapa
72 Di Penjara
73 Kesempatan
74 Perdebatan
75 Bingung
76 3 Minggu Kemudian
77 Kompensasi
78 Rencana Penyergapan
79 Penyergapan
80 Dia?
81 Peringatan Intan
82 Itu kamu?
83 Khawatir
84 Kecelakaan
85 Biarkan Aku Pulang!
86 Cerita Rehan
87 Rumah Tahanan
88 Masa Lalu
89 Kemunculan Siska
90 Siasat Siska
91 Kembali Sadar
92 Pertukaran
93 Amarah Nevan
94 Panggilan dari Reva?
95 Nekat
96 Penyerangan
97 Tertembak?
98 Pengorbanan Rehan
99 Kecewa?
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bertemu
2
Pria Mes*m
3
Menjadi Wanitaku!
4
Dia Wanitaku!
5
Seorang Hacker
6
Calon Istriku!
7
Tubuhmu Menginginkannya!
8
Omong Kosong!
9
Diculik?!
10
Pembalasan
11
Perasaan Berdebar
12
Tuan Muda Kedua
13
Will you be mine?
14
Aku setuju!
15
Pasangan Iblis... ^_^
16
Rencana Kevin dan Reva
17
Kepergok Ibu
18
Balapan 1
19
Balapan 2
20
Bercanda
21
Dasar Mesum
22
Pesta
23
Amarah Reva
24
Merasa Malu
25
Putra Bungsu
26
Berfikiran Negatif
27
Alasan Reva
28
Kejadian Sebenarnya
29
Rencana Liburan
30
Liburan
31
Harapan
32
Amarah Siska
33
Gengsi
34
Sensitif
35
Ayo Menikah
36
Seorang Adik
37
Bersikap aneh
38
Terlalu Posesif
39
Persiapan Kunjungan
40
Bukan Wanita Penggoda
41
Membujuk Reva
42
Apa dia Hamil?
43
Hamil
44
Menghadiri Pertunangan
45
Secret Room
46
Nostalgia
47
Kamu yakin?
48
Pertemuan Keluarga
49
Panik
50
Flashback
51
Dalang sebenarnya
52
Keguguran
53
Amarah Nevan
54
Sadar Kembali
55
Dilema seorang ayah
56
Kakak angkat
57
Ayah dan Anak
58
Pamit Pergi
59
Mabuk
60
Kamu menolakku?
61
Berkunjung
62
Sekedar sandiwara
63
Sedikit Aneh
64
Pesona David
65
Rekan Kerja
66
Ibu Reva
67
Curhatan Reva
68
Mabuk
69
Berkunjung
70
Bersikap Aneh
71
Datang Menyapa
72
Di Penjara
73
Kesempatan
74
Perdebatan
75
Bingung
76
3 Minggu Kemudian
77
Kompensasi
78
Rencana Penyergapan
79
Penyergapan
80
Dia?
81
Peringatan Intan
82
Itu kamu?
83
Khawatir
84
Kecelakaan
85
Biarkan Aku Pulang!
86
Cerita Rehan
87
Rumah Tahanan
88
Masa Lalu
89
Kemunculan Siska
90
Siasat Siska
91
Kembali Sadar
92
Pertukaran
93
Amarah Nevan
94
Panggilan dari Reva?
95
Nekat
96
Penyerangan
97
Tertembak?
98
Pengorbanan Rehan
99
Kecewa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!