Belenggu Cinta, Mafia Kejam

Belenggu Cinta, Mafia Kejam

Bertemu

Halo Guys..

Buat kalian yang mampir di cerita ini. Aku ucapin Terima kasih. Ini cerita pertama aku. Masih pemula. Mohon jangan dikritik, cukup diberikan saran. InsyaAllah akan aku perbaiki kedepannya. Mohon dukungannya 😇

🌙🌙🌙

"Cari di semua tempat, dia tidak akan bisa lari karena terluka" perintah seorang lelaki dengan penuh penekanan

"Aku harus bagaimana sekarang?" Batin gadis tersebut

Laki-laki yang saat ini berada di depannya tidak terlihat baik-baik saja. Terdapat sebuah luka tusukan di perutnya.

"Huh...." rintih laki-laki tersebut seraya menekan lukanya dengan tangan untuk mencegah pendarahan yang berlebihan 

"Mereka sedang mencarimu?" Tanya gadis itu panik

"Huh...." rintihnya lagi hingga kemudian pingsan tak sadarkan diri

"Hei ! Kenapa kamu pingsan?" Mencoba menggerakkan tubuhnya namun gagal karena laki-laki tersebut sudah tak sadarkan diri akibat luka tusukannya

"Dia terluka parah" batin gadis tersebut memperhatikan lukanya

"Tuan memerintahkan segera membunuhnya jika menemukannya! Cari di setiap lorong yang ada disini, jangan sampai kalian melewatkannya, jika tidak nyawa kalian taruhannya!"

"Siap" ucap orang-orang tersebut serentak

Deg

Gadis itu mulai panik kemudian menoleh ke arah sumber suara, ada lebih dari 5 orang pria dewasa tengah mencari laki-laki yang saat ini didepannya.

"Aku akan mendapat masalah jika ikut campur. Tapi jika kubiarkan dia akan mati" batin gadis itu  "Ahh dasar... padahal aku bukan orang yang baik" lanjutnya

Dia menarik tubuh lelaki tersebut kemudian membopongnya menuju ke rumahnya karena rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat kejadian.

Dan lagi, dia seharusnya sudah berada di rumahnya lebih awal dan tengah menikmati cemilan malamnya sembari menonton drama kesukaannya.

Semuanya gagal, karena dia tanpa sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki asing yang tengah dalam pengejaran dengan luka tusukan di perutnya. 

"Kenapa dia berat seka..li ahhh" keluh gadis tersebut namun terjatuh saat hendak membaringkannya di sofa

Gadis itu meringis kesakitan, karena tubuh laki-laki tersebut terjatuh di atas tubuhnya membuatnya tidak bisa bergerak. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha mendorong tubuh laki-laki tersebut hingga ia akhirnya bisa lepas.

"Akhh.." ringis laki-laki tersebut

Gadis itu menghela nafasnya sebelum akhirnya memeriksa luka laki-laki tersebut "Lukanya sangat parah. Aku harus segera menghentikan pendarahannya. Semoga saja di baik-baik saja. Aku tidak ingin dia mati di sini" ujar gadis tersebut cemas seraya melepas pakaian yang dikenakan lelaki tersebut.

Ia kemudian mengambil kotak P3K yang ada di rumahnya. Mencoba membersihkan lukanya dengan alkohol. Mengoleskan antibiotik kemudian memasang perban untuk menghambat pendarahannya.

"Jika aku perhatikan wajahnya cukup tampan, tapi kenapa orang-orang tersebut ingin membunuhnya" lirih gadis itu

"Hei" teriak gadis itu kaget saat tangan laki-laki itu tiba-tiba mencengkeram tangannya

"Siapa kamu? Ini dimana?" Tanya pria itu seraya memegang lukanya

"Justru aku yang harusnya bertanya. Bukannya kamu yang tiba-tiba muncul menarik tanganku di jalan tadi"

"Ukhh.." ringisnya saat mencoba menggerakkan tubuhnya

"Jangan bergerak. Lukamu akan terbuka lagi" pinta gadis itu menahan tubuhnya

"Tidak. Aku harus pergi sekarang, masih banyak yang harus aku selesaikan. Aku tidak punya waktu berlama-lama disini" ujarnya bangkit dari tidurnya

"Hei, jangan bergerak. Lukamu berdarah" pintah gadis itu lagi

"Dimana pakaianku" tanyanya tanpa memperdulikan perkataan gadis itu

"Segera baring dan jangan bergerak. Aku sudah susah payah menolongmu dan kamu ingin pergi. Baring sekarang juga!" Pintah gadis itu dengan penuh penekanan

Laki-laki itu terdiam kemudian berbaring dengan patuh mengikuti ucapan gadis itu.

"Ini pertama kalinya ada orang yang berani membentakku" batin laki-laki tersebut manatap gadis itu

Gadis itu kembali memperbaiki perbannya karena pendarahan yang terjadi tadi.

"Ini pertama kalinya aku bertemu orang dengan luka tusukan pisau seperti ini. Siapa nama kamu?" Tanya gadis itu penasaran dengan identitas pria itu

"Nevan Roderick"

"Jangan bergerak, aku akan segera selesai" ujarnya sembari mengikat perban

"Dengan mudahnya ia menolong dan membawa pulang orang asing.  Bagaimana jika ternyata orang jahat. Benar-benar gadis yang polos" batin laki-laki tersebut dalam hati, sudut bibirnya sedikit terangkat ke atas membentuk lengkungan

"Sudah selesai. Perbannya sudah aku perbaiki sekarang istirahatlah terlebih dahulu" ujarnya seraya  merapikan kotak P3K didepannya

"Siapa nama kamu?"

"Revalina Ainsley" jawab gadis tersebut sebelum akhirnya berdiri menuju ke kamarnya meninggalkan pria itu di ruang tamu

"Revalina Ainsley" batin Nevan kemudian memejamkan matanya

Jam di dinding menunjukkan pukul 2 tengah malam, saat Nevan bangun dari tidurnya, berusaha berdiri dengan menekan luka di perutnya. Ia berjalan menuju ke kamar Reva, memeriksa apakah gadis tersebut sudah tidur.

"Kita akan bertemu lagi" lirih Nevan kemudian pergi meninggalkan rumah Reva

...******...

Keesokan paginya Reva bangun mendapati laki-laki yang ditolongnya tadi malam sudah menghilang.

"Dia pergi begitu saja, tanpa mengucapkan terima kasih. Huh.. dasar" lirih Reva kesal

Tak mau berlama-lama memikirkan laki-laki tersebut. Ia segera bersiap-siap menuju ke kampusnya.

Sudah hampir 2 tahun, Reva memilih hidup sendiri tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Semua keperluannya ia penuhi dengan bekerja di salah satu warnet. Sementara biaya kuliahnya ia dapat dari beasiswa.

Kelas masih tampak sepi, saat Reva datang. Jam masih menunjukkan pukul 07.25. yang artinya, Reva masih memiliki kesempatan untuk tidur 35 menit sebelum kelas paginya di mulai.

"Lagi-lagi kamu tidur di kelas" seru salah seorang mahasiwa menghampiri Reva dan duduk di sampingnya

Dia adalah Felicia Aprilia. Satu-satunya mahasiswa yang akrab dengan Reva. Karena beberapa mahasiswa lebih memilih untuk bergaul dengan sesama mereka. khususnya anak-anak orang kaya yang setiap hari menyombongkan kekayaan masing-masing.

Feli bukannya berasal dari keluarga sederhana. Keluarganya termasuk kaya, namun bedanya ia tidak pernah suka hubungan pertemanan yang hanya berlandaskan karena harta.

"Heran deh. Kok bisa kamu dapat nilai tinggi, padahal tiap hari kerjanya cuma tidur di kelas" gerutu Feli

"Aku memang sedikit diberkati dengan otak yang cerdas" ucapnya menyombongkan diri sembari merenggangkan tangannya ke atas "Aku ke toilet bentar, mau cuci muka" ucapnya lalu melekang pergi meninggalkan Feli yang hanya bisa menghela nafas pasrah

Berbeda dengan mahasiswa lainnya yang datang ke toilet di pagi hari. Reva memilih membilas wajahnya untuk menghilangkan rasa ngantuknya. Di sisi lain, mahasiswa lainnya memilih memperbaiki riasannya.

Reva tidak terlalu memperdulikannya. Sudah menjadi tontonanya setiap hari memperhatikan mahasiswa tersebut berdandan. Selain itu, Reva bahkan tidak menggunakan make up sama sekali selain bedak putih dan pelembab untuk bibirnya.

"Seharusnya mereka masuk sekolah kecantikan saja" batin Reva sebelum beranjak pergi

🌙🌙🌙

Update tiap hari, jika tidak berhalangan😇

Terpopuler

Comments

anak_ultramen

anak_ultramen

awal yg menarik ni thor kata² nya di kemas dengan sederhana dan mudah di mengerti tidak terkesan kaku dan menyenangkan untuk di baca , aku suka dengan novel seperti ini

2023-05-06

2

Leniferiza Septiana

Leniferiza Septiana

aku mampir thorr

2023-05-04

0

Yanahana Cahyani

Yanahana Cahyani

lansung lari ke noveltoon karna baca dfb trnyta cerita nya sngt bagus dan menarik

2023-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Pria Mes*m
3 Menjadi Wanitaku!
4 Dia Wanitaku!
5 Seorang Hacker
6 Calon Istriku!
7 Tubuhmu Menginginkannya!
8 Omong Kosong!
9 Diculik?!
10 Pembalasan
11 Perasaan Berdebar
12 Tuan Muda Kedua
13 Will you be mine?
14 Aku setuju!
15 Pasangan Iblis... ^_^
16 Rencana Kevin dan Reva
17 Kepergok Ibu
18 Balapan 1
19 Balapan 2
20 Bercanda
21 Dasar Mesum
22 Pesta
23 Amarah Reva
24 Merasa Malu
25 Putra Bungsu
26 Berfikiran Negatif
27 Alasan Reva
28 Kejadian Sebenarnya
29 Rencana Liburan
30 Liburan
31 Harapan
32 Amarah Siska
33 Gengsi
34 Sensitif
35 Ayo Menikah
36 Seorang Adik
37 Bersikap aneh
38 Terlalu Posesif
39 Persiapan Kunjungan
40 Bukan Wanita Penggoda
41 Membujuk Reva
42 Apa dia Hamil?
43 Hamil
44 Menghadiri Pertunangan
45 Secret Room
46 Nostalgia
47 Kamu yakin?
48 Pertemuan Keluarga
49 Panik
50 Flashback
51 Dalang sebenarnya
52 Keguguran
53 Amarah Nevan
54 Sadar Kembali
55 Dilema seorang ayah
56 Kakak angkat
57 Ayah dan Anak
58 Pamit Pergi
59 Mabuk
60 Kamu menolakku?
61 Berkunjung
62 Sekedar sandiwara
63 Sedikit Aneh
64 Pesona David
65 Rekan Kerja
66 Ibu Reva
67 Curhatan Reva
68 Mabuk
69 Berkunjung
70 Bersikap Aneh
71 Datang Menyapa
72 Di Penjara
73 Kesempatan
74 Perdebatan
75 Bingung
76 3 Minggu Kemudian
77 Kompensasi
78 Rencana Penyergapan
79 Penyergapan
80 Dia?
81 Peringatan Intan
82 Itu kamu?
83 Khawatir
84 Kecelakaan
85 Biarkan Aku Pulang!
86 Cerita Rehan
87 Rumah Tahanan
88 Masa Lalu
89 Kemunculan Siska
90 Siasat Siska
91 Kembali Sadar
92 Pertukaran
93 Amarah Nevan
94 Panggilan dari Reva?
95 Nekat
96 Penyerangan
97 Tertembak?
98 Pengorbanan Rehan
99 Kecewa?
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bertemu
2
Pria Mes*m
3
Menjadi Wanitaku!
4
Dia Wanitaku!
5
Seorang Hacker
6
Calon Istriku!
7
Tubuhmu Menginginkannya!
8
Omong Kosong!
9
Diculik?!
10
Pembalasan
11
Perasaan Berdebar
12
Tuan Muda Kedua
13
Will you be mine?
14
Aku setuju!
15
Pasangan Iblis... ^_^
16
Rencana Kevin dan Reva
17
Kepergok Ibu
18
Balapan 1
19
Balapan 2
20
Bercanda
21
Dasar Mesum
22
Pesta
23
Amarah Reva
24
Merasa Malu
25
Putra Bungsu
26
Berfikiran Negatif
27
Alasan Reva
28
Kejadian Sebenarnya
29
Rencana Liburan
30
Liburan
31
Harapan
32
Amarah Siska
33
Gengsi
34
Sensitif
35
Ayo Menikah
36
Seorang Adik
37
Bersikap aneh
38
Terlalu Posesif
39
Persiapan Kunjungan
40
Bukan Wanita Penggoda
41
Membujuk Reva
42
Apa dia Hamil?
43
Hamil
44
Menghadiri Pertunangan
45
Secret Room
46
Nostalgia
47
Kamu yakin?
48
Pertemuan Keluarga
49
Panik
50
Flashback
51
Dalang sebenarnya
52
Keguguran
53
Amarah Nevan
54
Sadar Kembali
55
Dilema seorang ayah
56
Kakak angkat
57
Ayah dan Anak
58
Pamit Pergi
59
Mabuk
60
Kamu menolakku?
61
Berkunjung
62
Sekedar sandiwara
63
Sedikit Aneh
64
Pesona David
65
Rekan Kerja
66
Ibu Reva
67
Curhatan Reva
68
Mabuk
69
Berkunjung
70
Bersikap Aneh
71
Datang Menyapa
72
Di Penjara
73
Kesempatan
74
Perdebatan
75
Bingung
76
3 Minggu Kemudian
77
Kompensasi
78
Rencana Penyergapan
79
Penyergapan
80
Dia?
81
Peringatan Intan
82
Itu kamu?
83
Khawatir
84
Kecelakaan
85
Biarkan Aku Pulang!
86
Cerita Rehan
87
Rumah Tahanan
88
Masa Lalu
89
Kemunculan Siska
90
Siasat Siska
91
Kembali Sadar
92
Pertukaran
93
Amarah Nevan
94
Panggilan dari Reva?
95
Nekat
96
Penyerangan
97
Tertembak?
98
Pengorbanan Rehan
99
Kecewa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!