Elena pingsan di tangan pemuda berjubah hitam tanpa lengan. Kulitnya terlihat pucat seakan sedang menderita anemia. Meski terlihat kekar dan sanggup membopong Elena lebih dari 200 mil menuju kastil persinggahannya, pemuda itu menyeringai keras, menunjukkan kedua taringnya sambil menahan getaran-getaran yang merabati sekujur tubuhnya ketika darah Elena yang terus mengalir dari kening, lengan, dan kakinya menyentuh kulit Luther Van Broden. Pemuda dengan tinggi 182 cm dan memiliki rambut panjang hitam selembut sutra itu menatap gadis yang bernapas dengan tersengal-sengal dengan takjub.
Alih-alih langsung menghabisi Elena di atas tanah setelah ia menjilat darah yang mengalir dari kening Elena, Luther justru merasakan tubuhnya bereaksi dengan spektakuler. Ia mengejang, seperti mencapai ketegangan yang tak pernah ia rasakan sekalipun mendapat buruan seorang pemburu gelap atau manusia supranatural sejenisnya.
Pemuda itu mengerang seperti orang kesakitan sekaligus nikmat yang luar biasa. Tubuhnya terasa panas dan ia semakin mendamba darah Elena.
Luther berlutut, ia membelai paras Elena dengan kukunya yang lancip di tengah-tengah hutan lebat. Suasana terasa sangat pekat dengan kegelapan dan kesunyian, tak ada cahaya matahari yang menyentuh tanah. Dan udara semakin terasa dingin.
"Kau siapa? Kenapa kau ada di wilayah terluar keluargaku?" tanya Luther. Tubuhnya bergetar hebat setelah mencicipi darah Elena, taringnya yang baru serupa racun lebah mendadak tumbuh setengah centimeter.
Luther merasa semakin takjub dengan kehadiran Elena yang tak ia sangka-sangka.
"Aku bertaruh, beruang tadi pasti akan menyantap kau gadis berambut merah kecoklatan. Kau harus ikut dengan ku karena bagaimana mungkin aku melepasmu..." Seringai tajam merekah di bibir Luther yang merah setelah darah-darah yang mengalir di tubuh Elena ia bersihkan dengan lidahnya sendiri.
"Aku tidak akan melepasmu hingga kekuatanku sempurna!" Luther kembali membopong tubuh Elena yang terkulai lemah, ia menunduk tanpa melepas tatapannya dari wajah Elena meski kakinya terus melompat dari pohon ke pohon dan berlari tanpa jeda di sabana yang memiliki rumput hijau yang asri hingga tekanan udara semakin rendah ketika ketinggian di atas permukaan laut semakin meningkat ke arah kastil yang berada di puncak pegunungan.
Luther menghela napas, sikapnya berubah menjadi waspada waktu lima bangsa sejenisnya yang berada di bawah kekuasaannya mengendus keberadaan darah Elena.
Mereka berlari mengejar Luther yang terus mengeram kesal dari dahan pohon dari segala arah.
Darah kudus.
Seringai tajam taring vampir-vampir itu timbul dari balik mulut yang haus darah. Hidung mereka mengendus aroma tubuh manusia Elena.
Darah kudus.
Luther menggeram. "Milikku!"
Tiba di depan kastil yang cukup megah dengan arsitektur victorian abad pertengahan dan jauh dari pinggiran hutan lebat Delucia.
Kakinya yang memakai boot hitam menghentak lantai di tangga paling atas dengan keras. Luther memutar tubuhnya, jubah dan rambutnya tersibak dengan dramatis. Matanya yang ungu perlahan menjadi berapi-api, mulutnya merapalkan mantra. Pendar ungu kegelapan menyelimuti tubuh Luther lalu terbang ke arah lima vampir didepannya yang hendak menyerang raja vampir itu, seakan kehadiran Elena merampas akal sehat mereka.
Perlahan-lahan terdengar suara kesakitan, tubuh lima vampir itu terbakar menjadi abu lalu hilang terbawa angin yang berhembus kencang.
Luther menunduk, menatap Elena yang semakin pucat.
"Kau mau mati di rumahku?"
Jubah dan rambut Luther yang panjang sampai punggung kembali tersibak dengan dramatis ketika pemuda berusia dua ratus tahun itu berbalik, berjalan menuju ke dalam kastil.
Para pengawal yang berdiri di koridor kastil menatap kehadiran manusia dalam pelukan Luther dengan ekspresi takzim dan terperangah dalam sekali waktu.
"Tidak ada yang bisa menyentuh gadis ini kecuali aku!" Hentakan keras yang menggema angkuh dari sepatu boot Luther seakan menandakan bahwa ucapannya tak main-main. Pemuda itu menapaki anak tangan satu persatu hingga sampai di kamarnya yang berada di sayap kiri kastil. Ruangan yang luas dengan segala perabotan lengkap dengan keindahan seni abad pertengahan yang ikut abadi bersama keluarga Van Broden.
Pintu terbuka tanpa perlu Luther membukanya sendiri. Dan, dengan hati-hati ia meletakkan Elena di tempat tidurnya.
Tanpa batas, sejenak yang begitu ajaib bagi hidup abadi Luther, pemuda rupawan untuk bangsa sejenisnya itu melihat Elena dari atas ke bawah hingga dadanya merasa sesak. Dia bisa melihat kecantikan dari gadis yang memiliki bibir mungil, pipi bersih dan badan mungil berbalut pakaian yang sobek dan menyerap sebagian darah Elena.
"Gadis yang sangat muda." Luther menyentuh kening Elena yang panas.
Gadis itu merintih perih tanpa membuka matanya sewaktu Luther merapalkan mantra penyembuhan. Cahaya ungu lalu menyelimuti tubuh Elena.
Luka-luka yang menganga di tubuhnya perlahan-lahan tertutup dan mengering sampai bekas lukanya menghilang.
Luther menarik tangannya dari kening Elena sambil tersenyum kecil. Ia melepas jubahnya untuk menyelimuti tubuh Elena yang terlelap lelah agar aroma manusianya tidak menguar kemana-mana dengan bebas.
Luther merapikan rambut Elena. Entah kenapa dadanya menghangat meski jiwanya berhati dingin dan entah kenapa Elena sudah ia cap menjadi miliknya dalam waktu kurang dari satu jam sebelum Reyand menyadari semua telah berubah. Elena tak lagi menjadi miliknya dan segala kekacauan akan terjadi.
Luther merebahkan diri di samping Elena, di atas tempat tidur yang kerap menemani kesendiriannya, senyum Luther tak pudar, dia menarik jemari Elena.
"Namamu siapa?" Tubuh Luther kembali mengejang mengingat darahnya telah tercampur dengan darah murni Elena. Dia gelisah, tubuhnya mendesak lebih dekat ke tubuh Elena. Sementara di dalam kastil tanpa ia sadari telah terjadi pergunjingan yang sangat panas akan kehadiran manusia di pusat kekuasaan bangsa vampir.
Bagaimana jika Valek tahu?
...ΩΩΩΩΩ...
...To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Titik Handayani
waoooww 👍
2025-01-20
0
Umine LulubagirAwi
😱 elena dibwa vampir?
semoga bisa selmat. pulng bertemu ibunya.
2022-12-20
0
Triple R
wah seru sambil ngebayangin bentukan vampire
2022-12-16
0