naomi benci keramaian apalagi berhadapan dengan orang orang yang bermuka dua itulah kenapa ia lebih senang bertemu hantu dari pada manusia
seperti sekarang entah kemana papa dan mamanya pergi sedangkan dirinya di tinggalkan di meja bundar yang hanya
berteman dengan makanan dan minuman
di pesta ini tak ada satu pun yang naomi kenal kecuali orang tuanya tadinya ia ingin mengajak desi agar ada teman ngobrol tapi desi harus menemani ibu panti karna ada yang sakit
naomi melihat sekeliling merasa bosan ia memilih untuk keluar duduk di taman depan gedung lebih mengasik kan dari pada di dalam gedung
" kamu lagi " naomi menoleh, seketika raut kesal muncul di wajah naomi ketika melihat siapa yang bicara
" ke sini sama siapa gadis kecil ?" tanyanya ikut duduk di samping naomi
" kayaknya dunia begitu sempit ya hampir tiap jam menit detik gue harus ketemu sama loe " sahut naomi dengan cuek
lelaki itu mengangguk " benar sangat benar, dava " ucapnya dengan mengulurkan tanggan
naomi tau dia bukan hantu tapi entah rasanya tanggan naomi sangat sulit untuk berjabat tangan
" apa kamu pikir aku hantu " sahutnya dengan menoleh ke naomi
naomi melihat dava lalu mengulurkan tangannya " naomi"
" good girls , naomi nama yang bagus " sahutnya dengan menoleh ke belakang
" apa kamu mengenal reza? "
naomi melihat dava lalu mengeleng
" lalu kenapa tempo hari kamu memperhatikan dia begitu lama " tanya dava dengan berbisik mendekati naomi
naomi melihat dava dengan kesal " sana jauh jauh" usir naomi
"ayo jawab apa kamu_"
" saya hanya kasihan dengan kekasih nya hanya itu saya bahkan ngak kenal dengan lelaki itu" sahut naomi
dava melihat naomi" kekasihnya?"
naomi mengangguk " gue balik " sahut naomi langsung pergi masuk ke gedung
" kekasihnya ? kekasih reza ? , itu artinya andriana? tapi andriana sudah meninggal? " dava menoleh ke belakang
" apa dia bisa melihat andriana? " tanyanya pada diri sendiri
.
.
.
.
.
.
" jadi maksudnya dia bisa melihat arwah ?" tanya reza dengan meletakan buku di meja nya
" menurut gue sih gitu karna dia bilang dia kasihan sama kekasih loe pada hari itu yang gue tau loe sendirian " sahut dava
Reza termenung " apa dia dari SMA 25" tanya reza
dava mengangguk " iya dari seragamnya kemaren "
" apa loe tau siapa namannya ?" tanya reza
" naomi "
" gilang sekolah di sana juga jadi bener itu gadis yang mereka maksud " sahut reza
" maksudnya gimana ?" tanya dava tak paham
" gini gilang sana evan perna cerita masalah cewek sekolah nya yang bisa liat arwah apa menurut loe itu cewek yang sama ?" tanya reza lagi
dava mengangguk" bisa jadi itu cewek yang sama ngak mungkin hal yang begini dimiliki 2 atau 3 orang di sekolah nya " sahut dava lagi
" tapi apa loe percaya karna itu artinya arwah andriana masih disini " sahut dava membuat reza tersadar
" naomi ya aku harus minta bantuan dia " sahut andriana dengan tersenyum
" jangan berharap lebih dulu andriana " sahut wanita yang tiba tiba muncul di dekatnya
" lo "
" jangan berharap lebih " ucapnya dengan menarik rambut andriana mengajaknya ke sebuah ruangan
" tidak jangan lepasin gue "
.
.
.
.
.
.
.
.
" naomi tolong buku di kelas kembalikan ke perpustakaan ya nela amel bantu naomi " sahut buk riski dengan berjalan keluar dari kelas
" Yuk nel kantin aja " ajak amel pada nela
Nela mengangguk lalu mencolek beberapa temannya yang lain
" He bukannya kalian harus bantu naomi" sahut tomi
" Ngak ah capek ke perpustakaan kan jauh " sahut nela yang di anguki amel
" Halah anak manja " sahut tomi yang mengambil beberapa buku di meja guru
" Terserah " sahut nela cuek
" udahlah kita kan punya kaki kita aja yang bawah " sahut naomi dengan ikut mengambil buku di meja guru lalu membawanya ke perpustakaan
" sialan loe naomi" teriak nela yang terdengar dari luar kelas
" Naomi jika mereka nganggu kamu laporin aja ya ke guru jangan takut " sahut tomi dengan berjalan bersama naomi
naomi mengangguk " iya tomi"
" Oya gimana loe masih sering liat yang aneh aneh ?" tanya tomi lagi
naomi mengangguk " ya semenjak kecelakaan itu " sahut naomi
" mereka sering nganggu loe ya ?" naomi mengeleng
" ngak juga, mungkin mereka mikir gue ngak mungkin bisa ngeliat mereka " sahut naomi
" iyalah loe nya aja kayak anak anak masa mau liat hantu " sahut tomi
" dih kecil begini gue berat tau " balas naomi
tomi tersenyum sendiri " iya sangkin beratnya loe pas di gendong ngak kerasa "
" sialan loe, eh tapi makasih banget kalau bukan karna loe waktu itu sama desi gue ngak tau nasip gue gimana" sahut naomi
" udah lama juga gue seneng malah bisa bantu temen " sahut tomi lagi
Setibanya di perpustakaan naomi melapor ke guru penjaga sedangkan tomi menyusun ke rak buku
" Jadi semuanya ada 30 " sahut buk dian selaku guru perpus
Naomi hanya mengangguk lalu menoleh ke tomi " bisa ?"
tomi mengangguk
" Naomi bisa bantu ibu jaga sebentar ibuk kebelet tolong ya " sahut buk dian dengan pergi dari sana
Naomi duduk di kursi sembari mengisi daftar buku yang mereka bawa
" Mau pinjam buku apa ?" tanya naomi ketika ia merasakan adanya orang di depannya
Namun orang itu hanya melihat naomi
Naomi mendongak melihat siapa yang datang
" Kakak cari siapa ?" tanya naomi dengan melihat perempuan itu
perempuan itu cantik berpakaian rapi namun sedikit pucat
Naomi beranjak lalu menoleh ke kiri dan kanan
" Kakak ke sasar ?" tanya naomi lagi
" Naomi udah di susun semua gue ke kantin loe mau ikut ?" tanya tomi
Naomi mengeleng " nanti deh gue jaga perpus bentar buk dian ke toilet"
tomi mengangguk " yaudah gue duluan ya " sahutnya pergi
" Naomi "
Naomi melihat wanita di depannya seketika baju yang rapi jadi kusut dan sedikit kotor bibir hitam dan beberapa bagian wajahnya hitam membuat naomi sadar jika wanita di depannya bukan manusia
" Kakak mau apa ?" tanya naomi yang kembali duduk mengisi buku di depannya
Wanita itu mendekati naomi
" Bantu saya "
naomi menoleh
" bantu saya untuk mengungkap kematian saya sebelum saya benar benar pergi " sahutnya lagi
naomi menghembuskan napasnya " naomi ngak bisa bantu " sahut naomi
"plis gue mohon ya mau ya bantu gue "
naomi berjalan ke rak buku namun hantu itu masih mengikuti nya
" naomi plis "
" ngak bisa " teriak naomi yang berusaha untuk tidak membantu hantu
" naomi gue mohon kalau loe ngak mau gue akan selalu mengikuti ke mana pun loe pergi "
naomi melihat ke perempuan itu " belagu banget sih jadi hantu yaudah iya gue bantuin " dengan kesal naomi menyetujui nya tak ada gunanya menolak hantu yang nantinya dia sendiri yang susah
" kamu ingat lelaki yang di kampus trisakti ? reza dia dosen disana saya ingin kamu bilang jika saya mati bukan karna serangan jantung tapi karna di bunuh " seketika naomi kembali melihat wanita itu
" kampus trisakti " tanya naomi
wanita itu mengangguk " jika kamu sebut nama andriana pasti reza akan percaya " sahutnya dengan yakin
naomi kembali menulis di buku " tapi kayaknya dia bukan orang yang sembarangan percaya "
wanita itu mendekati naomi " kita coba dulu ya gue mohon " sahutnya dengan menangkupkan tangganya
naomi mengangguk pelan
" naomi belum selesai ?" tanya buk dian yang datang
" sudah selesai buk " sahut naomi dengan beranjak
" makasih ya sudah mau bantu ibuk "
naomi mengangguk " permisi "
.
.
.
.
.
" jadi loe milih bantuin itu hantu ?" tanya desi ketika naomi menceritakan kejadian di perpustakaan
naomi mengangguk
" aduuhh kan udah di bilangin kamu tu terlalu baik jadi orang " keluh desi lagi
" emang terlalu baik malah bantu hantu lain lagi " sahut dio dengan kesal
" cuma bilangin bentar ngak di suru ngapa ngapain " sahut naomi
" udah deh mending tutup aja mata bantin loe kesel gue lama lama liat loe gini "
" eh enak aja ngaada ngaada ngaada sembarang bicara awas aja kalau tutup mata batin " keluh dio dengan kesal
" naomi dengar ngak ?"
" iya dengar " sahut naomi
" dengar apa ?" tanya desi
naomi menunjuk di sampinya " kak dio "
desi melihat naomi" usir ngapain dia disini dia juga sama setan penganggu manusia" sahut desi lalu pergi ke dalam rumah
" dih adik durhaka ngusir gue awas aja_"
" udah desi juga ngak akan denger ucapan loe " sahut naomi
desi kembali ke depan dengan wajah kesal " ni pakai kacamata biar ngak bisa liat hantu "
naomi mengambil kacamata itu lalu memakai nya
" gimana ?" tanya desi
naomi mengeleng " sama aja " sahutnya dengan melepaskan kacamata itu
" di google harusnya itu bisa buat ngak liat hantu " sahut desi dengan duduk di kursi
" percaya google " sahut dio
" udah jangan betek mending kita beli bakso yuk " ajak naomi pada desi
desi mengangguk dengan sumbringan lalu keduanya pergi
" dasar giliran bakso aja cepet mereka " sahut dio lalu pergi menghilang
.
.
.
" mas dava yakin namannya naomi?" tanya gilang
dava mengangguk" yakin, gue kenalan sama dia namanya naomi"
" berarti bener kan loe masih ngak percaya " sahut evan dengan senyum
" mungkin aja cewek lain nama naomi bukan cuma dia " sangkal gilang yang masih tak percaya
" alah gue yakin cuma dia gadis cantik bar bar plus cuek naomi cleoni yakin gue " sahut evan lagi
" iya sih emang cantik tapi mulutnya itu " balas dava
" mangkanya kalian mati matian yakin dia orang yang spesial " sahut reza yang mengeleng tak habis pikir dengan keduanya
" mas reza belum ketemu aja nanti kalau udah akan penasaran sendiri sama orang nya " sahut evan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kamu tgu aja Za bentar lagi juga Naomi ketemu kamu,Menyampai kan pesan Andriana..
2024-11-27
0
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ..Pasti itu ulahnya pak Romi,dengan hantu cewek yg narik t
rambut Andriani tadi..
2024-11-27
0
Qaisaa Nazarudin
Andriana kan..Dia dtg kesini emang mau cari Naomi..
2024-11-27
0