eps 2

" Naomi kemaren loe kemana pas gue ke sini kata ibuk loe keluar "

naomi menoleh pada desi yang duduk di samping nya " ke warung depan beli bakso "

" kenapa ngak nungguin gue ?" tanya desi dengan merapikan kacamata nya

" mana tau loe ke sini kata bibik loe sibuk di panti "

" panti lagi renovasi jadi bantu bantu disana " sahut desi

" eh beli pangsit yuk " ajak naomi

Desi mengangguk antusias "kita bikin aja gimana ? gue mau belajar bikin pangsit loe mau ngak bantuin gue ?" tanya desi lagi

naomi mengangguk " boleh, tapi nanti ajak gue ke panti bisa ?"

dengan senyum desi mengangguk

" tuan ardan " sahut desi ketika melihat hpnya yang bergetar

" hallo tuan " sahut desi dengan melihat naomi yang masih asik memainkan kakinya di kolam ikan

" iya tuan non naomi di rumah ini lagi sama saya kenapa tuan " sahut desi lagi

" oh hp, hp mana ?" tanya desi dengan mencolek naomi

Naomi hanya menunjuk arah kamar nya " oh hpnya di kamar tuan , tuan mau bicara dengan non naomi ?"

" oh iya tuan baik iya sore "

" kenapa ?" tanya naomi ketika desi mematikan sambungan

" tuan bilang uang loe udah di kirim "

naomi hanya mengangguk " kapan pulang ?"

Desi menyengir " dia ngak bilang "

Naomi mengangguk lalu mendongak melihat awan " kenapa ya mereka jarang pulang " sahutnya dengan menghela nafas

" udah disini ada gue sama ibuk emang ngak bikin loe seneng ?"

naomi mengeleng " gue seneng kok ada kalian ya cuma masih ada yang kurang aja " sahut naomi lagi

" kak ayo temenin gio pulang " sahut gio yang datang di hadapan naomi

" kenapa ?" tanya desi ketika melihat pandangan naomi yang tertuju ke depan mereka

naomi melihat ke desi lalu melihat ke depan mereka " des apa loe bisa temenin gue ke rumah sebelah " tanya naomi

Desi melihat ke arah pandangan naomi lalu mengangguk keduanya beranjak pergi ke rumah sebelah

" kenapa loe mau ke sini ?" tanya desi dengan melihat rumah yang besar itu

Naomi menunduk " apa mereka keluarga kamu ?"

Seakan tau siapa yang di ajak bicara desi hanya diam dengan melihat ke sekitar

" kayaknya rumah ini ngak ada orang" ucap desi lagi

" mereka pergi gio pengen ikut " sahut gio dengan menunduk

" kenapa ngak ikut aja kan bisa ke mana aja " sahut naomi lagi

gio mengeleng " abu gio di kunci dengan jimat gio dak bisa pergi kemana mana " sahutnya lagi

" kenapa ?" tanya desi ketika naomi melihat nya

" abu nya di dalem belum di tabur mana pakai jimat pula dia ingin bebas "

desi mengangguk " kita ngak bisa ngapa ngapain kalau gitu " sahut desi lagi

" em gini deh nanti setelah mereka balik kakak janji akan bilang sama mereka ya " setelah mendengar ucapan naomi gio langsung menghilang

" Des pulang yuk " ajak naomi

desi hanya pasrah mengikuti naomi dari belakang

" kalian dari mana ?" tanya bik mira yang sedang menyapu halaman depan

" dari rumah sampai buk " sahut desi yang mengambil alih sapu di tanggan mira

" ngapain ke depan kan rumahnya kosong orang nya pada pergi tadi pagi " sahut mira lagi

" Naomi mau nemu keluarga nya " mira melihat ke naomi yang hanya diam

" non bibik kan sudah bilang jangan selalu berinteraksi sama mereka nanti non sendiri yang susah " nasehat bik mira

" naomi juga ngak mau bantu bik tapi kak dio yang bawah itu anak " sahut naomi pelan

" Naomi ngapai bawah nama gue " sahut dio dengan kesal

" kak dio yang bawah " tanya desi kepo

" ibuk liat kak dio selalu datang ke naomi tapi ke desi ngak " aduh desi lagi

" kamu kan ngak bisa liat dio beda sama naomi " sahut mira lagi

" kak dio disini desi kakak selalu bersama kamu " sahut dio dengan melihat desi

" Desi ngak bisa dengar apa yang kakak omongin " sahut naomi lagi

" Naomi bilangin dong " sahut dio dengan kesal

dengan menghela napas naomi mendekati desi

" Desi kak dio selalu sama kamu cuma mungkin kamu nya aja yang ngak ngerasa " sahut naomi dengan melihat desi

" bener ?" tanya desi

Naomi mengangguk lalu menunjuk samping desi " kak dio di samping kamu"

" kak desi baik baik aja kok desi sama naomi masih akur " sahut desi dengan menunduk

" dia udah tau kok tiap hari disini juga udah jangan sedih mending kita beli bakso aja " ajak naomi

" tadi bukannya mau bikin pangsit?" tanya desi

" ngak usa bakso aja yuk "

" bibik bikinin aja ngak usa beli " sahut mira dengan mencegah keduanya pergi

" di jamin bakso bibik enak " sahut bik mira dengan mengangkat kedua jempolnya ke atas

.

.

.

.

.

.

.

" pak reza" panggil seorang wanita dengan riasan yang cukup tajam untuk seorang dosen

" kenapa buk kiki " sahut reza ketika buk kiki menghampiri nya

" ini jadwal bimbingan tolong pak tempel di mading depan " kiki menyerahkan kertas yang berisi nama nama mahasiswa

Reza mengangguk lalu pergi menuju mading seketika langkah kaki reza memberat melihat begitu banyaknya ucapan bela sungkawa serta karangan bunga yang terletak di samping mading untuk andriana alexis salah satu dosen yang meninggal karna serangan jantung

dua minggu lalu reza ingat malam itu andriana meminta bantuannya untuk mengambil charger di kantor kampus namun karna posisinya di rumah sakit terpaksa andriana pergi ke kampus sendirian

namun naas setelah empat jam satpam kampus memberitahu jika andriana tergeletak di dekat mading dalam keadaan tidak bernyawa setelah di larikan ke rumah sakit dokter memponis jika andriana meninggal karna serangan jantung

Reza sempat tak percaya akan semuanya namun setelah melihat tubuh kaki andriana barula ia percaya

" pak " tepukan di pundak reza membuatnya menoleh

" jangan melamun ikhlas kan buk andriana insya allah ibuk pasti tenang di sana "

Reza hanya mengangguk mendengar ucapan pak romi sebagai satpam kampus

" iya pak " sahut reza lalu pergi

"saya masih disini reza reza kenapa kamu tidak melihat saya reza reza tolong dengarkan saya reza " sahut andriana dengan mengejar reza

Reza menoleh ke belakang namun hanya hembusan angin yang menerpa wajahnya

" Reza kamu lihat saya reza apa apa kamu mendengar saya " sahut andriana ketika reza menoleh ke belakang

namun reza hanya menoleh sekilas lalu pergi menuju kantor

" Kiki kiki kamu mendengar saya kiki" kiki menoleh mendengar suara yang memanggil namanya

" apa gue salah denger " sahutnya dengan melihat sekitar namun hanya ada mahasiswa yang berlalu lalang

" Kiki saya disini kiki " kiki berjalan pergi menuju parkiran namun suara itu masih terus terdengar

" masa iya arwah andriana sih " tanyanya pada diri sendiri

" iya kiki ini saya andriana kiki saya teman kamu kiki " sahut andriana dengan berdiri di samping kiki

Kiki tak mendengar kan ia langsung masuk ke mobil menghidupkan mobilnya lekas pergi dari sana

" kenapa semuanya tak mendengarka ku kenapa ?" teriak andriana dengan prustasi

" kau hanya arwah tidak ada yang bisa mendengarkan mu " sahut suara membuat andriana menoleh

" pak romi "

" kenapa kaget ? jangan kaget karna kedepannya kita akan terus bertemu bu andriana yang cantik " sahut romi dengan senyum yang membuat andriana takut

Andriana langsung pergi meninggalka romi di parkiran

" kau tak akan bisa lari dariku andriana "

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Andriana itu pacarnya pak Reza?🤔🤔

2024-11-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

BAWAH itu apa?? BAWA maksudnya?

2024-11-27

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Adriana kayaknya di bunuh nih bukan karna serangan jantung 🤔🤔🤔trus pak Romi mencurigakan ya

2023-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!