Naomi berjalan dengan santai di koridor sekolah suara tapakan sepatu nya begitu terdengar sepanjang koridor karna hanya dirinya sendiri yang masih berada di sekolah
Jika bukan karna mengambil plesdis yang tertinggal di ruang guru tak mungkin juga ia sampai kembali ke sekolah se sore ini
Langkah kakinya perlaha memelan ketika melihat jejak kaki yang penuh lumpur begitu banyak berbaris di hadapannya
Ia menoleh ke kiri dan kanan mencari asal tapak kaki itu
" Apa kaki satpam " tanya nya pada diri sendiri
ia melihat ke halaman yang bersih bahkan tak ada jejak tanah sedikit pun di halaman sekolah
Tak ingin ambil pusing ia terus berjalan menuju gerbang sekolah namun suara gelang kaki yang terdengar membuat nya memelankan langkah lalu menoleh ke belakang
Tak ada seseorang pun hanya hembusan angin yang menerpa wajahnya
" Ahh " teriak naomi ketika berbalik ke depan
Naomi mengelus dadanya yang kaget melihat wajah yang penuh darah dan lumpur campur, serta bau amis yang menyengat membuat naomi ingin muntah
" Aku tau kau melihat ku " sahutnya dengan senyum
" Kau mau apa ?" tanya naomi pada hantu wanita itu
" Apa kau bisa membantu ku ? tidak banyak hanya satu permintaan " tanyanya dengan mendekat membuat naomi spontan mundur ke belakang
Naomi melihat sekitar yang memang sudah sepi " tapi gue ngak janji bisa bantu " sahut naomi dengan takut
wajah yang penuh lumpur dan darah itu perlahan berubah menjadi bersih namun ada sayatan di pipi kiri dan leher
" jangan takut aku susan " sahutnya dengan mengulurkan tangganya
Naomi hanya melihat tanggan susan tampa minat menjabatnya
Seakan ingat sesuatu susan segera menarik kembali tangganya
" jika kamu bisa bantu aku janji ngak akan ganggu kamu lagi " sahutnya dengan senyum
Naomi mengangguk pelan lalu melangkah ke parkiran dimana motonya berada
" Apa saya boleh ikut pulang ?" pertanyaan susan membuat naomi menghentikan gerakannya yang sedang memakai helm
" Dengan satu syarat" sahut naomi
" Jangan ribut dan apa pun yang terjadi di rumah loe diem aja "
Susan mengangguk dengan senyum lalu duduk di boncengan naomi
.
.
.
.
.
.
" Loe masih ngak percaya itu di depan mata loe sendiri gilang " sahut evan dengan bercerita mengebuh gebuh
Gilang hanya menoleh sekilas lalu kembali memainkan game nya
" Gilang ayo la kita bujuk naomi gue yakin dengan dia ikut kita chenel youtube kita akan melejit pesat kita pasti terkenal " ucap evan dengan berandai andai menjadi kaya
Gilang mengeleng " apa loe bisa bujuk naomi ?"
Evan berpikir sejenak lalu mengeleng " ngak yakin gue bisa tapi kan loe ada "
Mendengar jawaban evan gilang langsung meletakan stik ps nya
" Kalau gitu ngak usa " sahut gilang lalu pergi ke kamar mandi
" tapi lang gilang " panggil evan dengan kencang
" Kenapa teriak teriak " sahut suara membuat evan langsung nyengir
" eh pak dosen baru pulang " sapa evan pada reza yang duduk di dekatnya
" Iya, gilang kemana ?" tanya reza karna tak mendapati gilang di ruangan itu
" Di kamar mandi , oya mas pendapat mas ni sebagai dosen, arwah atau raga yang terjebak di dunia manusia itu benar ada ngak sih "
Pertanyaan evan membuat reza binggung
" Arwah atau raga yang terjebak maksudnya?"
"Gini gini, apa iya sebagia besar orang bisa melihat atau bicara sama orang yang sudah mati ?" evan memperjelas ucapan
Reza melihat evan " sebagain si ada cuma mas ngak tau pastinya, apa teman kalian ada yang bisa begitu ?"
" Bukan teman mas tapi cuma satu sekolah aja " sahut evan dengan mengaruk kepalanya
Reza menyandarkan badannya ke belakang kursi " apa dia bener bener bisa ngeliat arwah ?"
Evan mengangguk antusias
" Gilang ngak yakin mas " sahut gilang yang keluar dari kamar mandi
" Lang kita kan perna liat dia ngobrol sendiri pas tadi juga dia ngomong sendiri, ngak mungkin kan naomi gila dia tu pasti punya indra ke enam mas " sahut evan lagi
" Bener mas kita liat ngak mungkin dia gila secara di sekolah dia tu termasuk murid pinter " ucap evan meyakinkan reza
" Lagian walaupun dia bisa emang ngaruh buat kita " sahut gilang lagi
" banget kan chenel kita tu sering ke tempat tempat mistis gitu ya kalau dia bisa apalagi gabung makin seru dia bisa nyeritai apa aja yang udah terjadi di sana " sahut evan membuat gilang mengeleng lalu kembali melanjutkan game nya
" mungkin loe salah liat aja "
" apa mas juga ngak percaya sama evan?" tanya evan pada reza
Reza tersenyum " percaya cuma kurang yakin aja " sahut reza lalu pergi ke kamar
" la sama aja bohong mas " sahut evan
.
.
.
.
" dia siapa naomi ngapain di ajak ke rumah" keluh dio pada naomi
naomi hanya meletakan tasnya di maja lekas mengambil baju di lemari
" naomi dengar kakak "
Naomi berbalik melihat dio
" dia hantu di sekolah naomi ngak tau mau apa tapi dia janji ngaka akan nganggu lagi kalau naomi bantuin dia " sahut naomi
naomi masuk ke kamar mandi tak lama seragam sekolah nya sudah berganti menjadi baju rumahan
" harusnya kamu izin dulu sama kakak siapa tau dia hantu berbahaya" sahut dio lagi
naomi menangkupkan tangganya " maaf "
setelah berucap naomi ke bawah untuk makan bersama desi
" gimana enak ?" tanya desi membuat naomi mengangguk
" buatan loe sendiri ?" tanya naomi
" iyalah belajar di youtube " bangga desi
" selamat siang semua " suara lelaki membuat mereka menoleh
" mama papa " sahut naomi dengan senyum tapi tak beranjak dari kursinya
" tuan nyonya " sapa bik mira dengan beranjak dari kursi begitu juga dengan desi yang ikut berdiri
" ngak papa bik makan aja " sahut jenni mama nya naomi
sedangkan naomi hanya menyalami tanggan keduanya lekas kembali makan lagi
" naomi ini mama bawakan bakso kesukaan naomi"
jenny meletakan sebungkus bakso di hadapan naomi
naomi tersenyum " makasih ma "
jenny juga meletakan beberapa makanan di meja makan
" mama mau makan ?" tanya naomi
jenny tersenyum lalu mengangguk
" papa juga " tanya naomi pada ardan
Ardan juga mengangguk lalu ikut duduk di kursi
naomi beranjak mengambilkan dua piring meletakan di meja
Desi menyenggol naomi " kenapa ngak loe tanyai kabar itu orang tua loe baru pulang sapa apa gimana kek"
naomi hanya melihat desi cuek lalu kembali menyuapkan makanan ke mulutnya
jangan salahkan naomi yang cuek karna dari dulu naomi selalu di asuh bik mira orang tua naomi hanya sesekali pulang ke rumah
" naomi gimana di sekolah?" tanya jenny
" baik ma "
" jangan sampai rengkingnya turun ya bentar lagi mau lulus kan " naomi hanya mengangguk mendengar ucapan ardan
sedangkan desi dan bik mira saling pandang
inilah hal yang tak di sukai naomi ia selalu di tuntut untuk menjadi yang terbaik tampah mereka tau jika naomi butuh kasih sayang mereka
naomi cleoni anak keluarga kaya siapa yang tidak kenal jenny dan ardan apalagi naomi adalah anak tunggal
tapi tidak ada yang tau jika naomi butuh kasih sayang apalagi semenjak kecelakaan yang ia alami membuat nya peka akan semua hal di sekitar nya
jenny dan ardan hanya tau jika naomi kecelakaan dan meminta bik mira merawatnya setelah hari ketiga barula mereka bisa pulang dengan alasan tidak ada penerbangan rapat tidak bisa di tunda dan segala macam semuanya naomi tau tapi ia hanya diam
ia tak ingin mengantungkan harapannya pada orang tuanya ia tak ingin terlalu berharap sesuatu yang akan membuat nya sakit sendiri
setelah pulang dari rumah sakit naomi selalu cuek kepada orang tuanya ia hanya tersenyum tampa berani meminta sesuatu seperti dulu lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
percuma bnyk harta kl kekurangan kasih sayang dr ortunya 😭😭😭
2023-12-03
1