Tak terasa hari sudah kembali terang dan aku mendapat jadwal sif dua,
"hem, kalau begitu, selesai buat sarapan aku mau berendam air hangat yang lama supaya kepenatan bisa hilang." Ucap Laura
baru berendam ponselnya berbunyi ,tak heran,orang yang rajin mengirimkan chat, sudah pasti dia si bos maniak itu.
Isi chatting,
"Ra sudah bangun, lagi apa Ra ,kok aku pagi ini belum liat kamu di bar?."
Malas sekali rasanya,hati ini untuk membalas chat dari dia,huh,gumam Laura
dikamar mandi
Tidak lama kemudian Tanaka chat lagi.
"Ra, hari ini jam istirahat temenin aku makan ya ,aku mau traktir kamu."
ini orang kok tidak paham-paham ya ,heran otaknya tuh terbuat dari apa coba,Bikin bete aja pagi-pagi, fikir Laura
Sesampainya di tempat kerja,untungnya tanaka sedang tidak ada di kantor,Laura dengar dia lagi keluar menemui beberapa koleganya.
Huh, syukur lah aku bisa bekerja dengan tenang.fikir laura
waktu cepat berlalu ,mau memasuki waktu istirahat,laura buru-buru mengganti baju untuk keluar selama satu jam saat dia mau keluar ,sedang bersembunyi di ruangan yang dekat dengan pintu keluar.
hah benar saja tuan Tanaka masuk dari pintu bar ke ruang karyawan,fikir Laura
Laura buru-buru kabur,Tapi
Bruk,,, terdengar suara orang jatuh.
"Aduh maaf senior,aku gak lihat kamu,maaf ya."
"mau kemana Ra, kok buru-buru?."
"oh cuma mau ke minimarket di depan gedung mau beli es krim."
"aku boleh ikut juga tidak Ra? Kebetulan aku juga lagi istirahat."
"iya boleh."
haduh pake acara ikut segala lagi,fikir laura
Laura dan senior pergi ke minimarket depan gedung,Laura memesan onigiri dan sosis bakar,sedangkan saat dia melihat senior dia seperti sedang menunggu seseorang, Laura berpura-pura bertanya dia mau pesan apa.
" senior mau pesan apa?."
"oh tidak pesan apa-apa kok Ra."
Laura lihat, senior bertingkah aneh dan benar saja dong ada tuan Tanaka sedang menuju Ke arah senior,Dengan mata laura yang melotot
"oh ternyata dia memberitahu kalau aku ada disini,Aku masih tidak menyangka orang yang ku kira teman ternyata,
Aku kecewa."gumam laura
tidak lama tuan Tanaka masuk ke dalam minimarket,Dia menghampiri Laura yang sedang duduk memandang keluar, laura Pura-pura tidak tahu karena asik makan.
"Hay Ra, apa yang sedang kamu makan itu sepertinya enak."
" tuan sedang apa disini?."tanya Laura sinis
"aku mencari-cari kamu dari tadi di bar tidak ada,eh untung teman mu bilang kalau kamu sedang berada di minimarket ini jadi ya aku ke sini,Kan aku mau ajak kamu makan."
"tapi seperti yang tuan lihat,aku sedang makan jadi terimakasih atas tawarannya." Dengan senyum terpaksa
"aku menunggu kamu makan trus kita langsung jalan ke restoran."
" aku tidak bisa tuan ,yang pertama aku sudah kenyang , yang kedua waktu istirahat aku sudah habis sebentar lagi jadi aku tidak bisa."
Setelah mendengar semua alasan yang laura buat Tanaka langsung menelepon manajer bar untuk tidak mencari Laura.
"halo ya tolong nanti jangan menanyakan Laura lagi dimana, karena dia lagi bersama saya paham."dengan nada suara tinggi
Agak samar tapi Laura dengar manager itu tidak bisa berbuat apa-apa,dia cuma bisa bilang iya tuan iya tuan seperti ketakutan yang luar biasa sedang menyelimuti pak manager.
" sudah beres ,manager bagian bar sudah ku telepon supaya tidak ada yang menanyakan kamu hari ini."
Laura tetap mengacuhkan Tanaka,tangan tanaka menarik tangan Laura yang sedang memegang tusukan sosis bakar sampai sosis itu melorot semua dari tusukan,posisi ujung sosisnya itu juga sedang digigit Laura ,setelah sosis itu menggantung diantara mulut dan dagunya,Tanaka langsung saja melahap ujung satunya dari sosis itu dan memotong sosis masuk menggunakan mulutnya dari arah berlawanan,hampir mengenai bibir Laura,tanaka pun memakannya.
"enak juga ya Ra, sosis bakar di sini." Tersenyum sambil mengunyah
dia benar-benar pria arogan menyebalkan,fikir Laura
sekarang laura berfikir keras, alasan apa lagi yang harus dia gunakan.
haduuuhhhh tolong aku tuhan.fikir Laura
"yuk kita jalan, makanan kamu sudah habis kan."sambil tersenyum.
"Tidak mau, aku sudah kenyang ,tuan Tanaka aku tidak bisa makan lagi."
" ya kalau gitu kamu temani aku saja ya ke restoran."
Dengan cepat tanaka meraih tangan dan menyeret laura kedalam mobil merah Lamborghininya,dibukakan pintu dan menyuruhnya masuk tapi Laura berusaha memegang pintu mobil dengan sekuat tenaga
"Ih tuan aku tidak mau,aku sudah kenyang, aku mau kembali bekerja saja, tuan makan sendiri saja sana jangan ajak aku,aduh."
tangan tanaka pindah kekepala Laura dan menekan ke bawah,supaya laura merunduk dan tanaka mendorong pelan tubuh Laura supaya langsung masuk ke mobilnya.
Setelahnya Tanaka langsung bergegas kearah pintu pengemudi.
Di dalam mobil.
"susah juga ya, buat kamu mau masuk ke mobil aku Ra."
Laura tidak perduli dan memilih diam,Dengan wajah cemberut,memajukan bibirnya yang kecil,tanaka memasang sabuk keselamatan ditubuh laura sambil mata mereka saling menatap.
Mereka saling berpandangan,entah kenapa wajah tanaka semakin dekat seakan ingin mencium Laura.
Laura sudah memiliki wajah gelap dan garis tiga tegas didahinya.
" jangan coba mendekat lagi ,kalau kau tidak ingin aku hajar tuan."Dengan tatapan marah
"sebentar lagi pasti kau akan menjadi milik ku Ra ."sambil tersenyum
"aku tidak suka dengan Pria kaya."
Tanaka mulai menyetir dan memulai obrolan.
"kalau tidak suka dengan pria yang kaya, kamu mau cari pria seperti apa,aku bisa menjadi pria yang kamu mau Ra."sambil menyetir.
Laura diam tidak meladeninya yang laura pikirkan hanya dia sedang marah dengan Tanaka yang sudah memaksanya seperti ini,saat keheningan dan Tanaka sadar kalau tidak ada respon dari laura.
" Ra? sambil mengelus rambut Laura, pria seperti apa yang kamu suka?."
" pria yang tidak suka memaksa perempuan untuk mau menuruti keinginan sipria."
Dengan wajah marah, Tanaka langsung menancap gas mobilnya sampai kecepatan tinggi, dia tidak perduli dengan lalu lintas bahkan orang lain yang ada di jalan.
"apa lagi aku sangat tidak suka dengan pria yang tidak bisa mengontrol emosi dan amarah nya aku sangat benci."teriak laura
Tiba-tiba tuan Tanaka menghentikan mobilnya dan untungnya tidak ada yang tertabrak,dia langsung mendekat mencium bibir laura dengan paksa,Laura mendorongnya dengan kuat,
tapi tak disangka tenaga Tanaka kuat sekali sampai laura tidak bisa bergerak, sebelum menciumnya Tanaka juga sudah mengunci pergerakan Laura.
Tak lama,tanaka melepaskan ciumannya dan menatap Laura, disambut dengan tatapan penuh kebencian.
"kenapa kamu selalu menolak Ra,aku kurang apa di mata kamu,Aku tampan aku mapan dan umur kita cuma berbeda sedikit,Kenapa kamu sama sekali tidak mau mendekat pada ku,banyak perempuan diluar sana yang menginginkan aku kenapa kamu tidak,
apa kurangnya aku Ra." Dengan nada meyakinkan
Mendengar pengakuan dari tuan Tanaka, Laura tidak bisa menjawab ,tanpa laura sadari air matanya jatuh ke pipi,lalu dia mulai menenangkan rasa terkejutnya.
"aku hanya tidak ingin memberikan harapan pada mu tuan tanaka,Tolong lupakan saja perasaan mu itu pada ku,aku hanya menganggap kamu bos sekaligus teman, hanya itu tidak lebih,maaf.."sambil menangis
"apa ada pria lain di hatimu?." Tanya tanaka
" tidak ada, aku hanya tidak mau memiliki hubungan cinta dengan pria manapun,untuk saat ini tuan karena sekarang tujuanku hanya bekerja dan bisa menghasilkan uang untuk biaya hidup ku dan kakak."
"aku bisa memberimu apapun,bahkan untuk kakak kamu,ra."dengan nada meyakinkan
"aku tidak mau menerima pemberian siapapun, Aku hanya ingin dari hasil kerja ku saja itu sudah cukup,tuan tolong jangan paksa aku seperti ini lagi."dengan nada memohon sambil menangis tersedu.
Tuan Tanaka masih memandang Laura tanpa bicara,perlahan tangannya yang dari tadi memeluk laura sekarang sudah tidak sekuat tadi,tapi masih tetap pada posisi yang sama.
"Beberapa bulan lagi aku mengadakan pesta ulang tahun dan aku harap kamu bisa datang."ucap Tanaka
Laura hanya diam,tuan Tanaka langsung mencium kening dan pipi Laura.
"maaf ya Ra,sudah membuat kamu menangis."Dengan rasa menyesal
Setelah itu tanaka kembali keposisi semula untuk melanjutkan perjalanan menuju sebuah butik,tanaka meminta untuk laura jangan turun dulu,Tanaka menghubungi seseorang dan bilang kalau kami tidak apa-apa,tuan Tanaka turun dan membuka pintu mobil untuk Laura ,lalu dia menggenggam tangan laura sambil mengarah pintu masuk butik.
Tak butuh waktu lama para pelayan menghampiri dan memanggil namanya dengan ramah.
"selamat sore tuan Tanaka,ada yang bisa kami bantu mau cari setelan apa."
"bukan untukku ,tapi untuk calon istri ku ini, Carikan dia baju yang cocok."
Laura langsung terkejut.
"Hah,bukan, saya bukan calon istri nya tapi saya hanya bekerja di Perusahaan nya saja."laura melakukan pembelaan
Tanaka langsung menatap kearah Laura seperti tidak terima,Laura langsung dipilihkan baju yang pas dan bagus,laura dipilihkan dua baju,satu untuk di pakai sekarang dan satu lagi dengan alasan untuk ke pesta ulang tahun.
selesai dari butik mereka kembali ke mobil dan seperti biasa tanaka membuka pintu mobilnya untuk laura dan Tanaka mulai menjalankan kembali mobilnya,dengan sesekali menatap kearah Laura
"kalau lagi menyetir itu harus fokus jangan melirik trus."
" oh ketahuan ya."
" lagi ini kenapa sih pake ganti baju segala kayak mau kerestoran mana aja."
Tanaka hanya tersenyum melihat laura ribut sendiri, mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments