Laura menjalani pekerjaannya dengan profesional,tak terasa waktu sudah masuk jam istirahatnya,dia kembali ke ruang karyawan berjalan masuk menuju loker tempat dia menyimpan tas serta bawaan dia yang lain.
Memakan bekal yang dia bawa dari rumah, menurutnya kalau tidak membawa bekal dari rumah dan membeli makan siang disini itu pemborosan,disini harga roti isi sayur saya dibandrol tiga kali harga pinggir jalan.
Selagi dia menikmati makanan sambil berselancar di sosial media Instagram miliknya,Laura mendapatkan notifikasi chat wa dari Tanaka.
Isi chat wa:Tanaka
"Ra, kamu sudah makan siang belum, makan siang bareng aku, mau ya Ra?."
Laura hanya memandang kearah ponselnya dengan wajah malas sambil memutar bola matanya karena Tanaka tidak bosan-bosannya mengganggu.
Laura langsung menyelesaikan makan dan lanjut bekerja,dia tidak mau ambil pusing dengan chat dari Tanaka.
Keesokan harinya Laura mendapatkan jatah libur,dia sangat senang sambil berguling-guling di tempat tidur, mungkin karena sudah lama tidak bekerja jadi tubuhnya belum terbiasa, rasanya lelah sekali tapi dia tetap senang.
Saat ini Laura masih belum mau beranjak dari tempat tidur nya,tak lama ada notifikasi chat wa dari Tanaka
Saat ini Tanaka masih berada dikediaman pribadi miliknya
Isi chat wa:Tanaka
"Ra,kamu sudah jalan kerja?
,,,,,,, Tidak ada jawaban dari Laura (-_-)
Sekarang Tanaka sudah berada di dalam mobil sambil menunggu balasan pesan dari Laura, sesampainya dia diruang kerjanya Tanaka baru tahu dari anak buahnya kalau Laura libur hari ini langsung mengirim chat lagi.
Isi chat wa:Tanaka
"Ra, kamu libur ya hari ini,kita jalan-jalan ke mall.
,,,,,,,,Masih tidak ada jawaban dari Laura (-_-)
Sekarang Tanaka sedang ada di restoran sushi untuk makan siang.
Isi chat wa:Tanaka
"Ra, aku lagi makan sushi,kamu mau nanti aku bawain kerumah kamu.
,,,,,,,,Masih tidak ada jawaban dari Laura (-_-)
Masih banyak lagi Chat wa dari Tanaka,tapi tidak pernah diperdulikan, mungkin akan ada pertanyaan kenapa Tanaka tidak langsung saja menghubungi Laura, jawabannya jangankan mau menelfon, chat wa saja tidak pernah dibalas.
Kembali ke Laura yang sedang duduk menonton televisi kesukaannya kartun Jepang Doraemon,masih dengan malas menatap notifikasi chat wa dari Tanaka.
Ra, Ra, Ra, Ra, Ra, Ra, Ra, Ra, Ra, Ra
"Aaaaaaaaa mau gila rasanya aku tuh dengan bos maniak ini,huh."
Teriak Laura sambil menggerakkan kaki dan tangannya yang sambil mengacak-acak rambutnya,
"Kenapa sih dia gangguin aku terus,gak punya kerjaan apa ih,nyebelin banget nih om om."ucap Laura kesal padahal usia dia dan Tanaka hanya berbeda tiga tahun, lebih tua Tanaka pastinya
Laura sudah kehilangan kesabaran ingin sekali cepat-cepat gajian dan Risen dari sana,dia baru bekerja satu Minggu disana sudah banyak gosip tentang dirinya dan Tanaka,ada yang bilang kalau dia mata-mata tuan Tanaka.
Ada juga yang bilang kalau dia itu simpanan tuan Tanaka,bahkan sampai ada yang bertaruh tentang hubungan keduanya akan berapa lama tuan Tanaka bersamanya, secara Tanaka terkenal dan dicap playboy.
Laura masih meratapi nasibnya bertemu dengan Tanaka adalah sebuah kesialan, tentu saja berbanding terbalik dengan pria yang ada ditempat yang lain, pria yang menjadi bahan gosip itu hanya tersenyum bahagia.
Tanaka merasa pertemuannya dengan Laura ini seperti sudah dijodohkan tuhan untuknya,
"Laura Anastasia, kamu sudah membuat aku seperti ini,aku seperti melihat kamu dimana pun aku berada,aku bahkan tidak pernah tertarik dengan wanita bule/luar negeri,tapi kamu berbeda,aku merasa dekat dengan kamu, aku mau kamu, menjadi milikku,hanya aku Ra."ucap Tanaka yang sambil duduk diruang kerjanya sambil memandangi foto Laura yang ada di ponselnya.
Hari berikutnya Laura sudah masuk bekerja sif pagi , setelah semua keperluan sudah ada didalam tasnya dia bergegas pergi menuju gedung tempat dia bekerja dengan menggunakan bus.
Sesampainya ditempat kerja Laura langsung menjalankan tugas-tugas sampai waktu menunjukkan jam istirahat makan siang Laura bergegas kembali keruang karyawan,menuju lokernya.
Saat didepan loker Laura tidak merasakan ada hal yang aneh,tapi saat dia membuka tasnya seperti ada yang hilang.
"Loh,kotak bekal aku kemana ya."fikir Laura
Tak berapa lama ada teman wanita satu profesi nya menegur.
"Kamu kenapa,Ra."
"Oh,aku gak apa-apa."
"Yaudah kalau begitu,aku kesana dulu ya,Ra."
"Iya."
Panik memang tapi wajah Laura tidak menunjukan hal itu,dia tenang dan langsung mengambil ponsel disakunya, menghubungi Steven untuk menanyakan bekal itu mungkin tertinggal,tapi saat ditanya Steven menjawab tidak ada,itu berarti tidak tertinggal dirumah.
"Awas saja ya,kalau sampai aku ketemu siapa yang ambil bekal aku, ku patahkan lehernya."gumamnya
Sedangkan ditempat lain disebuah ruangan, ada sesosok manusia tanpa merasa berdosa sedang memakan isi dari kotak bekal Laura,wangi masakan yang tersebar ke seluruh ruangannya pun membuat para anak buahnya dengan susah payah menelan ludah.
"Sepertinya tuan sangat menikmati makanan itu."fikir sang bawahan tanpa berani bersuara.
Sedangkan diruang karyawan Laura memasang wajah gelap seperti ingin mencabut nyawa seseorang.
Dia kembali untuk fokus bekerja saja sekarang sambil merencanakan sesuatu tapi yang harus dia lakukan sekarang adalah menemukan siapa yang sudah berani mengambil kotak bekalnya.
"apa aku minta cek cctv saja ya."fikir Laura
Tapi tak lama dia langsung mengurungkan niatnya karena untuk mendapatkan rekaman cctv pasti harus izin,hah Laura nyanya bisa menghela nafasnya dan kembali ke dalam bar untuk membersihkan meja yang sudah selesai digunakan pengunjung.
Saat sedang sibuk merapikan meja ada seorang laki-laki yang datang menghampiri, dia adalah senior ditempatnya bekerja.
"Ra."
Laura langsung menoleh kesamping saat mendengar ada orang yang memanggilnya.
"Iya ka,ada apa?."
"Tadi aku lihat kamu diruang karyawan hanya bermain ponsel,kamu belum makan?."
"Oh,iya ka."
"Maaf ya Ra sebelumnya aku mau bilang ke kamu tadi aku liat anak buah tuan Tanaka keloker kamu dan mengambil kotak bekal yang ada didalam tas kamu Ra,tadinya aku mau buru-buru kasih tau kamu tapi,,,,"
Seketika wajah senior berubah pucat dan pandangannya mengarah kearah sekeliling lalu berpaling kearah cctv.
"Tapi apa kak."
"Itu Ra,tapi kamu jangan kasih tahu siapa-siapa ya kalau aku yang kasih informasinya,aku takut Ra sama tuan Tanaka,banyak rumor beredar kalau sampai ada yang berurusan sama tuan Tanaka apalagi sampai membuat dia marah, orang itu bakal hilang."
"Hilang,,,kok bisa?,hilang kemana ka."
Saat Laura ingin menanyakan lebih lanjut senior sudah tidak ada disampingnya.
Eh,sudah tidak ada orang,fikir Laura
"Oh,tunggu saja ya tuan Tanaka,kamu memilih lawan yang salah.
Disuatu ruangan yang lain,Tanaka langsung bersin tanpa sebab.
Siapa yang telah berani membicarakan aku, fikirnya
"Sial."
__________________________________________
Bersambung
(^∆^)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments