Melihat seperti apa muka Bima, Aira yakin bahwa bosnya sangat tidak suka dengan perilaku genit Aira. Untuk memperkuat aktingnya, Aira semakin menonjolkan dada indahnya di depan Bima tanpa ragu dan sedikit bergoyang-goyang melebihi wanita terganjen yang pernah ada di muka bumi ini.
Peran gadis itu totalitas banget. Sebenarnya Aira malu dengan kelakuan genitnya ini, tapi apa boleh buat? Bima harus membencinya supaya perjodohan dua keluarga Anita dan bos galak Bima batal. Bagaimanapun juga, Aira harus bisa membuat Bima tidak menyetujui perjodohan ini sehingga takkan ada lagi kencan berikutnya.
“Oh.” Bima cuma manggut-manggut seolah mengerti pernyataan yang diutarakan Aira, tapi ekspresinya biasa saja.
Hanya 'Oh' saja? Apa dia tertarik pada daada wanita? batin Aira bingung sendiri melihat sikap jutek Bima. Atau jangan-jangan dia tidak tertarik dengan daadaku?
"Apa maksudnya dengan kata ... 'Oh'?" tanya Aira.
Bima tidak langsung menjawab. Ia meneguk minuman kopinya yang sudah ia pesan duluan. CEO bengek itu lebih menikmati aroma kopinya ketimbang dadaa Aira yang sengaja wanita itu pamerkan padanya.
"Begini ... nona Anita," ujar Bina sambil meletakkan kembali gelas kopinya di atas meja. "Apa bedanya yang kanan dengan yang kiri?” diluar dugaan, Bima malah meladeni obrolan nggak jelas Aira.
Deg!
Wuah … ternyata CEO ini kadal buntung juga, langsung paham tanpa perlu dijelaskan, pasti dia sudah banyak bermain-main dengan wanita. Pantas mukanya datar gitu, rayuanku kurang jitu rupanya, batin Aira mencoba rileks walau tangannya mulai keluar keringat dingin. Ia terus melanjutkan aktingnya untuk membuat Bima ifeel padanya. Sebab, tidak ada tanda-tanda pria itu membencinya.
“Yang kanan ... buatan Amerika. Yang kiri buatan Korea. Aku memberi nama mereka berdua ... dengan sebutan Senorita dan Lalisa. Keduanya sangat menggoda. Hahaha … aku pasti sangat menawan, bukan? Pasti cantik dan seksi bangetlah, iya kan?” ujar Aira sambil tertawa puas menunjukkan kenarsisannya. Walau dalam hati ia menjerit jijay dengan tingkahnya sendiri.
Ini bukan aku, ini sungguh bukan aku ... bertahanlah Ai ... ini yang pertama dan terakhir kau jadi gila bin gendeng begini, jerit Aira dalam hati.
Bima hanya menunduk menyembunyikan senyum simpulnya. Ini memang kali pertama Bima melihat ada wanita sok bersikap gila didepannya. Apalagi akting wanita berpenampilan aneh itu sangat buruk karena kaki dan tangannya sejak tadi gemetar ketakutan.
“Dengarkan aku nona Anita, Senorita dan Lalisamu itu masih tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan milik Madona ataupun Marilyn Monroe. Aku sarankan kau tambahkan sedikit silikon di Lalisamu karena ukurannya sedikit berbeda dengan Senoritamu.” Bima meneguk minumannya sambil tersenyum puas melihat wajah tegang Aira yang ia kira adalah Anita, wanita yang dijodohkan dengannya.
Sial! Beerengsek banget si bos ini! Darimana dia tahu kalau ukuran daadaku ini tidak sama? Perasaan, aku udah menyumpal braaku dengan balon yang ukuran beratnya sama rata, batin Aira kesal sekaligus cemas. Ia jadi khawatir aktingnya sebagai cewek nakal ketahuan Bima. Apalagi sebenarnya ia adalah sekretaris Bima sendiri.
Gawat gawat gawat, apa balonnya kelihatan? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Jerit Aira dari dalam hati melihat Bima terus saja menatapnya tanpa henti.
Tiba-tiba ia mulai mendapat wahyu untuk membuat Bima membencinya. Aira bertingkah seolah dia wanita penggoda yang bisa menakhlukkan semua pria. Gadis itu mulai menunjukkan sifat bar-bar dadakannya dan tak segan-segan duduk di atas meja tepat dihadapan Bima.
Gadis itupun menarik dasi Bima untuk membuktikan betapa ganjennya ia kalau sudah bertemu dengan pria kaya raya seperti Bima. Aira sengaja berbuat nekat dengan menawarkan diri mengajak Bima menginap di hotel. Dengan begitu, Bima akan ilfeel dan langsung membatalkan perjodohan yang diatur keluarga ini.
“Tuan muda Bima, daripada kau hanya mengkritik penampilan Senorita dan Lalisaku, bagaimana kalau kau melihat mereka langsung. Sebab, penampilan luar … bisa saja menipu?” ucap Aira dengan suara mendesah serak-serak basah meski kakinya gemetar saat ia menawarkan diri untuk pertama kalinya pada seorang yang tak lain dan tak bukan adalah bos galaknya sendiri. Apa jadinya bila Bima tahu kalau ia adalah sekretarisnya.
Teruskan Ai, jangan mundur. Kau pasti bisa! CEO galak itu tak akan mungkin suka dengan wanita penggoda sepertimu, teruskan acting murahanmu ini! Buat dia membencimu selamanya! Aira menguatkan dan menyemangati dirinya sendiri berharap bahwa rencananya menggagalkan perjodohan ini dengan tingkah liarnya berhasil.
Alih-alih membenci perangai buruk Aira, Bima malah meladeni ajakan Aira dengan senang hati dan ia benar-benar akan membawa Aira menginap di sebuah hotel.
“Oke, kita ke hotel sekarang. Aku juga sudah tidak sabar untuk berkenalan langsung dengan Senorita dan Lalisamu itu. Sekaligus memastikan apakah mereka asli ... atau palsu!” ujarnya sambil berdiri dan membayar tagihan pesanannya.
Mati kutulah si Aira karena ia kemakan omongan sendiri. Ia sungguh tidak menyangka kalau Bima bakal menuruti ucapannya. Padahal tadinya Aira ini cuma menggertak saja. Aira mulai panik sendiri sekarang, ia langsung memikirkan cara untuk bisa kabur dari Bima sebisa mungkin bagaimanapun caranya.
Habislah aku sekarang ... astaga ... bagaimana ini? Masa iya aku harus ke hotel dengan si kulkas 10 pintu itu? batin Aira.
Gadis itu langsung ciut nyalinya dan cuma bisa diam terpaku menatap punggung Bima yang berjalan lebih dulu di depannya. Aira mencoba menghubungi Anita untuk membantunya keluar dari masalah ini. Namun Sayang, yang ditelepon malah ponselnya mati.
Sialan si Anita ... kenapa pakai acara matiin HP coba? rutuk Aira dalam hati. "Sekarang aku harus bagaimana?" gumam Aira. Ingin rasanya ia jingkrak-jingkrak saking kesalnya karena terjebak ke dalam lubang sumur yang ia buat sendiri.
"Silahkan masuk ... Nona Anita ...," ucap Bima ramah sambil membukakan pintu mobil Land Rover Defender hitamnya untuk Aira. Tanpa kentara, Bima sudah menahan senyum sejak tadi.
Aira benar-benar menyesal sekarang. Ia terlalu meremehkan Bima. Gadis itu terpaku ragu. Haruskah ia masuk atau melarikan diri dari sini mumpung dia ada kesempatan pergi. Tidak mungkin ia ikut ke hotel dengan Bima meski ini adalah tantangannya sendiri.
Hati kecil Aira berkata kalau ini cuma gertak sambal saja. Siapa tahu Bima cuma mengujinya apakah ia beneran gadis nakal atau bukan. Sebab itu, Aira tidak boleh gentar. Ia harua terus maju pantang mundur membuat Bima membencinya dan membatalkan perjodohannya.
Jangan takut Ai ... bosmu bukan manusia serendah itu meski dia galaknya nggak ketulungan. Dia pasti cuma ingin tahu apa kau gadis baik-baik atau bukan. Yah pasti itu tujuannya menyetujui usul bodohmu ini. Aira mencoba menghibur dirinya sendiri.
"Oke, kita ke hotel sekarang! Tapi aku maunya hotel bintang lima. Jangan bawa aku ke hotel sembarangan, aku alergi dengan barang berbau murah," tantang Aira dengan menegakkan kepala sok bergaya sombongnya bukan main. Ia sengaja bersikap begitu supaya Bima membencinya.
"Tentu." Bima langsung setuju sambil tertawa senang.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Abinaya Albab
kamu gk tau sih ia...klo Bima itu keturunan dari bapak gk ada akhlak & keluarganya bengek semua 🤣🤣🤭
2023-10-26
4
Mara
😂😂😂
2023-03-31
2
ria
bussines proposal versi novel😄
AQ suka ceritanya Thor 👍 semangattt💪💪
2023-03-30
1