Episode 5: Dia Sukanya sama Brondong

Saat ini, Carmila segaja mengambil cuti untuk ikut kencan buta yang dirinya awalnya rencanakan.

Carmila sudah memilih juga baju baru khusus sengaja dirinya beli untuk acara kencan ini, untuk memastikan agar dirinya mendapatkan kesan yang baik saat bertemu dengan laki-laki yang dirinya aja kencan buta ini.

Ya, dirinya hanya bisa berharap jika dirinya bertemu dengan sosok laki-laki yang baik, sehingga hubungan ini bisa terus berlanjut ke tahap berikutnya, lalu dirinya bisa benar-benar membawa Kekasihnya pada Tuan Muda Glen, dengan itu Tuan Muda nya itu akan berhenti mengejarnya.

Ini adalah rencana yang sempurna.

Jadi, setelah selesai berdandan, Carmila segara keluar dari rumahnya.

Tidak tanpa tahu jika ternyata ada seseorang yang menatap dari jauh.

Sudah ada taksi yang sengaja Carmila pesan, Carmila segera memasuki taksi itu menuju ke sebuah kafe yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

Ketika sampai di cafe itu, Carmila segera masuk dan mencari nomor meja yang sebelumnya sudah di pesan.

Dirinya sengaja datang lebih awal, cars memberikan kesan yang baik.

Namun siapa yang tahu, jika ternyata tepat setelah Carmila menemukan meja itu, sudah berada seseorang yang berada di sana.

Itu adalah sosok Pria mengenakan setelan baju yang cukup rapi, memiliki wajah yang serius, dan mengenakan kacamata.

Penampilannya cukup biasa sebagai seorang pekerja kantor biasa, penampilan rata-rata.

Jika di bandingkan Tuan Muda Glen, itu jelas jauh berbeda.

Dirinya mengakui, jika Tuan Muda Glen sangat tampan...

Sial.

Carmila menutup pikirannya sendiri karena marah membandingkan teman kencannya dengan Tuan Muda Glen.

"Hallo, Apakah kamu Tuan Jimmy?" Sapa Carmila dengan sopan.

"Ah, itu benar. Kamu adalah Carmila? tidak perlu begitu sopan padaku kamu bisa langsung memanggil namaku, Jimmy. Silahkan duduk,"

Carmila lalu segera duduk di kursi didepan tempat duduk Pria itu.

"Apakah kamu sudah menunggu cukup lama?" Tanya Carmila lagi.

"Tidak, aku juga baru saja datang. cukup terkejut kamu datang lebih awal pada hal ini masih setengah jam lebih awal dari pada janji kita,"

"Begitulah, aku sebenarnya tidak begitu suka membuat orang menjadi aku biasanya datang lebih awal jika ada janji," jawab Carmila dengan tenang.

"Ah? Kebetulan, Aku juga sama. Aku tidak suka membuat orang menungguku, jadi Aku juga sengaja datang lebih awal,"

Mendengar mereka sama-sama suka datang lebih awal, mereka berdua lalu segera tertawa, pikirkan jika kebetulan itu memang ada.

Berikutnya, mereka berdua mulai saling memperkenalkan pekerjaan masing-masing.

"Jadi begitu, kamu bekerja sebagai salah satu Karyawan di PT Y?"

"Ya, begitulah. Ini mungkin bukan jabatan yang besar, apalagi di Umur segini, namun mau bagaimana lagi itulah hidup, Aku selama ini lalu sibuk mengurusi keluargaku dan adik-adikku, sehingga tidak memiliki begitu banyak pilihan untuk Pekerja. Namun aku masih memiliki beberapa pekerjaan sampingan,"

"Jadi begitu, Aku sendiri juga terlalu sibuk mengurusi Keluargaku, dan seperti yang kamu lihat aku mungkin terlalu serius dengan pekerjaan kuning jadi usia seperti ini aku belum menikah,"

"Rupanya kita berbagi nasip yang sama,"

Dua orang itu terlihat mengobrol sangat akrab, bahan pembicaraan mereka sangat cocok dan nyambung satu sama lainnya.

Disini, Carmila mulai membicarakan soal masalah yang dimiliki keluarganya, dan dirinya yang harus menjadi salah satu penumpang hidup mereka.

Pria di hadapannya Carmila juga mulai menjelaskan cinta dirinya memiliki maksud yang tidak jauh beda dengan Carmila, memiliki tanggungan keluarga.

Dan baru sekarang, setelah adik-adik lulus sekolah, dirinya game memikirkan soal hidupnya dan mulai mencari kekasih.

"Astaga, ini benar-benar sangat kebetulan bukan?" Kata Carmila terkejut, ya dirinya tidak akan pernah menyangka jika terjadi depannya ini benar-benar memiliki nasib yang tidak jauh beda dengan dirinya.

Cara mereka berdua berbicara juga sangat nyaman, Carmila merasa cukup senang juga bisa curhat dengan masalah hidupnya itu.

Yah, laki-laki didepannya tidak begitu buruk juga mungkin dia cara pertemuan berikutnya mereka bisa saling mengenal lebih dalam lagi.

Ini benar-benar awal yang baik.

Namun sayangnya ada seseorang yang menatap mereka dari jauh merasa tidak suka dengan kedekatan itu.

Itu adalah Glen, yang saat ini menyamar.

Glen tidak bisa untuk tidak berpikir, tentang bagaimana biasanya Pria yang ditemui oleh Carmila.

Apa bagusnya Pria itu?

Bukankah dirinya jauh lebih baik?

Soal penampilan jelas dirinya di atas rata-rata...

Harusnya, Carmila yang terbiasa menatap wajahnya yang tampan ini akan memiliki standar yang tinggi soal penampilan pasangan, penampilan yang biasa semacam itu seharusnya tidak akan Carmila lirik.

Namun kenapa?

Lihat bagaimana Carmila masih tetap akrab dengan Pria itu!

Mereka bahkan berbicara dan tertawa sangat asik seperti itu.

Padahal mereka berdua baru bertemu hari ini.

Sial.

Glen tap mereka berdua saat ini mulai terbawa emosi dan rasa cemburu.

Glen sendiri juga binggung, jika sudah dihadapkan dengan Carmila, jadinya ini seolah-olah tidak bisa berpikir logis.

Dan kadang bisa melakukan hal bodoh, misalnya saja memata-matai Carmila seperti ini.

Glen juga tahu, bahwa hal ini disebut kekanak-kanakan.

Namun apa?

Hatinya benar-benar merasa tidak tahan ketika memikirkan Carmila bersama dengan Pria lain selain dirinya.

Dan sekarang, ketika benar-benar dihadapkan dengan Carmila terlihat asik dan berbicara dengan akrab sampai tersemyum dengan pria lain itu hatinya benar-benar panas.

Apa-apaan itu!!

Kenapa bahkan itu Pria sialan pakai acara menyeka bibir Carmila dengan tisu segala?

Astaga!!

Jangan berani menyentuh Carmilaku!!!

Glen benar-benar menjadi tidak tahan dengan hal itu, namun jelas dirinya tidak bisa langsung keluar tiba-tiba.

Jadi, sebagai bagian dari rencananya, Glen sengaja memanggil salah satu pelayan untuk menabrak Carmila, agar bajunya basah dan Carmila pergi ke kamar mandi.

Ya, ini harusnya berjalan seperti sebelum-sebelumnya, tanpa Carmila tahu.

Dan begitulah, rencana itu di mulai ketika Carmila pergi ke kamar mandi.

Dari sana, Glen mulai datang dan menghampiri Pria yang diajak kencan buta oleh Carmila.

Tentu saja, Glen berpura-pura tidak kenal, berpura-pura menabraknya hingga dompet Glen terjatuh.

Dan ada foto, antara dirinya dan Carmila ada di dompet itu, yang sengaja Glen jatuhkan agar di lihat oleh Pria itu.

"Tunggu.... Foto wanita di dompetmu itu..."

Glen pura-pura tidak tahu dan berkata,

"Ah? Ini, ini adalah Carmila, Teman Kencanku, kami cukup dekat,"

"Teman Kencan? Tidak, ini mungkin sebelumnya dia bilang dia tidak berkencan dengan siapapun,"

"Yahh... Kami sebenarnya tidak benar-benar berkencan, hanya sedikit bermain-main, biasalah dia kan wanita yang sedikit lebih Tua, Bapak Tau sendiri, wanita sekarang itu suka bermain-main dengan Pria yang lebih muda sepertiku sebagian hiburan,"

"Kamu jangan bicara sembarang, ya,"

"Ah? Bapak tidak percaya? Aku sebelumnya, sering pergi dengan Nona Carmila ini, menemaninya bermain-main, katanya Dia sedikit lelah dengan hal-hal di dunia, dan butuh hiburan, katanya melihat laki-laki yang lebih muda selalu membuat dia bergairah, dan ngomong-ngomong Bapak ini siapa ya? Kok kenal dengan wanita difoto ini?"

"Saya ini teman kencannya,"

Glen berpura-pura menunjukkan ekspresi terkejut dan tidak percaya, segera menatap pria itu dari atas sampai bawah seolah sedang mengamati nilai dari pria itu.

"Tidak mungkin, jelas Tipe yang Nona Carmila itu suka adalah Tipe-tipe Brondong, tapi di lihat-lihat, Bapak ini cukup tua juga, tidak mungkin dia tertarik dengan pria tua sepertimu,"

"Siapa yang kamu sebut Tua? Aku baru 33 tahun!"

"Tapi ini masih 15 tahun lebih Tua dariku,"

"Memang berapa umurmu?"

"Aku baru lulus, berumur sekitar 18 lebih sedikit,"

"Apa? Benar-benar masih bocah? Carmila benar-benar pernah pergi berkencan denganmu?"

"Kenapa? Sudah saya bilang sebelumnya, Kakak Carmila ini sukanya dengan tipe laki-laki muda, jadi untuk Bapak...."

Jelas ada wajah kekesalan di ekpersi Jimmy, dirinya tidak tahu jika Carmila suka tipe-tipe semacam ini, yang bahkan 13 tahun lebih muda.

Astaga.

Namun tepat ketika Glen masih disana, Carmila yang datang lebih awal mendegar bagaimana Glen mengatakan sebagaian omong kosong itu pada Jimmy.

"Apa yang kamu lakukan?"

Mendengar suara marah itu, Glen segera pucat, dan menatap Carmila.

Namun segera menormalkan ekpersinya, dan segera merangkul Carmila dengan akrab.

"Ah, Kak Carmila ternya ada disini? Ini suatu kebetulan aku bertemu denganmu,"

Jimmy melihat bagaimana Carmila yang di rangkul itu tidak keberatan, jelas merasa ilfil.

Jadi Carmila ini benar-benar suka bermain-main dengan bocah muda semacam itu?

Dengan ekpersi tidak senang, Jimmy segera berpamitan.

"Ah, Carmila... Aku tiba-tiba ada urusan, Aku pamit pulang dulu,"

Carmila bahkan belum sempat menjelaskan apapun dan, Jimmy sudah pergi.

Sekarang, tatapan marahnya menatap Tuan Mudanya itu.

"Tuan Muda Glen!! Omong kosong apa yang barusan kamu katakan?"

Glen hanya tersenyum, dan mencoba menyangkal.

"Omong kosong apa?"

Terpopuler

Comments

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

dasar bocil🤣🤣🤣🤣

2022-12-19

1

Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍

Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍

Hahahaha,,,, hancur sudah kencan Buta camila di rusak oleh tuan muda glen🤭🤭🤭

2022-11-18

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!