Carmila jelas merasa panik dengan kedatangan Glen tiba-tiba ini, yang sepertinya akan mengatakan hal omong kosong pada Ayahnya.
"Glen, masalah yang kamu buat untuk Carmila?" Tanya Brian pada Putranya itu.
"Tidak Papa. Tuh saja aku tidak membuat masalah pada Carmila, hanya saja barusan...."
Kata-kata Glen terlihat digantung, dan itu membuat Carmila panas dingin.
Segera, Carmila mulai pikirkan hal apa yang sebaiknya dirinya katakan.
"Biasa Tuan Brian. Tuan Muda Glen, masih saja suka jahil seperti biasanya ini benar-benar bukan masalah serius," kata Carmila lalu segera memegang tangan Glen, dan segera berkata,
"Kamu berdua Permisi dulu, Tuan Brian. Tidak perlu terlalu memikirkan kami,"
"Owh, baiklah kalau begitu. Carmila, ingat jika Glen membuatmu dalam kesulitan kamu selalu bisa bilang padaku," kata Brian dengan senyuman ramahnya.
Carmila benar-benar merasa terkesima dengan senyuman manis itu, Astaga...
Seperti sosok malaikat!!
Benar-benar sangat berbeda dengan Putranya yang seperti jelmaan Iblis.
Glen terlihat santai mengikuti Carmila yang menarik tangannya itu, dia benar-benar terlihat sangat menikmati situasi ini.
Sampai mereka tiba di depan kamar Glen, dan Carmila memastikan tidak ada orang disana, segera berkata,
"Tuan Muda Glen!! Hal omong kosong apa yang barusan Tuan Muda katakan? Jangan bilang tuan muda ingin mengatakan hal tadi pada Ayah Tuan Muda?"
Glen senyummu licik ke arah Carmila lalu segera berkata,
"Memang kenapa jika Papa tahu? Pada dasarnya nanti semua orang juga akan tahu tentang perasaanku padamu,"
"Tuan Muda Glen!! Tolong jangan terlalu gegabah!! Saya sudah bilang sebelumnya jika perasaan Tuan Muda itu salah!"
"Apa yang salah dari perasaanku ini? Aku menyukaimu, benar-benar menyukaimu, tidak ada yang salah tentang perasaanku, dan ini bukan perasaan yang salah paham. Aku benar-benar menyukaimu dari lubuk hatiku yang paling dalam. Jadi jangan mencoba lari dari perasaanku, bilang jika perasaanku ini hanya salah paham," kata Glen dengan ekpersi seriusnya, menatap kearah Carmila.
Ketika Carmila tatap dengan tatapan itu, Carmila menjadi bingung juga harus bagaimana.
Ini...
Benar-benar adalah hal yang sulit.
Dirinya sebagai yang lebih dewasa, harus bisa memberikan solusi yang paling baik soal hal-hal ini.
Jelas tidak ada yang baik jika mereka berdua memiliki hubungan.
Dan lagi, dirinya memang tidak pernah memikirkannya Tuan Muda dalam hal semacam itu, bahkan tidak sekalipun terbesit dalam pikirannya.
Tapi sepertinya, perasaan Tuan Mudanya itu cukup tulus.
Dan dirinya tidak bisa menyangkal perasaan itu.
Namun sekarang bagaimana?
Dirinya tidak bisa terus lari.
Carmila lalu segera menarik nafas dalam-dalam dan mulai menemukan solusi yang paling baik.
Setelah berpikir sejenak, Carmila segera berkata,
"Tuan Muda, Aku akan menegaskan nya sekali lagi. Aku tidak memiliki perasaan semacam itu pada Tuan Muda Glen, tidak sedikitpun terbesit dalam pikiranku untuk memiliki hubungan semacam itu dengan Tuan Muda Glen. Aku akan tetap selalu mengagap Tuan Muda seperti Putraku sendiri, tidak, mungkin seperti Adikku sendiri, seseorang yang sudahku anggap sebagai Keluargaku sendiri. Dan tidak mungkin untukku memiliki perasaan seperti itu pada anda. Aku menghargai perasaan Tuan Muda, namun Aku minta maaf, Aku tidak pantas menerima perasaan semacam itu dari Tuan Muda. Aku menolak Tuan Muda,"
Ketika mendengar kata-kata penolakan itu, Glen tidak merubah ekspresinya, mungkin ada sedikit kekecewaan di dalam hatinya.
Karena dirinya sesungguhnya tahu, jawaban yang akan dirinya dapatkan ketika dirinya menyatakan perasaannya.
Ini mungkin sedikit menyakitkan.
Namun tidak apa-apa.
Ini adalah sebuah awal mula.
Ya, dengan dirinya menyatakan Perasaannya ini, setidaknya Carmila tidak akan memperlakukan dirinya seperti anak kecil lagi, dan menyadari tentang kehadiranya yang saat ini sudah tumbuh menjadi laki-laki dewasa, bukan lagi anak kecil yang selalu Carmila manjakan sejak kecil.
Tidak apa-apa.
Ini benar-benar baru permulaan untuk mendapatkan hati Carmila.
Carmila menatap Tuan Mudanya itu, tiba-tiba merasa sedikit perasaan bersalah.
Apakah dirinya mengatakannya dengan keterlaluan?
Hingga itu menyakiti hati Tuan Mudanya?
Ya, bagaimanapun juga, Tuan Mudanya masih cukup muda, dan hal-hal seperti penolakan cinta mungkin baru pertama kali Tuan Mudanya rasakan.
Tidak oleh orang yang disukai tentu saja menyakitkan, dirinya cukup paham tentang hal ini.
Hah...
Namun cepat atau lambat, Tuan Mudanya memang harus merasakan rasa sakit hati ini, lebih baik dirinya dari awal membuat batasan yang cukup untuk hubungan mereka berdua.
Jadi, dimasa depan, Tuan Mudanya tidak akan merasakan rasa sakit yang lebih parah.
Namun tetap saja, melihat perubahan ekspresi walaupun itu hanya sedikit di wajah Pemuda didepannya itu, membuat Carmila merasa tidak enak.
Apa kata-katanya terlalu berlebih-lebihan?
Haruskah dirinya mengatakannya pelan-pelan?
Tidak melakukan penolakan secara kasar semacam ini?
Namun sepertinya kekhawatiran Carmila tidak ada artinya, karena Pemuda didepannya itu, lalu menujukan senyumannya.
Sesuatu yang tidak akan pernah Carmila duga.
"Tidak apa-apa, Carmila. Lakukan apa yang kamu suka, tapi aku yakin kamu pasti akan jatuh cinta padaku,"
Carmila yang mendengar kata-kata itu jelas menjadi kaget.
Dari mana Tuan Mudanya itu memiliki tingkat kepercayaan diri seperti itu?
Astaga...
Bocah didepannya itu, benar-benar sulit untuk dimengerti.
Walaupun mereka sudah kenal lebih dari 13 tahun, namun dirinya masih tidak bisa mengerti semua hal atau apa yang dipikirkan pemuda di depannya itu, dari dulu sikap dan hal yang dia lakukan selalu menjadi sesuatu yang misterius.
Ketika Tuan Muda Glen masih kecil, Tuan Mudanya itu, walaupun masih berusia tujuh tahun, namun dia sudah bisa berpikir lebih dewasa, sudah paham mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, seperti bagaimana Tuan Mudanya itu, merasa tidak apa-apa jika dia tidak bersama dengan Mamanya.
Ketika ada pertemuan Kelas, dimana orang tua hadir, dan anak-anak lainnya datang bersama dengan orang tua mereka terutama bagaimana anak-anak lainnya di manjakan oleh Ibu mereka, Tuan Mudanya yang bahkan hanya datang dengan dirinya, karena Tuan Brian, Ayah Tuan Mudanya itu sibuk, Tuan Mudanya tidak pernah mengeluh sedikitpun.
Tuan Mudanya juga lebih jarang menagis ketika kecil, terlihat selalu lebih dewasa daripada anak-anak lainnya.
Dirinya yang melihat hal itu, sejak Tuan Muda kecil, tentu saja merasa cukup sedih, tentang bagaimana anak sekecil itu, sudah menahan emosinya, sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak-anak.
Anak-anak, masih bebas mengungkapkan semua perasaan mereka, entah itu sedih, mereka bisa menagis, entah itu marah atau kesal.
Berbeda dengan orang dewasa, yang mungkin harus bisa menyembunyikan beberapa emosi demi kebaikan semua orang.
Namun, Tuan Mudanya selalu berbeda.
Dan dari sanalah, Carmila mulai menyadari mungkin tidak apa-apa jika Tuan Muda sedikit nakal dan kadang suka jahil, mungkin itu bisa sedikit mengurangi beban emosi yang Tuan Mudanya tanggung.
Ya, setelah menyadari hal-hal itu tentang Tuan Muda, Carmila benar-benar memiliki tekad untuk membuat Tuan Mudanya bahagia, jadi dirinya merawat Tuan Muda dengan hati-hati dan penuh perhatian sejak kecil, untuk memastikan agar Tuan Mudanya, tidak pernah merasa kesepian atau merasa kurang kasih sayang.
Dirinya selalu peduli tentang apa yang Tuan Muda lakukan, bahkan ketika Tuan Mudanya sudah cukup besar dan memasuki Sekolah Menengahnya.
Mungkin bahkan sampai saat ini.
Meraka berdua benar-benar cukup dekat.
Namun Apakah ternyata kedekatan mereka itu salah?
Bagaimanapun juga dirinya tetap wanita luar yang tidak memiliki hubungan Keluarga dengan Tuan Muda itu, ketika memikirkan hal ini perasaan Carmila menjadi sulit.
Tidak, ini jelas Bukan saatnya memikirkan hal-hal semacam itu.
Dirinya harus bisa membuat Tuan Mudanya ini berhenti mengatakan hal-hal soal mencintainya.
"Tuan Muda Glen, Tolong jangan katakan itu lagi, lupakan perasaan Tuan Muda padaku,"
"Tidak!! Aku tidak bisa melupakan perasaan ini...."
"Tuan Muda tidak bisa begitu. Saat ini Tuan Muda masih muda, bahkan belum genap 20 tahun, sedangkan Aku, hanya wanita yang cukup Tua, berumur 31 tahun. Jarak umur kita terlalu berbeda, Aku terlalu Tua untuk Tuan Muda. Tuan Muda harusnya bersama dengan wanita yang seumuran dengan Tuan Muda atau bahkan lebih mudah, tidak bisa bersama dengan wanita tua sepertiku,"
"Tapi Aku menyukaimu! Dan ini tidak akan berubah,"
Carmila menjadi bingung harus berkata bagaimana lagi, dirinya juga tahu bahwa Tuan Mudanya itu sangat keras kepala.
Lalu bagaimana cara dirinya membuat Tuan Muda menyerah dan berhenti berharap?
Penolakan langsung tidak membuat Tuan Mudanya menyerah.
Lalu tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Carmila.
"Maaf, Tuan Muda. Namun Tuan Muda memang harus menyerah. Aku sebenarnya sudah memiliki seorang Kekasih,"
Glen yang mendengar itu, jelas menunjukkan ekspresi terkejut sesaat namun dirinya segera tertawa.
Jelas, Glen tahu bahwa apa yang dikatakan wanita di depannya itu adalah sebuah kebohongan.
Sudah bertahun-tahun, dirinya memastikan agar tidak ada laki-laki yang mendekati Carmila, memastikan bahkan jika ada, hubungan mereka tidak akan berjalan dengan baik.
Jadi, mana mungkin Carmila memiliki Kekasih?
Karena, Carmila hanya akan menjadi miliknya seorang.
"Kamu jangan berbohong padaku,"
"Tidak!! Aku tidak berbohong padamu!! Aku benar-benar memiliki seorang Kekasih!!"
"Kalau begitu, kenapa kamu tidak membawakanya kedepanku jika kamu benar-benar punya?"
Wajah Carmila jelas saja pucat, namun dirinya mencoba tenang dan segera berkata,
"Ya! Aku pasti akan membawa Kekasihku kedepanmu!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
trie
hahahah dasar bocah glen
2022-11-16
3