Episode 2: Lihat Aku Seorang

Mendengar pernyataan Carmila, Glen jelas menunjukkan ekspresi tidak senang dan segera berkata,

"Kenapa dengan itu? Aku sudah dewasa, jadi tidak apa-apa memikirkan soal hal itu,"

"Hah tapi sungguh, masih terlalu awal untuk memikirkan soal mengasuh anak,"

"Jadi, Kamu ada ingin untuk mengasuh anak-anakku di masa depan?"

Mendengar pernyataan itu, Carmila hanya bisa menghela nafas pasrah dan segera menjawab dengan penuh keyakinan,

"Tentu saja tidak. Di masa depan ketika Tuan Muda memiliki anak, Aku akan membantu mengasuh mereka dengan sepenuh hati,"

Mendengar jawaban penuh keyakinan itu, jelas Glen merasa senang lalu segera berkata lagi,

"Kamu yakin?"

"Tantu saja, Aku cukup yakin akan bisa merawat anak-anak Tuan Muda, yah... Semoga saja anak-anak itu tidak memiliki masalah seperti Tuan Muda yang begitu nakal,"

"Hpmh, Anak-anakku pasti akan menjadi anak yang patuh,"

Carmila hanya tersenyum ketika mendengar itu dan berkata,

"Ya, ya itu pasti. Anak-anak Tuan Muda, kan menjadi anak-anak yang begitu lucu dan manis, aku benar-benar tidak sabar menanti kan anak Tuan Muda kelak,"

Lalu sebuah senyuman licik muncul di wajah tampan itu, dan segera berkata,

"Kalau begitu, Carmila, Lahirkanlah anak-anakku,"

"Tentu saja, tentu saja,"

Carmila tidak banyak berpikir ketika mengatakan itu, namun otaknya segera loading, dan mengulang lagi apa yang dikatakan oleh Glen.

Apa?

Melahirkannya anak-anaknya?

"Maaf? Tadi apa yang Tuan Muda katakan?"

"Lahirkan anak-anakku, Carmila,"

Carmila masih tidak mempercayai dengan apa yang dirinya dengar, mungkin saja telinganya bermasalah lalu segera bertanya lagi,

"Maaf, sepertinya Aku kurang fokus, Apa tadi yang Tuan Muda katakan?"

Glen yang mendengar pertanyaan itu kesetiaan kalinya menjadi kehilangan kesabaran dan segera menarik Carmila kepangkuannya.

Gerakan itu terlalu tiba-tiba, sampai-sampai Carmila tidak bisa merespon, dan hanya langsung terduduk di pangkuan Glen.

"Carmila, Menikahlah denganku, lalu Lahirkanlah anak-anakku, jadi kamu makan bisa mengasuh anak-anakku setelah itu,"

Kata-kata itu terdengar serius, dan tidak menunjukkan ada bercanda sedikitpun.

Carmila tentu saja menjadi kaget, lalu segera memeriksa dahi Glen dengan tangannya.

"Apa yang kamu lakukan?"

Carmila menjawab dengan seadanya,

"Aku rasa ada masalah dengan kepala Tuan Muda Glen, sampai-sampai mengatakan omong kosong itu,"

Glen mendengar kata-kata polos dari wanita didepannya itu jelas menjadi kesal, lalu segera berkata lagi,

"Aku tidak sakit apapun! Ku mengatakan ini dalam keadaan sehat!!"

"Tidak, Aku yakin, Tuan Muda sedang sakit, Apakah mungkin Tuan Muda salah minum obat?"

Glen segera mengambil tangan Carmila, lalu segera meletakkannya pada dadanya.

"Ya, mungkin kamu benar, Aku mungkin sedang sakit. Sakit karena cinta, kamu dengar dekat jantungku? Ini berdetak lebih kencang dari biasanya,"

Carmila tidak terlalu mendengarkan kata-kata bagian awal, hanya mendengarkan kata-kata bagian akhir.

"Astaga? Benar, jantungmu bermasalah!! Kita jelas harus membawamu ke Rumah Sakit untuk periksa?"

Glen sadar, jika wanita didepannya ini tidak terlalu mendengarkan kata-katanya dengan jelas.

"Carmila, Aku tidak sakit jantung. Aku sakit karena cinta, karena cintaku, padamu, yang tidak tertahankan ini...."

Carmila mendegar itu, jelas saja menjadi semakin panik, dan segera mencoba berdiri, namun sekali lagi, badan Carmila di tahan oleh Glen, agar mereka tetap saling menatap.

"Tuan Muda, tolong jangan bicara omong kosong seperti itu, dengan bercanda sesuatu yang berlebihan seperti ini,"

"Tapi Aku serius, Carmila. Aku menyukainya, Aku ingin menikah denganku, dan melahirkan anak-anakku, dan nanti kamu akan mengurus anak-anak kita. Bukankah kamu sendiri yang bilang jika kamu ingin mengasuh anak-anakku dimasa depan?"

Carmila jelas menunjukkan wajah cemberut dan segera berkata,

"Jelas, bukan sesuatu seperti itu yang Aku pikirkan. Aku akan bekerja menjadi Pengasuh untuk anak-anak Tuan Muda Glen, itu mungkin anak-anak dari Pernikahan Tuan Muda Glen dengan seorang wanita cantik dimasa depan,"

"Tapi, Carmila, Aku hanya ingin kamu yang melahirkan anak-anakku,"

"Astaga.... Tuan Muda tidak boleh berkata sembarangan seperti itu,"

"Tapi Aku menyukaimu... Carmila...." Kata Glen lagi nana sayang terlihat sangat serius.

Carmila yang mendapatkan pengakuan secara mendadak itu juga tidak tahu harus berkata seperti apa.

Ya, bagaimana jika Tuan Mudanya serius?

Namun semacam itu jelas aja tidak bisa dibiarkan.

Dirinya adalah wanita dewasa berumur 31 tahun, dan Tuan Muda masih hanya Pemuda bahkan belum berumur 20 tahun, pasti Tuan Mudanya hanya mengalami salah paham dengan perasaannya sendiri.

Karena dirinya tahu sepanjang hidupnya, Tuan Muda Glen ini tidak pernah dekat dengan gadis manapun.

"Aku rasa Tuan Muda Glen salah paham. Ini bukan cinta, ini mungkin hanya rasa sayang, padaku sebagai Ibu Tuan Muda karena Aku yang membesarkan mu sejak kecil. Kamu juga sudah aku anggap sebagai Putraku sendiri,"

Mendengar itu, jelas Glen merasa tidak senang dan berkata,

"Carmila, Aku sekadang sudah dewasa, sudah bukan anak-anak lagi. Kamu tidak bisa terus memperlakukan ku sebagai anak-anak, Aku adalah seorang Pria dewasa, dan Aku tidak mengagap Carmila seperti Ibuku. Aku mengagap Carmila sekarang sebagai wanita, wanita yang Aku cintai,"

Carmila benar-benar merasa cukup kaget, namun dirinya segera kemnali pada rasional nya dan hanya menganggap kata-kata itu sebagai sesuatu semacam salah paham.

"Tuan Muda Glen, pasti hanya salah paham. Itu karena aku satu-satunya wanita yang kebetulan sering Tuan Muda temui, tidak ada perasaan Cinta seperti itu, jelas ini mungkin hanya kasih sayang seorang anak kepada Ibunya. Tuan Muda Glen hanya salah menafsirkan perasaanmu saja,"

Mendengar kalimat penolakannya itu, dan mulai membuat alasan bahwa perasaannya pada Carmila ini adalah salah paham membuat Glen marah.

Ya, karena itu artinya wanita di depannya ini tidak pernah menganggap serius kata-katanya.

Tidak mengagap perasannya ini penting, dan serius, hal ini benar-benar membuat dirinya marah.

Segera, Glen mengambil lagi tangan Carmila, dan membawanya ke bagian tertentu, dibawah sana.

"Lalu, apakah reaksi ini juga hanya salah paham? Aku yakin, seorang anak tidak akan memiliki reaksi semacam ini pada Ibunya. Aku bereaksi seperti ini, karena ada kamu yang duduk dipangkuanku, kamu wanita yang aku cintai,"

Carmila merasakan sesuatu yang aneh ditangannya, itu sesuatu yang cukup hangat dan sedikit keras, yang sepertinya masih terbungkus kain.

Ketika Carmila menatap ke tangannya, segera Carmila menyingkirkan tangannya jauh-jauh...

Apa yang barusan dirinya pegang?

Itu adalah senjata Misterius milik Tuan Muda Glen!

Tidak!!

Kenapa hal-hal itu sekarang sudah cukup besar?

Carmila segera berdiri, dan tanpa sadar menampar pipi Glen karena refleks.

Dulu, ketika dirinya memandika Tuan Mudanya saat masih kecil, milik Tuan Mudanya juga kecil, dan sekarang sudah tumbuh sebesar itu....

Jelas dirinya, tidak pernah sedikitpun terbesit dalam pikirannya memiliki perasaan atau sesuatu semacam itu kepada Tuan Mudanya.

Untuk dirinya, Tuan Mudanya adalah semacam penyelamat hidupnya, berkat dirinya mendapatkan pekerjaan ini, Keluarganya terhindar dari krisis keuangan, Tuan Muda adalah Pangeran Kecilnya yang lucu dan menggemaskan, yang sangat dirinya sayangi, seperti adiknya sendiri, seperti Putranya sendiri, yang dirinya besarkan secara hati-hati sejak kecil.

Dan hidupnya, juga menjadi cukup baik setelah bekerja di rumah ini.

Dan sekarang, ketika di hadapan, pada fakta bahwa Pangeran Kecilnya, ternyata sudah tumbuh dewasa, dan mulai merasakan hal-hal semacam cinta, ini membuat Carmila merasa rumit.

Tatapan Carmila segera bertemu dengan Glen, yang saat ini memegangi pipinya setelah ditampar itu.

Carmila, menatap wajah yang sekarang sudah tumbuh dewasa itu.

Sosok, yang benar-benar sudah berbeda dari bocah kecil nakal yang dulu pertama kali mereka berdua bertemu.

Sosok itu, udah tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang saat ini hampir mencapai usia 20 tahun, tubuh memiliki wajah Tampan dan Rupawan, yang pastinya akan disukai oleh banyak wanita diluar sana.

Dan Tuan Mudanya ini...

Malah menyukai dirinya?

Dirinya yang hanya seorang Pelayan, terlebih dirinya bahkan 11 Tahun lebih Tua.

Pasti ada yang salah dengan mata Tuan Mudanya itu!

"Carmila... Apakah kamu sekarang sadar? Aku sudah dewasa, kamu tidak bisa lagi menatapku sebagai anak kecil. Sekarang lihat Aku... Lihat Aku sebagai laki-laki dewasa, sebagai laki-laki satu-satunya yang akan kamu tatap di masa depan...."

"Tidak.... Ini tidak bisa...."

Carmila jelas merasa terlalu syok dengan fakta-fakta baru ini, segera melarikan diri dari sana.

Carmila benar-benar tidak akan pernah mengira jika Tuan Mudanya akan memiliki perasaan semacam ini.

Hal-hal ini, jelas tidak bisa dibiarkan.

Carmila, benar-benar berlari tidak tahu arah sampai-sampai dia menabrak seseorang.

Yang Carmila tabrakan adalah sosok Pria, yang juga memiliki wajah yang cukup tampan, kalau dilihat memang memiliki beberapa fitur wajah sedikit mirip dengan Glen.

Ya, ini kebetulan adalah Tuan di Rumah ini.

Brian Raymond

Ayah dari Tuan Muda Glen.

Duda Tampan, yang sampai saat ini masih betah menjadi Duda.

"Carmila? Kenapa kamu terlihat buru-buru seperti dikejar hantu? Apakah Putraku Glen, membuat masalah lagi denganmu? Hah, anak itu, ada hadiah sudah dewasa namun tetap saja beberapa hal dalam dirinya tidak berubah dan masih sedikit kekanak-kanakan dan nakal,"

Carmila yang menatap Tuan di Rumah itu, jelas tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya.

Hanya...

Hanya...

Dirinya tidak tahu harus seperti apa.

Glen yang ditinggalkan itu jelas tidak diam saja dan mencoba mengejar Carmila.

Dan disinilah, sekarang mereka.

Ada Dua Laki-laki menatap ke arah Carmila.

"Glen, kamu itu jangan selalu membuat masalah kepada Carmila. Sekarang masalah dan lelucon apalagi yang kamu buat padanya? Sampai membuat Carmila ketakutan?" Kata Brian pada Putranya.

Ya, Carmila sarah spontan bersembunyi di belakang Ayah Glen.

Hanya bisa berpikir, tidak mungkin kan, Tuan Muda Glen mengatakan hal yang sejujurnya kepada Ayahnya?

Namun ini adalah Tuan Muda Glen yang cukup nakal.

Lihat senyuman licik itu muncul di mata Carmila.

Astaga...

Bagaimana ini...

Hal ini jelas tidak bisa dibiarkan.

Terpopuler

Comments

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

piye to Ki Ki🤣🤣🤣🤣🤣🤴🤴🤴🤴🤴

2022-12-19

1

Tinta Hitam

Tinta Hitam

aku mampir ya kak..
jangan lupa mampir balekkk🤗

2022-12-17

1

Lisa Haruna(Izin hiatus guys)

Lisa Haruna(Izin hiatus guys)

semangat

2022-12-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!