Selamat membaca
°•°•°•°•°•°•°\=•°•
Setelah perdebatan ditengah jalan itu Zoya langsung pergi meninggalkan dua laki-laki itu di hadapannya . "Siapa dia?" tanya laki-laki arogan itu kepada sopir nya dengan nada bicara sedang marah besar namun ia mencoba mengontrol karna sudah banyak orang memperhatikan dirinya disana ulah Zoya yang melemparkan uang ke arah nya.
"Saya tidak tau Tuan Rey." Ucap Jho menundukkan kepalanya.
"Kau tidak tau, tapi kau tadi sok akrab dengan nya, ciihhh... Ayo antarkan aku ke kantor."perintqh Sang bos kenapa Jho
" Baik tuan."Jho pun berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu mobil untuk bos nya.
Sedangkan Zoya yang baru saja menghampiri Nayna temannya masih dengan ekpresi marah dan begitu berapi-api "Kamu kenapa Zo?" Tanya Nayna melihat aneh sikap temannya itu
"Ada orang kaya sombong, belagu, sok sok an dia lah orang yang paling kaya sedunia ini bisa ngerendahi siapa saja, enak saja dia." Ketus Zoya dengan wajah penuh amarah mengingat muka laki-laki yang ingin menjatuhkan harga dirinya itu.
"Emangnya siapa sih, Zo?" Tanya Nayna penasaran
"Tuh." Tunjuk Zoya kearah tempat dimana dirinya tadi bersitegang dengan laki-laki arogan + sombong itu.
"Mana?" Ucap Nayna celingukan mencari orang yang ditunjuk Zoya, karna gadis itu menunjuk tanpa melihat kearah yang ia tunjuk
"Dimana Zo?" Tanya Nayna lagi
"Di.. Sana Nayna... Lah... Kemana mereka?" Saat Zoya memutar wajahnya menghadap kearah yang ia tunjuk namun ia tak melihat siapapun disana.
"Loh.. Tadi ada kok, tapi sekarang kemana mereka?" Zoya bertanya-tanya
"Malah nanya, mana aku tau Z O Y A." ucap Nayna lalu menggetok kepala temannya itu dengan gemes.
Ceee takkk...
"Awssss.... Sakit Nay." Cicit Xoya mengusap-uspa kepalanya yang habis dijitak temannya itu
"Ya udah yuk, ga usah di urus.. Lagian ga penting manusia kek gitu." Ucap Zoya lalu menarik tangan Nayna agar pergi dari tempat itu karna ada lamaran pekerjaan negara yang sangat penting bagi mereka berdua.
Akhirnya mereka berdua kembali menyusuri jalanan untuk menuju kantor dimana mereka melamar kerjaan dan sudah mendapatkan panggilan untuk interview pagi ini. Selang beberapa lama tibalah Zoya juga Nayna tiba di depan sebuah perusahaan besar lebih tepatnya gedung pencakar langit itu, dua gadis itu terpanah akan keindahan gedung tersebut, besar dan megah namun dibalik mewah dan megah nya gedung yang mereka berdua kagumi itu ada kesedihan dibaliknya, karna mereka hanyalah akan menjadi OG di tempat itu.
"Nay, besar banget ya." Zoya sangat begitu antusias lebih tepatnya norak bisa datang langsung ke perusahaan tersebut sedangakn kemarin ia melamar pekerjaan hanya melalui website dan sekarang ia di panggil untuk interview.
"Iya bener, megah banget,,, ya udah yuk masuk." Nayna langsung menarik tangan Zoya untuk masuk ke tempat itu.
"Baiklah ratu." Ucap Zoya dan seketika mereka tertawa bersama
Tba di dalam kantor Zoya dan Nanya langsung menuju kasir di kantor itu untuk menanyakan langsung ruangan interview mereka dan mereka pun langsung diarah kan ke tempat yang sudah di tentukan oleh pihak kantor itu.
"Semoga kita lulus ya Zo?" Ucap Nayna begitu mengharap kan pekerjaan itu, karna mereka berdua tidak memiliki lagi uang simpanan jika tetap menganggur.
"Aamiin." Jawab Zoya ikut mendoakan apa yang di ucapkan sahabatnya itu.
"Atas nama Azoya Rin dan Nayna Zeen." Panggil kepada bagian interview OG di kantor tersebut
"Saya, pak." Ucap mereka berdua bersamaan
Dan mereka berdua langsung masuk kedalam ruangan itu untuk di interview, sejumlah pertanyaan bahkan hingga yang tersulit pun mereka alami terutama bagi Azoya yang hanya lulusan sekolah dasar membuat ia mendapatkan pertanyaan berkali-kali karna minim nya Pendidikan gadis itu sehingga kepala penerima karyawan itu sedikit meragukan dirinya sedang kan Nayna ia tamatan sekolah menengah atas jadi dirinya sudah pasti diterima.
"Kau yakin bisa bekerja disini dengan baik?karna kami tidak tau jika kau itu hanya berpendidikan sekolah dasar, saya hanya diminta untuk interview dan kembali memeriksa perkas kalian." ucap pak Agung selaku kepala staf penerima karyawan tersebut bisa di bilang HRD tersebut.
"Pak saya mohon, saya bisa kok jika hanya untuk bersih-bersih tempat ini dan melakukan yang lainnya, karna itu pekerjaan saya sehari-hari, please pak ... Saya dulu mau sekolah tapi kesulitan biaya pak, please. " Mohon Zoya kepada HRD tersebut agar bisa diterima kerja disana, karna impian dirinya dari kecil bisa kerja di perusahaan-perusahaan besar walaupun sekarang hanya bisa melamar jadi OG bagi dirinya itu adalah sebuah loncatan pertama baginya.
"Tolong lah pak, Terima teman saya juga.. Dia bisa kerja kok.. Please pak?" Mohon Nayna membantu Azoya agar bisa Terima juga
Pak agung menatap wajah kedua wanita dihadapan nya itu berulang-ulang kali diusianya yang sudah menginjaki kepala empat sungguh ia sangat berempati melihat kesungguhan anak muda itu mau kerja.
"Sebenarnya saya mengambil resiko besar untuk hal ini, tapi baiklah... Aku akan menerima mu dengan jaminan diriku sendiri, mulai hari ini kalian bisa mulai bekerja nanti ada temen kalian yang akan membimbing kalian.. Selamat bergabung." Setelah menimbang-nimbang pak Agung pun menerima Zoya dengan menjaminkan jabatannya sendiri
"Beneran pak?" Mata Zoya berkaca-kaca
"Iya, bekerja lah... Buktikan kemampuan mu kepada saya." Ucap pak Angung kepada Zoya menyemangati gadis itu
"Nay... Aku diterima juga?" Zoya bertanya kepada temannya dan Nayna pun tersenyum haru dan menganggukan kepalanya
"Bapak, terimakasih banyak pak." Zoya lansgung menciumi telapak tangan pria tua itu dengan begitu bahagia dan tulus nya .
Setelah diterima kerja, Zoya dan Nayna pun berganti pakaian mereka memakai pakaian OG perusahaan itu mereka berdua mulai menyapu di lantai 10,ruangan yang begitu luas juga tertata dengan rapi.
"Zo, kamu sapu bagian situ ya, aku bagian yang ini." Ujar Nayna kroada Zoya namun gadis itu tidak menanggapi ucapan Nayna malahan sibuk dengan ponselnya sedari tadi.
"Hey, ini hari kerja pertama kita jangan buat masalah dengan memainkan ponsel mahal mu itu." Sindir Nayna kepada Zoya alias ngeledek
"Ada apa sih?" Tanya Nayna lagi karna teman nya itu begitu serius menatap ponsel nya yang layar nya sudah pecah seribu namun masih bisa ia gunakan dengan baik.
"Ini ada pesan." Ucap Zoya dengan wajah sedih
"Pesan dari siapa? Emang kamu punya pacar?" Kembali Nayna meledek
"Yey bukan gitu.. Seseorang tolong lunasi paket darurat ku." Zoya menatap langit-langit ruangan itu seraya memohon agar ada orang yang mau melunasi paket darurat nya
"Pupppssstt... Makanya jangan ngutang pulsa, ratu sembilan nyawa." Ledek Nayna
"Banyak banget masalah aku ini, heran deh." Zoya meratapi nasibnya
"Sabar, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya." Nasihat yang sangat membagongkan bagi Zoya.
"Ya aku tau Nay, setiap masalah pasti ada jalan keluar , tapi jalan keluarnya dimana?tanya Zoya yang sudah pasti Nayna pun tidak tau mau jawab apa
"Kadang suka kasihan sama diri sendiri, udah capek-capek ngilang, ehh malah nggak ada yang nyariin , sekalinya nyariin malah operator yang nagih pulsa darurat."kembali Zoya mengeluh
" Pupppssttt... "
Bersambung.....
Ih:Yuliaputry03
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments