Chapter 04

Selamat membaca

•°•°•°•°°•°•°•°•°•°

sejak hari itu Zoya kecil yang mengetahui kemirisan hidup nya ia kabur dan pergi membawa sejuta luka di batin nya, dia tidak tau ke mana arah langkah nya namun Zoya harus bisa kuat bangkit dan terus semangat walaupun dia sendiri pun bingung kemana arah tujuannya. Namun ini lah kehidupan enak nggak enak tetap harus di jalani bagaimana semestinya .

Sejak hari itu Zoya sudah tidak lagi memikirkan dari mana asalnya dan siapa keluarga nya bagi dirinya hanya membuka luka yang sangat menyakitkan. Dan kini Zoya menjadi anak yang di paksa dewasa oleh keadaan di paksa bertahan demi segalanya.

Sembilan tahun kemudian.

"Zo, cepetan kita mau ngelamar kerja ni... Nanti terlambat dan kita bakal jalan kaki lagi karna ga dapet tumpangan gratis sama pak kumis." Ucap Nayna temen Zoya satu rumah dengan gadis itu

"Sebentar , aku lagi cari baju yang pas ni." Ucap Zoya dari dalam kamar

"kita ini mau ngelamar jadi OG Zoya bukan jadi staff kantoran gimana sih?" Cicit Nayna karna begitu lama menunggu temannya itu.

"Iya iya, aku tau... Ini udah selesai kok... Taraaaaa." Zo keluar dari kamarnya dengan memakai baju kaos putih ketat di padu dengan rompi berbahan levis berwarna biru laut , Nayna melihat penampilan sahabat nya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Kenapa ada yang aneh?" Tanya Zo

"Terserah kamu, ya udah kita berangkat yuk."ajak Nayna kenapa Zoya

Mereka pun keluar dari rumah pagi itu dan menyusuri jalanan trotoar tersebut, " Gara-gara kamu lama banget, jalan kaki kan kita sekarang, pak kumis dah berangkat deh ini."ujar Nayna menyalahkan Zoya yang selalu lambat jika mengerjakan sesuatu.

"Sorry-sorry, lain kali ngga lagi deh.. Kali ini kita olahraga jalan kaki dulu ya.. Biar sehat." Ucap Zoya sambil senyum-senyum.

"Dasar kau ini." Ketus Neyna sambil bermuka masam

"Laper nggak?" Tanya Zoya

"Laper sih, tapi aku cuma punya uang lima belas ribu lagi Zoy, nanti siang kita mau makan apa kalau ini di belanjain sekarang?" Ucap Nayna menatap miris duit yang ia pegang

Zoya pun mengobrak obrik isi tak kecilnya "Mana ya... Mana sih." Ucap Zoya sambil tangannya mencari sesuatu didalam tas .

"Cari apa sih?" Tanya Nayna

"Udah tunggu bentar,,nahh... Ini dia dapet." Zoya tersenyum bahagia setelah mendapatkan uang sepuluh ribu dari tasnya dan ia perlihatkan kepada sahabat nya.

"Lah kamu punya uang? Uang darimana itu?" Nayna menatap curiga Zoya

"Hey jangan berfikiran yang nggak-nggak ya, ini kemarin aku tu bantuin si kumis eh maksudnya pak kumis cuciin mobil angkot nya dia, aku sih ga minta upah tapi dia kasih ya udah aku ambil.... Sayang kan kalau rejeki di tolak." Ucap Zoya menjelaskan asal usul uang sepuluh ribu rupiah itu

"Sama aja kau mengharap upah Non, pasti kau yang maksa mau bantuin kan?" Tuding Nayna tau betul sifat temannnya itu

"Hehe...." Zoya hanya terkekeh

"Ya udah tunggu disini bentar, aku mau kewarung itu untuk beli roti buat nganjel perut kitaa"gumam Zoya berjalan untuk menyebrang

" Yaudah cepetan."ucap Nayna sambil tersenyum

"Miris banget hidup kamu Zo, " Batin Nayna melihat temennya makin menjauh ke arah warung.

"Semoga di kemudian hari kamu mendapat kan kebahagiaan itu." Batin Nayna mendoakan temennya.

"Makasih bibi.." Setelah membeli roti dua bungkus tanpa air minum Zoys pun kembali merapikan tas nya dan berjalan ke arah jalan untuk menyebrang kembali ketempat Nayna temennya namun saat ia hendak menyebrang

"aaagggghhhhhh.. " Zo kaget dan berteriak karna dari arah jauh sebuah mobil sedang melakukan begitu kencang hampir menabrak dirinya dan gadis itu langsung menutup wajah nya dengan pelastik berisikan roti yang ia beli tadi.

Ciiittttt......

Mobil itu langsung mengerem mendadak.

"Kau bisa menyetir tidak, Jho." Ketus Sang pemilik mobil yang duduk dikursi tengah dibelakang mengemudi

"Maaf tuan, soalnya ada wanita yang main nyebrang aja, tadi saya takut ketabrak dia makanya nge rem mendadak." Ucap sopir pribadi nya yang bernama jho tersebut.

"Sebentar tuan, saya melihat wanita itu sebentar." Jho pun pamit keluar dari dalam mobil sedangkan Sang tuan masih sibuk dengan berkas yang ada di tablet nya.

"Kau baik-baik saja, Nona?" Jho langsung menyadarkan Zoya yang ketakutan dan menutup matanya.

"Aku belum mati?" Tanya Zoya sambil membuka matanya

Zo melihat wajah Zoya seketika ia termenung, begitu cantik paras wanita itu bahkan sangat alami dan tak bosan memandangnya.

"Tuan, apa aku belum mati? Apa ini arwah ku?" Tanya Zoya menyadarkan lamunan jho

"Ehm... Eg hemm.. " Jho langsung berdehem dan kembali berdiri dengan tegap di hadapan wanita didepan nya itu.

"Maaf Nona, kenapa kau berdiri di tengah jalan? Kau membahayakan pengendara yang melintas Nona." Ucap Jho dengan suara tegas nya seorang supir CEO ternama.

"Mana ada aku berdiri di tengah jalan tuan, aku ini mau menyebrang.. Aku ini masih waras ya." Ucap Zoya sambil berkacak pinggang tidak Terima jika dirinya di salahkan

Jho menahan tawa melihat gaya sok premannya seorang Zoya di hadapannya itu "Jangan seprti itu Nona, kau bikin orang lain terutama laki-laki khilaf." Ucap Jho menutup mulut menahan tawa nya.

"Cih... Kau menertawakan aku." Gerutuk Zoya dihadapan Jho

Namun saat Zoya saling tatap dengan Jho tiba-tiba klakson mobil Jho berbunyi dengan begitu nyaring nya.

Tin.......

Tin.....

Tin.....

Bunyi klakson panjang sampai tiga kali itu langsung membuat Jho hendak berlariwn ke arah mobil namun seketika tuannya pemilik mobil tersebut turun terlebih dahulu.

"Tuan." Panggil Jho memberikan hormat kepada tuan nya dan sedikit membungkukan tubuhnya dihadapan orang yang baru turun dari mobil itu. Sedangkan Zoya hanya memperhatikan dua orang laki-laki muda juga tampan itu yang sedang saling tatap dan menghormat.

"Aku menggaji mu bukan untuk melakukan hal tidak penting seperti ini, Jho." Ucap pria itu bersuara dingin dan berwajah datar tanpa ekpresi sama sekali namun sangar nya tetap kelihatan jelas.

"Siap, Tuan." Ucap sopir pribadi nya

"Kau hanya membuang waktu ku saja untuk hal tak sebeguna ini." Ketus tuan nya lagi

"Maafkan saya tuan, saya hanya mau memastikan jika Nona ini baik-baik saja. " Ucap Jho krpada tuan nya sambil menunjukan Zoya yang ada di hadapan mereka.

Laki-laki yang di panggil tuan itupun melihat kearah Zoya dengan tatapan tajam nya "tak berharga." ketus si tuan itu dengan penuh ke arogan depan Zoya

Zoya hanya diam dengan mengepslks  tangannya, laki-laki itu langsungengambil dompet di di celana belakang nya lalu mengeluarkan uang ratusan ribu sekitar sepuluh lembar.

"Ambil, "laki-laki itu meletakan dengan begitu kasar uang tersebut di tangan Zoya

" Dasar kampungan, ayo Jho.. Aku ada rapat pagi ini."ucap nya setelah menghina Zoya

Tunggu."panggil Zoya dan laki-laki itu langsung menghentikan langkahnya tanpa melihat wajah gadis itu, Zoya berjalan mendekati Tuan sok berkuasa dan paling kaya itu.

Buuurrrrr......

Ung itu Zoya lempar tepat di dada tuan arogan tersebut dan berhamburan di kakinya.

"Maaf, saya memang kampungan saya juga miskin harta... Tapi tidak dengan harga diri... PAHAM ANDA." ketus Zoya dan langsung pergi dari tempat itu

Bersambung....

Tungguin terus ya update author setiap hari

Ig : Yuliaputry03

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!