Chapter 02

Selamat membaca

••••••••••••••••••••••••

Sore itu ramainya jalanan hingga macet pun panjang karna adanya kecelakan antara bus dan mobil sedan, semua polisi juga wartawan sudah ramai mengerumuni tempat itu ditambah lagi masyarakat yang datang secara beramai-ramai untuk melihat langsung juga mem vidio kan kejadian di tempat itu.

"Bawa semua korban kerumah sakit." Ucap polisi kepada pihak rumah sakit yang sudah datang dengan ambulan mereka, dan ternyata pemilik sedan mini itu pun hanya pingsan sesaat, ia lalu sadar dan keluar dari dalam mobilnya yang sudah mengeluarkan asap, semua masyarakat yang menyaksikan kecelakaan tersebut kaget karna yang mengendarai mobil sedan tersebut adalah anak di bawah umur. Dan bisa mereka perkiraan anak laki-laki itu berusia 15 tahunan.

"mana orang tua mu, nak?" Tanya seorang petugas kepolisian kepada anak laki-laki itu

"aku akan menghubungi nya pak, aku mau pulang dulu." Ucap anak itu

"tidak bisa, kamu akan bapak bawa ke kantor dan nanti orang tua mu menyusul saja." Perintah polisi itu lagi dan dengan wajah tanpa bersalah nya anak laki-laki itu ia memasang wajah datar nya mengikuti kemana arah polisi itu membawa nya.

Sedangkan di rumah sakit semua korban kecelakaan bus tersebut sudah masuk kedalam ruangan mereka masing-masing banyak nya korban ada yang luka parah bahkan sampai meregang nyawa.

"Emak... Emak Zo baik-baik aja kan?" Tanya gadis kecil itu dengan air mata membasahi pipi mungilnya, gadis 13 tahun ia terus-terusan menangis di luar ruangan sendirian mencari dan menunggu emaknya keluar dari ruangan itu.

"Emak... Zoya takut sendirian mak, emak dimana?" Tanya gadis itu lagi sendirian sambil melihat kearah sekitar nya dimana semua orang memiliki keluarga masing-masing sedangkan dirinya tidak.

Tak lama seorang dokter keluar dari dalam ruangan yang mana ada emak rima didalam nya dan Zoya yakin betul bahwa dokter itu yang menangani emaknya.

"Pak dokter, emak zo mana? Zo boleh liat emak kan? Emak Zoya baik-baik aja kan?" Tanya gadis kecil itu sambil menghapus air matanya dan mencoba tersenyum mengharapkan kabar  baik dari dokter tampan tersebut.

"Korban kecelakaan yang saya tangani di dalam ada tiga dan semua nya tisak tertolong nak, maaf."

Jedarrr.....

Seakan ada petir sore itu yang menyambar dada Zoya,gadis kecil itu mematung sedangkan dokter itu mencoba menguatkan  Zoya dengan memberikan nasihat lalu dokter itu meninggalkan Zoya sendirian.

"Dokter itu pasti bercanda, ga mungkin." Gadis itu menggelengkan kepalanya seakan itu semua adalah mimpi buruk ny, ia sekuat tenaga membangunkan dirinya dari mimpi buruk itu namun sayang bahwa itu bukanlah mimpi tapi nyata adanya.

Gadis itu langsung berlarian kearah wanita yang tertutup wajahnya dengan kain putih lalu ia membuka wajah emak Rima, "Emmmakkk...... Emak... Bangun mak... Bangun." Teriak Zo membangunkan emaknya dengan menggoyang kan tubuh emak Rima

"Zo ga mau ditinggal sendirian mak, Zo nggak mau, zo janji bakal nurut dengan emak, Zo janji ga bantah ucapan emak lagi, Zoya gak papa ga sekolah mak, bangun lah mak bangun.. Hihkksss.... Bangun mak... bangun." Gadis itu memohon didepan jenazah emaknya menangis sejadi-jadinya.

"Mak bangun mak bangun, zo takut sendirian disini mak, zo mau kemana nanti tanpa emak, hihkksss... Mak... " Azoya kecil menangis tak henti-hentinya

Namun tiba-tiba seorang perawat datang menemuinya "Kamu harus ihklas kan apa yang sudah terjadi dan yang telah pergi nak." Ucap wanita tua seorang perawat tersebut kepada Zoya

"Tapi Zoya mau emak." Ucap gadis itu kembali membenamkan wajahnya di tangan emak Rima yang mulai dingin.

"Biarkan ibu mu tenang di dengan kepergian nya, nak."

"Jangan bebani dia dengan tangisan mu." Ucap perawat tua itu lagi dan membuat azoya sedikit meredam kan tangisannya.

"Dengan menangis seperti ini kau tidak akan membangunkan nya kan?" Tanya perawat itu dan Zo pun menggelengkan kepalanya menyatakan benar apa yang diucapkan dokter tersebut, bahwa dirinya menangis fak membuat ibunya kembali bangun.

"Semua yang hidup akan mati, semua yang hadir suatu saat pasti pergi dan tinggal bagaimana cara kita sebagai orang yang menyayangi mereka bisa mengikhlaskan apa yang sudah di ambil oleh sang Pencipta.

" Nama ku suster Ema, siapa nama mu?"setelah memberikan nasihat nya perawat itu mengulurkan tangannya kepada Azoya si gadis kecil, Zoya tak langsung mengambil tangan tersebut, gadis itu melihat wajah suster Ema dengan lama dan akhirnya ia pun mengulurkan tangannya.

"Aku.. Zoya biasa di panggil Zo." Ucap

"Nama yang bagus, dimana keluarga mu Zo?apa dia ada disini? Mari aku antarkan." Suster Ema dengan senyum terbaiknya mengajak Zo kecil untuk menemui atau mencari keberadaan keluarga Zo

Namun saat hendak membawa pergi dari sana gadis itu menahan tangan Ema "Ada apa?" Tanya Ema

"Mereka tidak akan datang," Ucap Zoya dengan wajah tersenyum kecut

"Kenapa?" Tanya suster Ema tidak faham

Zoya melihat wajah emaknya sekilas lalu berkata "mereka memiliki keluarga mereka sendiri-sendiri yang jauh lebih penting dari saya, biarkan aku pergi." Zoya mengucapkan nya dengan wajah penuh tekanan dan menahan beban di dada nya

"Kamu mau kemana?" Tanya suster Ema

"Mau cari bapak ku." Ucap Zoya dengan wajah tersenyum menutupi beban nya

"Kau yakin? Kau terlalu kecil Zo." Ucap Ema berjongkok mengimbangi tubunya dengan Zo

"Berhenti menilai orang lain dari segi umur mereka suster, aku pergi dulu." Ucap Zoya laku mengambil tas ibunya yang memang ada sejumlah uang dan pakaian nya yang sudah di selamat kan petugas di area kecelakaan tadi.

"Mak, Zoya titipkan emak dengan pihak rumah sakit, Zo percaya semua proses penguburan emak dengan mereka,, maafin zo tidak bisa menemani emak.. Zo bakal cari bapak ya mak.. Dadah emak." Zoya berbicara sendirian diluar ruangan tersebut.

Setelah itu ia berjalan menuju pintu ke luar rumah sakit namun ia berpapassn dengan seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun.

"Duh..." Zoya mengeluh sakit karna mereka berdua tertabrak saat berjalan secara tidak sengaja

"Maaf." Ucap Zoya namun laki-laki itu tidak memperdulikan dirinya

Tak lama seorang wanita tua cantik dan elegan datang menghampiri laki-laki yang menabrak Zoya, "Sayang, wajahnya jangan cemberut, mama sudah membereskan semua nya. Udah kamu udah aman kok." Ucap wanita tua itu yang ternyata mana dari bocah laki-laki yang menabrak Zoya barusan

Zoya hendak pergi dari sana karna dirinya merasa memang tidak kenal dengan mereka jadi untuk apa dirinya mendengarkan obrolan tidak terlalu penting baginya itu namun tiba-tiba dirinya yang hendak pergi dikagetkan dengan ucapan bocah laki-laki itu

"Rey tidak sengaja ma menabrak mereka, karna Rey waktu itu rem nya blong,, jadi mama udah urus semuanya kan?" Ucap bocah yang di ketahui itu adalah bernama Rey

"Apa?" Azoya kaget dan langsung membalikan tubuhnya

Bersambung.....

Pantengi terus ya karna baru othor

Ig: Yuliaputry03

Terpopuler

Comments

kholifah ifah

kholifah ifah

wes plek critane Gairah liar pak guru cuma diganti namanya saja.,

2022-11-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!