"Mama! Mengapa kita malah pergi lagi dari rumah kakek dan nenek? Apa mereka tidak menginginkan kita kembali?" Leona mulai bertanya kepada Ayaneru karena hari ini, pagi-pagi sekali mereka bertiga sudah berkemas dan meninggalkan rumah besar kediaman sang kakek dan nenek. Dan kini mereka sudah mulai mengontrak sebuah rumah.
"Apa kemarin kakek dan nenek memarahi mama? Mengapa mata mama terlihat begitu sembab?" kali ini si pria kecil dingin Leon yang hanya bisa bersikap hangat dengan Ayaneru mulai bertanya. "Rasanya aku ingin sekali cepat tumbuh dewasa, agar aku bisa selalu melindungi mama dan membahagiakan mama." imbuh Leon berkata dengan nada bicaranya yang masih terdengar begitu lucu namun pemikirannya sangat dewasa.
Mendengar ucapan dari kedua buah hatinya, kini Ayaneru tertawa kecil dan mengusap lembut kepala Leon dan Leona.
"Tidak, Sayang. Semalaman mama menonton drama yang sangat membuat sedih, tanpa sadar mama juga ikut menangis." ucap Ayanaru berkilah dan menghiasi wajahnya dengan sebuah senyuman.
"Selalu saja seperti itu." sungut Leon yang memang mengetahui salah satu kebiasaan Ayanaru yang suka menangis atau tertawa sendiri ketika sedang melihat sebuah drama TV.
Ayaneru hanya meringis mendengar ucapan dari putranya itu.
"Ma, kita sudah kembali ke Jepang. Itu berarti kita bisa bertemu dengan papa bukan?" celutuk Leon menagih janji kepada sang mama.
Karena dulu sekali Ayaneru pernah berkata jika papa mereka sedang sibuk bekerja di Jepang. Dan sebenarnya ucapan itu dikatakan oleh Ayaneru dengan asal saja. Dan sangat tak dia sangka rupanya putranya mengingat semua itu dengan baik.
"Benar, Ma. Kita ingin sekali bertemu dengan papa. Aku selalu sedih disaat teman-temanku dulu mengataiku tidak punya seorang papa. Dan aku tidak mau semua terulang lagi saat kita berada di Jepang. Aku ingin punya papa juga seperti mereka, Ma. Aku ingin sekali bertemu dengan papa." rengek Leona menarik-narik tangan Ayaneru dengan memasang ekspresi memelas bak anak kucing.
"Leona benar, Ma. Bukankah sudah waktunya kita bertemu dengan papa kembali?" imbuh Leon.
Wanita yang sudah memiliki kedua anak yang masih cukup muda itu, kini terlihat begitu bingung harus menjawab apa. Karena Ayaneru benar-benar tidak tau dimana keberadaan pria itu. Bahkan mereka saja tidak saling mengenal satu sama lain.
"Baiklah, Sayang. Jika papa kalian sudah tidak sibuk nanti, pasti kita akan segera bertemu dan berkumpul bersama kok." jawab Ayaneru dengan hangat dan kembali mengusap kepala Leona.
"Janji ya, Ma." ucap Leona mendongak menatap sang mama.
"Hhm. Mama janji deh ..." jawab Ayaneru tersenyum hangat.
Huft ... bagaimana aku harus menghadapi dan menjawab di setiap kali Leon dan Leona menanyakan tentang keberadaan papa mereka? Aku sama sekali tidak tau siapa dan dimana dia saat ini. Aku hanya mengingat sepasang mata kebiruannya yang begitu indah, tangannya yang begitu kuat dan hangat saat itu ...
Batin Ayaneru kembali teringat dengan sosok pria yang sudah menggagahinya 5 tahun yang lalu. Seorang pria asing yang membuatnya merasakan kehangatan meskipun hanya satu malam. Seorang pria yang memberikan sebuah kenangan yang tak akan terulang lagi.
"Hhm. Ya sudah ... aku mau menonton TV saja." ucap Leona membuyarkan angan Ayaneru akan pria itu.
"Oh ... uhm ... iya ... kalau begitu mama juga akan memasak sesuatu dulu untuk kalian." ucap Ayaneru lalu bergegas untuk segera pergi ke dapur dan memasak sesuatu.
...🍁🍁🍁...
Ayaneru terlihat sedang berkutat di depan sebuah laptop dengan sebuah simbol sebuah apel yang sudah tidak utuh lagi. Wanita cantik itu kini sedang mempersiapkan dirinya untuk tetap bertahan hidup di Jepang, yaitu dengan mencari sebuah pekerjaan.
Beberapa lamaran sudah dia kirimkan untuk beberapa perusahaan melalui email. Hingga akhirnya di tengah-tengah kesibukan dan rasa lelahnya, kini sebuah notifikasi yang berasal dari ponsel mulai terdengar.
Neru, di tempatku bekerja sedang membutuhkan seorang karyawan yang pernah belajar di bidang marketing. Jika kamu mau mencobanya, maka aku akan mengatakannya kepada kepala divisiku. Karena dia adalah pacarku. Hehe ... setidaknya semua akan lebih mudah deh. Kara.
Sebuah pesan yang berasal dari salah satu teman Ayaneru disaat dirinya duduk di bangku SMU, kini membuat wajahnya begitu berbinar. Dengan cepat dan sangat bersemangat, kini Ayaneru segera membalas pesan dari Kara.
Baiklah!! Aku mau!! Terima kasih, Kara!! Jika aku sudah berhasil diterima bekerja disana, maka aku akan mentraktirmu! Neru.
Pesan balasan itu mulai dikirimkan oleh Ayaneru dengan begitu bersemangat. Karena sudah cukup merasa lelah, akhirnya wanita cantik itu mulai matikan laptopnya dan segera menghempaskan tubuh rampingnya di atas pembaringan.
...🍁🍁🍁...
F Group, Tokyo, 8 AM
Seorang wanita cantik dengan setelan pakaian formalnya yang begitu anggun dan rapi, terlihat sudah mulai memasuki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang berada di Tokyo.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya wanita cantik itu mulai melakukan sebuah interview kerja dengan beberapa orang penting yang bekerja di dalam F Group untuk pengujian.
"Selamat pagi." sapa wanita yang tak lain adalah Ayaneru dengan sedikit membungkukkan badannya saat menghadap beberapa pemimpin dari devisi-devisi di dalam F Group yang sudah duduk berjejer di hadapannya.
Wah, sudah lama aku tidak melalui masa interview seperti ini. Rasanya sedikit gugup deh. Tenang dan fokuslah, Neru! Kamu pasti bisa melewati semua ini dengan baik dan mendapatkan pekerjaan itu! Kau tau kan kekasih Kara adalah ketua dari divisi marketing? Hehe ... semoga dia benar-benar bisa membantuku untuk mendapatkan pekerjaan ini.
Batin Ayaneru sambil mengatur nafasnya kembali.
Beberapa pertanyaan ringan sudah mulai dilayangkan oleh mereka, dan semua itu bisa dijawab dengan baik oleh Ayaneru. Namun kini tiba-tiba saja seorang pria berjas dan berkacamata hitam yang baru saja datang, tiba-tiba saja mulai melayangkan sebuah pertanyaan dengan memperlihatkan sebuah pena berwarna keemasan yang mulai dia letakkan di atas meja.
TAKKK ...
"Ini adalah pena biasa! Yang ingin aku tanyakan padamu adalah ... bagaimana caranya agar kamu bisa menjual pena ini seharga 89.000 yen ( kira-kira 10 juta rupiah ) ? Bisakah kamu melakukan semua itu, Nona?" pertanyaan yang sangat menjurus pada bidang marketing ini dilayangkan begitu saja oleh pria berkacamata hitam itu.
Namun betapa terkejutnya Ayaneru, disaat sang pria mulai melepaskan kacamata hitamnya begitu saja. Terlihat sepasang mata dengan pupil kebiruan yang begitu indah namun dingin dan tajam.
Mata ini ... tatapan ini ... apakah pria di hadapanku ini adalah pria yang pernah aku temui 5 tahun yang lalu? Jika memang iya ... lalu apa yang harus aku lakukan? Apakah dia mengingatku?
Batin Ayaneru malah tidak berkonsentrasi terhadap sebuah pertanyaan yang telah diberikan olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
untung punya teman baik ngak susah mau nyari kerjaan, wahh ketemu deh kira2 reo ngat ngak sama aya.
2024-07-06
1
𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
semoga roe juga menyadari kalau dihadapannya itu ayu yg 5 th lalu menolongnya dihotel
baru aja ayo datang sudah diusir
masak papanya gak dengerin penjelasan ayu dulu langsung mengusirnya saja
2023-05-27
1
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
namanya kembar ya leon Leona🤔🤔🤔🤔
2023-05-24
0