Seorang gadis cantik yang tak pernah ditemui Reo sebelumnya, terlihat sedang terduduk di atas pembaringan dengan hanya memakai jubah mandi putih yang membalut tubuh indahnya.
"Hana, akhirnya kamu sudah kembali! Aku meminjam kamar mandimu karena aku merasa panas. Hehe ..." ucap gadis itu tanpa melihat siapa yang datang.
"Hana? Jelas-jelas ini adalah kamarku! Dan siapa dia?" gumam Reo mengerutkan keningnya dan mulai melenggang kembali mendekati pembaringan.
Gadis cantik dengan mata bak green shapphire diamond itu masih terlihat begitu cantik alami meskipun tanpa memakai polesan make up saat ini. Dia juga terlihat begitu terkejut saat ini menatap pemuda di hadapannya yang sedang terlihat sedikit tidak sehat tiba-tiba saja memasuki kamar sepupunya.
"Siapa kamu? Dan apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya gadis yang tak lain adalah Ayaneru sedikit terkejut dan mengkerutkan keningnya.
"Apakah aku tidak salah dengar? Kamar ini adalah kamarku! Jadi sudah sangat wajar jika aku berada disini! Lalu siapa kamu? Berani sekali memasuki kamarku begitu saja?" balas Reo tak terima, namun wajahnya masih saja memanas karena pengaruh obat.
"Apa? Apakah Hana memberikan alamat yang salah ya?" gumam Ayaneru pelan. "Oh, maafkan aku. Sepertinya aku salah kamar. Aku akan segera pergi. Maaf, Tuan ..." sahut Ayaneru merasa malu dan mulai meraih beberapa barangnya dan berniat untuk segera meninggalkan kamar ini.
Namun dengan cepat Reo malah meraih tangan Ayaneru dengan cukup kasar dan membuatnya terbaring di atas pembaringannya. Hasratnya seolah selalu menghasutnya untuk segera melakukan sesuatu. Reo mencengkeram kedua lengan Ayaneru dan menatapnya dengan wajah dingin namun begitu menawan.
"Kamu sudah berani memasuki kamarku tanpa seijinku!! Kamu harus dihukum!! Dan kamu harus menjadi penawar untukku malam ini!!" alunan maskulin yang terdengar begitu lembut namun penuh dengan penekanan dari Reo tentu saja membuat membuat hati Ayaneru berdegup seperti drum.
Antara rasa takut dan gugup bercampur menjadi satu. Terlebih gadis cantik ini tak pernah mengenal dan bertemu dengan pria itu. Sepasang matanya yang terlihat seperti green sapphire diamond itu terlihat begitu indah dan sedikit bergetar menatap pemuda yang kini sudah berada di atasnya dengan wajah yang sudah merona bahkan pakaiannya sudah setengah terbuka.
Wanita mana yang tidak akan terpesona oleh sosok menawan seorang Reo yang selalu digandrungi oleh para wanita? Dia adalah seorang presdir di salah satu group terbesar di Jepang. Ditambah Reo juga sangat tampan, berkharisma, cerdas ... bahkan sebenarnya dia termasuk genius! Dan satu lagi, dia sangat kaya raya!
Namun Ayanaru yang memang tak mengenali sosok Reo, masih berusaha untuk melepaskan dirinya dari jeratan pria itu. Namun sekuat apapun Ayaneru berusaha untuk melepaskan dirinya dari Reo, maka Reo akan semakin mencengkeramnya dengan lebih kuat.
Dan siapa sangka, dinding pertahanan yang selama ini tak mampu untuk disentuh dan dirobohkan oleh pria manapun, kini seketika bisa diraih dengan mudah oleh Reo.
"Jadilah penawarku dan temanilah aku malam ini ..." ucap Reo semakin lirih dan mulai mendekati wajah ayu Ayaneru.
Ayaneru masih terdiam dan terpaku mendengar ucapan dari pria asing itu, untuk menjawabnya rasanya lidah terasa begitu kelu dan begitu berat. Namun pandangannya menatap lemah dan begitu hangat menatap pemuda yang saat ini hanya berjarak beberapa lembar jari saja dari hadapannya.
"Aku anggap diammu adalah iya ..." Reo mulai menyibak beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik alami itu. Reo mulai memiringkan wajahnya lalu perlahan mulai mendekati wajah gadis cantik itu.
Ayaneru mulai memejamkan matanya dan terlihat begitu pasrah untuk menghadapi pria asing itu. Karena tenaganya sangat kuat dan berkali-kali lipat lebih kuat darinya.
Kecupan lembut dan hangat itu mulai dilayangkan oleh Reo meskipun tidak mendapat sambutan hangat dari sang gadis cantik yang bahkan selama ini belum pernah merasakan cinta dari seorang pria di sepanjang hidupnya.
Kini jemari Reo tak bisa lagi berdiam diri, mereka mulai mengusap dengan lembut dengan gerakan dan ritme yang begitu memabukkan. Perlahan jemari itu itu mulai mengusap paha mulus itu, dan sedikit menyibak handuk pakaian itu hingga akhirnya mulai memasuki dan menyusup kedalamnya, lalu perlahan mulai naik.
Pengaruh dari dupa itu semakin membuat Reo tak bisa lagi untuk menahan dan mengontrol keinginannya untuk bercinta. Bahkan Reo sampai benar-benar menggigit dan meninggalkan luka pada leher indah gadis yang baru saja ditemuinya itu.
Kini perlahan Reo mulai melepaskan ikatan tali handuk pakaian itu dan sesekali mengecup kembali bibir merah muda di hadapannya itu.
"Emhh ..." Ayaneru mend*sah begitu pelan dan menangkap tangan Reo yang berusaha untuk menyibak handuk pakaian itu. "Tolong ... jangan lakukan, Tuan ..."
Tatapan keduanya kini kembali bertemu kembali, namun tatapan menawan dari pemuda itu kini mampu meluluhkan kembali gadis cantik itu,.
"Aku akan melakukannya dengan pelan-pelan, jangan takut ..." ucap Reo setengah berbisik dan sengaja mengatakannya di dekat daun telinga gadis yang sama sekali tak pernah dia ketahui namanya itu.
Reo kini sedikit duduk dan mulai menanggalkan satu persatu pakaiannya. Tubuhnya terlihat begitu atletis dan cukup kekar. Struktur tulangnya juga terlihat begitu tegas.
Ayaneru semakin tak bisa berkutik melihat sebuah pemandangan eksotis yang baru pertama kali dia saksikan di dalam seumur hidupnya seperti saat ini. Bahkan dia seakan sudah begitu tersihir oleh pemuda yang begitu menawan itu.
Reo kini mulai mendekati Ayaneru kembali. Jemarinya mulai berusaha untuk menyibak kembali handuk pakaian itu. Dan kali ini Ayaneru hanya bisa pasrah dan membiarkan Reo melakukan semua hal itu padanya karena sudah begitu tersihir oleh pesonanya.
Kecupan demi kecupan mulai dia layangkan untuk menjelajahi setiap detail tubuh indah dan begitu molek itu. Bahkan tak puas dengan itu saja, Reo juga membuat beberapa kiss mark kemerahan yang dia tinggalkan pada beberapa bagian tubuh indah gadis itu.
Desaahan demi desaahan yang dikeluarkan oleh si gadis cantik Ayaneru semakin membuat hujaman demi hujaman itu semakin tak bisa dikendalikan oleh Reo.
...🍁🍁🍁...
Lantunan melodi mulai terdengar dari ponsel seorang pemuda tampan yang masih terbaring dan tertidur cukup pulas di atas sebuah pembaringan yang bernuansa putih. Dia masih hanya mengenakan sebuah selimut putih untuk menutupi sebagian tubuhnya.
Cahaya matahari yang mulai mengintip dari sisi luar terkadang juga membuat pemuda itu sesekali mengerutkan keningnya meskipun dia masih terpejam. Jemarinya mencoba meraih sebuah benda yang sedang berdering itu di atas meja sebelah pembaringan.
"Hallo ..." sapa pria itu setelah mengangkat panggilan itu dan masih dalam keadaan sepasang mata yang masih terpejam.
"Tuan Reo, hari ini akan ada pertemuan dengan beberapa klien, dan tuan harus segera sampai jam 11 AM di Yummy restaurat." terdengar suara seorang pria dari seberang.
"Hhm. Tenang saja! Aku masih mengingatnya dengan baik, Gavin!" celutuk pria itu dengan malas.
"Baik, Tuan. Saya hanya mengingatkan tuan. Saya khawatir jika tuan lupa." jawab Gavin sang asisten pribadi dari Reo dengan nada rendah.
"Hhm ..." Reo mulai mematikan ponselnya dan kembali untuk melanjutkan tidurnya dengan memeluk guling.
Namun tiba-tiba saja, dia membuka sepasang matanya dan sedikit membelalakkan matanya. Reo kembali teringat dengan kejadian kemarin malam, malam panas yang telah dilakukan bersama seorang gadis asing yang tak dia kenali.
Dengan cepat Reo segera melihat di sebelahnya, namun sudah tidak ada sosok gadis cantik itu lagi. Bahkan dia segera duduk dan menyibak selimut itu.
Dan yang paling membuatnya begitu syok adalah dia mendapati sebuah noda merah di pembaringan itu. Pria tampan itu mulai mengusap rambutnya ke belakang dengan kedua jemarinya dan terlihat begitu frustasi.
"Ughhh! Siapa gadis itu? Mengapa dia pergi begitu saja? Aku bahkan belum memberikan bayaran untuknya. Bahkan dia benar-benar masih perawan!" ucap Reo terlihat begitu frustasi.
...🍁🍁🍁...
"Aku hamil?" gumam gadis cantik yang baru saja memeriksa urinnya dengan sebuah alat tes kehamilan itu.
Tubuhnya bergetar hebat saat menyadari jika dirinya sudah hamil. Sebuah kebodohannya di satu malam itu, kini malah membuatnya hamil dan memiliki masalah besar!! Karena saat ini orang tuanya sudah menjodohkannya dengan seorang presdir utama dari Fukushi Group! Putra tunggal dari keluarga Fukushi yang begitu terhormat.
"Bagaimana ini? Aku merasa sangat tidak pantas lagi untuk menikah dan bersanding dengan lelaki piilihan kedua orang tuaku. Aku merasa sangat kotor. Hiks ..." ucap Ayaneru mulai menangis dan duduk meringkuk tak berdaya di sudut kamarnya.
"Aku akan pergi!! Jika aku pergi, maka pernikahan ini tak akan pernah terjadi! Keluarga besar Fukushi juga tak akan merasa malu. Dan ... aku juga bisa merawat anakku. Karena aku tak ingin menggugurkan anak tak bersalah ini!"
Dengan mentap Ayaneru mulai memutuskan untuk meninggalkan Jepang begitu saja untuk menghindari perjodohan dan pernikahan bersama dengan pria pilihan kedua orang tuanya itu.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
hebat reo langsung nyangkut kecebongnya huhu,semoga reo ngak lupa dgn sepasang mata indah ayaneru yaa biar dia kepikiran terus dan terus merasa bersalah huh.
2024-07-06
1
𝐂𝐈𝐌𝐔𝐓🌠 ✾ ⍣⃝కꫝ 🎸
hebat bener reo baru 1 kali buat cebongnya da jadi😅
kira2 roe nyari ayu gak ya
2023-05-27
1
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
lanjut kan thor
2023-05-24
0