Bab 2

"Kenapa Kia? Apa ada masalah jika kamu menikah dengan putra Om, Kia?" Tanya Wiryawan pada Kia yang masih terkejut mengetahui kenyataan jika dirinya sudah dijodohkan oleh kedua orangtuanya yang baru saja tiada.

" Om, aku dan Kak Aldo tidak saling mencintai. Tidak mungkin kami menikah tanpa di dasari rasa cinta. Lagi pula selama ini aku menganggap Kak Aldo hanya sebagai kakak bagiku tidak pernah lebih." Jawab Kia yang merasa keberatan dengan perjodohan ini.

"Kia sayang, menurut Tante cinta akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu sayang, jika kalian terus bersama dan saling membuka hati kalian masing-masing, Tante yakin rasa cinta akan tumbuh di hati kalian. Jadi kamu tidak perlu khawatir ya sayang, Aldo pasti akan mencintai kamu dengan mudah karena kalian sudah saling mengenal sejak kecil." Sahut Tami yang berusaha meyakinkan Kia.

"Benar apa kata Tante Tami mu itu Kia, kamu hanya tinggal menjalani dan membuka hatimu untuk Aldo pasti kalian akan hidup bahagia dengan penuh rasa cinta seperti kedua orangtua mu. Jika kamu menolak perjodohan ini apakah kamu tidak kasihan dengan kedua orangtuamu? Mereka sudah susah payah menyiapkan jodoh yang tepat untukmu sebelum kepergian mereka untuk selama-lamanya loh dengan menjodohkan Putra Om dan kamu. Mereka menjodohkan mu dengan putra Om untuk kebaikanmu Kia bukan untuk maksud lain." Timpal Wiryawan seolah kembali meyakinkan Kia untuk menerima perjodohan ini.

"Jadi bagaimana Kia? Mau ya menikah dengan Aldo putra Tante? Kamu tentu sudah kenal dekat dengannya bukan? Tidaklah sulit bagimu untuk beradaptasi dengannya nanti setelah menikah." Ujar Tami yang kembali menanyakan kesediaan Kia menjadi menantunya.

"I-iya Tante." Jawab Kia ragu pada akhirnya karena merasa terus di desak.

"Makasih ya sayang, kamu sudah bersedia menjadi menantu Tante, Tante senang sekali mendengarnya, kalau begitu ayo kita bersiap untuk pulang ke rumah Tante yang akan menjadi rumah mu juga!" Ajak Tami dengan wajah sumringahnya.

"Ti-tidak Tante, aku tidak ingin meninggalkan rumah ini. Aku akan tetap tinggal disini bersama Bi Ratmi dan Pak Ujang sampai hari pernikahan itu tiba, Tante." Tolak Kia dengan segera.

Tami dan Wiryawan yang mengerti kondisi Kia yang belum mau tinggal bersamanya pun tak bisa memaksa kehendaknya lagi karena raut wajah Kia nampak begitu sedih dan tertekan.

"Baiklah sayang, jika kamu masih ingin tinggal di rumah ini. Tapi sesekali pulanglah kerumah Tante dan Om ya?! Karena rumah kami adalah rumahmu juga." Ujar Tami dengan senyum manisnya yang khas.

"Ratmi, Ujang. Saya titip calon menantu saya pada kalian berdua. Kalau ada perlu apa-apa kalian bisa kabari saya. Semua kebutuhan Kia akan menjadi tanggung jawab saya dan mengenai toko furniture milik Andra kalian berdua boleh lanjutkan usaha itu untuk masa depan kalian sebagai balasan kebaikan kalian yang sudah mau menjaga calon menantu saya." Ucap Wiryawan kepada sepasang suami istri yang belum juga dikaruniai anak meski usianya sudah mendekati senja.

Sepasang suami istri ini sudah lama dan setia bekerja dengan keluarga Andra sejak Andra di tinggalkan Ibunya untuk selama-lamanya saat ia berusia lima tahun.

"Terimakasih Tuan, kami sudah menganggap Non Kia seperti putri kami sendiri, tidak diberikan apapun kami pun ikhlas merawatnya, Tuan." Ucap Ujang dengan suara lirihnya.

Ia masih terlihat terpukul dengan kepergian kedua majikannya yang baik hati itu. Terlebih Bi Ratmi yang tak bisa berkata apa-apa lagi. Matanya sungguh sembab karena tak henti - hentinya ia menangisi kepergian kedua majikannya itu yang memperlakukan mereka seperti saudara sendiri.

Hari pun berlalu, Kia melewati hari-harinya yang berat tanpa kedua orangtuanya. Ia masih sering menangis bersama Bi Ratmi saat mengenang kebersamaan mereka bersama kedua orangtuanya.

"Bi, biasanya Mami ya yang masakin Kia sarapan dan Papi yang antar Kia kesekolah sebelum Papi pergi ke toko?" Ucap Kia yang tengah duduk di kursi makan sambil mengaduk-aduk nasi goreng sarapannya pagi ini.

"Iya Non, sekarang tugas Papi sama Mami Non, sudah Bibi dan Pak Ujang lakukan, Non Kia jangan sedih terus dong, Bibi kan jadi ikut sedih Non!" Ucap Bi Ratmi yang sedang mengusap air matanya.

"Kia gak sedih kok Bi, Kia cuma lagi inget dan kangen sama Papi sama Mami aja. Kira-kira mereka sedang apa ya disana Bi? Apa mereka juga merasakan rindu seperti yang Kia rasakan?" Tanya Kia yang makin membuat Bi Ratmi meneteskan air mata.

Ia tak sanggup menjawab pertanyaan anak majikannya itu. Ia lebih memilih meninggalkannya. Pak Ujang yang ingin menghampiri keduanya untuk mengingatkan hari sudah semakin siang takut jika anak majikannya itu akan terlambat datang kesekolah pun tampak bingung melihat istrinya berlari sambil menangis meninggalkan Kia yang sedang duduk memandangi nasi goreng yang enggan ia makan pagi ini.

"Non Kia, hayoo Bi Ratminya di apain lagi pagi ini ya? Dinakalin lagi ya?" Tanya Pak Ujang yang duduk disebelah Kia sembari menarik piring nasi goreng yang ada dihadapan Kia.

"Gak diapa-apain kok Pak Ujang, Kia cuma ngobrol sama Bibi, eh Bibi malah nangis dan ninggalin Kia." Jawab Kia dengan mulutnya yang penuh dengan nasi goreng setelah Pak Ujar dengan paksa memasukan sesuap nasi goreng kedalam mulutnya.

"Memangnya Non Kia ngobrolin apa sampai buat Bibi nangis seperti itu, Non?" Tanya Pak Ujang sembari menyuapi kembali sesendok nasi goreng kedalam mulut Kia.

"Ngomongin Papi sama Mami, Pak Ujang. Kia kangen mereka Pak Ujang, kira-kira sekarang mereka lagi apa ya Pak Ujang? " Jawab Kia dengan mulut yang menggembung karena penuh dengan nasi goreng.

"Mereka lagi liat Non Kia yang gak mau sarapan kalau gak di suapin kaya gini sama Pak Ujang." Seloroh Pak Ujang yang menjawab pertanyaan Kia sembari memasukan kembali sesendok nasi goreng penuh kedalam mulut anak majikannya itu. Hingga membuat kedua pipi Kia mengembung dan tak bisa berkata-kata apa lagi untuk menimpali jawaban Pak Ujang.

Setelah makanan dalam mulutnya habis. Mereka berdua terlihat tertawa bersama menertawakan usaha Kia untuk mengunyah habis nasi goreng yang ada di dalam mulutnya.

Pak Ujang pun berhasil memasukkan seluruh nasi goreng yang ada di dalam piring kedalam mulut Kia hingga habis tak tersisa. Setelah menghabiskan sarapannya Kia langsung berangkat ke sekolah dengan diantarkan oleh Pak Ujang tentunya.

Di Sekolah tepatnya di dalam kelas Kia. Kia tengah duduk di meja belajarnya yang berada di meja aing depan, ia tengah sibuk menggambar sambil menunggu guru yang akan mengajar pagi ini masuk kedalam kelasnya. Tiba-tiba kedua sahabatnya mengajaknya berbicara.

"Ki... Lo tau nggak ada guru baru, cowok ganteng masih singel di mata pelajaran kita kewirausahaan?" Tanya Dira pada Kia yang tak dijawab oleh Kia karena kesal Dira selalu memanggilnya dengan sebutan Ki bukan Kia.

"Eh, ditanya malah diem aja, melengos lagi." Ucap Dira yang kesal di acuhkan oleh Kia.

"Hahahaha, gimana dia mau denger omongan lu Dir, kalau lo masih manggil dia Ki- Ka -Ki terus. Dia tuh gak suka dipanggil kaya gitu sama lo karena dia ngerasa dikatain Aki-aki sama lo." Seloroh Nadya yang ikut nimbrung seperti Emak-emak yang tanpa diminta langsung ikut-ikutan nimbrung.

"Yaelah Kia, sorry deh habis mulut gue enak aja gitu manggil lo dengan sebutan itu. Jangan ngambek ya Kia sayang!" Rayu Dira yang menggoyangkan tubuh Kia agar menoleh padanya.

"Iya udah gue maafin. Udah stop! Jangan goyangin badan gue terus! Pusing tau kepala gue jadinya." Omel Kia yang akhirnya menoleh kearah Dira yang terus menggoncangkan tubuhnya dengan kencang tanpa henti.

"Maafin kok masih ngomel aja si Kia, nanti pesona cantik lo ilang loh." Goda Dira yang merasa Kia belum memaafkannya setulus hati.

Dira mengelus pipi Kia sambil memainkan matanya.

"Tau ah, udah di maafin masih aja ga percaya lo Dir," umpat Kia Kesal.

"Dir, lo tau darimana ada guru baru?" Tanya Nadya pada Dira.

"Tadi gue habis dari ruang guru, nganterin teh manis buat Yayang Tomo gue. Gue denger banget tuh guru lagi memperkenalkan dirinya ditemenin sama Pak Kepsek." Jawab Dira.

Tomo adalah guru Olahraga yang masih berusia sangat muda di Sekolah Putra Bangsa. Ia sudah resmi menjadi kekasih gadis berusia 17 tahun ini sebulan yang lalu. Hubungan Tomo dan Dira masih di rahasiakan hanya orang-orang terdekatnyalah yang mengetahui hubungan kedekatan mereka berdua.

"Wahhh, seriusan berarti ini berita. Ganteng gak Dir?" Tanya Nadya dengan penuh antusias.

"Ganteng banget kaya Oppa-Oppa Korea. Gantengnya yayang Tomo aja gak ada apa-apanya dibandingkan dia cuy." Jawab Dira dengan mata penuh memuja.

"Wadidaw, tambah semangat deh gue kesekolah kalau guru-guru bening berseliweran disekolah ini." Ujar Nadya sambil menyenggol tubuh Kia yang tak merespon pembicaraan keduanya.

"Kenapa lo Kia? Semenjak Bonyok lo gak ada lo kaya mati rasa sama cowok. Gak ada respon kaya dulu lagi lo Kia. Gak asyik tau gak lo?!" Tanya Nadya yang merasa ada Keanehan pada diri Kia.

Biasanya Kia akan merespon antusias jika ada guru baru berjenis kelamin laki-laki yang memiliki tampang Ganteng seperti Oppa-Oppa.

"Ada apakah gerangan sama lo Kia? Lo gak lagi nyembunyiin sesuatukan dari kita Kia?" Tanya Dira yang menatap sering manik mata Kia yang malah berkaca-kaca.

"Lo tau lah dunia gue seakan runtuh semenjak ditinggal sama kedua orangtua gue disaat hari bahagia gue lagi dan di tambah lagi gue harus mempersiapkan diri gue untuk nikah muda sama Kak Aldo setelah gue lulus sekolah nanti. Gue mau gak mau harus terima pernikahan yang emang udah di rencanain sebelum bokap nyokap gue meninggal." Jawab Kia dengan suara lirihnya.

"Apa???" Ucap kedua sahabat Kia yang terkejut mendengar jawaban Kia.

Terpopuler

Comments

@𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸

@𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸

bru jg ortunya perg sdh ngomong soal jodoh menjodohkan

2023-07-16

0

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

semoga Aldo jg suami terbaik kita
dan seiring waktu km bisa mencintai Aldo

2023-06-05

0

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️

🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️

gempa bumi lokal 🤣

2023-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!