Ketika menikmati makananku tidak sengaja mataku melihat sepasang kekasih yang sedang saling menautkan kaki di bawah meja, tiba-tiba ide cemerlang terlintas di otakku, aku pun segera membuka sepatu yang ku pakai dan mempraktekkan apa yang aku lihat barusan, aku sentuh paha Adnan dengan kakiku yang saat ini telanjang tanpa sepatu.
"Uhuk...uhuk,"
Adnan tersedak makanan, dia pasti kaget karena tingkahku yang tiba-tiba menyentuh pahanya.
"Audzuhbillah himinasyaitonnirojim,"
Ku dengar Adnan samar samar melafalkan ta'awudz, rasanya aku ingin tertawa ngakak dia pikir aku ini syetan atau jin yang bisa hilang dan menyingkir karena dibacakan ta'awudz, aku jadi gemes dan pingin nyoba lagi goda Adnan dengan cara yang sama mungkin habis ini dia akan membacakan ayat kursi untuk mengusirku atau mungkin malah menggunakan kursi yang ada di depannya untuk dilemparkan ke arahku supaya aku lenyap.
Aku coba lagi menyentuh paha Adnan menggunakan kakiku tapi kali ini aku tidak mendapati kakinya berada di tempat semula.
Aku pun menggerakkan kakiku ke kanan dan ke kiri masih saja tidak ku temukan kakinya Adnan, saking penasarannya akhirnya aku melihat ke kolong meja dan ternyata kaki Adnan sedang di tekuk dia makan dengan posisi bersila seperti pertapa.
"Apa kamu sudah tidak tahan dan tidak sabar? main ***** ***** saja," ucap Adnan.
Aku lihat orang itu tenang tanpa ekspresi apapun bahkan dia berkata seperti itu tanpa menatapku, segelas air yang ada di depannya ditegak habis setelah mengatakan kalimat yang membuatku ingin terjun bebas seperti penerjun payung yang sedang latihan.
"Aku akan meminta pada Ummu dan Bunda agar pernikahan kita di percepat," ucapnya santai.
Aku pun yang mendengar ucapannya semakin kelabakan gimana ini bukannya di batalkan kok malah mau di percepat bisa bisa aku di sambal goreng oleh Nabila karena membuat kacau semua rencananya.
"Eh kok bisa begitu?" ucapku dengan suara setengah berteriak dan alhasil semua mata yang saat ini sedang asyik memelototi makanan berubah haluan menjadikan aku sasarannya, aku pun cengengesan kemudian memelankan suaraku.
"Di batalkan saja ya pernikahannya, aku kan nakal, petakilan, pakaianku juga kurang bahan tidak cocok bersanding dengan kamu yang alim serta sopan," tuturku memelas.
Dia menggelengkan kepalanya, terlihat sangat memegang keputusannya tidak tergoyahkan.
Aku pun jengkel dan aku tarik tangannya tapi dia buru-buru menepis tanganku.
"Sekali lagi kamu menyentuh aku sembarangan maka aku pastikan besok kita akan menikah!" ancamannya.
Aku pun segera menarik tanganku dan kembali duduk ke posisi yang baik.
"Oke...oke aku tidak akan menyentuhmu lagi tapi please batal ya pernikahannya," ucapku mencoba merayunya.
"Tidak! kita akan tetap menikah apapun itu alasannya," ucapnya tegas.
Aku pun sudah kehabisan ide aku gigit bibir bawaku, dalam hati aku berucap.
"Mampus anak ayam bisa gawat beneran ini bisa bisa aku di cekik oleh Nabila si anak jin".
*****
"Salsabila Putri, buka pintunya!"
Lagi lagi aku dengar teriakan Mak lampir, gawat ini karena kemarin aku tidak berhasil membuat calon suaminya membatalkan perjodohan sudah di pastikan ini Mak lampir bakal mengamuk, aku pun clingukan mencari tempat untuk bersembunyi, akhirnya mataku pun melihat kolong tempat tidur yang aku rasa cukup aman untuk bersembunyi.
Brakkk....
Pintu apartemenku berdentum itu tandanya si mak lampir sudah berhasil masuk, syukurlah aku sudah berhasil bersembunyi di kolong tidur.
"Salsabila keluar kamu! aku tahu kamu ada di sini," ucap Nabila sambil mondar mandir mencari keberadaanku.
Aku lihat dia membuka pintu kamar mandi, kemudian beralih ke lemari, dan dia pun tidak lupa membuka kulkas, eh apa dia kira aku nuget bersembunyi di kulkas dasar anak jin sebenarnya niat nyari aku atau mau periksa isi kulkas. Tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak gerak di bawah kakiku dan aku pun mersasa geli aku coba menahannya dan aku lihat apa sebenarnya yang ada di bawah sana ternyata seekor kecoa binatang yang paling aku benci dan aku takuti sedang nangkring santai di pahaku, aku pun refleks menjerit dan akhirnya aku pun ketahuan oleh Nabila.
Nabila menyeretku keluar dari kolong tempat tidur, telingaku di jewernya seperti emak emak yang sedang memarahi anaknya karena minta duwit buat jajan.
"Hmmm rupanya kamu di sini! hebat ya coba coba menghindariku!" ucap Nabila sambil menghempaskan aku ke tempat tidur.
"Ampun Na aku minta maaf! tapi tolong jangan perkosa aku," ucapku sambil menutup dada dengan kedua tanganku.
Nabila pun melotot ke arah ku, sungguh saat ini Nabila terlihat sangat menyeramkan.
"Aku akan mencekikmu!" ucapnya.
Nabila menghirup udara dalam dalam kemudian...
"Kenapa kamu menghancurkan hidupku Salsabila Putri."
Nabila berteriak suaranya menggema seantero jagat apartemen, aku pun segera menutup kedua telingaku menggunakan bantal. Dan membukanya kembali setelah harimau betina itu puas mengaung.
"Kamu tahu tidak karena ulahmu kemarin yang tidak berhasil meyakinkan si ustadz untuk membatalkan perjodohan malah mempercepatnya Salsabila ingin rasanya saat ini aku mencekikmu! Bunda meneleponku menyuruh untuk pulang karena pernikahan akan di laksanakan seminggu lagi," tutur Nabila.
Aku melihat matanya berkaca-kaca entah saking marahnya padaku atau entah karena dia bingung bagaimana nasib kekasihnya kalau dia harus menikah dengan ustadz itu.
"Turuti saja kemauan bunda kamu nikah sama si Adnan habis itu cerai, baru kamu nikah sama kekasihmu si Alam Bara itu," ucapku.
"Tidak semudah itu goblok! pokoknya kamu harus bantu aku cari jalan keluarnya, bagaimanapun perjodohan ini harus batal," ucap Nabila.
Aku pun mencoba untuk berpikir, aku kasihan melihat Nabila yang harus menikah dengan pemuda yang tidak sesuai dengan keinginannya, biar bagaimanapun dia adalah sahabat terbaik yang selama ini aku miliki.
"Bagaimana kalau kamu kabur saja, Na," ucapku memberi saran.
Aku lihat Nabila berpikir lalu tidak beberapa lama dia pun mengangguk setuju.
"Bagaimana kalau kamu menggantikanku menjadi pengantin sementara," ucapnya sambil berbinar.
"Ogah! enak saja aku juga punya kekasih kamu kan tahu itu," teriakku.
"Kamu cuma gantiin aku sementara Sa, please! nanti aku atur biar pernikahan itu gagal," ucap Nabila meyakinkan.
Apaan si Nabila ini iya kalau rencananya berhasil membuat pernikahan ini gagal kalau tidak? bisa bisa aku nikah muda dengan orang yang tidak aku cinta lagi oh itu bisa aku bayangkan, tapi di sisi lain aku juga tidak tega melihat Nabila kelimpungan sendiri.
"Please ya Sa bantu aku! gini deh nanti kamu nyamar jadi aku pas ahad nikah pakai cadar jadi gak kelihatan itu aku atau kamu, terus nanti nama dan orangnya kan beda tuh pas setelah akad di bacakan aku akan muncul dan orang orang tahu kalau yang menikah itu bukan aku tapi nama yang di sebut penghulu namaku jadi gagal pernikahan itu tidak sah, kita bisa bebas dari pernikahan itu," ucap Nabila meyakinkan.
Aku pun berpikir mau mengikuti rencana Nabila ini atau tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
QQ
Akankah berhasil rencananya Nabila 🤔🤔🤔🤔🤔
Aku cekidot lagi dah 😁😁😁😁😁
2022-12-23
0