Mendadak Jadi Istri

Mendadak Jadi Istri

Awal Kisahku

Tok.. tok ...tok...tok...tok

Terdengar pintu apartemenku diketuk seseorang dengan sangat keras, aku yang sedang menikmati acara televisi pun merasa terganggu, aku berdecak sebal dan segera menuju pintu untuk aku buka aku yakin yang datang kemari dengan gaya mengetuk pintu seperti ini hanya ada satu orang yang tidak lain adalah sahabatku si Nabila, dia sahabatku gadis berhijab tapi kelakuannya sebelas dua belas denganku yang suka berpenampilan dengan pakaian kurang bahan.

Saat pintu sudah terbuka dia pun segera menyeret tanganku masuk ke dalam apartemen dan benar dugaanku yang datang Nabila.

"Apaan sih Na! main tarik saja," ucapku jengkel.

"Tolongin aku Sa! please tolong ya ini darurat banget menyangkut hidup dan matiku," ucap Nabila.

"Apaan kok segawat itu? cepat katakan sebelum aku berubah pikiran," ucapku.

"Tolong jemput seorang cowok di bandara ya Sa please," ucap Nabila memohon.

"Gak mau! gak aku gak mau jemput saja sendiri, nanti kalau aku menjemput seorang cowok dan Faisal tahu bisa di putuskan aku," ucapku ketus.

"Please Sa tolong aku kali ini, karena cowok ini calon suamiku, aku di jodohkan oleh ibu, aku tidak suka pada cowok ini karena dia alim dan baru lulus dari pesantren," ucap Nabila.

"Kamu pakai pakaian sexy seperti ini saja buat dia ilfil dan membatalkan perjodohan itu," ucap Nabila memohon.

Aku pun tidak tega melihat sorot mata mengiba sahabatku ini akhirnya aku pun berdiri dan memperhatikan penampilan ku di depan cermin.

"Apa kamu yakin menyuruhku menjemput cowok itu? kalau sampai bunda tahu kita pasti akan di marahi," ucapku pada Nabila.

"Jangan khawatir bunda tidak akan tahu tenang saja, aku sudah mengirim foto cowok itu ke ponselmu, datanglah ke bandara namanya Adnan, aku pergi dulu ya si Bara sudah menungguku di luar," ucap Nabila dan mengecup pipiku sekilas sebelum dia pergi karena itu sudah menjadi kebiasaan kita akan mengecup pipi salah satu dari kami setiap salah satu menolong kita.

Aku mendengus kesal karena Nabila menyeretku dalam masalahnya dan kini dengan seenaknya dia pergi meninggalkan aku dan memberikan tugas yang lumayan merepotkan. Aku pun melihat foto cowok itu, ternyata cowok itu lumayan tampan tapi terlalu religius bukan tipeku, di foto cowok itu terlihat memakai baju koko putih dan berpeci hitam menggunakan sarung putih. Sungguh jauh dari tipeku yang cowok macho berbadan tegap suka balapan.

Aku pun segera bersiap untuk pergi ke bandara dah aku pun benar-benar memakai pakaian sexy untuk menjemput cowok yang di jodohkan dengan Nabila itu, aku ingin lihat bagaimana reaksinya seorang alim ahli agama melihat paha mulus dan halus ini.

Seorang ustadz alim aku siap mendatangimu, aku akan menodai sedikit pandanganmu.

Aku memakai rok pendek jauh di atas lutut memamerkan pahaku yang mulus, dan atasannya aku gunakan blus berlengan pendek, perfeck tinggal poles make up secantik mungkin siap berangkat ke bandara.

"Oke siap langsung berangkat," ucapku sambil memandang cermin yang memantulkan bayangan diriku dengan pakaian sexy kurang bahan.

Aku pun segera keluar dari apartemen tidak lupa aku kunci pintu dulu agar tidak ada kucing belang masuk ke dalam apartemenku.

Baru beberapa langkah aku meninggalkan apartemen sudah di kagetkan dengan kedatangan Herry Faisal kekasihku.

"Wah tahu saja kalau aku mau datang menjemput sudah cantik dan wangi kekasihku ini," ucap Faisal.

"Hallo," ucapku sambil berhambur ke pelukan Faisal.

"Yuk kita pergi," ajak Faisal setelah aku melepaskan pelukan.

"Kemana?" tanyaku.

"Jalan jalan dong kemana lagi," ucap Faisal sambil menoel hidungku.

"Aduh maaf aku tidak bisa, aku terlanjur janji sama Nabila, dia memintaku untuk menjemput calon suaminya di bandara," ucapku pada Faisal.

"Beneran calon suami Nabila bukan calon suamimu Kan?" tanya Faisal.

Aku pun melotot dan menggelengkan kepalaku.

"Bagus ayo kita jalan tidak ada urusannya denganmu itu," ucap Faisal menggandeng tanganku tapi aku melepas genggaman tangannya dan itu sontak membuatnya menatapku kesal.

"Lain kali saja ya aku sudah terlanjur janji sama Nabila," ucap ku.

"Oke kalau begitu kita putus," ucap Faisal yang sukses membuatku melotot ke arahnya.

"Sudah deh Sal jangan kekanak-kanakan, kita sudah menjalani hubungan ini selama setahun apa selama ini kamu pernah melihatku selingkuh? toh waktuku selalu aku habiskan bersamamu," ucapku kesal.

"Sa aku datang kemari buat jemput kamu, untuk mengajak jalan-jalan kamu, dan aku rela kabur dari mommy demi bisa jalan sama kamu tapi kamu tidak menghargai usahaku," ucap Faisal marah.

"Bukan begitu Sal, aku sudah terlanjur janji sama Nabila dan itu sudah aku buat sebelum kamu datang kemari, aku tidak enak kalau harus membatalkannya, please kali ini saja setelah ini waktuku hanya untukmu," ucapku membujuk Faisal.

"Terserah," ucap Faisal dan pergi meninggalkan aku begitu saja.

Dadaku terasa sesak melihat tingkah Faisal tapi apa boleh buat aku sudah terlanjur mengiyakan Nabila.

"Ah sudahlah nanti saja aku bujuk Faisal sekarang yang terpenting aku selesaikan dulu tugasku dari Nabila," ucapku dan aku segera berjalan menuju lift dan menekan tombol menuju lobi di mana mobilku terparkir di sana.

Aku segera masuk ke dalam mobil dan menjalankannya saat ini tujuanku ke bandara menjemput cowok yang wajahnya sudah terekam jelas dibenakku namanya pun sudah aku ingat Adnan Zayyan Mustofa.

Nama kok sepanjang rel kereta api di panggil Ayyan bagus sepertinya, Ayyan penyakit ayan kali ya! rasanya aku ingin tertawa sendiri ketika mengingat nama itu seperti nama penyakit saja.

Akhirnya mobil pun memasuki area parkir bandara aku pun segera mengambil kertas karton dan menuliskan nama Adnan Zayyan Mustofa.

Setelah semuanya selesai aku pun segera keluar dari mobil dan mencari yang namanya Ayyan ke terminal kedatangan internasional.

Aku sudah berdiri di sini selama lima belas menit tapi barang hidung itu orang belum juga kelihatan aku kesal juga di buatnya.

"Kenapa lama sekali si Adnan ini tidak kunjung nongol sebal juga aku di buatnya," gerutu Sabila.

"Saya di sini," sebuah suara membuatku berjingkat kaget karena tiba-tiba berasal dari belakangku.

Aku pun segera menoleh dan melihat seorang pemuda yang lumayan tampan berdiri di belakangku.

Aku pun segera merogoh saku rokku dan mengambil ponsel melihat foto yang dikirimkan oleh Nabila tadi, aku bandingkan wajah yang ada di ponsel itu dengan wajah orang yang ada di depanku ini.

"Berdiri yang tegap aku ingin memastikan apa kamu orang yang aku cari atau bukan," ucapku pada orang yang saat ini berdiri di depanku.

Aku segera menyandingkan ponselku di sebelah orang itu dan aku bandingkan wajahnya sama atau tidak.

Terpopuler

Comments

QQ

QQ

Mampir dulu iya Thor 👍👍👍

Tertarik karena tokoh cwe nya urakan ngga lemah 👍👍👍

2022-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!