Malam hari sekitar pukul delapan malam, Nara baru sampai terminal kota. Dia duduk sambil menunggu ojek online yang tadi telah ia pesan dari aplikasi. Nara tidak di antar Pras sampai tujuan. Nara hanya nebeng sampai terminal lalu berangkat naik bus. Prasetya juga tidak mau memaksakan kehendak. Mungkin Nara masih menjaga jarak dengan lelaki, takut di kira macam macam. Begitulah nasib seorang janda. Salah sedikit saja sudah jadi berita panas. Tidak gampang menjadi seorang janda. Tidak dalam mengurus anak, atau menafkahi. Tapi, juga dalam keseharian tidak mudah untuk hidup bermasyarakat. Apa lagi ada seorang lelaki mulai dekat dengannya. Meski hanya sebatas teman sekali pun. Mereka akan bicara yang bukan bukan.
Setelah beberapa saat kemudian datanglah ojek online "Sesuai alamat ya bu...." Tutur pak Driver seraya memberikan helm.
"Iya, pak. Alamat sesuai yang tertera pada aplikasi" Segara mengambil helm lalu memakainya. Sebuah tas jinjing di bawakan pak driver "Baik, Buk. (Mengulurkan tangan)Biar saya bawakan, bu"
"Oh iya, Terima kasih, pak." Mereka langsung menuju alamat tujuan.
"Mbak....tumben belum tutup" Tanya salah satu tetangga Eca. Kebetulan dia habis dari apotek.
Eca duduk di luar dekat etalase warung, sambil melihat jalan raya nampak ramai "Iya nih mas lagi mau nunggu ibuk sekalian nanti tutup warung"
"Oh, ya sudah kalau begitu saya duluan ya mbak"
"Iya, silahkan"
"Ibuk sampai jam segini belum pulang juga. Apa mungkin kejebak macet? atau ada apa apa lagi sama ibuk. Seharusnya ibuk sudah datang dari tadi. Perjalanan dari desa ke sini tidak memakan waktu, tapi kenapa ini sampai larut malam." Eca terlihat panik sambil sesekali melihat jalanan. Berharap datangnya sang majikan."Apa aku coba telepon dulu kali ya...." Mengeluarkan ponsel lalu menghubungi Nara "Ya Allah ibuk kok nggak sih. Aku jadi tambah khawatir sama ibuk" Eca merasa cemas takut terjadi sesuatu pada majikannya "Coba telepon mas Andra deh, siapa tau ibuk kasih kabar"
Di sisi lain Andra tengah keluar bersama pacarnya. Layaknya muda mudi tengah di mabuk cinta. Di bawah gelap malam di atas permadani hijau. Mereka saling bermanja manja. "Siapa sih ganggu aja" Kesal Ambika. Dia yang tadi berbaring di pangkuan sang kekasih, beralih memposisikan diri duduk sejajar dengan Andra. Beberapa kali Andra terluhat ragu menekan tombol ponsel. Antara di angkat atau biarkan.
"Kenapa nggak di anggak? Mbak Wca itu siapa? selingkuhan kamu?" Nada Bicara Ambika mulai terlihat tidak mengenakkan hati. Andra langsung mematikan panggilan Eca "Mbak Eca itu yang bantuin ibu jualan di warung. Biarin saja, paling dia suruh beliin apa gitu. Dah nggak usah pikirin itu. Mending kita lanjut hitung bintang di langit"
Ambika langsung kembali pada posisi semula "Sayang...."
"Hem" Jawab Andra sambil menatap wajah Ambika. Senyum manis Ambika membuat hati siapa saja melelah. Lesung pipi menambah manis gadis seusianya.
"Kamu tau nggak sih kalau malam ini rembulan sedikit redup ya" Ujar Ambika.
Andra penasaran apa iya bulan malam ini redup. Padahal baru beberapa saat ia measih melihat rembulan nampak bersinar terang "Dih mana ada rembulan redup..." Sambil melihat langit.
Sontak saja Ambika terkikik geli. Suara tawa lirihnya membuat Andra sadar bahwa dia terkena tipuan sang kekasih "Kamu bohongin aku ya" Menggelitik pinggang ramping Ambika sampai dia tertawa lepas.
"Ampun, ampun. Maksid aku itu rembulan redup karena kalah sama ketampanan cowokku ini" Ucap Ambika sambil mencoel dagu Andra.
"Jelas dong. Pacar siapa dulu...."Ucap Andra menyombongkan diri.
"Eh, eh, bukannya itu si Andra. Lagi sama siapa tuh?" Kebetulan sekali ada beberapa orang melihat Andra. Mereka adalah teman satu kelas Andra. Total ada sekitar tiga orang.
"Dih cara pacaran si Andra udah kelewat batas itu. Masa iya di tempat umum kaya gini malah manja manjaan sama cewek. Dih nggak punya urat malu tuh orang" Sambung slaah sati dari mereka. Mereka meligat gaya pacaran Andra terlalu berlebihan, sampai membuat mereka geleng kepal.
"Kalau gua lihat tuh cewek bukan si Anggi deh...."
Mereka mulai mendekat dan ketika Ambika tiba tiba bangkit, ketiga teman Andra langsung ngumpet "Tuh kan bener di bukan Anggi. Terus dia itu siapa dong? Wah parah tuh Andra, udah main api dia"
"Stttt....jangan keras keras nanti dia dengar"
"Sayang....aku bosen. Kita pulang yuk, pengen di peluk. Malam ini bobo ada kamu deh nemenin aku, jadi nggak kesepian lagi"Ambika menggendeng lengan Andra sambil berjalan menyusuri taman. Kemungkinan mereka akan kembali menuju kosan Ambika.
"Eh kita nggak salah dengar, kan?" Bisik salah satu dari mereka.
"Iya, gua juga dengar. Jelas malah"
"Wah parah banger si Andra. Gimana kalau kita ikutin mereka"
Ctak....
Salah satu dari mereka memukul kening temannya "Ogah gua berurusan sama dia. salah dikit aja dia bisa keroyok kita sama gengnya itu. Takut gua"
Sudah lama Andra banyak di takuti teman sekelasnya. Karena Andra sering di jemput geng ugal ugalan itu.
Semua terjadi karena Andra kurang di perhatikan. Jelas sekali anak akan mencari tempat lain untuknya mencari kebahagiaan sendiri. Perpecahan rumah tangga mengakibatkan banyak sekali dampak buruk. Terutama pada ANAK. Seorang anak tidak langsung mengutarakan rasa kecewa, tapi perlahan mereka akan mengubah sedikit demi sedikit sikap mereka. Kebiasaan baik yang dulu tertanam seolah ambruk di tiup angin kencang. Namun, semua terjadi tanpa terduga. Tidak ada satu orang pun mau menjalani perpecahan dalam rumah tangga. Kalau pun ada orang itu pasti mempunyai hati lain di luar sana.
Sering sekali perselingkuhan berakhir pada perceraian. Sehingga mengakibatkan sebuah pondasi kokoh melemah seketika, bahkan rubuh. Kelemahan rumah tangga ada pada suami hidung belang, dan kuatnya rumah tangga ada pada istri yang setia. Di saat Suami telah menjamah wanita lain di pastikan sampai kapan pun dia tetap akan mencari yang lebih, lebih, dan lebih.
"Aku cinta sama kamu, sayang" Ucap Andra sambil melangkah perlahan bersama sang kekasih.
"Cuih....cinta, cinta, makan tuh cinta. Pas sama Anggi aja lo bilang cinta sejati, giliran sama cewek lain masih aja lo bipang cinta. Emang dasar buaya" Kecam teman Andra.
"Kalau mereka beneran bobo bareng bisa jadi hamidun nanti tuh cewek. Pasti kalau usah sepah, pahit, kecut, di tinggal deh. Lihat aja nanti"
"Hust....bicara apa kamu ini. Sudah yuk nggak usah pikirin tuh anak. Mending kita lanjut main game" Mereka pun kembali pada tujuan utama meteka datang ke taman tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
wah andra tambah parah ya pergaulan nya
2022-11-29
0