Mbok Darmi

Mobil Satya berhenti tepat di depan rumah kayu tua dekat jembatan. Satu-satunya rumah terpencil di dekat jembatan tua.

Mereka semua turun dan Satya mengetuk pintu rumah yang sedikit lapuk itu.

"Assalamualaikum "

"Permisi"

Salam mereka semua sambil mengetuk pintu.

Seorang wanita tua bungkuk berambut putih keluar dari rumah.

Wanita tua yang usianya sudah seratus tahun lebih dan biasa di panggil Mbok Darmi oleh orang-orang. Wanita tua yang selalu menyendiri dan tak pernah menikah selama hidupnya hingga ia di anggap gila oleh orang-orang.

Deg....

Semua mata tertuju padanya..

Wanita itu...

Wanita tua itu..

Adalah nenek-nenek yang mereka temui di jalan tadi , yang mengetuk kaca mobil mereka dan menyebut Kencana sebagai 'Den Ayu'.

"Masuklah!", titah Mbok Darmi.

Mereka semua masuk ke rumah Mbok Darmi dan duduk di bale-bale kayu.

Tiba-tiba Mbok Darmi memeluk Kencana dan menangis sekencang-kencangnya.

"Tujuh puluh lima tahun aku mencarimu, hingga aku bertapa dan rela tidak menikah, akhirnya kamu kembali Den Ayu, huhuhuuhuuu", ucap Mbok Darmi.

Kencana mencoba melepaskan diri.

"Siapa kamu? saya tidak mengenalimu", ujar Kencana.

Mbok Darmi mengeluarkan sesuatu dari buntalan kainnya. Sebuah gelang kaki emas.

Ia memperlihatkan gelang itu pada Kencana.

"Mbak Yu Darmiyati..", lirih Kencana setelah memperhatikan gelang kaki yang kembar dengan gelang kaki miliknya.

Mbok Darmi mengangguk.

"Akulah Mbak Yu Darmiyati mu, akulah Mbak Yu Darmiyati yang selalu meriasmu, akulah yang merias pengantinmu dan aku mencarimu selama tujuh puluh lima tahun" , ujar Mbok Darmi.

Kelima muda-mudi itu hanya bisa saling pandang dengan keheranan.

"Maksud kamu apa? kenapa kamu menjadi tua seperti ini?", tanya Kencana dengan heran.

"Den Ayu, bukan salahku menjadi tua, tapi memang kamu yang telah terjebak dan tertidur di dalam gua larangan itu hingga puluhan tahun, dan kamu sempat meminum air telaga gua itu hingga kamu bisa awet muda hingga sekarang"

"Gua itu adalah gua ghaib, dan hanya orang-orang tertentu yang bisa memasukinya, Den Ayu",

Mereka semua semakin tercengang terutama Satya.

Mbok Darmi mengambil napas, ia menceritakan kejadian di masa lalu.

Flashback Mbok Darmi On...

Darmiyati adalah seorang wanita muda yang berprofesi sebagai tukang rias sehari-hari dari puteri Pak Lurah Antasena.

Raden Ayu Sekar Kencana Puspa Ningrum sangat menyayanginya. Bahkan Raden Ayu menganggap Darmiyati sebagai saudaranya sendiri .

Suatu hari, Darmiyati di beri amanah oleh Pak Lurah Antasena untuk merias puteri semata wayangnya yang akan menikah.

Hasil riasan Darmiyati sangat memukau, bahkan Raden Kencana terlihat manglingi.

Kencana sangat berterimakasih kepada Darmiyati. Berkali-kali ia mematut dirinya di depan cermin. Ia merasa puas.

Karena Kencana sangat puas, akhirnya ia mencopot satu gelang kakinya yang terbuat dari emas kuno asli dan memberikannya kepada Darmiyati sebagai kenang-kenangan.

"Ini buat kamu Mbak Yu Darmiyati. Sebentar lagi aku akan di boyong suamiku. Kita pasti tidak akan bertemu lagi. Semoga dengan gelang ini, suatu saat kita di pertemukan lagi dengan yang maha kuasa", ujar Kencana saat itu

Darmiyati menerima gelang pemberian Kencana dengan senang hati.

"Wah...ini tentu sangat mahal Den Ayu", ujar Darmiyati tertegun.

"Ambilah Mbak, kita kembaran", ujar Kencana sambil memeluk Darmiyati.

Namun, siapa sangka pernikahan Raden Kencana dan Raden Prabu terjadi huru-hara hingga semua kocar-kacir.

Hingga tersisa Darmiyati dan kedua orang tua Kencana.

Mereka bertiga di kepung. Namun, Pak Lurah Antasena meminta Darmiyati untuk berlari dan menyelamatkan Kencana.

"Larilah keluar! Darmi! jangan pedulikan kami! cari dan lindungilah putriku! keselamatan Kencana jauh lebih penting!", pekik Pak Lurah Antasena.

Akhirnya, Darmiyatipun berlari keluar. Ia sempat menyaksikan sendiri bagaimana kejamnya pasukan Wisnu menyiksa dan memedang tubuh Pak Lurah dan isterinya hingga mereka berdua wafat.

Beruntunglah, Darmi selamat dari kejaran mereka. Ia terus mencari Kencana seperti amanat dari Pak Lurah.

Namun, ia tak kunjung menemukan keberadaan Kencana hingga suatu hari, Desa Mayangsari mengalami bencana longsor yang menewaskan warga.

Darmi berlindung di hutan Winongo dan mencari Kencana selama puluhan tahun.

Hingga Desa Mayangsari berubah nama menjadi Desa Argomulyo, ia tak kunjung mendapat titik terang tentang Kencana.

Ia terus bertapa, selama bertapa, ia mendapat bisikan bahwa Kencana tertidur di dalam gua ghaib dan akan terbangun jika ada pemuda yang berhasil menembus gua itu dan menyentuh tangannya.

Ia terus bertapa dan berdo'a semoga ada pemuda baik hati yang bisa menyelamatkan Kencana.

Bahkan ia tidak menikah dan tidak pernah mengurus dirinya. Dan ia selalu menyebut nama 'Den Ayu', di sepanjang jalan.

Hal itulah yang membuat para warga menganggapnya gila

Flashback Mbok Darmi off...

"Dan kamu cah bagus, aku berterimakasih karena kamu telah menyelamatkan Den Ayu dari tidur panjangnya", ujar Mbok Darmi sembari menunjuk Satya.

Kencana menangis dan memeluk Mbok Darmi. Ia baru sadar bahwa ia telah tertidur selama puluhan tahun di dalam gua ajaib itu dan ia menjadi awet muda karena pernah meminum air telaga gua itu.

"Jadi, orang tuaku dan Mas Prabu suamiku dimana Mbak Yu?" , tanya Kencana.

Mbok Darmi menunduk sendu. wajahnya menggambarkan kesedihan.

"Bapak dan Ibuk sudah tewas di bunuh oleh anak buah Mas Wisnu, sedangkan Raden Prabu, ia juga menghilang sepertimu, Den Ayu", ujar Mbok Darmi.

Kencana merasa marah dan mengepalkan tangannya.

"Sungguh jahat Mas Wisnu! aku akan menuntut balas atas kematian orang tuaku! dan aku akan tetap mencari Mas Prabu suamiku walaupun ia sudah menjadi kakek- kakek", ujar Kencana dengan tangan mengepal dan mata menyala-nyala amarah.

"Mas Prabu membawa sebuah cunduk mentul milikku! aku yakin Mas Prabu masih hidup, Mbak Yu!"

...****************...

Identitas Kencana terbongkar. Akhirnya mereka tahu bahwa Kencana adalah manusia di zaman dahulu yang tertidur lama di gua larangan.

"Den Ayu, akhirnya tugas yang saya emban sudah selesai. Bapak dan ibuk sempat memberi amanat kepada saya untuk mencari Den Ayu. Dan akhirnya Den ayu sudah kembali", lirih Mbok Darmi.

Kencana kembali memeluk Mbok Darmi.

"Saya harus kembali menghadap Sang Kuasa, tugas saya di dunia sudah selesai", ucap Mbok Darmi dengan terbatuk-batuk.

"Cah bagus, tolong jaga Den Ayuku ya, ini amanat untukmu", lirih Mbok Darmi menunjuk kepada Satya dengan suara berat.

Setelah itu, Mbok Darmi pingsan. Mereka semua kaget dan membopong Mbok Darmi menuju pembaringan.

Rio mengecek denyut nadi dan nafas Mbok Darmi.

"Sudah tiada"

"Inalillahi wa innailaihi rojiun", timpal mereka semua.

"Mbak Yuuu! jangan tinggalin aku, huhuhuhuuuuuhuu", Kencana menjerit dan menangis histeris.

Pertemuannya kembali dengan Mbok Darmi. Tukang rias kesayangannya yang pernah ia beri hadiah berupa gelang kaki kembar hanya berlangsung beberapa saat.

Hatinya teriris pilu, apalagi mendengar kenyataan bahwa ia telah meloncati waktu puluhan tahun.

...****************...

Warga kampung Argomulyo berbondong-bondong menuju rumah Mbok Darmi. Berita kematian Mbok Darmi telah menyebar luas.

Meskipun warga telah menganggap Mbok Darmi orang gila, mereka tetap bahu-membahu mengurusi pemakaman Mbok Darmi.

"La ilaha ilallah"

"La ilaha ilallah"

"La ilaha ilallah"

Gema tahlil berkumandang seiring dengan pengiringan jenazah Mbok Darmi.

Kencana menangis sendu di belakang para pemikul jenazah sambil membawa bunga tabur.

Gelang kaki emas kuno milik Mbok Darmi ia genggam kuat-kuat.

Tanpa sadar, ada sepasang mata yang mengawasi gerak-geriknya di balik pohon Kamboja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!