Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?

Adam pulang dengan tergesa, rasanya sudah tidak sabar ingin menceritakan masalah hilangnya Mawar kepada istrinya. Begitu motornya sampai di depan kontrakan, Adam segera mematikan mesinya dan langsung berlari masuk tanpa mengucap salam. Istrinya yang tengah menonton tivi, kaget melihat Adam yang gugup dan langsung duduk disebelahnya.

"Nduk, Nduk ada kabar yang sangat penting Nduk"

"Kamu ini kenapa Mas? Pulang bukanya salam dulu malah langsung mbladus aja. Ada apa?" Wulan istri Adam meraih tangan Adam untuk ia cium. Adam yang merasa bersalah menyengir saat istrinya mengingatkan dirinya. "Hehehe, maaf ya Nduk, habisnya Mas udah gak sabar pengin ngasih tau kamu"

"Memangnya kabar apa Mas?"

"Ini tentang Mawar Nduk"

"Ada apa dengan Mawar? Apa dia akan segera melangsungkan pernikahan dengan Marsel?"

"Bukan, Mawar hilang"

"Astaghfirulloh" jawab Wulan sambil menutup mulutnya. "Kamu serius Mas?"

"Serius Nduk, udah 4 hari ini Mawar ilang"

"Ya Alloh, koq kamu baru kasih tau aku sih Mas?"

"Aku juga baru tau tadi pagi, Marsel cerita ke aku"

"Udah 4 hari loh, terus udah lapor polisi belum?"

"Udah, tapi polisi belum bisa nemuin, dilacak aja gak bisa nomornya Mawar"

Wulan tampak shock, raut wajahnya berubah menjadi khawatir. Mereka berdua terdiam sesaat.

"Koq bisa Mas, Mawar hilang! Gimana ceritanya Mas? Apakah ada masalah dengan Marsel?"

"Marsel bilang, malam itu Mawar meminta restu untuk hubungannya dengan Marsel kepada orang tuanya. Tapi orang tuanya gak menyetujui hubungannya dengan Marsel. Nah, terjadilah pertengkaran kecil, yang membuat Mawar keluar dari rumah malam itu juga,"

"Ya Alloh, Wulan jadi ngerasa bersalah Mas, soalnya Wulan yang nasehatin Mawar buat cepet-cepet minta dinikahin Marsel. Waktu itu Mawar pernah cerita juga, kalo dirinya belum siap memberi tahu kedua orang tuanya atas hubungannya dengan Marsel, yang hanya karyawan pabrik. Soalnya, orang tua Mawar penginnya Mawar nikah sama anak konglomerat. Kalo tau kejadianya bakal seperti ini, aku gak mau nasehatin Mawar tentang hal itu" Wulan menunduk karena merasa bersalah. Adampun merangkul pundak Wulan untuk menenangkannya. "Kamu gak usah merasa bersalah begitu Nduk, itu semua bukan salahmu. Sebagai seorang teman, memang sudah sepantasnya memberi nasehat untuk sahabatnya. Kita do'akan saja, semoga Mawar bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat wal'afiat"

"Amiiin, kapan-kapan kita main kerumah Mawar ya Mas, kita tengok kedua orang tuanya. Kita harus suport mereka. Wulan yakin, mereka pasti sangat sedih atas musibah ini."

"Iya, kapan-kapan kita silaturahmi kerumah Mawar. Mas mau mandi dulu yah,"

Wulan menjawab dengan anggukan kepala. Adampun segera berganti pakaian dan mengambil handuk untuk dibawa kedalam kamar mandi.

"Ya Alloh, tolong segera temukan Mawar" Wulan memandang langit-langit kontrakannya. Dia menyenderkan tubuhnya ke tembok dan memejamkan matanya sebentar. "Pantas saja, mata kiriku tidak berhenti berkedut, dan aku juga merasa seperti orang yang resah akhir-akhir ini, ternyata aku dapat kabar yang gak bagus. Mawar, kamu dimana? Dengan siapa? Segeralah pulang." Wulan bergumam sambil memikirkan keberadaan Mawar. Hatinya gundah gulana.

Setelah selesai makan malam, Wulan dan Adam beristirahat di tempat tidur. Bukan untuk tidur, tapi mereka sedang membicarakan Mawar.

"Mas, hatiku koq gak tenang banget yah, aku takut kalo sesuatu terjadi sama Mawar"

"Pikirkan yang baik-baik saja Nduk, insya Alloh, Mawar tidak apa-apa" Adam mencoba untuk berpikir positif meskipun ia sendiri tidak yakin dengan pikiran positifnya. Karena Mawar menghilang sudah 4 hari.

"Amiin Mas, tapi kalo Mawar benar baik-baik saja, Mawar pasti hubungin kita Mas, atau seenggaknya, Mawar pulang kerumah, atau main ke kontrakan kita sekedar untuk curhat masalahnya. Tapi ini sudah 4 hari gak ada kabar. Aku jadi mikir yang macem-macem Mas."

"In sya Alloh Mawar gak papa Nduk."

"Aneh Mas, kalo Mawar baik-baik saja tapi gak ada kabar. Marsel aja sebagai pacarnya gak dia kabarin loh."

Adam tidak menjawab perkataan Wulan. Memang aneh rasanya. Mawar sudah dewasa, semarah-marahnya dia, Dia harusnya masih bisa berfikir hal yang baik menurutnya. Kalo Mawar bersembunyi disuatu tempat hanya untuk menenangkan perasaannya, tidak mungkin dengan waktu yang selama ini. Apalagi tanpa kabar. Harusnya malam itu Mawar kerumah Marsel, atau ke kontrakan Adam. Tapi itu tidak dilakukan Mawar. Apakah terjadi sesuatu saat dijalan? Adam bertanya-tanya pada pikiran dan hatinya sendiri. Mencoba membuat kesimpulan sendiri.

"Mas, perasaanku tambah gak enak mikirin keberadaan Mawar. Kita bantu cari Mawar yah"

"Itu sudah pasti Nduk, yang jelas kita tidak boleh berhenti untuk mendo'akan Mawar, semoga Mawar segera ditemukan"

"Amiin... Mungkin gak yah Mas kalo Mawar malam itu mungkin mau kerumah Marsel atau kekontrakan kita, tapi terjadi sesuatu dijalan"

"Kalo memang terjadi sesuatu dijalan. Pasti polisi segera menemukannya Nduk, soalnya jalan menuju rumah Marsel dan kontrakan kita kan lumayan ramai, kecuali kalo sudah masuk gang, dan juga gak bakal selama ini. Lah ini aja polisi gak bisa nglacak keberadaan Mawar"

"Mungkin gak yah Mas, kalo Mawar itu keselong?"

"Ah keselong gimana maksud kamu? Jangan bikin Mas merinding dong"

"Ini cuman firasat aku Mas, soalnya aneh aja. Harusnya masalahnya bisa dibicarakan secara baik-baik loh tanpa harus pergi dari rumah dan gak harusnya ngilang selama ini. Tapi koq... Ahhh, aneh emang, dari kemaren-kemaren aku merasa gelisah terus tanpa sebab Mas, mata kiriku juga kedutan, dan ternyata dapat kabar buruk." Wulan terdiam sesaat untuk mengatur nafasnya sebelum ia bicara lagi. Sedangkan Adam menyimak dengan khidmat setiap kalimat yang keluar dari mulut Wulan.

"Mas, kalo benar Mawar keselong, dia pasti tidak tau jalan pulang Mas. Harus ada orang yang menuntunnya"

"Ah, kamu jangan bicara yang aneh-aneh Nduk, gak mungkin Mawar keselong,"

"Ya mungkin saja Mas, ini hanya firasatku aja. Soalnya dikampung Wulan, dulu banyak sekali anak-anak dan orang tua yang keselong saat keluar di jam-jam wajib."

"Dijam-jam wajib? Maksudnya?"

"Maksud aku, di jam saat tiba saatnya kita memasuki sholat Mas. Tapi gak semua jam sih, biasanya mereka keselong saat duhur, ashar, dan juga maghrib. Waktu itu Mawar keluar jam berapa?"

"Mas gak tau Nduk, gak nanya secara detail"

"Besok coba tanyakan Mas sama Marsel, siapa tau Mawar keluar pas jam maghrib"

"Iya besok Mas tanyakan, mmm minta tolong pijitin Mas dong Nduk, capek banget rasanya hari ini"

"Ya udah buruan berbaring Mas"

"Makasih yah"

"Iyaa,"

Dengan perasaan galau karena memikirkan keberadaan Mawar, Wulan memijit Adam dengan tanganya yang lihai seperti dukun pijat. Wulan berharap dugaan tentang Mawar keselong tidak benar karena jika Mawar keselong urusannya sangat rumit. Apalagi sudah sudah 4 hari.

Terpopuler

Comments

Ricka Monika

Ricka Monika

keselong artinya apa ya🤔maklum bukan suku Jawa😁

2025-02-11

0

Nadhiraaa

Nadhiraaa

rasanya koq aneh ya...manggil istrinya "Nduk "...
nduk itu kan panggilan orgtua ke anak perempuannya
semangat ya thor..

2025-02-20

0

MasWan

MasWan

sepertinya firasat wulan nih "landhep"

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Masuk Kedalam Rumah Ndoro Kusuma
2 Bab 2 : Hampir Menabrak Kucing
3 Bab 3 : Menanam Padi
4 Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis
5 Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?
6 Bab 6 : Hampir Putus Asa
7 Bab 7 : Mungkin Benar Mawar Keselong!
8 Bab 8 : Merinding Mendengar Cerita Wulan
9 Bab 9 : Pertunjukan Yang Menyeramkan!
10 Bab 10 : Suara Hati
11 Bab 11 : Meditasi
12 Bab 12 : Kenyataan Baru Yang Membuat Perut Mual
13 Bab 13 : Masuk Kedalam Lemari
14 Bab 14 : Restu
15 Bab 15 : Ratapan Dua Gadis Terpenjara
16 Bab 16 : Berhasil Menghubungi Pak Kyai
17 Bab 17 : Tidak Kuat
18 Bab 18 : Kabar Dari Pak Kyai
19 Bab 19 : Tangisan
20 Bab 19 : Berjumpa Pocong di Pabrik
21 Bab 20 : Penjelasan Marsel
22 Bab 21 : Cemas
23 Bab 22 : Siapa Ndoro Kusuma?
24 Bab 23 : Bingung
25 Bab 24 : Kecurigaan Ndoro Kusuma
26 Bab 25 : Nasib Mira
27 Bab 26 : Pingsan
28 Bab 27 : Tekad Kuat Mawar dan Mira
29 28. Benarkah wanita itu Mawar?
30 29. Pemusnahan Burhan
31 30. Merasa Bersalah
32 31. Berangkat Ke Kota Mawar
33 32. Ada Apa Di Pohon Mangga?
34 33. Pikiran Marsel
35 34. Akhirnya Pak Kyai Datang
36 35. Sampai Di Jalan Buntu
37 36. Ratu Ular
38 37. Terus Berlari
39 38. Berhasil Mendapatkan Pusaka Naga
40 39. Pertarungan Di Tengah Makam
41 40. Larangan Saat Menyebrang Rawa
42 41. Masuk Ke Dalam Perut Ikan
43 42. Hampir Berhasil
44 43. Bersyukur
45 44. Mira
46 45. Lebih 365 Hari
47 46. Aneh
48 47. Pesan dari Mira
49 48. Bagaimana Nasib Mamat
50 49. Siluman Ikan Bayong
51 50. Janggal
52 51. Raga Mamat
53 52. Mawar Di Pohon Mangga
54 53. Ada Apa?
55 54. Aku Kembali
56 55. Pak Ruman Berubah Wujud
57 56. Nenek Tua
58 57. Kepo Kamu, Mat!
59 58. Dukun Bayi
60 59. Ari-Ari Bayi
61 60. Sortir Barang
62 61. Mati Listrik
63 62. Mawar Minta Kopi Pahit
64 63. Mawar Lagi?
65 64. Positif
66 65. Ndoro Kusuma Lagi?
67 66. Bisikkan Mada
68 67. Bambang Bicara Sendiri
69 68. Makan Bersama Mada
70 69. Bertukar Cerita
71 70. Mungkinkah Ndoro Kusuma masih hidup?
72 71. Bambang Yang Lain
73 72. Njlimet
74 73. Mengacaukan Acara Masak
75 74. Nasehat Bapak
76 75. Sampai Di Rumah Marsel
77 76. Pak Ahmad Rupanya Pintar
78 77. Siap Menjalankan Misi
79 78. Penebangan Pohon Mangga
80 79. Pemakaman Kembali
81 80. Akhir Kisah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 : Masuk Kedalam Rumah Ndoro Kusuma
2
Bab 2 : Hampir Menabrak Kucing
3
Bab 3 : Menanam Padi
4
Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis
5
Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?
6
Bab 6 : Hampir Putus Asa
7
Bab 7 : Mungkin Benar Mawar Keselong!
8
Bab 8 : Merinding Mendengar Cerita Wulan
9
Bab 9 : Pertunjukan Yang Menyeramkan!
10
Bab 10 : Suara Hati
11
Bab 11 : Meditasi
12
Bab 12 : Kenyataan Baru Yang Membuat Perut Mual
13
Bab 13 : Masuk Kedalam Lemari
14
Bab 14 : Restu
15
Bab 15 : Ratapan Dua Gadis Terpenjara
16
Bab 16 : Berhasil Menghubungi Pak Kyai
17
Bab 17 : Tidak Kuat
18
Bab 18 : Kabar Dari Pak Kyai
19
Bab 19 : Tangisan
20
Bab 19 : Berjumpa Pocong di Pabrik
21
Bab 20 : Penjelasan Marsel
22
Bab 21 : Cemas
23
Bab 22 : Siapa Ndoro Kusuma?
24
Bab 23 : Bingung
25
Bab 24 : Kecurigaan Ndoro Kusuma
26
Bab 25 : Nasib Mira
27
Bab 26 : Pingsan
28
Bab 27 : Tekad Kuat Mawar dan Mira
29
28. Benarkah wanita itu Mawar?
30
29. Pemusnahan Burhan
31
30. Merasa Bersalah
32
31. Berangkat Ke Kota Mawar
33
32. Ada Apa Di Pohon Mangga?
34
33. Pikiran Marsel
35
34. Akhirnya Pak Kyai Datang
36
35. Sampai Di Jalan Buntu
37
36. Ratu Ular
38
37. Terus Berlari
39
38. Berhasil Mendapatkan Pusaka Naga
40
39. Pertarungan Di Tengah Makam
41
40. Larangan Saat Menyebrang Rawa
42
41. Masuk Ke Dalam Perut Ikan
43
42. Hampir Berhasil
44
43. Bersyukur
45
44. Mira
46
45. Lebih 365 Hari
47
46. Aneh
48
47. Pesan dari Mira
49
48. Bagaimana Nasib Mamat
50
49. Siluman Ikan Bayong
51
50. Janggal
52
51. Raga Mamat
53
52. Mawar Di Pohon Mangga
54
53. Ada Apa?
55
54. Aku Kembali
56
55. Pak Ruman Berubah Wujud
57
56. Nenek Tua
58
57. Kepo Kamu, Mat!
59
58. Dukun Bayi
60
59. Ari-Ari Bayi
61
60. Sortir Barang
62
61. Mati Listrik
63
62. Mawar Minta Kopi Pahit
64
63. Mawar Lagi?
65
64. Positif
66
65. Ndoro Kusuma Lagi?
67
66. Bisikkan Mada
68
67. Bambang Bicara Sendiri
69
68. Makan Bersama Mada
70
69. Bertukar Cerita
71
70. Mungkinkah Ndoro Kusuma masih hidup?
72
71. Bambang Yang Lain
73
72. Njlimet
74
73. Mengacaukan Acara Masak
75
74. Nasehat Bapak
76
75. Sampai Di Rumah Marsel
77
76. Pak Ahmad Rupanya Pintar
78
77. Siap Menjalankan Misi
79
78. Penebangan Pohon Mangga
80
79. Pemakaman Kembali
81
80. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!