Mawar dibaringkan diatas ranjang dan diselimuti. Mawar berpikir, apakah ini seperti dejavu? Jika apa yang dipikirkannya benar, maka sebentar lagi akan ada dayang yang masuk membawa bubur lagi dan ayam goreng, lalu setelah itu Ndoro Kusuma akan datang bersama Burhan. Mawar menanti kejadian itu terulang lagi. Mawar harus bisa memahami situasi yang tengah menimpa dirinya ini. Beberapa menit kemudian, ternyata benar sekali, satu dayang judes datang dengan membawa nampan yang berisi sepiring bubur, sepiring ayam goreng dan satu gelas air minum. Dayang tersebut meletakannya diatas meja. Lalu Mawar segera bangun dari tempat tidurnya dan mencoba untuk bertanya kepada dayang judes itu. Belum sempat bertanya, Ndoro Kusuma datang yang diikuti Burhan. Mawar merasa sangat gugup dan gemetar saat Ndoro Kusuma datang dengan raut senyumnya yang mengerikan. Mawar mundur beberapa langkah. "Kemarilah Nak Mawar, kamu makanlah terlebih dahulu" Ndoro Kusuma merangkul pundak Mawar dan meniupkan sesuatu ketelinga Mawar. Dan seketika Mawar menjadi penurut lagi.
"Habiskan makananmu Nak Mawar"
Mawar dengan lahap menghabiskan makanannya, dan menghabiskan minumannya.
"Kamu betah disini kan Nak?"
Mawar mengangguk pelan. Ndoro Kusuma tersenyum senang lalu menitah Mawar untuk berbaring diranjangnya dan tidur. Mawar memejamkan matanya sesuai perintah Ndoro Kusuma. Ndoro Kusuma dan Burhan pergi dari kamar Mawar dan bergantian menuju Kamar yang lain. Beberapa menit kemudian Mawar tersadar kembali, ia segera bangun, rasanya ia mau muntah, namun tidak bisa mengeluarkan isi dalam perutnya itu. Tiba-tiba Mawar mendengar jeritan dari Kamar lain. Mawar segera beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan kearah pintu kamarnya, dia mencoba untuk membuka pintu kamar tersebut namun ternyata dikunci. Mawar mendengar jeritan lagi, jeritan itu terdengar memilukan. Mawar mencoba untuk mengintip dari celah lubang kunci, namun sangat susah sekali. Dia hanya bisa melihat bagian anak tangga. "Ya Alloh, dari arah mana suara itu? Semoga gadis yang tengah menjerit ini keadaannya baik-baik saja. Ya Alloh tolonglah hamba Mu ini, bantulah hamba agar bisa keluar dari sini" Mawar menangis meratapi dirinya, andai saja malam itu dirinya tidak pergi dari rumah, mungkin dia tidak akan sampai disini tapi nasi sudah menjadi bubur, untuk apa dia menyesalinya, karena ini sudah terjadi. Mawar mengusap air matanya dengan kasar, matanya terus mengamati setiap sudut yang ada dikamar itu, dia mencari sesuatu celah yang mungkin bisa ia gunakan untuk kabur. Matanya tertuju pada sebuah lemari besar. Dia penasaran apa isi dari dalam lemari itu, mungkinkah pakaian? Ataukah yang lainnya. Mawar mendekat perlahan, jantungnya berpacu sangat cepat, takut jika ada mahluk lain atau apa yang ada didalam lemari tersebut. Mawar tampak memejamkan matanya saat membuka lemari tersebut. Begitu dia membuka lemari besar tersebut, ternyata isinya hanyalah pakaian yang digantung. Padahal Mawar sudah tampak ketakutan. Mawar menutup kembali lemari tersebut dan dia sangat kaget bahkan sampe berteriak ketika tiba-tiba Ndoro Kusuma ada disampingnya dan menatapnya dengan tajam sambil tersenyum menyeringai. "Apa yang sedang kau lakukan Nak Mawar?" Nadanya halus namun terasa dingin. Mawar tergagap menjawabnya. "Sa.. sa.. saya hanya, ingin me.. melihat isi lemari ini Ndoro"
Ndoro Kusuma lalu meniupkan sesuatu lagi ditelinga Mawar. Mawarpun kembali menuruti Ndoro Kusumo.
"Pergilah tidur dan istirahat Nak Mawar"
Ndoro Kusumo menitah Mawar kembali, tatapan dan senyumannya yang menyeramkan tersirat jelas. Mawar lalu tertidur. Ndoro Kusuma menatap Mawar tajam mulutnya tampak komat-kamit. Entah apa yang sedang ia rapalkan. Sesudah Mawar benar-benar tertidur, Ndoro Kusuma pergi, dan berpesan kepada Burhan yang tengah diambang pintu. "Jangan sampai dia bertemu dengan Mira Han, gadis ini mempunyai pikiran yang sama dengan Mira, dia tidak bisa sepenuhnya aku pengaruhi, berhati-hatilah kamu. Jangan sampai lengah"
"Baik Ndoro"
Burhan lalu mengunci kamar Mawar lagi.
Saat Mawar mendengar jeritan, ternyata itu adalah jeritan Mira yang tengah dijambak oleh Ndoro Kusuma hingga rambutnya rontok. Ndoro Kusuma merasa geram dengan Mira, karena dia satu-satunya gadis yang tidak menyerah untuk bisa keluar dari dalam rumah Kusuma. Bahkan Mira berani melawan Kusuma dan Burhan, meskipun Mira tau akibatnya, dia akan disiksa oleh Ndoro Kusuma. Namun itu seperti sudah menjadi hal yang biasa baginya. Mira tampak lemas, dia tergeletak dilantai. Jika dia bisa memilih antara hidup dan mati, dia ingin mati dan lepas dari belenggu derita ini namun seberapa sering Mira melawan dan mendapat siksaan, Mira seperti tidak bisa mati, dia hanya bisa merasakan sakit dan energi yang terkuras habis. Mira meneteskan bulir-bulir air matanya, mulutnya tersenyum lebar. "Umi, Abi, maafkan Mira yang tidak pernah mendengarkan nasehat kalian, terimakasih karena kalian masih berjuang untuk Mira, Mira pasti bisa keluar dari sini" siapapun yang melihat keadaan Mira saat ini pasti merasa tersayat. Seorang gadis muda dengan banyak luka cambukan, dan rambut yang acak-acakan, dan seperempat rambutnya rontok, tergeletak dilantai yang lembab. Harusnya Mira bisa menambah satu gadis lagi untuk dipancing kerumah itu, namun Mira berpikir bahwa usahanya akan sia-sia. Ndoro Kusuma sepertinya berbohong tentang syarat yang dia berikan kepadanya supaya bisa keluar dari rumah itu yaitu menambah gadis baru dan dibawa kerumah Ndoro Kusuma, dengan cara menyelongkannya. Tapi Mira tidak yakin 100% tentang kebenaran syarat dari Ndoro Kusuma. Mira berjanji untuk menemui Mawar sewaktu-waktu karena Mira merasa, Mawarlah satu-satunya gadis yang belum bisa dipengaruhi sepenuhnya oleh Ndoro Kusuma. Dan, Mira juga tahu waktu-waktu saat Ndoro Kusuma dan Burhan tidak ada dirumah yaitu saat mereka melakukan ritual pertunjukan tarian yang memakan salah satu gadis pada hari-hari tertentu. Meskipun setiap kamar dikunci, tapi Mira tau jalan pintas untuk bisa sampai dikamar Mawar.
Selama ini Mira tidak bisa dipengaruhi oleh jampi-jampi Ndoro Kusuma, karena Mira selalu bersholawat didalam hatinya. Karena Mira tidak bisa dipengaruhi oleh Ndoro Kusuma, Mira bisa melihat wujud asli penghuni yang berada dirumah itu, meskipun tidak semuanya. Termasuk kamar yang ia tempati, kamar itu hanyalah setumpuk jerami, dan lemari besar yang ada didepanya hanyalah sebuah pohon kayu tua yang sangat besar dan ada celah ditengahnya. Celah tersebut bisa menembus ke arah mana saja, tapi tidaklah mudah untuk mencari jalan yang ia kehendaki. Perlu konsentrasi yang tinggi untuk menginginkan jalan yang dikehendaki tetapi untuk jalan keluar, tidaklah mudah untuk ditemukan, banyak rintangan yang harus dilewati. Mira sudah pernah mencobanya, dan dia tiba disuatu alas yang dipenuhi oleh siluman dan juga dedemit, melihat bentuk mereka saja Mira tidak kuat, apalagi menghadapi mereka satu per satu. Namun ada satu pasukan ghaib yang menolong Mira waktu itu tapi Mira belum mengetahui sosok ghaib dari mana yang menolongnya. Mira masih mencari tau sampai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
MasWan
ya perbanyak lah sholawat serta mengingat Tuhan mu mira... semoga kalian semua selamat
2023-07-23
0