Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis

Mawar dibaringkan diatas ranjang dan diselimuti. Mawar berpikir, apakah ini seperti dejavu? Jika apa yang dipikirkannya benar, maka sebentar lagi akan ada dayang yang masuk membawa bubur lagi dan ayam goreng, lalu setelah itu Ndoro Kusuma akan datang bersama Burhan. Mawar menanti kejadian itu terulang lagi. Mawar harus bisa memahami situasi yang tengah menimpa dirinya ini. Beberapa menit kemudian, ternyata benar sekali, satu dayang judes datang dengan membawa nampan yang berisi sepiring bubur, sepiring ayam goreng dan satu gelas air minum. Dayang tersebut meletakannya diatas meja. Lalu Mawar segera bangun dari tempat tidurnya dan mencoba untuk bertanya kepada dayang judes itu. Belum sempat bertanya, Ndoro Kusuma datang yang diikuti Burhan. Mawar merasa sangat gugup dan gemetar saat Ndoro Kusuma datang dengan raut senyumnya yang mengerikan. Mawar mundur beberapa langkah. "Kemarilah Nak Mawar, kamu makanlah terlebih dahulu" Ndoro Kusuma merangkul pundak Mawar dan meniupkan sesuatu ketelinga Mawar. Dan seketika Mawar menjadi penurut lagi.

"Habiskan makananmu Nak Mawar"

Mawar dengan lahap menghabiskan makanannya, dan menghabiskan minumannya.

"Kamu betah disini kan Nak?"

Mawar mengangguk pelan. Ndoro Kusuma tersenyum senang lalu menitah Mawar untuk berbaring diranjangnya dan tidur. Mawar memejamkan matanya sesuai perintah Ndoro Kusuma. Ndoro Kusuma dan Burhan pergi dari kamar Mawar dan bergantian menuju Kamar yang lain. Beberapa menit kemudian Mawar tersadar kembali, ia segera bangun, rasanya ia mau muntah, namun tidak bisa mengeluarkan isi dalam perutnya itu. Tiba-tiba Mawar mendengar jeritan dari Kamar lain. Mawar segera beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan kearah pintu kamarnya, dia mencoba untuk membuka pintu kamar tersebut namun ternyata dikunci. Mawar mendengar jeritan lagi, jeritan itu terdengar memilukan. Mawar mencoba untuk mengintip dari celah lubang kunci, namun sangat susah sekali. Dia hanya bisa melihat bagian anak tangga. "Ya Alloh, dari arah mana suara itu? Semoga gadis yang tengah menjerit ini keadaannya baik-baik saja. Ya Alloh tolonglah hamba Mu ini, bantulah hamba agar bisa keluar dari sini" Mawar menangis meratapi dirinya, andai saja malam itu dirinya tidak pergi dari rumah, mungkin dia tidak akan sampai disini tapi nasi sudah menjadi bubur, untuk apa dia menyesalinya, karena ini sudah terjadi. Mawar mengusap air matanya dengan kasar, matanya terus mengamati setiap sudut yang ada dikamar itu, dia mencari sesuatu celah yang mungkin bisa ia gunakan untuk kabur. Matanya tertuju pada sebuah lemari besar. Dia penasaran apa isi dari dalam lemari itu, mungkinkah pakaian? Ataukah yang lainnya. Mawar mendekat perlahan, jantungnya berpacu sangat cepat, takut jika ada mahluk lain atau apa yang ada didalam lemari tersebut. Mawar tampak memejamkan matanya saat membuka lemari tersebut. Begitu dia membuka lemari besar tersebut, ternyata isinya hanyalah pakaian yang digantung. Padahal Mawar sudah tampak ketakutan. Mawar menutup kembali lemari tersebut dan dia sangat kaget bahkan sampe berteriak ketika tiba-tiba Ndoro Kusuma ada disampingnya dan menatapnya dengan tajam sambil tersenyum menyeringai. "Apa yang sedang kau lakukan Nak Mawar?" Nadanya halus namun terasa dingin. Mawar tergagap menjawabnya. "Sa.. sa.. saya hanya, ingin me.. melihat isi lemari ini Ndoro"

Ndoro Kusuma lalu meniupkan sesuatu lagi ditelinga Mawar. Mawarpun kembali menuruti Ndoro Kusumo.

"Pergilah tidur dan istirahat Nak Mawar"

Ndoro Kusumo menitah Mawar kembali, tatapan dan senyumannya yang menyeramkan tersirat jelas. Mawar lalu tertidur. Ndoro Kusuma menatap Mawar tajam mulutnya tampak komat-kamit. Entah apa yang sedang ia rapalkan. Sesudah Mawar benar-benar tertidur, Ndoro Kusuma pergi, dan berpesan kepada Burhan yang tengah diambang pintu. "Jangan sampai dia bertemu dengan Mira Han, gadis ini mempunyai pikiran yang sama dengan Mira, dia tidak bisa sepenuhnya aku pengaruhi, berhati-hatilah kamu. Jangan sampai lengah"

"Baik Ndoro"

Burhan lalu mengunci kamar Mawar lagi.

Saat Mawar mendengar jeritan, ternyata itu adalah jeritan Mira yang tengah dijambak oleh Ndoro Kusuma hingga rambutnya rontok. Ndoro Kusuma merasa geram dengan Mira, karena dia satu-satunya gadis yang tidak menyerah untuk bisa keluar dari dalam rumah Kusuma. Bahkan Mira berani melawan Kusuma dan Burhan, meskipun Mira tau akibatnya, dia akan disiksa oleh Ndoro Kusuma. Namun itu seperti sudah menjadi hal yang biasa baginya. Mira tampak lemas, dia tergeletak dilantai. Jika dia bisa memilih antara hidup dan mati, dia ingin mati dan lepas dari belenggu derita ini namun seberapa sering Mira melawan dan mendapat siksaan, Mira seperti tidak bisa mati, dia hanya bisa merasakan sakit dan energi yang terkuras habis. Mira meneteskan bulir-bulir air matanya, mulutnya tersenyum lebar. "Umi, Abi, maafkan Mira yang tidak pernah mendengarkan nasehat kalian, terimakasih karena kalian masih berjuang untuk Mira, Mira pasti bisa keluar dari sini" siapapun yang melihat keadaan Mira saat ini pasti merasa tersayat. Seorang gadis muda dengan banyak luka cambukan, dan rambut yang acak-acakan, dan seperempat rambutnya rontok, tergeletak dilantai yang lembab. Harusnya Mira bisa menambah satu gadis lagi untuk dipancing kerumah itu, namun Mira berpikir bahwa usahanya akan sia-sia. Ndoro Kusuma sepertinya berbohong tentang syarat yang dia berikan kepadanya supaya bisa keluar dari rumah itu yaitu menambah gadis baru dan dibawa kerumah Ndoro Kusuma, dengan cara menyelongkannya. Tapi Mira tidak yakin 100% tentang kebenaran syarat dari Ndoro Kusuma. Mira berjanji untuk menemui Mawar sewaktu-waktu karena Mira merasa, Mawarlah satu-satunya gadis yang belum bisa dipengaruhi sepenuhnya oleh Ndoro Kusuma. Dan, Mira juga tahu waktu-waktu saat Ndoro Kusuma dan Burhan tidak ada dirumah yaitu saat mereka melakukan ritual pertunjukan tarian yang memakan salah satu gadis pada hari-hari tertentu. Meskipun setiap kamar dikunci, tapi Mira tau jalan pintas untuk bisa sampai dikamar Mawar.

Selama ini Mira tidak bisa dipengaruhi oleh jampi-jampi Ndoro Kusuma, karena Mira selalu bersholawat didalam hatinya. Karena Mira tidak bisa dipengaruhi oleh Ndoro Kusuma, Mira bisa melihat wujud asli penghuni yang berada dirumah itu, meskipun tidak semuanya. Termasuk kamar yang ia tempati, kamar itu hanyalah setumpuk jerami, dan lemari besar yang ada didepanya hanyalah sebuah pohon kayu tua yang sangat besar dan ada celah ditengahnya. Celah tersebut bisa menembus ke arah mana saja, tapi tidaklah mudah untuk mencari jalan yang ia kehendaki. Perlu konsentrasi yang tinggi untuk menginginkan jalan yang dikehendaki tetapi untuk jalan keluar, tidaklah mudah untuk ditemukan, banyak rintangan yang harus dilewati. Mira sudah pernah mencobanya, dan dia tiba disuatu alas yang dipenuhi oleh siluman dan juga dedemit, melihat bentuk mereka saja Mira tidak kuat, apalagi menghadapi mereka satu per satu. Namun ada satu pasukan ghaib yang menolong Mira waktu itu tapi Mira belum mengetahui sosok ghaib dari mana yang menolongnya. Mira masih mencari tau sampai sekarang.

Terpopuler

Comments

MasWan

MasWan

ya perbanyak lah sholawat serta mengingat Tuhan mu mira... semoga kalian semua selamat

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Masuk Kedalam Rumah Ndoro Kusuma
2 Bab 2 : Hampir Menabrak Kucing
3 Bab 3 : Menanam Padi
4 Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis
5 Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?
6 Bab 6 : Hampir Putus Asa
7 Bab 7 : Mungkin Benar Mawar Keselong!
8 Bab 8 : Merinding Mendengar Cerita Wulan
9 Bab 9 : Pertunjukan Yang Menyeramkan!
10 Bab 10 : Suara Hati
11 Bab 11 : Meditasi
12 Bab 12 : Kenyataan Baru Yang Membuat Perut Mual
13 Bab 13 : Masuk Kedalam Lemari
14 Bab 14 : Restu
15 Bab 15 : Ratapan Dua Gadis Terpenjara
16 Bab 16 : Berhasil Menghubungi Pak Kyai
17 Bab 17 : Tidak Kuat
18 Bab 18 : Kabar Dari Pak Kyai
19 Bab 19 : Tangisan
20 Bab 19 : Berjumpa Pocong di Pabrik
21 Bab 20 : Penjelasan Marsel
22 Bab 21 : Cemas
23 Bab 22 : Siapa Ndoro Kusuma?
24 Bab 23 : Bingung
25 Bab 24 : Kecurigaan Ndoro Kusuma
26 Bab 25 : Nasib Mira
27 Bab 26 : Pingsan
28 Bab 27 : Tekad Kuat Mawar dan Mira
29 28. Benarkah wanita itu Mawar?
30 29. Pemusnahan Burhan
31 30. Merasa Bersalah
32 31. Berangkat Ke Kota Mawar
33 32. Ada Apa Di Pohon Mangga?
34 33. Pikiran Marsel
35 34. Akhirnya Pak Kyai Datang
36 35. Sampai Di Jalan Buntu
37 36. Ratu Ular
38 37. Terus Berlari
39 38. Berhasil Mendapatkan Pusaka Naga
40 39. Pertarungan Di Tengah Makam
41 40. Larangan Saat Menyebrang Rawa
42 41. Masuk Ke Dalam Perut Ikan
43 42. Hampir Berhasil
44 43. Bersyukur
45 44. Mira
46 45. Lebih 365 Hari
47 46. Aneh
48 47. Pesan dari Mira
49 48. Bagaimana Nasib Mamat
50 49. Siluman Ikan Bayong
51 50. Janggal
52 51. Raga Mamat
53 52. Mawar Di Pohon Mangga
54 53. Ada Apa?
55 54. Aku Kembali
56 55. Pak Ruman Berubah Wujud
57 56. Nenek Tua
58 57. Kepo Kamu, Mat!
59 58. Dukun Bayi
60 59. Ari-Ari Bayi
61 60. Sortir Barang
62 61. Mati Listrik
63 62. Mawar Minta Kopi Pahit
64 63. Mawar Lagi?
65 64. Positif
66 65. Ndoro Kusuma Lagi?
67 66. Bisikkan Mada
68 67. Bambang Bicara Sendiri
69 68. Makan Bersama Mada
70 69. Bertukar Cerita
71 70. Mungkinkah Ndoro Kusuma masih hidup?
72 71. Bambang Yang Lain
73 72. Njlimet
74 73. Mengacaukan Acara Masak
75 74. Nasehat Bapak
76 75. Sampai Di Rumah Marsel
77 76. Pak Ahmad Rupanya Pintar
78 77. Siap Menjalankan Misi
79 78. Penebangan Pohon Mangga
80 79. Pemakaman Kembali
81 80. Akhir Kisah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 : Masuk Kedalam Rumah Ndoro Kusuma
2
Bab 2 : Hampir Menabrak Kucing
3
Bab 3 : Menanam Padi
4
Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis
5
Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?
6
Bab 6 : Hampir Putus Asa
7
Bab 7 : Mungkin Benar Mawar Keselong!
8
Bab 8 : Merinding Mendengar Cerita Wulan
9
Bab 9 : Pertunjukan Yang Menyeramkan!
10
Bab 10 : Suara Hati
11
Bab 11 : Meditasi
12
Bab 12 : Kenyataan Baru Yang Membuat Perut Mual
13
Bab 13 : Masuk Kedalam Lemari
14
Bab 14 : Restu
15
Bab 15 : Ratapan Dua Gadis Terpenjara
16
Bab 16 : Berhasil Menghubungi Pak Kyai
17
Bab 17 : Tidak Kuat
18
Bab 18 : Kabar Dari Pak Kyai
19
Bab 19 : Tangisan
20
Bab 19 : Berjumpa Pocong di Pabrik
21
Bab 20 : Penjelasan Marsel
22
Bab 21 : Cemas
23
Bab 22 : Siapa Ndoro Kusuma?
24
Bab 23 : Bingung
25
Bab 24 : Kecurigaan Ndoro Kusuma
26
Bab 25 : Nasib Mira
27
Bab 26 : Pingsan
28
Bab 27 : Tekad Kuat Mawar dan Mira
29
28. Benarkah wanita itu Mawar?
30
29. Pemusnahan Burhan
31
30. Merasa Bersalah
32
31. Berangkat Ke Kota Mawar
33
32. Ada Apa Di Pohon Mangga?
34
33. Pikiran Marsel
35
34. Akhirnya Pak Kyai Datang
36
35. Sampai Di Jalan Buntu
37
36. Ratu Ular
38
37. Terus Berlari
39
38. Berhasil Mendapatkan Pusaka Naga
40
39. Pertarungan Di Tengah Makam
41
40. Larangan Saat Menyebrang Rawa
42
41. Masuk Ke Dalam Perut Ikan
43
42. Hampir Berhasil
44
43. Bersyukur
45
44. Mira
46
45. Lebih 365 Hari
47
46. Aneh
48
47. Pesan dari Mira
49
48. Bagaimana Nasib Mamat
50
49. Siluman Ikan Bayong
51
50. Janggal
52
51. Raga Mamat
53
52. Mawar Di Pohon Mangga
54
53. Ada Apa?
55
54. Aku Kembali
56
55. Pak Ruman Berubah Wujud
57
56. Nenek Tua
58
57. Kepo Kamu, Mat!
59
58. Dukun Bayi
60
59. Ari-Ari Bayi
61
60. Sortir Barang
62
61. Mati Listrik
63
62. Mawar Minta Kopi Pahit
64
63. Mawar Lagi?
65
64. Positif
66
65. Ndoro Kusuma Lagi?
67
66. Bisikkan Mada
68
67. Bambang Bicara Sendiri
69
68. Makan Bersama Mada
70
69. Bertukar Cerita
71
70. Mungkinkah Ndoro Kusuma masih hidup?
72
71. Bambang Yang Lain
73
72. Njlimet
74
73. Mengacaukan Acara Masak
75
74. Nasehat Bapak
76
75. Sampai Di Rumah Marsel
77
76. Pak Ahmad Rupanya Pintar
78
77. Siap Menjalankan Misi
79
78. Penebangan Pohon Mangga
80
79. Pemakaman Kembali
81
80. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!