Bab 3 : Menanam Padi

Mawar membuka matanya dan melihat sekeliling, ternyata suasana masih sama. Dibukanya tirai jendela kamarnya, tapi masih sama juga. Dia berpikir, apa memang belum pagi, atau memang sudah pagi tapi nampak seperti malam, karena rumah ini yang dikelilingi pohon besar? entahlah, Mawar tidak tahan berada dikamar itu. Mawar mengetuk pintu kamar berharap ada yang membukakan pintu. "Tolong buka pintunya, saya mau keluar, tolong!"

Beberapa kali Mawar menggedor pintu tersebut, tapi pintu itu tak juga bergeming. Saat sudah putus asa, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Masuklah abdi Ndoro Kusuma dengan tatapan yang sangat tajam. Badannya yang kekar dan tinggi, membuat Mawar ragu jika Burhan itu seorang manusia. Mawar mundur beberapa langkah. "Maaf Pak, saya mau keluar, mau pulang," ujar Mawar sembari menahan rasa takutnya.

"Ikuti aku," Burhan berkata dengan nada dingin.

Tanpa banyak bertanya lagi, Mawar mengikuti langkah Burhan. Mawar tau jika di rumah Ndoro Kusuma memang tidak beres.

Mawar merasa kaget saat keluar dari kamarnya, ternyata jumlah anak tangga yang ia turunin jumlahnya sangat banyak. Bahkan kedua tangannya tak mampu menampung jumlah yang kian tak ada habisnya.

Mawar melihat ke kanan dan kiri, ia tak menyangka jika di sisi tersebut banyak gadis seusianya yang juga memakai kebaya, namun tatapan mereka kosong. Wajah mereka terlihat judes-judes. Kulitnya putih pucat dan bibir mereka berwarna hitam semua.

Mawar terlihat ngos-ngosan akibat jumlah anak tangga yang tak seperti tidak ada habisnya. Setelah mengumpulkan keberanian, Mawar mencoba untuk bertanya kepada Burhan mengenai tujuan yang akan mereka tempuh.

"Maaf Pak, kita ini mau kemana? Kenapa anak tangga ini seperti tak ada ujungnya?" tanya Mawar gelisah.

Burhan tidak menjawab pertanyaan Mawar, ia terus berjalan dengan tenang tanpa menengok ke belakang. Mawar merasa kesal karena pertanyaannya tidak mendapat balasan.

Keringat sudah membasahi seluruh tubuh Mawar, ditambah lagi dengan perutnya yang keroncongan, membuat tenaganya melemah.

Mawar teringat jika dia membawa hape tapi, dimana hape dan baju yang ia kenakan sebelum berganti kebaya? Mawar tidak bisa tau jam berapa sekarang karena tidak ada jam dinding yang terpasang. Setelah di kira-kira satu jam lamanya, Mawar dan Burhan sampai di ruangan yang sangat besar dan lapang. Di tengah-tengah ujung tangga yang ia tapaki ada singgasana yang sangat besar. Itulah singgasana Ndoro Kusuma.

Burhan memberi hormat kepada Ndoro Kusuma. Mawar pun mengikuti Burhan. Ndoro Kusuma tersenyum melihat Mawar yang ternyata patuh kepada dirinya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang, Nak Mawar?" tanya Ndoro Kusuma dengan suara pelan namun menggema.

"Sudah cukup baik, Ndoro." jawab Mawar menunduk.

"Bagus." jawab Ndoro Kusuma.

"Ndoro, saya mau ijin pulang Ndoro," pinta Mawar tiba-tiba membuat Ndoro Kusuma tertawa bak petir yang menyambar.

Seketika, Mawar merinding mendengar suara Ndoro Kusuma. Tak disangka keinginannya itu dibalas dengan tawa melengking yang membuat ia gemetar dan menelan ludahnya sendiri berkali-kali. Bahkan telinga Mawar terasa sakit sebab tawa tersebut.

"Ini rumahmu Nak, kamu sudah pulang ke rumahmu," jawab Ndoro Kusuma merubah ekspresinya.

"Ini bukan rumah saya Ndoro, rumah saya bukan di sini," jawab Mawar dengan suara bergetar.

Ndoro Kusuma kembali tertawa mendengar jawaban Mawar. Setelah puas tertawa, Ndoro Kusuma menatap tajam ke arah Mawar, Mawar tidak berani menatap wajahnya yang terlihat garang.

"Siapapun yang sudah masuk ke dalam rumahku, dia tidak akan bisa kembali lagi," ucap Ndoro Kusuma dengan lantang.

Mawar tercengang mendengar kalimat Ndoro Kusuma. Apa yang sebenarnya maksud dari ucapan Ndoro Kusuma? siapa sesungguhnya wanita yang ada di hadapannya ini? apakah orang baik atau sebalikya? Mawar benar-benar merasa ketakutan sekarang. Tubuhnya tak bisa berhenti bergetar. Lagi-lagi, keringat mulai membasahi seluruh tubuh yang kini terasa lemas seperti hilang tulang penyangganya.

"Kalo kamu bisa patuh kepadaku, aku tidak akan menyakitimu Nak. Kamu pasti lapar kan? silahkan makan dulu bersama teman-temanmu yang lain," tutur Ndoro Kusuma melunak.

Mawar terkejut mendengar perintah Ndoro Kusuma. Apakah bukan hanya dia yang terjebak di rumah ini?

Burhan memberi isyarat dengan bertepuk satu kali, dan satu dayang datang menghampiri Mawar, menuntun Mawar ke satu ruangan yang tak kalah luas. Di sana banyak sekali gadis seusianya duduk berhadap-hadapan.

Di depan mereka masing-masing, sudah tersaji sepiring bubur, sepiring ayam goreng, dan juga satu gelas air putih.

Begitu melihat datangan Mawar, para gadis yang lebih dulu berkumpul di sana, menatap ke arah Mawar bersamaan. Mawar kaget dan juga merinding melihat tatapan dari mereka.

Di perkirakan ada ratusan orang di dalam ruangan tersebut. Ada dua kursi yang masih kosong, satu untuk dirinya, satu lagi Mawar tidak tau tempat duduk siapa itu. Mawar duduk di bangku yang ditunjuk oleh dayang judes itu dengan perasaan yang tidak karuan.

Burhan datang dan bertepuk satu kali lagi, semua yang ada di situ langsung memakan buburnya. Mawar lalu mengikutinya. Setelah bubur habis, Burhan bertepuk dua kali, lalu mereka melanjutkan makan ayam goreng, Mawar pun mengikutinya. Dan tepukan Burhan ketiga kalinya, mereka menghabiskan air minum yang ada di dalam gelas hingga tandas.

Mawar tidak bisa menghabiskan semua makanan dan minumannya. Baginya, rasa dari makanan dan minuman itu aneh. Efeknya, perut Mawar bertambah sakit. Rasanya mual dan sangat enek tapi ia tahan.

Setelah selesai makan, mereka bergegas mengikuti langkah Burhan. Mawar yang masih bingung dengan suasana yang ia hadapi, mencoba untuk berbaur bersama yang lain.

Burhan keluar dari dalam ruangan menuju pintu halaman, saat di buka ternyata ada tanah lapang yang sangat luas. Entah berapa hektar, yang jelas sangat luas. Ternyata semua gadis yang ia temui di ruang makan, selesai makan mereka bekerja menanam padi. Dan sesiapa yang tidak bisa bercocok tanam, mereka akan dicambuk oleh dayang-dayang judes yang wajahnya hampir mirip satu sama lain.

Mawar tidak tahu menahu cara menanam padi, tapi dia bisa mencontoh teman-teman yang ada disampingnya. Satu petak sawah dikerjakan oleh dua orang saja. Setiap satu petak sawah di awasi oleh satu dayang. Para dayang tatapannya kosong saat berada di dalam ruangan tertutup, setelah di luar ruangan mendadak tajam, kesana kemari memperhatikan detail para pekerja yang ada di depan mereka.

Mawar ingin sekali menangis dengan keadaan yang menimpanya. Begitu susah dan menyedihkan, tapi dia juga tidak tau harus berbuat apa agar bisa keluar dari rumah itu.

Mawar terlihat lelah dan dia berhenti sejenak, namun dayang yang mengawasi Mawar, melihatnya, sehingga membuat si dayang mencambuk Mawar dengan tali tambang dengan cepat dan kuat.

Mawar memekik kesakitan. Rasanya begitu perih dan panas. Agar ia tidak di cambuk lagi, Mawar melanjutkan menanam padinya lagi dengan menahan rasa sakit.

Mawar terus berpikir, kenapa bisa ada sawah yang sangat luas di dalam sini. Kenapa Ndoro Kusuma mengerjakan banyak gadis untuk menanam padi, dan mengapa tidak ada ada cahaya matahari di sini. Apakah padi-padi ini bisa tumbuh? Mawar terus berspekulasi sendiri.

Dengan penerangan lampu yang remang-remang, Mawar melihat ke arah petak sawah yang berada di depannya. Dia melihat ada satu wanita yang tidak henti-hentinya dicambuk karena sering berhenti.

Mawar ikut merasakan perih ketika tali tersebut menyabet punggung si gadis yang ada di depannya. Beberapa kali Mawar menutup mata agar tak dapat melihat pemandangan itu. Akan tetapi, telinganya tetap mendengar sabetan dan pekikan dari si gadis.

Mawar ingin sekali mengobrol dengan teman di sampingnya, tapi gadis di sampingnya sama sekali tidak menghiraukan Mawar. "Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari tempat ini? Apakah ada jalan keluar dari tempat ini?"

Mawar tampak sangat berpikir, dia berkata dalam hatinya sambil tangannya terus memasukan bibit padi ke dalam lumpur.

"Setiap rumah pasti mempunyai pintu, setiap langkah pasti ada tujuannya, aku yakin pasti ada jalan keluar, aku harus bisa mencari jalan keluarnya," kata Mawar lagi dalam hatinya.

Setelah Mawar dan teman di sampingnya sudah selesai, mereka segera diseret untuk di masukan ke dalam kamar mereka masing-masing lagi.

Saat Mawar melihat ke arah gadis yang sedang dicambuk, Mawar merasa tidak asing dengan gadis tersebut, mata mereka bertemu. Kini, diantara mereka saling menatap dengan tajam.

Tiba-tiba gadis itu tersenyum ke arahnya dengan ekspresi yang tidak bisa diungkapkan.

Mawar merasa ada yang janggal dengan gadis itu, dia mencoba mengingat-ingat, apakah dirinya pernah bertemu dengan gadis itu atau tidak.

Mawar seperti biasa dimandikan oleh ke tiga dayang judes, bukan hanya Mawar saja, gadis-gadis yang lain pun sama seperti Mawar. Mereka dimandikan di bak mandi masing-masing.

"Mbak, dimana kalian menaruh baju saya,?" tanya Mawar dengan penuh harap.

Lagi-lagi tidak ada jawaban yang keluar dari mulut para dayang. Bertanya adalah hal yang sangat sia-sia. Mawar berjanji untuk mencari semuanya sendiri.

Setelah selesai dimandikan, Mawar dipakaikan kebaya lagi, dan rambutnya dibiarkan tergerai. Mawar merasa risih sebenarnya, saat tangan-tangan mereka menyentuh kulitnya, menggosok seluruh bagian tubuhnya. Mawar ingin sekali menolak, tapi dia merasa takut jika nanti malah Burhan datang dan menggantikan para dayang tersebut untuk memandikannya.

Terpopuler

Comments

Liani purnafasary☺

Liani purnafasary☺

ngeri bngt ya, smoga mawar bisa keluar y😢😢

2025-02-11

0

Sri Bayoe

Sri Bayoe

nyimak dulu

2023-04-06

0

Coretan Kertas

Coretan Kertas

jangankan mawar, aku aja merinding bacanya.. itu banyak banget ampe celibu 😬

2022-12-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Masuk Kedalam Rumah Ndoro Kusuma
2 Bab 2 : Hampir Menabrak Kucing
3 Bab 3 : Menanam Padi
4 Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis
5 Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?
6 Bab 6 : Hampir Putus Asa
7 Bab 7 : Mungkin Benar Mawar Keselong!
8 Bab 8 : Merinding Mendengar Cerita Wulan
9 Bab 9 : Pertunjukan Yang Menyeramkan!
10 Bab 10 : Suara Hati
11 Bab 11 : Meditasi
12 Bab 12 : Kenyataan Baru Yang Membuat Perut Mual
13 Bab 13 : Masuk Kedalam Lemari
14 Bab 14 : Restu
15 Bab 15 : Ratapan Dua Gadis Terpenjara
16 Bab 16 : Berhasil Menghubungi Pak Kyai
17 Bab 17 : Tidak Kuat
18 Bab 18 : Kabar Dari Pak Kyai
19 Bab 19 : Tangisan
20 Bab 19 : Berjumpa Pocong di Pabrik
21 Bab 20 : Penjelasan Marsel
22 Bab 21 : Cemas
23 Bab 22 : Siapa Ndoro Kusuma?
24 Bab 23 : Bingung
25 Bab 24 : Kecurigaan Ndoro Kusuma
26 Bab 25 : Nasib Mira
27 Bab 26 : Pingsan
28 Bab 27 : Tekad Kuat Mawar dan Mira
29 28. Benarkah wanita itu Mawar?
30 29. Pemusnahan Burhan
31 30. Merasa Bersalah
32 31. Berangkat Ke Kota Mawar
33 32. Ada Apa Di Pohon Mangga?
34 33. Pikiran Marsel
35 34. Akhirnya Pak Kyai Datang
36 35. Sampai Di Jalan Buntu
37 36. Ratu Ular
38 37. Terus Berlari
39 38. Berhasil Mendapatkan Pusaka Naga
40 39. Pertarungan Di Tengah Makam
41 40. Larangan Saat Menyebrang Rawa
42 41. Masuk Ke Dalam Perut Ikan
43 42. Hampir Berhasil
44 43. Bersyukur
45 44. Mira
46 45. Lebih 365 Hari
47 46. Aneh
48 47. Pesan dari Mira
49 48. Bagaimana Nasib Mamat
50 49. Siluman Ikan Bayong
51 50. Janggal
52 51. Raga Mamat
53 52. Mawar Di Pohon Mangga
54 53. Ada Apa?
55 54. Aku Kembali
56 55. Pak Ruman Berubah Wujud
57 56. Nenek Tua
58 57. Kepo Kamu, Mat!
59 58. Dukun Bayi
60 59. Ari-Ari Bayi
61 60. Sortir Barang
62 61. Mati Listrik
63 62. Mawar Minta Kopi Pahit
64 63. Mawar Lagi?
65 64. Positif
66 65. Ndoro Kusuma Lagi?
67 66. Bisikkan Mada
68 67. Bambang Bicara Sendiri
69 68. Makan Bersama Mada
70 69. Bertukar Cerita
71 70. Mungkinkah Ndoro Kusuma masih hidup?
72 71. Bambang Yang Lain
73 72. Njlimet
74 73. Mengacaukan Acara Masak
75 74. Nasehat Bapak
76 75. Sampai Di Rumah Marsel
77 76. Pak Ahmad Rupanya Pintar
78 77. Siap Menjalankan Misi
79 78. Penebangan Pohon Mangga
80 79. Pemakaman Kembali
81 80. Akhir Kisah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 : Masuk Kedalam Rumah Ndoro Kusuma
2
Bab 2 : Hampir Menabrak Kucing
3
Bab 3 : Menanam Padi
4
Bab 4:Jeritan Memilukan Seorang Gadis
5
Bab 5:Mungkinkah Mawar Keselong?
6
Bab 6 : Hampir Putus Asa
7
Bab 7 : Mungkin Benar Mawar Keselong!
8
Bab 8 : Merinding Mendengar Cerita Wulan
9
Bab 9 : Pertunjukan Yang Menyeramkan!
10
Bab 10 : Suara Hati
11
Bab 11 : Meditasi
12
Bab 12 : Kenyataan Baru Yang Membuat Perut Mual
13
Bab 13 : Masuk Kedalam Lemari
14
Bab 14 : Restu
15
Bab 15 : Ratapan Dua Gadis Terpenjara
16
Bab 16 : Berhasil Menghubungi Pak Kyai
17
Bab 17 : Tidak Kuat
18
Bab 18 : Kabar Dari Pak Kyai
19
Bab 19 : Tangisan
20
Bab 19 : Berjumpa Pocong di Pabrik
21
Bab 20 : Penjelasan Marsel
22
Bab 21 : Cemas
23
Bab 22 : Siapa Ndoro Kusuma?
24
Bab 23 : Bingung
25
Bab 24 : Kecurigaan Ndoro Kusuma
26
Bab 25 : Nasib Mira
27
Bab 26 : Pingsan
28
Bab 27 : Tekad Kuat Mawar dan Mira
29
28. Benarkah wanita itu Mawar?
30
29. Pemusnahan Burhan
31
30. Merasa Bersalah
32
31. Berangkat Ke Kota Mawar
33
32. Ada Apa Di Pohon Mangga?
34
33. Pikiran Marsel
35
34. Akhirnya Pak Kyai Datang
36
35. Sampai Di Jalan Buntu
37
36. Ratu Ular
38
37. Terus Berlari
39
38. Berhasil Mendapatkan Pusaka Naga
40
39. Pertarungan Di Tengah Makam
41
40. Larangan Saat Menyebrang Rawa
42
41. Masuk Ke Dalam Perut Ikan
43
42. Hampir Berhasil
44
43. Bersyukur
45
44. Mira
46
45. Lebih 365 Hari
47
46. Aneh
48
47. Pesan dari Mira
49
48. Bagaimana Nasib Mamat
50
49. Siluman Ikan Bayong
51
50. Janggal
52
51. Raga Mamat
53
52. Mawar Di Pohon Mangga
54
53. Ada Apa?
55
54. Aku Kembali
56
55. Pak Ruman Berubah Wujud
57
56. Nenek Tua
58
57. Kepo Kamu, Mat!
59
58. Dukun Bayi
60
59. Ari-Ari Bayi
61
60. Sortir Barang
62
61. Mati Listrik
63
62. Mawar Minta Kopi Pahit
64
63. Mawar Lagi?
65
64. Positif
66
65. Ndoro Kusuma Lagi?
67
66. Bisikkan Mada
68
67. Bambang Bicara Sendiri
69
68. Makan Bersama Mada
70
69. Bertukar Cerita
71
70. Mungkinkah Ndoro Kusuma masih hidup?
72
71. Bambang Yang Lain
73
72. Njlimet
74
73. Mengacaukan Acara Masak
75
74. Nasehat Bapak
76
75. Sampai Di Rumah Marsel
77
76. Pak Ahmad Rupanya Pintar
78
77. Siap Menjalankan Misi
79
78. Penebangan Pohon Mangga
80
79. Pemakaman Kembali
81
80. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!