setelah selesai mandi, elena makan malam bersama dita dan rasya serta wanita yang tadi bersamanya.
wanita itu bernama jessica, wanita yang bertubuh tinggi semampai dengan rambut panjang sepinggang berwarna coklat bercampur dengan warna ungu, jessica berumur 20tahun seusia dengan rasya.
setelah selesai makan malam, mereka bersantai bersama disofa ruang tamu, ralat jessica dari tadi hanya menundukkan kepalanya.
elena terus fokus pada ponsel nya, sedangkan dita dan rasya terus memandang jessica yang enggan berbicara.
"jessica, kamu bisa bicara apa yang membuat mu ingin bunuh diri?" tanya rasya dengan nada lembut
jessica terus menunduk, bingung harus mulai dari mana dan juga merasa takut dengan tatapan elena yang seakan ingin membunuhnya, apa lagi melihat tangan kiri elena yang berbalut perban membuat jessica merasa bersalah.
elena menghembuskan nafas kasar, elena sudah jengah melihat sahabat nya terus membujuk wanita itu yang enggan berbicara
saat elena ingin bangkit dari duduk nya dita menahan tangan elena dengan gelengan kepala.
"ck" elena berdecak kesal karena sudah sangat bosan dengan situasi garing seperti ini
"Hai kau, siapa namanya? ah iya jessica, apa alasan mu bunuh diri?"
"orang tua mu tidak menyayangi mu? kau terlahir dari keluarga miskin? spertinya tidak begitu kan?" cecar elena memandang jessica
jessica hanya menggeleng karena semua tebakan elena tidak tepat dengan alasan sebenarnya
"ahhh aku tahu" ucap elena membuat jessica mengangkat kepala nya
"perihal pria" tebak elena memandang jessica, sedangkan yang dipandang langsung menunduk karena tebakal elena kali ini benar
"aishhh banyak sekali orang bodoh diduani ini" gerutu elena menggelengkan kepalanya secara perlahan
"apa dia berselingkuh dari mu?" tanya elena lagi dan jessica mengangguk
"****!! hanya karena dia selingkuh kau sampai ingin bunuh diri?"
" kau gila apa bagaimana? wanita secantik dirimu ingin bunuh diri hanya karena pria brengsek seperti dirinya!" bentak elena membuat jessica terjingkat.
jessica mengangkat wajah nya dan memandang elena tajam "dia sudah mengambil kehormatan ku!"
"orang tua ku sangat menyayangiku, mereka pasti kecewa karena aku sudah sudah memberikan kehormatan ku kepada pria yang bukan suami ku!"
jessica berucap dengan lantang di depan elena hingga akhirnya dia menangis tersedu sedu.
elena tersenyum sinis kearah jessica yang sudah menundukkan kepalanya dan menangis
"lalu apa yang kau sesali? kau memberikan nya karena keinginan mu juga, bukan paksaan darinya."
"kau berfikir jika kau mengakhiri hidupmu maka semua akan selesai? kau bodoh telah berpikir seperti itu"
"kau tidak memikirkan orang tuamu yang menyayangimu, mereka saja sangat menyayangimu maka kesalahan mu pun akan dimaafkan"
ucap elena terkekeh miris melihat jessica yang kini memandang nya dengan raut bingung
"kau tahu jessica, terkadang kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. kau beruntung dilahirkan dan dibesarkan dengan kasih sayang serta hidup yang bergelimang harta"
"sedangkan aku, terlihat membandingkan memang tapi itulah kenyataan nya, kau terlalu memandang keatas Jessica tanpa tahu ada orang yang lebih terinjak yang berada dibawah mu"
"kau tahu jessica, aku juga wanita kotor yang sudah memberikan kesucian ku kepada pria biadab" bentak elena menggebrak meja
jessica memandang elena dengan tatapan sendu, sedangkan dita dan rasya terkejut dengan perkataan elena.
"kau tahu Jessica, bertahun tahun aku hidup didalam kegelapan, mereka yang katanya adalah keluarga ku hanyalah kumpulan iblis yang menghancurkan masa depan ku"
"bertahun tahun aku menahan rasa sakit karena hinaan mereka, hingga aku dimanfaatkan seorang pria karena kau wanita kesepian"
"kau tahu jessica, keluarga ku menganggap aku ini hanya seonggok sampah, kehadiran ku mereka anggap sebuah kesalahan padahal mereka yang meminta ku hadir didunia"
"setelah kepergian almarhum papa ku semua nya berubah, takdir seakan menyalahkan ku atas semua perbuatan papa ku semasa hidup yang sudah mempermainkan banyak wanita, mana yang katanya papa adalah cinta pertama anak perempuan nya"
"tidak ada, dia menghianati cinta ku, dia berhianat kepada ku dan keluarga nya hingga aku yang harus menanggung karma, aku dipandang rendah oleh setiap orang mereka menganggap ku hanya sebuah kotoran yang harus dijauhin"
nafas elena sudah berderu karena meluapkan semua emosi yang ada dalam hatinya.
ketiga wanita yang bersama elena terkejut atas apa yang wanita ini katakan, dita dan rasya yang paling terkejut, setelah sekian lama wanita ini bungkam dan kini akhirnya semua terucap dari bibirnya sendiri.
"bersyukur lah kehadiran mu tidak dianggap sebuah musibah oleh keluarga mu, mereka masih menghargai mu" ucap elena mencoba mengontrol emosi nya
jessica bangkit dan langsung mendekati elena, setelahnya Jessica langsung memeluk elena dengan berderai air mata.
dita memandang elena dengan rasa iba "ternyata hidupmu begitu sakit dan miris el" batin dita meneteskan air matanya
elena membalas pelukan jessica "hidup tidak selalu indah jess, apa pun yang terjadi hadapi dengan kekuatan mu" ucap elena mengelus punggung jessica.
"maafkan aku yang tidak memikirkan semua nya lebih jauh, aku terlalu cepat membuat keputusan. terimakasih sudah menyelamatkan ku, karena ku kau jadi terluka"
jessica melepaskan pelukan nya dan tersenyum lembut kearah elena yang juga tersenyum kearah nya.
"el" lirih rasya yang baru sadar dari keterkejutan nya karena cerita elena
rasya langsung memeluk elena, rasa sakit yang ada dalam hati elena terasa sampai dulu hati rasya
"kenapa kau bisa sekuat ini menutupi segalanya el" lirih rasya memeluk elena
"karena aku tidak ingin dipandang lemah sya, aku tidak ingin rasa sakit ku terbagi ke orang yang ku sayang seperti kalian" jawab elena memegang tangan dita yang masih menitikan air mata
"sudah cukup kau menutupi semua nya el, kami sahabat mu apa pun yang kau alami kami harus tahu. rasa sakitmu juga rasa sakit kami el" ucap dita mengusap air mata nya.
"terimakasih sudah menjadi suport system buat aku, kalian berharga buat aku" ucap elena memeluk kedua sahabat nya
"bisakah aku menjadi sahabat kalian juga?" tanya jessica memandang ketiga sahabat yang sedang berpelukan itu
elena terkekeh melihat jessica, elena mengulurkan tangan nya dan jessica langsung masuk kedalam pelukan mereka.
setelah mereka tenang dengan keadaan hari itu, mereka duduk santai bersama dengan diselingi obrolan hangat dan jessica pun diminta menginap di rumah rasya
"orang tua kamu kerja apa jess?"
"orang papa ku kerja di perusahaan smith Groupe"
"hah? benarkah berarti papa kita satu perusahaan dong"
"benarkah? papa ku menjadi meneger keuangan disana" jawab jessica
"wahh papa ku meneger pemasaran disana" ucap dita yang baru menyadari kalau papa nya dengan papa jessica satu pekerjaan
"wahh tidak sangka ya, kamu kuliah ta?" tanya jessica yang duduk di samping dita
"aku kuliah jurusan hukum, tetapi belum ku jalani sepenuhnya karena masih seru kerja"
"tapi, tuh si rasya calon dokter muda orang tua nya bekerja dirumah sakit terbesar" ucap dita menunjukkan rasya dengan dagu nya
"masih lama aku lulus nya, jangan bilang kalau kita satu universitas" tebak rasya memicingkan mata nya
"aku di green light Univercty" jawab jessica membuat dita dan rasya terkejut
"kamu fakultas apa?" tanya dita memandang jessica
"aku bisnis dan ekonomi, kalian disana juga?" tanya jessica dan kedua wanita itu mengangguk
mereka langsung tertawa dengan kenyataan baru itu, selama ini mereka berdekatan hanya saja tidak saling kenal lucu memang.
.
.
.
seneng banget jessica sadar dan udah gamau bunuh diri ya bestie.
staytune dan dukung terus ya bestie, dukungan kalian sangat berarti buat author🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments