Sore harinya, ketika butik sudah tutup dan dita pun selesai dengan pekerjaan nya, dita mengajak elena untuk ikut pulang bersamanya.
dari mulai datang sampai sore hari elena memang terus berada di butik, mempelajari lebih banyak lagi bagaimana cara melayani Coustemer.
Elena dan dita menaiki sebuah mobil pribadi milik dita yang berwarna putih, mobil itu dikendarai langsung oleh dita.
setelah menempuh perjalanan sekitar 20menit lamanya, elena dan dita sampai didepan sebuah rumah yang tidak terlalu besar, tetapi memiliki 2lantai.
rumah yang dita tinggali dita berada di sebuah gang, terdapat banyak rumah juga disekitarnya.
"ayo masuk el" ucap dita setelah membuka pintu rumah nya.
elena hanya mengangguk, dan mengikuti langkah dita masuk kedalam rumah.
elena melihat sekeliling, rumah yang cukup luas karena tidak terlalu banyak perabotan sehingga membuat rumah ini terlihat lapang.
Elena terus mengikuti langkah dita yang menuju lantai 2 rumah ini.
"nah ini kamar kamu el"
"aku tau kamu pasti butuh privasikan, sebab itu aku beri kamu kamar sendiri" ucap dita membuka sebuah pintu kamar yang berada didepan mereka
dita mengajak elena masuk kedalam kamar itu yang akan menjadi kamar elena nantinya.
elena melihat sekeliling kamar itu, disana sudah terdapat ranjang yang bisa ditiduri oleh 2 orang, terdapat sebuah lemari pakaian yang cukup besar bagi elena.
di kamar itu juga sudah ada kamar mandi didalam nya, terdapat meja kerja didekat jendela dan sebuah AC.
"bagaimana, kamu suka?" tanya dita menatap elena
"suka kak, terimakasih ya" jawab elena tersenyum manis kearah dita
"yasudah kamu beberes dulu ya, aku juga mau mandi"
Dita meninggalkan elena di dalam kamar nya, dan tidak lupa untuk menutup pintu kamar itu.
elena mengeluarkan ponsel nya dari dalam tas, elena mengirimi dinda pesan untuk memberitahu tentang kabarnya.
setelahnya elena memasukkan semua pakaian yang dibawa nya kedalam lemari itu, serta menyusun beberapa barang yang dibawa nya.
setelah dirasa semua sudah rapi elena memutuskan untuk mandi karena hari sudah gelap.
Dita yang sudah selesai membersihkan dirinya memutuskan untuk turun ke lantai dasar.
tok tok tok
seseorang mengetuk pintu rumah dita, dita yang tadinya sedang duduk disofa langsung bangkit untuk melihat siapa yang datang.
dita membuka pintu rumah nya, dan terlihat seorang wanita dengan stelan mahasiswi kedokteran berdiri disana, rambut nya yang ikal digerai begitu saja.
"apa kau sudah membeli nya rasya?" tanya dita setelah mempersilahkan wanita itu masuk.
wanita itu bernama rasya, seorang gadis mahasiswi dibidang kesehatan, rasya adalah sahabat baik dita sejak kecil karena mereka tumbuh bersama.
bahkan rumah rasya berada di samping rumah dita, karena sudah mendapatkan tempat tinggal masing masing dari orang tua mereka, mereka memutuskan untuk tidak tinggal bersama.
"sudah dong, emang ada siapa sih kok minta beli makanan lebih?" tanya rasya yang diperintahkan dita untuk membeli makanan lebih untuk makan malam.
dita tidak menjelaskan kepada rasya tentang siapa yang ada dirumah nya, sebab itu pula rasya bertanya tanya, pasalnya selama ini mereka makan bersama dengan porsi 2 orang.
"aku punya temen baru dari butik" jawab dita tersenyum
"hah? benarkah, mana dia?" tanya rasya penasaran
saat rasya masih mempertanyakan keberadaan teman baru dita, elena turun dari lantai atas berjalan menuju arah dita
"nah itu" ucap dita tersenyum hangat pada elena, begitupun dengan rasya
"el kenalin ini rasya dia sahabat ku, rumah nya ada disebelah tetapi sering ngungsi kemari" ucap dita terkekeh
"ck kau ini, hay nama aku rasya" ucap rasya mengulurkan tangan nya
"hay kak, aku elena" elena menerima uluran tangan rasya dengan senyum lembut
"sudah berkenalan nya ayo kita makan" ajak dita yang berjalan lebih dulu kemeja makan, lalu disusul oleh rasya dan elena.
mereka bertiga melakukan makan bersama yang diselingi dengan obrolan hangat dan sesekali candaan.
setelah selesai makan mereka bertiga memutuskan untuk duduk bersama disofa, dan tidak lupa untuk menonton TV.
elena mengedarkan pandangan nya, hingga mata nya tertuju pada sebuah foto yang terdapat diatas meja kecik yang berada disamping nya.
elena mengambil foto itu, foto seorang wanita gemuk bahkan lebih gemuk dari dirinya.
"itu aku el" ucap dita saat melihat elena memperhatikan foto lama nya
"hah? benarkah, kenapa bisa seperti ini perubahan nya?" tanya elena terkejut
dita dan rasya terkekeh saat melihat elena yang memandang foto itu lalu beralih kewajah dita, dan itu terjadi beberapa kali.
"rasya yang membantuku, dulu aku sering jadi bahan bullyan orang orang, hingga akhirnya rasya kembali dari luar negeri"
"rasya marah bukan main saat melihat aku deperesi karena sering dibully, hingga akhirnya dia membantuku menjalani diet rutin dan ketat" ucap dita mengelus pundak elena
"wah hebat sekali" gumam elena yang masih bisa didengar dita dan rasya
"apakah kamu mau el?" tanya rasya melihat wajah elena
"bisakah?" tanya elena dengan mata berbinar
"tentu saja bisa nanti kita atur segalanya dita juga akan membantumu" jawab rasya melihat wajah elena yang begitu antusias
"wahhh aku mau kak" jawab elena dengan hati yang berbunga
tiba tiba, raut wajah elena berubah menjadi sendu dan itu diperhatikan oleh dita dan rasya
"apa pun masalahnya kamu jangan sedih, kamu ga sendiri el ada kamu disini, anggap kami seperti saudara kandung mu"
"iya el, aku tidak tahu masalah mu seperti apa tetapi ingat lah satu hal bahwa kamu bisa berubah"
"tunjukkan kepada mereka bahwa kamu bisa berubah, tunjukkan pada mereka bahwa kamu bisa bangkit tanpa mereka"
mendengar kata kata semangat dari dita dan rasya, membuat elena terharu dan meneteskan air mata
"terimakasih ya, padahal kita baru kenal tetapi kalian sudah sangat baik terhadapku"
"aku jadi merasa lebih berharga dari sebelum nya"
"jangan sedih, kamu tidak sendiri ada kami disini yang menemani dan selalu menyemangati mu" ucap dita mengelus pundak elena
"aku bersyukur masih bisa dipertemukan orang sebaik kalian" ucap elena yang sudah meneteskan air mata
"kamu wanita baik, ada kabahagiaan yang menunggu mu didepan sana. kami akan membantumu melewati segala rintangan nya" ucap rasya mengusap air mata elena yang membasahi pipi nya
"tetaplah jadi orang baik disaat dirimu tidak dianggap baik oleh orang lain" ucap dita memeluk elena.
kesabaran hati seseorang memiliki batas nya masing masing, ketika seseorang itu sudah cukup lelah untuk menopang rasa sakit nya, maka dia memilih untuk pergi dari pada harus menyakiti hati orang lain yang sudah menyakiti nya.
.
.
.
hay bestie dukungan kalian berharga lo buat author jadi jngan lupa tinggalkan jejak ya bestie🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments