Byanca masih dirumah sakit, hari ini ia pulang ke rumah. Sudah hampir 3 hari sanak keluarganya tidak ada yang menjenguknya di rumah sakit. Leon yang bahkan pacarnya dan teman-teman kampusnya pun tidak datang menjenguknya. Seakan semuanya menghilang tidak ada jejak.
Sebenarnya Byanca masih harus dirawat inap tapi Byanca menolak, ia sangat penasaran dengan semuanya. Byanca merasa ia ditinggal, hanya firasat tapi rasanya sangat menyesakan.
Byanca ingin segera pulang dan memastikan firasatnya salah, pertama-tama ia harus pulang terlebih dahulu. Ia ingin mandi, badanya sangat lengket sekarang karena ia sudah 2 hari tidak mandi.
Byanca turun dari taksi dan melihat ada perayaan di rumahnya, perayaan? Perayaan apa? Apa karena dirinya pulang dari rumah sakit? Tidak mungkin, ia bahkan tidak mengabari siapapun atas kepulangannya dari rumah sakit.
Langkah Byanca semakin cepat masuk kedalam rumahnya, ia berhenti didepan pintu ada tulisan ‘pertunangan Leon dan Karin’
Byanca tersenyum mengejek, pertunangan antara kekasihnya dengan sepupunya? Lelucon macam apa ini? Tidak lucu sama sekali.
Byanca menghentikan langkahnya, semua kerabat dan teman-temannya ada disini. Pantas saja mereka mengabaikan Byanca ternyata mereka semua ada kesibukan yang sangat penting. Byanca tersenyum sinis,
“APA-APAAN INI! PERTUNANGAN DI RUMAHKU? APA KALIAN MASIH WARAS!” teriak Byanca sehingga satu ruangan menatap ke arahnya.
Karin datang padanya dan tersenyum meremehkan,
“Sekarang kekasihmu menjadi milikku,” ujarnya membuat Byanca mengangkat satu alisnya
“Sehat?” tanya Byanca balik meremehkan.
“Byanca mulai hari ini aku Leon Pradipta memutuskan hubungan denganmu dan memilih bertunangan dengan sepupumu Karin,” ujar Leon mengumumkan di depan semuanya.
Byanca tidak tahu sekarang ingin tertawa saja atau tertawa sampai menangis. Sungguh Byanca sangat membenci pengkhianatan dan dua manusia di depannya sekarang.
“Ya ya, terserah saja. Kalau sudah selesai angkat kaki dari sini,” ujar Byanca lalu naik ke kamarnya, membuat Leon dan Karin menggeram kesal atas tingkah Byanca yang seperti itu.
“Ah ya, aku sudah seharusnya membuang sampah. Terima kasih karena telah memungutnya.”
“BYANCA!” teriak Karin namun Byanca menulikan telinganya yang membuat Karin tambah naik pitam karena amarah.
“Sayang, tenangkan dirimu. Kita selesaikan acara ini terlebih dahulu,” ujar Leon mencium pelipis Karin.
Karin tersenyum pada Leon, lihat lah Byanca kau akan sangat menyesal atas hari ini.
Jika Karin dan Leon mengira Byanca akan menangis meraung dan meminta Karin untuk mengembalikan Leon padanya, maka mereka salah. untuk apa mempertahankan sampah yang sudah busuk.
Walau tidak bisa dipungkiri hati Byanca sangat terluka oleh pengkhianatan keduanya, Byanca mempertahankan harga dirinya untuk tidak menangis.
‘By, kau akan menemukan pria yang lebih baik dibandingkan dia,’ ujar Byanca pada dirinya sendiri.
Byanca langsung membaringkan badannya diatas kasur, ia sangat mengantuk dan tidak lama kemudian ia tertidur. Byanca bahkan melupakan tujuan awalnya pulang yaitu untuk mandi.
*
Acara pertunangan Karin dan Leon telah selesai, para tamu sudah pulang. Kini hanya keluarga Karin dan juga Leon yang masih tertinggal.
“Mi, ayo selesaikan semua hari ini. Karin tidak ingin melihat Byanca dirumah ini,” ujar Karin menggebu-gebu, ia sangat membenci Byanca. Dari kecil apa yang Karin inginkan selalu ada pada Byanca. Hari ini ia tidak akan membiarkan Byanca hidup tenang. Apalagi sekarang Leon sudah terikat padanya, jadi Byanca tidak akan bisa merebut prianya.
“Bawa Byanca turun!” perintah Jill, usulan putrinya adalah ide terbaik.
Sementara itu Byanca baru selesai mandi, kepala pelayan masuk kedalam kamarnya.
“Nona, Nyonya Jill meminta anda untuk turun kebawah.”
“Katakan pada Bibi kemari saja jika ingin bicara,” jawab Byanca sambil mengeringkan rambutnya.
“Maafkan atas kelancangan saya Nona, tapi saya akan dipecat jika Nona tidak turun.”
“Ck, berani sekali. Memangnya siapa dia dirumah ini!” ujar Byanca kesal lalu meletakan hairdryer nya sembarangan.
Byanca segera turun kebawah dan sungguh pemandangan yang menjijikan, Karin dan Leon sedang berciuman. Maksud mereka bagaimana? Mau membuat panas Byanca? Tidak mempan bahkan kalaupun mereka bercinta di depan Byanca, Byanca tidak akan peduli sama sekali.
Byanca duduk dan menyilangkan tangannya dan menatap jijik kearah Karin, Karin luar biasa kesal pada Byanca namun detik kemudian ia tersenyum karena Byanca sebentar lagi akan angkat kaki dari rumah ini.
Tidak lama kemudian kepala pelayan dan para pelayan membawa barang-barang Byanca dengan koper.
“Maksudnya? Kalian mengusirku dari rumahku sendiri?” tanya Byanca tidak percaya.
“Rumahmu? Ini sudah menjadi rumah Bibi, kau pergilah sebelum membuat Bibi marah!” ujar Jill mendorong koper-koper Byanca.
“Tidak bisa! Aku tidak akan keluar dari rumah ini! ini rumahku! Bukan rumah kalian, kalian yang harusnya pergi dari sini!” Byanca tidak ingin keluar dari rumahnya, kenapa ia harus pergi. Tidak ada alasan baginya.
“Lihat ini akta rumah sudah berpindah tangan,” ujar Jill memberikan surat akta pada Byanda, Byanca menggeram kesal. Ternyata mereka sudah merencanakan hal ini dari lama. Byanca tidak merobek akta itu karena percuma saja itu hanya salinan.
“Aku akan menyewa pengacara untuk menuntut kalian!”
“Hahaha, kau lucu sekali By. Menyewa pengacara? Memangnya kau ada uang? Tidak hanya rumah semua kekayaanmu sudah menjadi milik kami,” ujar Karin tertawa mengejek Byanca.
“Kau pikir kecelakaan kedua orang tuamu itu karena kehendak Tuhan? Salah, itu kehendak kami,” ujar Jill membuat Byanca mengepalkan tangannya. Cih, sudah jelas sekarang kenapa orang yang menabrak mobil kedua orang tuanya ada disini. Ternyata semua ini sudah direncanakan oleh Bibinya sendiri.
Byanca marah dan kesal hingga air matanya hampir mengalir, ia harus balas dendam atas kematian orang tuanya.
Byanca tahu betul jika sekarang maka ia akan kalah telak, lebih baik mundur sekarang dan merencanakan rencana yang matang. Sedih, tentu saja Byanca sangat terpukul karena orang paling dekatnya lah yang telah mengkhianatinya.
Byanca mengambil satu koper dan tasnya menginggalkan koper-koper yang lainnya.
“Anggap saja sekarang aku kalah, tapi ingatlah. Aku akan datang kembali setelah waktunya tepat,” ujar Byanca lalu meninggalkan rumah.
****!
Byanca menggerutu kesal karena diluar sedang hujan deras, kesialan macam apa ini. Byanca tidak menangis, menangis akan membuang tenaganya. Nanti jika ia sudah menang maka Byanca boleh menangis, untuk sekarang Byanca menolak untuk menangis.
“Nona naiklah,” ujar kepala pelayan Yun membuka pintu mobil untuk Byanca
“Kau akan dipecat jika menolongku,” ujar Byanca menolak ajakan kepala pelayan Yun.
“Saya sudah mengundurkan diri, jadi naiklah Nona.”
Byanca tidak menolak, ia segera naik ke mobil kepala pelayan Yun. Omong-omong kepala pelayan Yun telah mengurusnya dari bayi hingga 21 tahun umur Byanca.
“Terima kasih karena telah menolongku, Bi,” ujar Byanca pelan air matanya ingin jatuh namun segera ia tahan.
“Menangislah Nona, menangis tidak membuat dunia hancur,” ujar kepala pelayan Yun membuat Byanca menangis sekencang-kencangnya didalam mobil.
Yun membiarkan Nonanya menangis, baginya Byanca sudah seperti anaknya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Sidieq Kamarga
Owwwh masih ada yang sayang dengan Bianca 😍😍😊
2022-12-01
0