Aiden pingsan setelah menyembuhkan Hara dengan teknik terlarangnya, Hara yang berangsur sadar langsung cemas melihat keadaan Aiden yang tak sadarkan diri.
"Aiden! apa yang terjadi kepadamu?" tanya Hara cemas sambil mengguncang tubuh Aiden.
"Hmzh, dia baik-baik saja hanya saja dia kehabisan energi spiritual, tidak ada yang perlu dikhawatirkan." ucap Ken menenangkan Hara yang cemas dengan keadaan Aiden.
Btw Tenaga dalam, mana, dan energi spiritual adalah energi yang sama namun beda penyebutannya saja.
Hara masih khawatir dengan keadaan Aiden, karena Hara tahu bahwa Aiden yang tak sadarkan diri berkaitan dengan kesembuhan dirinya, hal itu membuat Hara merasa bersalah.
"Apakah Aiden akan baik-baik saja?" tanya Hara cemas.
"Aku tidak tahu, karena bagaimanapun aku tidak memahami cara bocah itu menyembuhkan kamu." ucap Ken tak berdaya, Ken sendiri tidak tahu teknik apa yang Aiden gunakan untuk menyembuhkan Hara.
"Yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah bersabar menunggu dia sadar." saran Ken dengan tenang.
Hara yang mendengar hal itu memang menyadari bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan selain bersabar menunggu Aiden sadar dari pingsannya.
Ken kembali mencoba menfokuskan diri untuk memulihkan energi spiritual dan mengabaikan Hara yang masih cemas terhadap Aiden, namun Ken merasa tidak tenang sedikitpun.
"Coba kamu alirkan energimu untuknya." ucap Ken memberi saran karena tidak tega dengan Hara yang cemas dan tertekan.
"Baik," Hara cepat-cepat mengalirkan energi mananya kepada Aiden.
Beberapa menit berlalu Aiden yang belum sadar akhirnya menunjukkan tanda-tanda akan siuman setelah dialiri mana oleh Hara secara terus-menerus.
"Hara kamu baik-baik saja?" tanya Aiden sambil memegang kepalanya yang pusing setelah sadar.
"Aiden, kamu membuatku takut.., hiks, hiks." Hara memeluk Aiden dan menangis.
Hara merasa lega dan juga terharu karena Aiden sudah sadar dari pingsannya dan langsung memeluk Aiden mengabaikan apapun disekitarnya.
"Kamu memelukku terlalu kencang, Hara." ucap Aiden dengan sesak nafas, Hara langsung melepas pelukannya dan tersipu malu.
"Maaf, hiks." Hara meminta maaf sambil mengusap air matanya dengan kedua tangannya setelah melepas pelukannya.
"Aiden apa yang kamu lakukan untuk menyembuhkan ku?" tanya Hara dengan menahan tangisnya, setelah sedikit tenang dan mulai berhenti menangis. Selain itu Hara masih bertanya-tanya kenapa dia yang terluka parah dan kehabisan banyak darah bisa sembuh, sementara Aiden malah sekarat.
"Tidak ada, aku hanya mengorbankan keahlian penyembuhan milikku untuk kesembuhanmu" jawab Aiden polos dan jujur apa adanya.
Bagi Aiden kesembuhan Hara adalah segalanya, jangankan keahlian penyembuhan yang dia pelajari, nyawanya akan dia berikan jika diperlukan.
"Dimasa depan aku tidak dapat lagi mempelajari penyembuhan, dan rumornya aku juga tidak dapat lagi mempelajari teknik penyembuhan apapun lagi." ucap Aiden terus terang.
Baik Hara maupun Ken terkejut bahwa ada teknik yang seperti itu.
"Bocah jenius, kecil-kecil sudah menciptakan teknik terlarang." ucap Ken.
Ken mengatakan hal itu karena Aiden menciptakan sebuah teknik yang memerlukan bayaran, termasuk kategori teknik terlarang karena memiliki resiko tertentu.
"Aku minta maaf, Aiden!" Hara meminta maaf sambil memeluk Aiden kembali dengan tangis sedih sekaligus bahagia.
"Karena aku,"
"Apapun bayarannya, aku tidak peduli asalkan kamu sembuh." Sela Aiden sambil mengusap air mata Hara dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Anak ini," Ken menghela nafasnya.
Ken cukup kagum dengan Aiden yang rela melepas keahliannya demi orang yang dia cintai, sangat berbeda dengannya, dimana orang yang dia cintai menjebaknya dan melemparnya ke dunia asing tempat Aiden dan Hara berada.
"Ini rasanya memiliki kekasih yang masih perawan? dia begitu polos dan tidak berpengalaman." Aiden sangat senang dapat memeluk Hara yang menangis.
"Hara jangan menangis lagi, aku baik-baik saja dan kamu pantas menerima pengorbananku." Aiden mencoba menenangkan Hara.
"Tapi, tapi, tapi karena ku kamu..," Hara terbata-bata.
"Sudah kukatakan tidak apa-apa, daripada terus begini lebih baik kamu mulai mempelajari ilmu kedokteran, lalu bergabung dengan divisi penyembuh dan obat." Sela Aiden memberi saran dengan lembut.
"Aiden, kamu membenciku, hiks." Hara yang salah paham mulai menangis lagi.
Aiden bingung sesaat, namun karena segudang pengalaman di kehidupan sebelumnya Aiden tahu Hara salah paham.
"Haha, dasar gadis konyol, maksudku agar kamu dan aku menjadi rekan dalam tim pemburu iblis yang sama nantinya." ucap Aiden memberitahu rencananya.
"Apa maksudmu?" tanya Hara yang belum paham dengan jalan pikiran Aiden.
"Pemburu iblis dalam satu tim hanya berisi tujuh orang, dimana tujuh orang itu gabungan dari murid tujuh divisi yang ada, kamu paham?" balas Aiden dengan tenang.
"Begitu, tapi aku tidak berbakat dalam ilmu medis" ucap Hara.
Hara akhirnya mengerti dengan maksud Aiden, namun dia tidak berbakat dalam bidang medis.
"Kamu lupa? sekarang kamu bisa menyembuhkan orang lain dengan kekuatan yang kuberikan karena teknik itu." jelas Aiden sambil mencubit hidung Hara.
Hara tersipu malu, namun Hara kaget bahwa Aiden memaksa mananya untuk mengeluarkan skill penyembuh.
"Ini," Hara tercekat.
"Kamu mengerti sekarang?" tanya Aiden dengan serius.
Luka-luka Aiden langsung sembuh oleh Hara yang sekarang memiliki skill penyembuhan, meskipun dipaksa Aiden.
Hara setuju pada akhirnya, karena Hara berpikir dengan mempelajari ilmu medis dia berharap pengorbanan Aiden tidak sia-sia.
"Anak muda, kalau boleh tahu aku sekarang berada dimana?" tanya Ken yang dari tadi ingin bertanya, namun tidak mau mengganggu mereka.
"Ini di..," Hara ingin memberitahu, namun Aiden membekap mulutnya dengan lembut.
"Pak tua, aku akan memberitahumu asalkan kamu mau melatih Hara untuk menjadi dokter sungguhan dan bukan hanya penyembuh." ujar Aiden meminta syarat.
Aiden dengan sekali lihat mengetahui bahwa Ken adalah seorang dokter sekaligus penyembuh, bahkan mungkin peramu pil seperti tokoh di donghua yang sering dia tonton di kehidupan sebelumnya.
"Jika kamu tidak mau memberitahu, tidak masalah, aku bisa mencari tahunya sendiri." tolak Ken mentah-mentah.
"Senior, Aiden hanya bercanda." ucap Hara dengan nada menyesal.
"Hara, kamu..," Aiden marah.
"Aiden kamu tidak boleh bercanda begitu dengan penyelamat kita." nasehat Hara dan tidak peduli dengan Aiden yang marah.
Hara segera menjelaskan kepada Ken bahwa dia berada di kota cadas, bagian dari aliansi kebangkitan di setengah benua Adrasia yang belum dikuasai iblis.
Karena Ken penasaran dan bertanya, maka Hara juga memberitahu bahwa setiap kota dipimpin oleh kepala divisi cabang. Kebetulan kota cadas dipimpin oleh kepala cabang divisi penyembuh dan obat.
Hara juga menceritakan usaha aliansi kebangkitan untuk merebut dan mengusir iblis dari setengah benua Adrasia yang mereka kuasai saat ini, hal itu membuat Ken mengenal situasi saat ini.
"Begitu rupanya, ternyata aku dilempar ke benua Adrasia oleh para bajingan-bajingan itu." gumam Ken kesal dan marah.
Ken adalah seorang jenderal besar yang menjadi tulang punggung kerajaan Atrasia di benua Edpa dalam mengusir iblis yang menjajah benua mereka.
Karena kecemburuan beberapa jenderal pasukan Atrasia, dia dijebak dan dilempar ke benua Adrasia melalui portal antar dimensi.
"Terima kasih gadis kecil, siapa sangka selain tempat kami ada juga tempat lain yang memiliki kehidupan manusia, ini menambah wawasanku." Ken berterima kasih.
Ken pernah mendengar ada manusia lain selain di kerajaan Atrasia di benua Edpa, namun dia tidak percaya sebelum akhirnya dia terdampar di benua Adrasia, tentu saja hal itu menambah wawasannya tentang dunia yang luas ini.
"Sama-sama paman." jawab Hara dengan senyum ramah.
"Ayo pergi!" ajak Aiden yang masih kesal karena Hara tidak mendengarnya.
"Tunggu dulu." cegah Ken dengan suara pelan, Aiden tersenyum licik.
"Berjalan sesuai rencana, hehe." ucap Aiden dalam hati dengan puas.
"Ada apa lagi pak tua, semua yang ingin kamu ketahui sudah kami beritahu." ucap Aiden ketus, Hara meminta maaf kepada Ken akan sikap Aiden.
Aiden sebenarnya tahu bahwa Ken akan mengajari Hara, namun dia harus menunjukkan bahwa dia benar-benar marah atas sikap Hara.
"Aku bisa menjadi gurunya, asalkan kamu memberiku tempat tinggal dan juga membuatku bergabung dengan divisi penyembuh dan obat." ujar Ken dengan suara lembut, namun tegas.
Ken menyadari bahwa dia tidak bisa kembali ke kerajaan Atrasia, kecuali dia bisa membuka portal kesana atau mengarungi lautan agar dapat berlayar di benua Edpa.
Oleh karena itu Ken berpikir lebih baik dia tinggal dan membantu aliansi kebangkitan.
Ken sendiri adalah seseorang yang hidup sebatang kara tanpa keluarga di kerajaan Atrasia, jadi tidak ada alasan untuknya kembali ke kerajaan Atrasia.
"Itu," Hara ingin mengatakan sesuatu.
"Aku bisa mengurusnya, kamu hanya perlu ikut aku dan menjalani prosedurnya." sela Aiden sebelum Hara berbicara.
"Baik, tidak masalah." Ken setuju.
Ken tidak masalah, karena tujuan utamanya adalah mengajari Hara tentang pengobatan dan menurunkan semua teknik miliknya.
Mengenai tinggal dan membantu aliansi itu hanyalah tujuan kedua setelah mengajari Hara tentang semua keahlian yang dia miliki.
Mulai saat itu Hara berlatih dengan Ken Tasen seorang dokter, ahli pengobatan, dan seorang petarung yang cukup tangguh, sementara Aiden sendiri berlatih untuk menguasai tiga teknik yang dia ciptakan dulu dengan latihan tertutup di hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Kapten Muda
Tiga teknik ciptaannya?
menarik
2022-12-10
0
Kapten Muda
ngerti dong, masa gak ngerti
2022-12-10
0
Kapten Muda
kacian de loh
2022-12-10
0