Salju masih turun menutupi permukaan tanah dengan selimut putih dinginnya, bahkan langit masih kelabu tanpa hadir dari cahaya agung sang matahari.
Belle terbangun dari tidurnya, seluruh badannya terasa seperti baru dipukuli saja. Ingatannya masih buram, serpihan nyawa dan kesadarannya masih berusaha ia kumpulkan secara perlahan.
Sesaat setelah kesadarannya mulai terkumpul, yang pertama ditangkapnya adalah suara alunan nada piano yang ada di kamar miliknya. Alunan nada yang begitu lembut namun terasa asing, menenangkan dan begitu indah.
Penglihatannya masih kabur namun matanya berusaha mati-matian untuk membuka dan melihat kearah sumber suara yang didengarnya. Walaupun matanya masih perih dan susah dibuka, Belle bisa dengan jelas melihat punggung seorang laki-laki tinggi sedang duduk memainkan piano miliknya.
Panik, tentu saja. Awalnya ia mengira itu adalah Alex, namun jelas bukan karena Alex berambut pirang terang sedangkan laki-laki yang ada di kamarnya sekarang memiliki rambut hitam legam.
"SIAPA KAU!!" Panik Belle yang seketika membuat empu yang memainkan piano menghentikan alunan nada-nada indah miliknya.
Pemilik rambut hitam itu membalikkan badannya, seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 190cm berbadan tegap dengan wajah yang sangat asing. Wajah tampan dengan rahang tegas dan kulit pucat yang begitu bersih serta bibir merah yang membuatnya terlihat seperti karakter vampir dari cerita dongeng.
Belle yang tadinya panik menjadi terdiam karena badannya seolah ditenangkan setelah melihat wajah laki-laki itu. Tatapan mereka bertemu, manik sapphire yang tajam menatap dalam seakan menerawang kedalam manik merah darah milik Belle.
"Selamat pagi, Nona" Ucap suara berat namun menenangkan.
Belle masih terpaku di tempat tidurnya, banyak sekali pertanyaan di dalam kepalanya namun tidak bisa ia keluarkan sekarang
"Siapa kau?" Satu-satunya kalimat yang akhirnya bisa Belle ucapkan.
Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah ranjang milik Belle yang tentu saja membuat Belle terkejut dan memasang wajah waspada.
"Pfft tenanglah, aku bukan orang jahat. Mungkin," Ucapnya tenang "Yang pasti aku tidak akan melukaimu" Sambungnya lagi dengan senyum tipis.
Laki-laki berambut hitam itu duduk di tepi ranjang milik Belle, ia ingin mengatakan sesuatu namun belum sempat bibirnya terbuka Belle sudah berbicara lebih dulu.
"Kau belum menjawab pertanyaanku dengan jelas" Lirih Belle masih dengan tatapan waspada.
Laki-laki itu hanya tersenyum dan menyilangkan kedua tangannya di dada "Baiklah, namaku Luoise. Melihat lukisan yang ada disini, sepertinya kau tahu dengan sangat baik tentang Demon bukan?" Ucapnya dengan tenang sambil menatap Belle "Dan singkatnya aku adalah Demon yang terikat denganmu karena kemarin malam aku sudah meneguk darah milikmu" Jelasnya singkat.
Lagi-lagi Belle terdiam, ia masih mencoba untuk mencerna kata-kata dari laki-laki yang bernama Luoise di depannya itu. Semuanya seakan tidak masuk akal, namun saat serpihan ingatannya tentang kejadian semalam kembali semuanya menjadi sedikit jelas.
Ya, kemarin malam ia mencoba mengakhiri nyawanya lalu ada kucing hitam yang terluka dan ia mencoba menolong kucing itu lalu semuanya menjadi buram. Lagi pula jika dipikir-pikir harusnya ia sadar sejak semalam, kucing itu memang berbeda dari kucing biasa yang ada disana, mana ada kucing hitam yang besar dengan tanda bulan sabit di kepalanya.
Belle masih terdiam, ia melihat Luoise dengan tatapan waspada. Setelah dilihat lagi dengan seksama, tentu saja laki-laki yang ada di depannya sekarang ini bukan lah manusia. Luoise terlalu sempurna, segala yang ada pada dirinya benar-benar mengagumkan. Bahkan yang terlintas di otak Belle saat pertama kali melihat sosok laki-laki itu adalah satu kata yang hanya ia pakai jika benar-benar kagum, yaitu "Indah".
"Begitu ya" Ucap Belle lirih, "Demon atau apapun aku tidak peduli, lagi pula aku akan segera mati" Tambahnya datar.
Luoise menatap gadis itu, menggigit ibu jarinya sendiri hingga mengeluarkan darah dan meneteskannya ke dalam gelas berisi air yang ada di meja samping tempat tidur milik Belle. Tanpa permisi ia menarik tangan kanan Belle, membuat luka kecil secepat kilatan cahaya lalu meneteskan darah gadis itu ke dalam air yang sudah bercampur dengan darahnya sendiri tadi.
Semuanya dilakukan begitu cepat bahkan Belle tidak menyadarinya, ia seperti melamun sebentar lalu tersadar dengan tangan yang perih karena luka kecil.
"Minumlah" Ucap Luoise sambil menyodorkan air yang bercampur dengan darah Belle dan juga darahnya sendiri.
Belle memasang wajah heran "Kenapa aku harus meminumnya?" Tatap Belle kearah gelas berisikan air berwarna merah pekat seperti darah "Dan memangnya air apa itu?".
"Darahku yang bercampur dengan darah milikmu" Sahut Luoise santai.
Belle mengerutkan dahinya, darah? Darah mereka? Dan Luoise menyuruhnya apa tadi? Meminumnya? Oh orang gila mana yang mau disuruh meminum air berisi darah sendiri yang dicampur dengan darah milik orang lain.
"Darah? Kau gila?" Belle bergidik menatap gelas yang disodorkan oleh Luoise "Lagi pula untuk apa kau menyuruhku meminumnya?!"
Luoise tidak menjawab, ia meminum air yang ada di dalam gelas itu dan meneguknya dengan santai "Agar kau aman dan Demon lain tahu bahwa kau sudah menjadi inang"
Apa? Inang? "Apa-apaan?! Lagi pula sejak kapan aku setuju untuk menjadi inangmu sialan!" Kesalnya.
Laki-laki di depannya hanya diam, meminum air itu sekali lagi dan dengan secepat kilat menarik Belle lalu membuat gadis itu meminumnya lewat mulutnya. Dan secara paksa tentu saja, Belle memberontak namun tetap saja tenaganya kalah jauh dan tidak sebanding dengan laki-laki besar yang sedang menahannya. Oh jangan lupakan bahwa laki-laki itu juga bukan manusia, bisa melepaskan diri atau melawan hanyalah sebatas mimpi indah yang sayangnya tidak bisa digapai.
Luoise melepaskannya yang tentu saja disusul dengan amukan Belle.
"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN?!" Pekiknya sambil menjauhkan diri dari Luoise yang masih duduk santai di tepi kasur dan sekarang malah menyandarkan badannya dengan tenang bak orang yang menikmati waktu untuk bersantai.
Belle mengusap bibirnya berkali-kali, sial sekali ciuman pertamanya malah diambil seorang Demon atau apa lah itu. Dengan amarah yang tertahan ia menarik napas dan membuangnya berulang kali, sia-sia saja ia emosi seperti orang kesetanan jika Luoise tidak menghiraukannya, menjatuhkan wibawanya saja.
Luoise menghembuskan napasnya kasar, ia tahu gadis itu tidak terima. Namun mau bagaimana lagi, sekali seorang Demon meneguk darah manusia dan kekuatannya kembali berarti manusia itu adalah inang yang memang memiliki takdir untuk terikat dengan mereka. Luoise berdiri dan mendekat ke arah Belle, ia tahu gadis itu akan mengamuk namun ia bisa menanganinya.
"Jangan berani-berani untuk mendekat!" Tekan Belle dengan tatapan tajam.
Luoise berhenti sebentar, namun ia tetap melanjutkan langkahnya, ia berjalan hingga jarak mereka semakin dekat.
Grepp!!
Belle terdiam di dalam pelukan Luoise, Laki-laki itu memeluknya dengan erat. Cahaya putih berpendar dari badan Luoise dan menyelimuti mereka, Belle yang tadi memberontak kini terdiam.
Tenang, tenang dan nyaman. Itulah yang dirasakan Belle saat Luoise memeluknya, seperti telah pulang ke suatu tempat yang ia rindukan lalu beristirahat di sana dengan penuh ketenangan. Begitu hangat dan nyaman, perasaan yang selama ini ia cari namun belum pernah ia dapatkan. Namun, sekarang ia benar-benar seperti mendapatkan sesuatu yang selama ini sangat ia inginkan. "Nyaman sekali." Lirihnya.
🍰🍰🍰
Holaa^^
Panggil saya Vannoire, jadi Author mau tambahin beberapa foto untuk visual mereka biar halu kalian lancar dikit gitu loh ʕ ꈍᴥꈍʔ
Sebenernya mau bikin di part lain tapi agak nanggung jadi yaudah lah bikin sini aja mweheheh^^
Btw semua foto yang ada di bawah Author ambil dari pinterest ya.
Belle
Sesuai sama yang di covernya, Belle itu punya rambut putih, padahal Author mau bikin rambut dia pirang pucat gitu tapi berhubung susah nyesuain visual yang cocok jadi yaudah putih aja T_T
Luoise
Ini untuk penampilan asli Luoise, seperti deskripsi penggambaran Author, Luoise itu cowo cakep rambut hitam yang punya manik mata sapphire :3 Jadi ya haluin aja mas Luoise kek gini^^
Author cuma bakal nunjukin visual tokoh-tokoh utama dalam cerita, jadi buat tokoh pendukung atau pun tidak terlalu mencolok pasti tidak akan author beri gambaran seperti tokoh utama.
Dan selain Luoise dan Belle tentu masih ada tokoh lain yang berperan penting dalam cerita ini, namun untuk visual mereka akan Author tunjukkan jika cerita sudah sampai pada bagian di mana mereka harus muncul ;) Jadi kalau belum ada untuk beberapa part awal berarti emang belum waktunya aja avv^^
Sekian pengenalan pemeran utama cerita ini, terimakasih♥️
Jangan lupa support Author dengan memberi dukungan berupa like, vote, subscribe dan juga gift yaa^^
By : Vannoire
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Queen'sleeve
lopyu
2022-11-24
1
Queen'sleeve
mntppp2
2022-11-24
1