Berbicara Sama Tian

Nada dengan wajah marah menunggu datangnya suaminya Tian, untuk mempertanyakan mengapa Tian mengambil uang dari dompetnya.

Sore ini Nada memasak nasi goreng saja dicampur dengan kecap karena tidak ada uang untuk belanja lagi, uang tersebut sudah di ambil suaminya diam-diam.

"Nak,mama cuman bisa masak nasi goreng campur kecap saja,soalnya mama tidak ada uang lagi untuk belanja."Ucap Nada pada anak-anaknya tersebut.

"Maafkan Mama, hanya bisa ngasih kalian makan nasi goreng pakai kecap polos begini saja."Hati Nada sebenarnya hancur, akibat kelakuan suaminya anak lah yang menjadi Korban dari imbasnya.

Untunglah kedua anaknya Zion dan Nara mengerti tentang Mamanya, mereka tidak terlalu dekat sama Papanya karena kelakuan Papanya sendiri.

Anak ketiganya yang masih berumur empat tahun belum mengerti tentang keadaan,Anak ketiganya bangun dari tidur sore lalu menangis, dengan sigap Nada dengan cepat mengendong anaknya tersebut dari dalam kamar.

"Kalian makan dulu nak, soalnya adek kamu sudah menangis mama urus adik kamu dulu."Katanya pada Zion dan Nara.

"Baik mama, kami makan sendiri Saja!!"Ucap Zion pada mamanya tersebut.

Lalu Nada menenangkan anak ketiganya tersebut, sebenarnya semua badannya sudah ngilu karena mengurus anak-anaknya tersebut, mengerjakan semua pekerjaan rumah di tengah waktu liburnya, suaminya tidak mau membantunya dan Nada sekarang lebih mempertahankan Tian karena anak.

Nada tidak mau anaknya tersebut menjadi anak broken home, Nada ingin Anaknya mendapat kasih sayang yang penuh dari orangtuanya walau ayahnya sangat kurang hajar.

"Nak jangan nangis,cup,cup,cup."Ucap Nada menenangkan anak ketiganya tersebut sedang menangis sambil menepuk pelan-pelan badan anaknya dengan lembut supaya tidak menangis lagi.

Saat dirinya mengendong anak ketiganya tersebut, datanglah suaminya dari balik pintu dan Zion melihat Papanya pulang.

"Mengapa Papa pulang? Papa itu lebih baik tidak usah pulang lagi kerumah muak aku lihat papa!!"Ucap Zion Marah pada papanya yang sudah mengambil uang mamanya dari dompet.

"Papa pencuri!"Teriak Nara anak keduanya.

Tian terkejut tiba-tiba dirinya diserang sama kedua anaknya,di lemparkan mainan oleh anaknya Zion dan Nara.

"Ada apa ini???Mengapa kalian melempar Papa."Katanya pada kedua anaknya tersebut lalu datanglah Nada keruang tamu melihat suara ribut-ribut antara anak dan ayah tersebut.

"Mana uangku??"Tanya Nada pada suaminya tersebut.

Tian pun terdiam menggaruk kepala, Bingung mau menjawab apa, sedangkan mau marah ada anak yang menatapnya dengan sinis.

Nada meminta uangnya tersebut di kembalikan padanya namun ketika istrinya tersebut menagihnya, suaminya hanya diam saja lalu berkata.

"Kamu suami baru sampai! Sudah asal main nuduh saja! Uang yang mana??? Mengapa menuduhku."Jawab Tian pura-pura tidak tahu.

Anak keduanya yang melihatnya, lalu berkata sinis dengan tatapan marah.

"Bohong!!! Tadi pagi aku melihat ayah mengambil uang Mama dari dompet hijau itu."Kata Nara yang membuat ayahnya tersebut tidak bisa mengelak lagi ketika anak perempuannya ngomong seperti itu.

"Ayah bilang sama Nara, diam saja jangan kasih tahu sama Mama kamu!!!"Ucap Nara dengan jujur.

Nara adalah anak kecil yang pikiran masih bersih dan polos, serta suka memberi tahu pada Mamanya, tentang apa saja yang dilihatnya.

Nara juga suka mengadu pada Mamanya bahwa ketika abangnya Zion sekolah dan mamanya bekerja, ayahnya suka mengasih makan mereka terlambat hingga membuat perut Nara sering sakit karena terlambat makan.

"Kamu mengaku saja! Uang itu hilang kamu yang mengambilkan!! Kemana uang itu??"Tanya Nada dengan menatap tajam suaminya tersebut.

"Uang itu sudah aku beli untuk bir, makan di luar untuk mentraktir Kawan-kawan."Jawab Tian pada istrinya tersebut.

Mendengar Jawaban itu rasanya macam Teriris pisau yang sakitnya minta ampun rasanya, Nada berpikir bahwa sikap suaminya tersebut sudah tidak wajar lagi, Nada berpikir suaminya tidak mempunyai otak lagi.

Saat anak-anaknya cuman makan nasi goreng dari nasi yang tinggal sisa-sisa, suaminya tega makan di luar mentraktir teman nya tersebut.

"Apa kamu tidak mempunyai otak!! Kemana Otak kamu???."Ucap Nada sambil menahan amarahnya yang sudah hampir meledak tersebut

"Dari pada kamu memarahiku seperti ini lagian semua sudah terlanjur, bagus kamu didik anak kamu supaya tetap berkata sopan Pada Papanya, semakin lama Zion dan Nara ini aku lihat makin lantang."Ucap Tian menyuruh istrinya untuk diam.

Lalu karena sudah naik pitam ditengah hamilnya yang sudah 7 bulan,Nada menampar suaminya tersebut emosinya mulai meledak melampiaskan semua kemarahannya pada suaminya tersebut.

"Apa kamu tidak mempunyai otak? Saat Anak kamu Cuman makan nasi sisa semalam, kamu masih sempat membayar semua kawan-kawan kamu makan!!!Masih sempatnya juga makan diluar, kamu tahu itu uang untuk beli susu mereka, untuk belanja seminggu, bagaimana mau menabung seperti ini! Di tengah-tengah mau lahiran anak ke empat."

"Sebenarnya kamu harusnya mencari Nafkah untuk istri dan anak bukan istri yang pontang-panting bekerja di luar, terkena hujan serta capek bekerja, belum lagi mengurus anak"Ucap Nada karena sudah capek dengan semuanya.

Suaminya tian yang tidak terima di tampar tersebut lalu membalas menampar istrinya tersebut dengan kuat.

Plak plak plak

Tian tidak peduli dengan istrinya yang sudah hamil tersebut dan tetap memukul dan menampar Nada dengan kuat.

Lalu datanglah Zion,mengambil sapu memukul ayahnya tersebut karena Zion tidak terima mamanya di pukul dan di tampar oleh papanya.

Zion lalu memukul kepala ayahnya dengan kuat memakai sapu dan papanya tersebut berhenti memukul Nada.

Nada tetap tegar di depan anak-anaknya tidak mau menangis, namun Zion lah yang membalaskan dengan memukul ayahnya.

Nara yang melihat mamanya di pukul, hanya bisa menangis sekuat-kuatnya dan berteriak karena mamanya di pukul.

"Mama,mama,mama."

"Papa jahat, berani banget papa memukul Mama."Kata anaknya Nara tersebut.

Tian merasakan sakitnya di pukul anaknya tersebut dengan sapu.

"Mengapa kamu memukul papa?? Belah saja terus Mama kamu ini??"Ucapnya pada anaknya tersebut.

"Papa yang kurang hajar!! Papa tahu Mama perempuan, mama lagi hamil adik, mengapa papa mengajar mama seperti ini!!!Aku percaya papa akan merasakan sakitnya, papa akan hancur dengan sendirinya,ketika menyakiti hati Perempuan."Zion menatap tajam ayahnya tersebut.

Dalam dirinya sudah Zion tanamkan kelak tidak akan memperdulikan papanya akan membenci pria tersebut.

Ayah yang bagi anaknya menjadi pelindung pertama dan tempatnya berlindung, namun tidak bisa melindungi mereka dan Ayah adalah trauma terbesar bagi Anak-Anaknya.

Trauma itu akan tetap menjadi luka batin dirinya dan akan teringat masa kecil tersebut sepanjang hidupnya.

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

dasar suami tak punya otak ya...

2024-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Keributan
2 Menangis Dalam Kamar
3 Berbicara Sama Tian
4 Tian Tidak Pulang Kerumah
5 Zion Mendadak Sakit
6 Nada Membawa Berobat Zion Sendirian
7 Tian Di Antar Selingkuhannya Pulang
8 Berantam Dengan Tian
9 Tidak Mau mengantar Zion Ke Sekolah
10 Pelakor Itu Datang Ke Rumah
11 Seli Berduaan
12 Meminta kejelasan Status
13 Bermesraan
14 Zion Pulang Sekolah
15 Tian ketahuan Oleh Zion
16 Meminta Penjelasan Pada Papanya
17 Zion Takut Memberi Tahu Mama
18 Perut Nada Mulai Sakit
19 Zion Sekolah Dan Bekerja
20 Ulang Tahun Mama
21 Tak Bahagia
22 22.Seli Menghubungi Tian
23 Nada Mulai Curiga
24 Kekesalan Nada
25 Flashback 11 Tahun Lalu
26 Flashback Nada Menikah Diam-Diam
27 Flashback Nada Menikah
28 Nadira Dehidrasi
29 Tian meminta transferan uang
30 Tian di marahi nada
31 Tak ada kabar
32 Nadira Pulang
33 Hati Yang Tersakiti
34 Berdebat
35 Seli Menagih Janji
36 Malam Itu
37 Malam Minggu
38 Menjumpai Seli
39 Orang Ketiga
40 Lahiran Semakin Dekat
41 Zion Benci Papa
42 Tian Mengusir Seli
43 Tolong Jawab Pertanyaan Aku Papa???
44 Mengakhiri Hubungan Dengan Seli
45 Zion Menjadi Pemurung
46 2 Hari Aku Tunggu Kabar Kamu
47 Kangen Pelakor
48 Pertemuan Seli Dan Tian
49 Tian Meminta Uang Seli
50 Uang Pemberian Tian
51 Nada Melahirkan Anak Ke Empat
52 Akhirnya Lahir Anak Laki-Laki
53 Reno Mencari Tahu Tentang Mantan Nya
54 Zion Masuk Ke Ruangan
55 Biaya Rumah Sakit Gratis
56 Seli Modal Nekat Hendak Kerumah Tian
57 Pertengkaran Terjadi
58 Nada Kritis Dirumah Sakit
59 Ketemu Lagi Dengan Dokter Reno
60 Nada Belum Pulih
61 Kesalahan Fatal Hendak Berujung Keperceraian
62 Tian Tidak Mau Cerai
63 Ngancam Nada
64 Mama Nada Meninggal
65 Kepergian Mama Hampir Membuatku Gila
66 Masa Lalu Masih Teringat
67 Tanpa Sengaja Ketemu Seli
68 Bertemu Kembali Setelah 2 Tahun
69 Kembali Lagi Dengan Masa Lalu
70 Memulai
71 Mulai Hilang Kendali
72 Syarat Itu Hampir Selesai
73 Suami Makin Sering Pulang Lama
74 Penjelasan Yang Penuh Dengan Kebohongan
75 Seli Mengajak Tian Menikah
76 Rencana Pernikahan Diam-Diam
77 Hari Pernikahan Diam-Diam
78 Pertama Kali Honeymoon
79 Pulang Dari Honeymoon
80 Masakan Istri
81 Aku Tersakiti
82 Pulang Liburan
83 Mama Hebatku
84 Nada Menjadi Marah
85 Nada Keluar Malam Memberikan Efek Jera
86 Curiga Terhadap Istri
87 Seli Hamil
88 Terpikat Dengan Bela Teman Seli
89 Nada Semakin Akrab Dengan Reno
90 Memergoki Nada Selingkuh
91 Ketahuan Berduaan
92 Cerai lah Tidak Apa
93 Seli Hamil 7 Bulan
94 Perut Seli Sakit
95 Dokter Reno Menangani Seli
96 Tian Menghubungi Seli
97 Reno Mengantar Seli Pulang
98 Saling Tatapan
99 Menduga Bahwa Ardian Adalah Anak Reno
100 Bela Jalan Dengan Tian
101 Tiba Di Rumah Sakit
102 Memberitahu
103 Kesalahan Sudah Terlanjur Fatal
104 Keluar Dari Rumah
105 Seli Menghubungi Dokter Reno
106 Menjadi Anak Broken Home
107 Anak Seli Jatuh Sakit Lagi
108 Bela Bersama Tian Datang Kerumah Sakit
109 Seli Jatuh Sakit
110 Curhatan
111 Keguguran
112 Menceraikan Seli
113 Seli Sembuh
114 Dokter Reno Pdkt
115 Olive Sudah Sembuh
116 Balik Kerumah
117 Nada Membangun Kembali Mimpinya
118 Kehilangan Olive
119 Reno Menghibur
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal Keributan
2
Menangis Dalam Kamar
3
Berbicara Sama Tian
4
Tian Tidak Pulang Kerumah
5
Zion Mendadak Sakit
6
Nada Membawa Berobat Zion Sendirian
7
Tian Di Antar Selingkuhannya Pulang
8
Berantam Dengan Tian
9
Tidak Mau mengantar Zion Ke Sekolah
10
Pelakor Itu Datang Ke Rumah
11
Seli Berduaan
12
Meminta kejelasan Status
13
Bermesraan
14
Zion Pulang Sekolah
15
Tian ketahuan Oleh Zion
16
Meminta Penjelasan Pada Papanya
17
Zion Takut Memberi Tahu Mama
18
Perut Nada Mulai Sakit
19
Zion Sekolah Dan Bekerja
20
Ulang Tahun Mama
21
Tak Bahagia
22
22.Seli Menghubungi Tian
23
Nada Mulai Curiga
24
Kekesalan Nada
25
Flashback 11 Tahun Lalu
26
Flashback Nada Menikah Diam-Diam
27
Flashback Nada Menikah
28
Nadira Dehidrasi
29
Tian meminta transferan uang
30
Tian di marahi nada
31
Tak ada kabar
32
Nadira Pulang
33
Hati Yang Tersakiti
34
Berdebat
35
Seli Menagih Janji
36
Malam Itu
37
Malam Minggu
38
Menjumpai Seli
39
Orang Ketiga
40
Lahiran Semakin Dekat
41
Zion Benci Papa
42
Tian Mengusir Seli
43
Tolong Jawab Pertanyaan Aku Papa???
44
Mengakhiri Hubungan Dengan Seli
45
Zion Menjadi Pemurung
46
2 Hari Aku Tunggu Kabar Kamu
47
Kangen Pelakor
48
Pertemuan Seli Dan Tian
49
Tian Meminta Uang Seli
50
Uang Pemberian Tian
51
Nada Melahirkan Anak Ke Empat
52
Akhirnya Lahir Anak Laki-Laki
53
Reno Mencari Tahu Tentang Mantan Nya
54
Zion Masuk Ke Ruangan
55
Biaya Rumah Sakit Gratis
56
Seli Modal Nekat Hendak Kerumah Tian
57
Pertengkaran Terjadi
58
Nada Kritis Dirumah Sakit
59
Ketemu Lagi Dengan Dokter Reno
60
Nada Belum Pulih
61
Kesalahan Fatal Hendak Berujung Keperceraian
62
Tian Tidak Mau Cerai
63
Ngancam Nada
64
Mama Nada Meninggal
65
Kepergian Mama Hampir Membuatku Gila
66
Masa Lalu Masih Teringat
67
Tanpa Sengaja Ketemu Seli
68
Bertemu Kembali Setelah 2 Tahun
69
Kembali Lagi Dengan Masa Lalu
70
Memulai
71
Mulai Hilang Kendali
72
Syarat Itu Hampir Selesai
73
Suami Makin Sering Pulang Lama
74
Penjelasan Yang Penuh Dengan Kebohongan
75
Seli Mengajak Tian Menikah
76
Rencana Pernikahan Diam-Diam
77
Hari Pernikahan Diam-Diam
78
Pertama Kali Honeymoon
79
Pulang Dari Honeymoon
80
Masakan Istri
81
Aku Tersakiti
82
Pulang Liburan
83
Mama Hebatku
84
Nada Menjadi Marah
85
Nada Keluar Malam Memberikan Efek Jera
86
Curiga Terhadap Istri
87
Seli Hamil
88
Terpikat Dengan Bela Teman Seli
89
Nada Semakin Akrab Dengan Reno
90
Memergoki Nada Selingkuh
91
Ketahuan Berduaan
92
Cerai lah Tidak Apa
93
Seli Hamil 7 Bulan
94
Perut Seli Sakit
95
Dokter Reno Menangani Seli
96
Tian Menghubungi Seli
97
Reno Mengantar Seli Pulang
98
Saling Tatapan
99
Menduga Bahwa Ardian Adalah Anak Reno
100
Bela Jalan Dengan Tian
101
Tiba Di Rumah Sakit
102
Memberitahu
103
Kesalahan Sudah Terlanjur Fatal
104
Keluar Dari Rumah
105
Seli Menghubungi Dokter Reno
106
Menjadi Anak Broken Home
107
Anak Seli Jatuh Sakit Lagi
108
Bela Bersama Tian Datang Kerumah Sakit
109
Seli Jatuh Sakit
110
Curhatan
111
Keguguran
112
Menceraikan Seli
113
Seli Sembuh
114
Dokter Reno Pdkt
115
Olive Sudah Sembuh
116
Balik Kerumah
117
Nada Membangun Kembali Mimpinya
118
Kehilangan Olive
119
Reno Menghibur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!