DIJODOHKAN DENGAN PANGERAN KEJAM

DIJODOHKAN DENGAN PANGERAN KEJAM

KELAHIRAN PANGERAN YUK

Pangeran Yuk Hei adalah penguasa yang berani dan tidak kenal takut mengambil resiko.  Karena kehebatan dia sejak lahir, dia sangat sombong dan angkuh.

***

Bersamaan dengan angin, petir dan badai, seorang bayi akan lahir kedua.  Dia yang akan menguasai seluruh negeri, arogan dan sangat kejam.  Tapi hatinya akan ditaklukan oleh seorang takdir, putri dari sebuah kerajaan yang berhati begitu lembut, bisa menaklukan dia.

Der!

Der!

Beberapa kali petir menyambar dari langit, tepat diatap kerajaan tersebut.  Sang raja baru dikabari kalau ratunya akan melahirkan.  Dari ruangan utama raja, dari tahta kerajaannya, dia bergegas menuju ke ruang persalinan sang ratu tercintanya.

"ahh?"

"apa itu?"

"kenapa cuaca sangat buruk malam ini?"

Raja dan beberapa pengawal berhenti melihat badai yang terjadi di kerajaan mereka.  Mereka melihat langit yang gelap dengan suara gemuru badai yang menakutkan.  Petir dan angin yang menyambar.

"Aaaa..."

Terdengar suara yang memeka telinga diantara badai itu.  Sang raja tahu kalau suara itu adalah suara teriakan dari sang ratunya.  Dia tak memperdulikan badai.

"seperti tanda yang tak baik."

"kenapa penerus tahta utama kerajaan lahir di malam seperti ini."

"dengan suasana yang sangat tidak baik."

Kata sang penasehat kerajaan, yang ikut dengan sang raja.  Dia punya firasat tak baik.  Dia melihat ke langit.  Mengamati langit, tapi kemudian menyusul sang raja yang bergegas berjalan menuju ke ruang sang ratu.

"ayo yang mulia ratu."

"anda pasti bisa."

"bayinya sepertinya sangat besar."

"cukup besar untuk ukuran bayi ratu."

"Semangat ratu.  Tarik nafas dalam-dalam dan buang."

"Dorong dengan sangat kuat kali ini ratu."

"Kami mohon bertahanlah yang mulai ratu kami."

Ada lima datang wanita didalam ruangan ratu. Mereka mengelilingi tempat tidur sang ratu.  Dua dari mereka naik ke ranjang ratu, membantu mengusap peluh ratu.  Dua yang lainnya membantu mendorong perut besar ratu yang sedang berjuang melahirkan.  Satunya berdiri di samping sang tabib wanita yang sedang membantu ratu melahirkan.

"kepalanya sudah kelihatan ratu."

"dorong dengan kuat yang mulia ratu."

"Anda akan memiliki pangeran yang kuat, gagah dan tampan."

Tabib yang sudah siap dibawah kaki ratu tak henti menyemangati ratu.  Ratu menarik nafasnya dalam-dalam. Mengatur pernafasannya dan berusaha mengejan dengan kuat kali ini.

"eeeghhh..."

Beberapa kali dia mengejan, hingga mengangkat kepalanya ke dada, dengan bantuan dayang yang dia disamping ratu juga membantu sedikitnya mengangkat kepala ratu.

"emmmm..."

Sampai tenaganya hampir habis.  Dengan peluh yang sudah membanjir wajah cantik ratu Li. Ratu dari kerajaan ini.

"Kepalanya mulai keluar ratu."

Usaha ratu tak sia-sia.  Kepala bayinya mulai keluar.  Ukuran kepalanya bahkan cukup besar.  Kali ini kepala ratu kembali terhentak ke belakang.  Rasanya sakit dan pedih dibawahnya.

Bahu bayi ratu terasa sangat lebar.  Membuat ratu yang beberapa kali mendorong, tetap saja ada diposisi yang sama.

Sementara di depan ruangan ratu, sudah ada raja dan penasehat juga pelayan yang terpercaya.  Mereka ikut menunggu kelahiran pewaris yang selama ini kerjaan tunggu-tunggu.

Raja mulai khawatir mendengar teriakan dan rintihan kesakitan dari sang ratu.

"apa ratuku akan baik-baik saja?"

Sang raja menoleh kepada penasehat yang berdiri di samping dia.  Penasehat laki-laki yang sudah cukup tua itu menunduk.

"tentu yang mulia raja."

"Peramal bilang yang mulai ratu akan baik-baik saja."

"pangeran yang nantinya akan lahir juga akan menjadi pemimpin dari seluruh kerajaan yang ada."

"Takdirnya sudah sangat hebat yang mulia."

Penasehat menjelaskan dengan menunduk.  Tak berani menatap raja yang sedang panik.  Raja hanya mengangguk-angguk saja. Dia berjalan ke kanan dan ke kiri menunggu ratunya sampai selesai melahirkan putra mahkota mereka.

Satu yang ratu minta kepada sang peramal.  Kalau dia meminta agar ramalan buruk dari sang pangeran yang lahir untuk tidak diceritakan kepada sang raja.  Hanya diceritakan kepada sang ratu, untuk berjaga-jaga saja.

"eummmm..."

"oek ...  Oekk ..."

Setelah lama berjuang.  Beberapa kali mengejan sekuat tenaga.  Akhirnya bayi yang kerajaan tunggu terlahir kedua.  Bersamaan dengan nada dan petir yang semakin menggelegar.  Tapi tangisan bayi pangeran mengalahkan semuanya.

Memecahkan badai itu.  Raja yang diluar lega sekali mendengar tangisan pertama dari anaknya itu.  Dikatakan raja dan ratu hanya akan memiliki satu anak. Setelah menanti selama sepuluh tahun pernikahan keduanya, akhirnya kerajaan mendapatkan penerus tahta raja.

"ahh."

"itu anakku."

Sang rasa begitu bangga dan tertawa sangat bahagia. Dia bahkan sampai memeluk penasehat kerajaan.  Sampai raja sadar apa yang dia lakukan, raja terlalu kuat memeluk penasehat hingga penasehat hampir kehabisan nafas.  Raja segera melepasnya.  Raja menepuk lengan sang penasehat sebagai tanda permintaan maaf.  Tapi secara tak langsung mengucapkan maaf, raja tak melakukannya.

"iya rajaku."

"Selamat atas kelahiran putra mahkota kita."

Susah payah sang penasehat kerajaan mengatur kembali nafasnya.  Menghirup udara sebanyak-banyaknya. Sang penasehat menunduk memberikan selamat dan hormat kepada sang raja setelah

"bagi Hadiahuntuk rakyat."

"sebarkan kabar bahagia ini besok."

Kata raja Zeng, pemimpin kerajaan Zeng ini.  Sang pengawal dan penasehatnya menunduk.

"Laksanakan yang mulai raja."

Pengawal terpercaya raja pun pamit.  Dia menemui anak buahnya yang lain untuk mengatur semuanya.

***

Bayinya sudah selesai dibersihkan.  Dia benar-benar bayi yang sangat tampan. Tabib memberikan bayinya kepada sang ratu yang juga sudah bersih dan mengganti pakaiannya dibantu dengan pelayan kerajaan wanita yang lain.

"yang mulia ratu, ini pangeran."

"Pangeran sangat tampan bahkan ketika baru lahir."

Entah kenapa langit berubah menjadi cerah kembali.  Badai hilang, angin kencang tak ada, petir sirna.  Bahkan banyak bintang yang menghiasi langit hingga bulan yang bersinar terang.

Diluar sang raja dan penasehat, juga beberapa pengawal yang berjaga diluar pun menatap langit dengan bingung.

"ada apa ini?"

Raja melihat atap ruangan itu yang terbuat dari kaca.  Terlihat langit-langit yang berubah cerah.

"Yang mulia."

Sampai seorang dayang keluar dari ruang persalinan ratu.  Dia menunduk dan memberi hormat kepada sang raja.

"yang mulia ratu sudah melahirkan bayi laki-laki dengan selamat.  Pangeran sangat tampan."

Raja tak sabar mendengar ucapan pelayanannya.  Dia langsung masuk begitu saja ke ruangan sang ratu.  Duduk di samping bayinya.

"pangeran kita."

"tampan sekali."

Ujar sang raja. Raja mengusap wajah tampan anaknya itu.  Mencium pipinya.  Ratu senang sekali melihat suaminya bahagia.

"terima kasih sudah mengandung dan berjuang melahirkan pangeran kita, sayang."

Raja beralih mencium kening sang ratu.  Ratu mengangguk dengan pelan.

"sama-sama yang mulia raja."

"anda sudah punya nama untuk pangeran kita?"

Tanya sang ratu menatap suaminya, pemimpin kerajaan mereka, yang bijak sana, gagah dan tampan, juga sangat tangguh dan pemberani.  Dikenal dengan raja yang paling tangguh dan ahli dalam perang, selalu memenangkan peperangan dan semua raja takut kepada suaminya.

Tapi dia tetap lembut kepada dirinya. Ratu Li berharap kalau anaknya nanti bisa belajar dan menjadi raja seperti ayahnya. Ratu berharap ramalan yang jelek dari anaknya itu tak salah besar.

"yuk hei, pangeran Yuk Hei, artinya penguasa yang berani dan tak kenal takut dengan resiko apa pun."

Ujar sang raja, kembali mengecup pipi pangeran kecinya itu.  Ratu mengangguk.

"nama dengan arti yang bagus.  Pangeran Yuk?" tanya ratu Li kepada sang suami.  Suaminya mengangguk.

"pangeran Yuk."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!