NovelToon NovelToon

DIJODOHKAN DENGAN PANGERAN KEJAM

KELAHIRAN PANGERAN YUK

Pangeran Yuk Hei adalah penguasa yang berani dan tidak kenal takut mengambil resiko.  Karena kehebatan dia sejak lahir, dia sangat sombong dan angkuh.

***

Bersamaan dengan angin, petir dan badai, seorang bayi akan lahir kedua.  Dia yang akan menguasai seluruh negeri, arogan dan sangat kejam.  Tapi hatinya akan ditaklukan oleh seorang takdir, putri dari sebuah kerajaan yang berhati begitu lembut, bisa menaklukan dia.

Der!

Der!

Beberapa kali petir menyambar dari langit, tepat diatap kerajaan tersebut.  Sang raja baru dikabari kalau ratunya akan melahirkan.  Dari ruangan utama raja, dari tahta kerajaannya, dia bergegas menuju ke ruang persalinan sang ratu tercintanya.

"ahh?"

"apa itu?"

"kenapa cuaca sangat buruk malam ini?"

Raja dan beberapa pengawal berhenti melihat badai yang terjadi di kerajaan mereka.  Mereka melihat langit yang gelap dengan suara gemuru badai yang menakutkan.  Petir dan angin yang menyambar.

"Aaaa..."

Terdengar suara yang memeka telinga diantara badai itu.  Sang raja tahu kalau suara itu adalah suara teriakan dari sang ratunya.  Dia tak memperdulikan badai.

"seperti tanda yang tak baik."

"kenapa penerus tahta utama kerajaan lahir di malam seperti ini."

"dengan suasana yang sangat tidak baik."

Kata sang penasehat kerajaan, yang ikut dengan sang raja.  Dia punya firasat tak baik.  Dia melihat ke langit.  Mengamati langit, tapi kemudian menyusul sang raja yang bergegas berjalan menuju ke ruang sang ratu.

"ayo yang mulia ratu."

"anda pasti bisa."

"bayinya sepertinya sangat besar."

"cukup besar untuk ukuran bayi ratu."

"Semangat ratu.  Tarik nafas dalam-dalam dan buang."

"Dorong dengan sangat kuat kali ini ratu."

"Kami mohon bertahanlah yang mulai ratu kami."

Ada lima datang wanita didalam ruangan ratu. Mereka mengelilingi tempat tidur sang ratu.  Dua dari mereka naik ke ranjang ratu, membantu mengusap peluh ratu.  Dua yang lainnya membantu mendorong perut besar ratu yang sedang berjuang melahirkan.  Satunya berdiri di samping sang tabib wanita yang sedang membantu ratu melahirkan.

"kepalanya sudah kelihatan ratu."

"dorong dengan kuat yang mulia ratu."

"Anda akan memiliki pangeran yang kuat, gagah dan tampan."

Tabib yang sudah siap dibawah kaki ratu tak henti menyemangati ratu.  Ratu menarik nafasnya dalam-dalam. Mengatur pernafasannya dan berusaha mengejan dengan kuat kali ini.

"eeeghhh..."

Beberapa kali dia mengejan, hingga mengangkat kepalanya ke dada, dengan bantuan dayang yang dia disamping ratu juga membantu sedikitnya mengangkat kepala ratu.

"emmmm..."

Sampai tenaganya hampir habis.  Dengan peluh yang sudah membanjir wajah cantik ratu Li. Ratu dari kerajaan ini.

"Kepalanya mulai keluar ratu."

Usaha ratu tak sia-sia.  Kepala bayinya mulai keluar.  Ukuran kepalanya bahkan cukup besar.  Kali ini kepala ratu kembali terhentak ke belakang.  Rasanya sakit dan pedih dibawahnya.

Bahu bayi ratu terasa sangat lebar.  Membuat ratu yang beberapa kali mendorong, tetap saja ada diposisi yang sama.

Sementara di depan ruangan ratu, sudah ada raja dan penasehat juga pelayan yang terpercaya.  Mereka ikut menunggu kelahiran pewaris yang selama ini kerjaan tunggu-tunggu.

Raja mulai khawatir mendengar teriakan dan rintihan kesakitan dari sang ratu.

"apa ratuku akan baik-baik saja?"

Sang raja menoleh kepada penasehat yang berdiri di samping dia.  Penasehat laki-laki yang sudah cukup tua itu menunduk.

"tentu yang mulia raja."

"Peramal bilang yang mulai ratu akan baik-baik saja."

"pangeran yang nantinya akan lahir juga akan menjadi pemimpin dari seluruh kerajaan yang ada."

"Takdirnya sudah sangat hebat yang mulia."

Penasehat menjelaskan dengan menunduk.  Tak berani menatap raja yang sedang panik.  Raja hanya mengangguk-angguk saja. Dia berjalan ke kanan dan ke kiri menunggu ratunya sampai selesai melahirkan putra mahkota mereka.

Satu yang ratu minta kepada sang peramal.  Kalau dia meminta agar ramalan buruk dari sang pangeran yang lahir untuk tidak diceritakan kepada sang raja.  Hanya diceritakan kepada sang ratu, untuk berjaga-jaga saja.

"eummmm..."

"oek ...  Oekk ..."

Setelah lama berjuang.  Beberapa kali mengejan sekuat tenaga.  Akhirnya bayi yang kerajaan tunggu terlahir kedua.  Bersamaan dengan nada dan petir yang semakin menggelegar.  Tapi tangisan bayi pangeran mengalahkan semuanya.

Memecahkan badai itu.  Raja yang diluar lega sekali mendengar tangisan pertama dari anaknya itu.  Dikatakan raja dan ratu hanya akan memiliki satu anak. Setelah menanti selama sepuluh tahun pernikahan keduanya, akhirnya kerajaan mendapatkan penerus tahta raja.

"ahh."

"itu anakku."

Sang rasa begitu bangga dan tertawa sangat bahagia. Dia bahkan sampai memeluk penasehat kerajaan.  Sampai raja sadar apa yang dia lakukan, raja terlalu kuat memeluk penasehat hingga penasehat hampir kehabisan nafas.  Raja segera melepasnya.  Raja menepuk lengan sang penasehat sebagai tanda permintaan maaf.  Tapi secara tak langsung mengucapkan maaf, raja tak melakukannya.

"iya rajaku."

"Selamat atas kelahiran putra mahkota kita."

Susah payah sang penasehat kerajaan mengatur kembali nafasnya.  Menghirup udara sebanyak-banyaknya. Sang penasehat menunduk memberikan selamat dan hormat kepada sang raja setelah

"bagi Hadiahuntuk rakyat."

"sebarkan kabar bahagia ini besok."

Kata raja Zeng, pemimpin kerajaan Zeng ini.  Sang pengawal dan penasehatnya menunduk.

"Laksanakan yang mulai raja."

Pengawal terpercaya raja pun pamit.  Dia menemui anak buahnya yang lain untuk mengatur semuanya.

***

Bayinya sudah selesai dibersihkan.  Dia benar-benar bayi yang sangat tampan. Tabib memberikan bayinya kepada sang ratu yang juga sudah bersih dan mengganti pakaiannya dibantu dengan pelayan kerajaan wanita yang lain.

"yang mulia ratu, ini pangeran."

"Pangeran sangat tampan bahkan ketika baru lahir."

Entah kenapa langit berubah menjadi cerah kembali.  Badai hilang, angin kencang tak ada, petir sirna.  Bahkan banyak bintang yang menghiasi langit hingga bulan yang bersinar terang.

Diluar sang raja dan penasehat, juga beberapa pengawal yang berjaga diluar pun menatap langit dengan bingung.

"ada apa ini?"

Raja melihat atap ruangan itu yang terbuat dari kaca.  Terlihat langit-langit yang berubah cerah.

"Yang mulia."

Sampai seorang dayang keluar dari ruang persalinan ratu.  Dia menunduk dan memberi hormat kepada sang raja.

"yang mulia ratu sudah melahirkan bayi laki-laki dengan selamat.  Pangeran sangat tampan."

Raja tak sabar mendengar ucapan pelayanannya.  Dia langsung masuk begitu saja ke ruangan sang ratu.  Duduk di samping bayinya.

"pangeran kita."

"tampan sekali."

Ujar sang raja. Raja mengusap wajah tampan anaknya itu.  Mencium pipinya.  Ratu senang sekali melihat suaminya bahagia.

"terima kasih sudah mengandung dan berjuang melahirkan pangeran kita, sayang."

Raja beralih mencium kening sang ratu.  Ratu mengangguk dengan pelan.

"sama-sama yang mulia raja."

"anda sudah punya nama untuk pangeran kita?"

Tanya sang ratu menatap suaminya, pemimpin kerajaan mereka, yang bijak sana, gagah dan tampan, juga sangat tangguh dan pemberani.  Dikenal dengan raja yang paling tangguh dan ahli dalam perang, selalu memenangkan peperangan dan semua raja takut kepada suaminya.

Tapi dia tetap lembut kepada dirinya. Ratu Li berharap kalau anaknya nanti bisa belajar dan menjadi raja seperti ayahnya. Ratu berharap ramalan yang jelek dari anaknya itu tak salah besar.

"yuk hei, pangeran Yuk Hei, artinya penguasa yang berani dan tak kenal takut dengan resiko apa pun."

Ujar sang raja, kembali mengecup pipi pangeran kecinya itu.  Ratu mengangguk.

"nama dengan arti yang bagus.  Pangeran Yuk?" tanya ratu Li kepada sang suami.  Suaminya mengangguk.

"pangeran Yuk."

KELAHIRAN PUTRI YIN

Bersamaan dengan kelahiran sang pangeran Yuk hei, lahir juga takdir dari pangeran Yuk hei.  Dia yang akan selalu bisa menenangkan badai yang ada di dalam hati pangeran Yuk.

Takdir manisnya pangeran Yuk.

***

Di kerajaan yang damai.  Indah dan dengan semua tanaman berwarn-warninya, beragam bunga disana.  Seorang ratunya di malam sayang sama juga akan melahirkan.

Di kerajaan pangeran Yuk terjadi badai.  Tapi setelahnya langit indah berbintang dan muncul pelangi.

"Ayo yang mulia ratu."

"Anda pasti bisa."

"Sedikit lagi yang mulia ratu."

Beberapa pelayan kerjaan masuk ke ruangan sang ratu setelah sang ratu kerajaan mereka mengeluh sakit.  Sang ratu yang sedang hamil besar akan melahirkan putri mahkota kerajaan mereka.

Ada seorang tabib wanita yang sudah bersiap dibawah kaki sang ratu yang dibuka lebar.

"Bagaimana?"

"apa belum selesai juga?"

Sementara di luar ruangan sang  ratu, suaminya, sang Raja pemimpin kerajaan yang damai itu sedang menunggu dengan tenang.

"belum yang mulia."

Pengawal yang ada di depan ruangan ratunya memberi laporan.  Dia menunggu dengan tenang di depan ruangan sang ratu.

Ratu Wu, tak perlu bersusah payah seperti ratu Li. Bayinya terlahir begitu mudah cantik.  Dengan badai yang tiba-tiba menghilang.

Oek

Oek

Terdengar suara tangisan bayi dari ruangan sang ratu. Raja yang di depan ruangan istrinya itu bernafas lega dan tersenyum senang mendengar itu.

Tak lama seorang pelayan kerajaan membuka pintu persalinan sang ratu.  Sang raja dipersilakan masuk.

"Silakan yang mulia raja."

"Ratu sudah melahirkan bayi yang sangat cantik."

"Tidak kurang apa pun."

"bayinya cantik dan sehat."

Ujar sang pelayan, menunduk kepada sang raja.  Sang raja mengangguk bahagia.

"tentu."

"besok akan ada pesat besar di kerjaan."

"buka istana untuk semua guru agar bisa memberikan doa kepada putri mahkota kita."

Kata sang raja dengan pengawal dan pelayannya. Mereka menunduk dan mengiyakan apa yang diperintahkan sang raja.

Raja masuk ke ruangan istrinya.  Istrinya susah memeluk bayi cantik mereka.  Mengecup pipi sang bayi cantiknya.  Putri mahkota kerajaan ini.

"ratuku.  Selamat dan terimakasih untuk berjuangnya."

"dia cantik sekali seperti kamu."

Raja mengusap lembut wajah sang ratunya.  Mengecup kening ratunya baru mengecup kening putrinya.

"yang mulia."

"Yang mulia ingin memberikan putri cantik kita dengan nama seperti apa?"

Sang ratu mendongak menatap suaminya sesekali.  Raja sudah memilih nama untuk putri kerajaannya.

"Mei Yin."

"Namanya Putri Mei Yin, putri yang sangat cantik dan indah. Memiliki kelembutan dan kebaikan hati yang tak terhingga. Hatinya sangat murni dan tulus. Tak tersentuh."

"badai terhebat pun bisa dia redupkan."

Kata sang raja kepada ratunya.  Ratunya senang sekali mendengar arti nama dari putrinya.  Dia juga berharap putrinya menjadi putri yang hebat dan bisa dibanggakan oleh seluruh rakyat dan kerajaannya.

***

Putri Mei Yin, tumbuh menjadi putri kecil yang sangat cantik dan manis.  Dia belajar semua ilmu bela diri di semua guru yang ada di kerajaan.

Walau putri mahkota, raja ingin putrinya bisa menjaga diri dan kerajaan juga rakyatnya.  Harus!

Putri Mei Yin sendiri dianugerahi kekuatan alam untuk mengendalikan tumbuhan,  seperti tanaman di sekitar dia, hingga mengobati orang.

Ketika dewasa dia bahkan menjadi wanita yang sangat cantik, terkenal dengan putri yang paling cantik dari berbagai kerajaan pendekar yang ada.

Semua perwakilan kerajaan datang untuk melamar Putri Mei Yin.  Tapi Putri Yin sendiri masih melihat yang mana lamaran yang baik untuk dia terima.

Banyak yang ingin memiliki ratu Yin karena dia terkenal memiliki kekuatan alam untuk menyembuhkan.

Banyak perang yang terjadi antara kerajaan-kerajaan pendekat.  Mereka membutuhkan kekuatan putri Yin untuk pangeran mereka yang selalu di kirim peran dll.

Tapi kebanyakan setelah putri Yin lihat, bagaimana hingga terjadi perang dan banyak jatuhnya korban, para pangeran dan pendekar itu yang sombong dan angkuh.

Entah hanya untuk saling menunjukkan kekuatan atau bahkan hanya karena tersinggung marah satu sama lain.  Serakah, ingin merebut kerjaan milik pendekar lain dan semacamnya.

Putri Yin mereka dia tak harus bersama dengan para pendekar itu.

Putri Yin selalu memimpikan satu sosok pendekar.  Dia tampan, tapi memang sedikit arogan.  Hanya saja niatnya berperang untuk mengatur kerajaan yang berantakan.  Selalu merebutkan keluasannya.

Setiap bangun, putri Yin bertanya siapa pendekar itu.  Siapa pangeran didalam mimpinya itu.

Dia bisa sangat kejam pada orang-orang yang memang salah.  Tapi bisa sangat baik kepada para wanita dan anak-anak.

"Ibu."

"saya banyak bermimpi tentang satu pangeran ini."

"Dia begitu tampan, sangat kuat dan hebat."

"saya rasa saya akan tahu jika bertemu dengan dia. Sepertinya ada takdir yang mengikat kami berdua ibu. Entah takdir seperti apa itu."

Putri Yin mengantarkan obat ke ruangan sang ibu ratu.  Dia sendiri yang selalu memastikan obat untuk kesehatan ibu dan ayahnya.  Dari berbagai tanaman dan bunga.

Putri Yin menyuapi ibunya. Ratu Wu mendengarkan dengan seksama. Dia pernah mendengar ramalan ini ketika mengandung putrinya.

"Panggil peramal kerajaan kesini."

Kata sang ratu kepada pelayannya.  Pelayan itu pun menunduk dan segera melaksanakan perintah.

Peramal datang menemui yang mulia ratu dan putri Yin.

"Saya Baginda ratu.  Peramal kerajaan menghadap."

Dia duduk di lantai.  Di bawah ranjang sang ratu.  Sang peramal mulai menceritakan apa yang dia lihat di kehidupan masa depan putri kerajaan mereka.

Putri Yin kaget mendengar tentang pangeran yang ditaksirkan hidup dan bersama dengan dia.

"Ada dua pangeran, pendekar yang paling hebat di dunia pendekar ini."

"satunya pangeran Yuk hei, dia sangat kejam dan hebat.  Satunya pangeran  Huang dia sangat baik tapi juga tak kalah hebat dengan pangeran Yuk."

"satu ketika mereka akan berperang.  Jika pangeran Huang yang menang.  Dia berarti yang ada didalam mimpi yang mulia putri."

"Dia yang selama ini ada dalam ramalan takdir tuan putri."

Mendengar ceritanya saja putri Yin sudah sangat senang.  Dia suka laki-laki yang baik.  Peramal itu pamit pergi.

***

Kabar perang itu di dengar oleh semua rakyat di seluruh kerajaan pendekar.  Rumor mengatakan kalau sebenarnya pangeran Huang dan pangeran Yuk itu adalah saudara.  Raja berkhianat dengan ratu dari kerajaan lain.

Itu yang membuat pangeran Yuk sangat marah. Dia mendatangi kerajaan Huang dan menyatakan perang besar.  Hingga pangeran Huang lah yang terluka.

Dia dibawa hingga ke kerajaan Putri Yin.  Putri Yin diminta oleh ibu ratu pangeran Huang untuk mengobati pangeran mahkotanya itu.

"tuan putri Yin."

"tolong obati anak saya."

"Pangeran Huang."

Putri Yin kaget.  Untuk pertama kalinya dia melihat wajah pangeran Huang dan memang dia tak seperti dimimpinya.

Putri Yin bisa meminta pelukis kerajaan untuk menggambarkan wajah yang dia lihat didalam mimpinya.  Tapi dia sengaja tak mau melakukan, ingin tahu dan melihat secara langsung siapa pangeran didalam mimpi itu.

Putri Yin yakin kalau itu adalah pengeran yuk yang kejam.  Bahkan sudah banyak cerita yang mengatakan kalau pangeran Yuk membunuh ayah kandungnya sendiri. Membunuh raja Zeng.

Putri Yin datang dengan baju kerajaannya yang indah, berwarna merah muda.  Dengan riasan bunga di atas rambut indahnya yang tergerai cantik dan panjang.  Dengan kain merah muda yang sama yang menutupi bawah hidungnya hingga mulutnya.

PANGERAN YUK MURKA

Pangeran Yuk murka mendengar berita dari pengawalan dan juga orang kepercayaannya.  Pangeran Huang berhasil disembuhkan dan diobati.

***

Ratu Li sengaja tak memberitahu Baginda raja, suaminya, kalau pangeran Yuk mereka terlahir bersama takdir buruknya.

Akan lahir di malah hari dengan badai yang dahsyat.  Juga bersama dengan takdir baiknya yang lain.  Harus menikah dengan wanita yang lahir setelah malam selesai badai itu.

Wanita itu yang akan mencegah takdir buruk Pangeran Yuk yang lain.

Tapi sebelum itu, semuanya sudah terjadi.  Ramalan yang paling menakutkan yang ratu Li dengar.  Kalau pangeran Yuk sendiri yang akan mengarahkan pedang dan juga membunuh ayahnya sendiri, yang mulia raja.

***

Satu ketika ada seorang pengawal kerajaan sebrang.  Dia datang dan memberitahu semuanya.  Kalau ratu Huang hamil dan melahirkan anak lain dari raja zeng, ayahnya pangeran Yuk.

Pangeran Yuk tak sengaja mendengar itu ketika dia akan menuju keruangan sang ayah.  Membicarakan beberapa peperangan yang harus terjadi.  Pangeran Yuk yang tempramental, marah seketika.

Srek

Dia menarik pedang dari tempat pedangnya.  Mengarahkannya ke leher seorang wanita yang ada di samping ibunya.  Ratu Li sudah menangis mendengar semua kenyataan ini.

"Pangeran, jangan lakukan ini kepada siapa pun.  Anda sudah janji kepada saya untuk tidak sembarang menghunuskan pedang anda diluar Medan perang."

Ratu Li berdiri didepan anak laki-lakinya itu.  Pangeran Yuk sangat mencintai dan menyayangi ibunya.  Dia juga tak tega membunuh seorang wanita.  Pangeran Yuk malah menghunuskan pedangnya ke arah dada ayahnya.

Bless

Kalau pangeran Yuk marah.  Tak ada yang bisa menghentikan dia.  Dia seperti hilang akan, tak terkendali.  Seperti badai di malam lahirnya. Menghancurkan banyak rumah, banyak korban, karena rumah mereka rusak dll.

"PANGERAN YUK!"

Ratu Li berteriak kesal kepada anaknya yang pergi begitu saja setelah melukai dada suaminya.  Raja Zeng.

Pangeran Yuk menggunakan kekuatannya untuk meracuni sang ayah.  Mengalirkan energi yang buruk dari pedangnya. Setelah itu dia pergi begitu saja.

"Laki-laki seperti itu tidak pantas untuk hidup, ibu."

Dia pergi tanpa merasa bersalah.  Hingga sang raja kondisinya mulai melemah.  Semua tabib didatangkan untuk mengobati sang raja.  Tapi keadaan sang raja tak juga membaik.

Raja meninggal dunia ketika mereka mau meminta bantuan dari putri Yin, untuk meminta obat dari putri Yin.

Putri Yin mendengar kabar itu.  Dia turut berduka cinta dan secara resmi mengirimkan bunga untuk ikut berduka cita di sana.

Bunga itu untuk menjaga kesehatan yang mulia ratu Li.  Bunga itu akan terus mengalirkan energi Baim.  Ada di kamar yang mulia ratu Li, mawar merah muda yang sangat indah dan sejuk.  Tak pernah layu walau tanpa disiram air.

Mengeluarkan cahaya merah muda yang sangat indah.

Ratu Li percaya kalau  putri Yin lah yang ditakdirkan untuk pangeran Yuk.  Ratu Li juga sudah bertanya kepada peramal.  Orang kepercayaan kerajaan juga mencaritahu tentang kelahiran putri Yin.

Putri Yin lahir dimalam yang sama dengan pangeran Yuk. Persis setelah badai dan malam pelangi dan berbintang itu muncul.

Kerajaan ratu Li dan ratu Huang mulai damai dan berkerja sama, sebagai istri mendiang raja Zeng.  Tapi pangeran Yuk yang tak setuju.  Dia memutuskan untuk berperang dan menyerang kerajaan Huang.

Pangeran Huang tak mau banyak yang terluka karena permasalahan keluarga.  Dia memutuskan untuk berduel dengan pangeran Yuk.

Jelas, pangeran Yuk ilmunya diatas pangeran Huang, dan pangeran Huang terluka parah.  Dia dibawa pulang kembali ke rumah.

Yuk yakin kalau Huang akan mati.  Tinggal menunggu beberapa hari saja.  Tak ada yang bisa menangkap energi petir yang mematikan kalau yuk sudah mengeluarkannya.  Mengalirkannya ke pedangnya dan menggunakan pedang itu untuk menghunus lawannya.

***

Pangeran Huang dibawa ke kerajaan Putri Yin.  Ratu Huang sendiri yang meminta tolong kepada putri Yin untuk mengobatinya.

Mereka membawa badan pangeran Huang yang masih belum sadarkan diri di satu ruang pengobatan yang sudah kerajaan siapkan karena mereka sudah mengirim pesan akan datang.

Purti yin masuk dengan pakaian kerajaannya yang sangat anggun ditambah parasnya dibalik cadar merah muda jernihnya yang sangat cantik.  Putri Yin masuk dengan pelayannya.

"saya putri Yin, yang mulia ratu huang."

Dia menunduk memberi hormat kepada ratu Huang.  Sejak tiga hari lalu ratu Huang yang cerita jadi sedih.  Ratu Wu, ibunya Putri yin, ada di samping Ratu Huang.  Sebagai sesama perempuan dan ibu, dia tahu sekali perasaan ratu Huang.

"Anakku, putri Yin.  Tolong sembuhkan pangeran Huang.  Pangeran Huang sangat baik.  Kerajaan mereka juga tak pernah bermasalah saja.  Hanya karena pangeran Yuk yang kejam itu."

Putri Yin mengangguk.  Dia sudah mendengar ceritanya.  Putri Yin mengalirkan energi merah muda, dari mawar merah muda, bunga kelahiran dan kesukaannya, juga sumber kekuatan paling utama dia.

Putri Yin mengalirkan energinya dari kepala pangeran Huang hingga ke bawah kakinya.

Pangeran Huang mulai menunjukkan pergerakannya.  Jarinya bergerak kecil. Matanya mengerjap dan terbuka.

"Ibu, saya permisi harus membuat ramuan luar untuk pangeran Huang." Kata putri Yin yang sudah selesai mengobati luka dalam pangeran Huang.

"Huang. Anakku."  Ratu Huang mendekati anaknya.  Dia mengusap wajah sang anak yang mulai membuka mata lebar, kedua matanya yang kini sudah bisa terbuka, melihat dunia dan menatap ibunya di samping dia.

"iya putriku, silakan." Ujar ratu Wu kepada anaknya itu.

Putri Yin pergi dengan pelayannya untuk membuat ramuan. Ratu huang berterima kasih sekali karena putri Yin sudah mau mengobati luka anaknya.

***

Kabar itu didengar pangeran Yuk.  Dia marah dan kesal sekali.  Dia murka.  Pangeran bahkan menghancurkan tempat latihannya.

"siapa? Putri Yin? Dia beraninya menyembuhkan anak haram ayah itu?"

"Iya tuan.  Saya dapat kabar dari luar kerajaan."

Pangeran Yuk bergegas.  Dia menggunakan kekuatannya untuk datang dengan cepat ke kerajaan Yin.

"Dimana pangeran Yuk?"

Ratu Li baru tahu kabar itu.  Ratu Li takut kalau pangeran Yuk hilang kendali dan menghabisi putri Yin.

"apa pangeran Yuk sudah mendengar kabar diluar sana tentang pangeran Huang?"  tanya sang ratu yang segera datang ke tempat latihan pangeran Yuk.

Tapi pangeran Yuk sudah tak ada di sana.  Salah satu pelayan meminta maaf karena dia yang ditugaskan untuk mengawasi pangeran Huang, kapan dia mati.  Tapi malah mengabarkan ini.

"siapkan kereta untuk datang ke kerajaan Yin." Ujar sang ratu kepada para pelayan dan pengawalnya.

"baik yang mulia ratu."

Ratu bergegaslah menyusul pangeran Yuk.  Kekuatan biasa ratu Li dan pengawal yang lain, tak sepadan dengan kekuatan alam yang pangeran Yuk dapatkan dari langit.

Mereka bisa sampai dua atau tiga hari di kerajaan Putri Yin.

***

Pangeran Yuk sampai dalam sekejap  ke kerajaan Yin.  Dia mengacau.  Berteriak dan mengobrak-abrik kerajaan dan juga para pengawal banyak yang terluka.

Satu tetes darah saja mengalir di lingkungan kerajaannya, putri Yin tau itu.  Siapa yang tidak tulus pun tak akan bisa bekerja dan masuk ke dalam lingkungan kerajaannya.

Putri Yin merasakan kedatangan pangeran Yuk.  Energi gelap dan marah pangeran Yuk, putri Yin rasakan dalam hati.

Putri Yin keluar untuk mencegah lebih banyak korban.  Dia bergegas terbang ke luar dimana pangeran Yuk mengamuk.  Mereka saling berhadapan.  Pangeran Yuk dengan energi birunya yang gelap dan putri Yin dengan energi merah mudanya yang cerah.

Pangeran Yuk menghunuskan pedang tepat ke leher putri Yin. Energi mereka melingkari keduanya dengan indah.  Terbang diatas langit kerajaan Yin.  Semua melihat itu.

Ratu Li dan raja Yong juga keluar setelah tahu ada kejadian ini.  Mereka juga melihat betapa kuatnya sang putrinya selama ini, dibalik wajah dan sikapnya yang lemah lembut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!