Pertemuan mereka untuk pertama kalinya adalah pertanyaan keduanya yang sangat sengit. Dengan kekuatan masing-masing yang sama-sama besar.
Di saksikan banyak orang.
***
Raja sedang ada di ruangannya. Di singgah sananya. Ada beberapa yang harus dibicarakan dengan penasehat kerajaan.
Sampai angin kencang dan langit yang berubah aneh. Gelap tapi kemudian terang. Pengawal datang dan melaporkannya kepada sang raja.
"Yang mulia."
"Didepan ada pangeran Yuk."
"Pangeran yuk sedang bertarung dengan putri Yin yang mulai."
"Kami tidak bisa menghentikannya."
Raja kaget mendengar itu. Dia bergegas turun dari tahtanya dan berlari keluar untuk melihat kondisi sang putri tunggalnya itu. Dia tak mau terjadi apa-apa dengan putrinya.
***
Ratu Wu juga sedang bersama ratu Huang. Sedang menemani ratu Huang yang sangat bahagia dan terlalu melihat pangeran tunggalnya itu sudah siuman.
Sampai langit berubah gelap dan kemudian terang. Hati ratu Wu tak enak. Energi merah muda itu milik putrinya. Dia tak pernah menggunakan energinya sebanyak ini.
"Ada apa ini?"
"ratu, anda tunggu disini saja."
"saya akan mengecek keluar."
Ratu Wu segera keluar dari ruangan bersama dengan para pelayan wanita kerajaan. Mereka memberitahu apa yang terjadi di luar sampai membuat langit diatas kerajaan mereka berubah-ubah.
"Putri Yin?"
"Dengan pangeran Yuk?"
"Mereka bertarung?"
"pangeran yuk sudah mendengar putri Yin mengobati pangeran Huang?"
"bagaimana bisa."
Ratu Wu berlari keluar. Dia bersama dengan sang raja menuju ke tempat dimana keduanya sedang bertarung.
***
Untuk pertama kalinya, putri Yin melihat dengan mata kepalanya sendiri seorang pangeran Yuk hei. Dia menang tampan dan benar, laki-laki yang ada di setiap malamnya, di setiap mimpinya ketika tidur.
Putri Yin kesal sendiri di dalam hati. Kenapa dia harus ditakdirkan dengan pangeran yang kejam seperti yuk Hei.
Putri Yin masih menumbuk obat untuk pangeran Huang. Sampai dia merasakan dadanya berdegup kencang, sesak dan sakit. Dia melihat ke langit di kerajaan.
Langitnya gelap.
"tuan putri."
"pangeran yuk datang dan mengamuk di luar."
Seorang pelayan wanita kerajaan yang selalu dengan putri Yin pun memberitahunya.
"banyak prajurit yang terluka tuan putri."
"Mereka tak bisa menghalangi pangeran Yuk yang sangat kuat."
Putri Yin bergegas keluar. Dia berlari keluar dan mengeluarkan kekuatannya. Terbang ke tempat dimana pangeran Yuk berada.
Putri Yin berdiri tepat di depan pangeran Yuk. Dia merentangkan tangannya dan mengeluarkan semua energi merah mudanya. Meredam energi biru gelap yang keluar dari pangeran Yuk.
Energi badai Pangeran Yuk.
"hentikan pangeran."
"banyak yang terluka karena anda."
Putri Yin tak gentar berkata seperti itu dihadapan pangeran. Keduanya terkurung dalam lingkaran energi merah muda dan biru gelap. Bercampur dan terus melingkari keduanya. B
"tidak akan."
"Kenapa kamu ikut campur urusan ku?"
Pangeran Yuk menghunuskan pedang ke dada putri Yin. Dibawah sana, ada raja Yong dan ratu Wu yang ketakutan melihat keduanya bertarung.
"Yang mulia."
"tolong putri kita."
"pangeran yuk sangat kuat kalau dia marah bukan?"
Raja Wu meminta suaminya itu. Raja Yong dan beberapa pengawal juga para guru dan pendekar yang lain berusaha menebus lingkaran energi keduanya.
Tapi tak satu pun yang bisa menembusnya. Mereka terpental dan kehabisan tenaga.
"Anda tidak akan bisa melukai saya, pangeran."
"hentikan ini."
"Anda mau apa supaya bisa menghentikan ini."
"Akan lebih banyak orang terluka."
Putri Yin terus mencoba bernegosiasi dengan pangeran yuk. Tapi pangeran yuk tak perduli. Dia tak percaya kalau pedangnya dan kekuatannya tak bisa melukai putri Yin.
Dia terus berusaha mencoba melukai putri Yin. Mencoba menembus dada putri Yin.
Putri Yin terpasang mengurung pangeran yuk dengan tanamannya yang dia kendalikan. Berbagai daun yang menjalar dan alat yang kuat. Semua mengelilingi pangeran yuk. Menahan tangan pangeran yuk dan kakinya.
Pangeran yuk tertahan. Dia beberapa kali melawan tapi tak bisa.
Baru kali ini pangeran yuk kalah dan itu dengan seorang perempuan. Energi pangeran yuk bahkan terkalahkan dengan energi putri Yin.
"Apa yang kamu lakukan kepadaku?"
"kekuatan apa ini?"
"jurus dan ilmu apa yang kamu lakukan."
Pangeran yuk bertanya kepada putri Yin yang ada dihadapannya. Putri Yin hanya tersenyum manis kepada pangeran yuk.
"saya sebenarnya tidak mau terlibat dengan anda."
"Tapi takdir melibatkan kita berdua."
"anda badainya. Saya pelanginya."
"sudah lah. Saya lapar lagi kan karena anda. Ahh menyebalkan sekali. Kalau saya jadi gendut. Salah anda pangeran."
Putri Yin turun dari langit. Dia membiarkan pangeran yuk bergelantungan di atas. Ratu Wu yang panik melihat putrinya. Dia berlari menghampiri sang putri. Memeriksa seluruh tubuh putri kesayangannya itu.
"Mana yang terluka?"
"mana yang sakit?"
Tanya ratu Wu kepada putrinya. Putri Yin menggeleng dan tersenyum manis seperti biasa. Raja Yong juga mendekati anaknya itu.
"Panggil tabib."
"Cepat periksa putri Yin."
Perintah raja Yong. Dia sama khawatirnya dengan sang ratu. Yin menahan tangan ayahnya.
"Ayah. Yin tidak apa-apa."
"sama sekali tidak terluka."
"pangeran yuk tidak akan bisa melukaiku ayah."
Keduanya menatap bingung. Di sana juga ada peramal kerajaan, yang meramal putri Yin dan Pangeran Yuk. Raja dan ratu pernah mendengar itu.
"dia yang didalam ramalan putriku?"
"Pangeran yuk? Bukan pangeran Huang?"
"apa tidak ada pangeran yang lain?"
"atau pendekar yang kelautannya jauh diatas pangwran yuk?"
Ratu Wu baru sadar jawaban dari ramalan putrinya. Peramal itu mengangguk. Ratu Wu sedih mengetahui kebenarannya.
"ibu."
"aku lapar sekali."
"Ayo makan bersama."
"Aku mau makan masakan ibu karena dia aku harus mengeluarkan semua energiku."
"capek sekali ibu, ayah."
Ratu Wu menggandeng putrinya masuk kembali ke kerajaan. Membiarkan pangeran yang bergelantungan di atas. Energi Yin masih mengelilingi dan menjaga pangeran yuk.
Dia tak akan bisa keluar dari jeratan dan juga melukai siapa pun.
***
Putri Yin sedang makan di ruang makan kerajaan. Dengan ibu dan ayahnya. Dia ingat pangeran yuk.
"Bawakan makanan dan minuman untuk Pangeran Yuk."
"ahh, tunggu. Itu tidak perlu. Dia juga sudah mendapatkan energi dari energiku."
Baru pelayan mau melakukan apa yang putri Yin katakan. Tapi Putri Yin menghentikan para pelayannya lagi.
"Ahh itu saja."
"ramuan dan makan untuk pangeran Huang."
"dia jauh lebih perlu."
Ujar putri Yin kepada pelayannya. Mereka pamit dan melakukan tugas yang diberikan.
***
Pangeran yuk ditawan oleh energi putri Yin hingga tiga hari ke depan. Sampai ratu Li baru sampai di kerajaan itu. Ratu Li lega karena anaknya bisa dihentikan.
Dia baru datang dan melihat anaknya yang masih digantung diatas tanaman rambat yang seakan terbang.
"saya ingin bertemu dengan raja dan ratu kerjaan yin." Kata sang ratu kepala pelayan di sana.
Mereka memanggilkan sang raja dan juga ratu, juga putri Yin yang ikut menemui ratu Li. Ratu Li juga datang dengan peramalnya.
"saya ingin melamar putri Yin untuk menjadi istri pangeran yuk, anak saya." Ujar ratu Li yang sudah mengetahui semua jawaban ramalan ini. Walau terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Yuli Eka Puji R
katanya bertarung dengan sengit kok numbuk obat alurnya ga karu"an padahal ceritanya bagus
2023-05-22
0