Berland Ravael, Kedua matanya tajam bagaikan mata elang. Sifatnya keras dan dingin bagaikan es batu. Siapa saja yang berani membuat masalah dengannya, tak segan-segan ia akan menghancurkannya.
Beberapa Minggu belakangan, Berland selalu memikirkan Syahlaa yang tak lain adalah putri tunggal, saat beberapa kali ia bertemu dengan Syahlaa, jiwa kelelakiannya pun benar-benar muncul sehingga membuatnya ingin menikah.
Sekali permintaan saja, apa yang ia inginkan dengan mudah tercapai. Beruntungnya, Syahlaa Berland sangat tidak ingin menjadi istrinya. Baginya, menikah dengan lelaki seperti Berland sama saja menyerahkan dirinya pada seekor buaya.
"Kenapa!" dengus Berland sambil menendang ban mobilnya.
Sudah satu jam Berland mencari calon istrinya mui.
"Beraninya hah kenapa gadis itu mempermainkanku! Nggak akan pernah kuampuni kamu, Syahlaa!" umpat Berland dengan sorot mata yang menyalalatan api kemarahannya.
mbuatnya sangat terhina. Ia merasa harga dirinya telah diinjak-injak oleh seorang wanita yang ia cintai.
Ustadz Syabil tampak terbelalak kaget mendengar ancaman wanita cantik di sampingnya itu. Tentu saja itu hal yang akan membahayakan dirinya jika wanita itu benar-benar melakukannya. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu.
"Astagfirullahaladzim! jangan seperti itu, Mba. Itu fitnah namanya," ujar Ustadz Syabil penuh penegasan. Dengan cepat ia melepaskan tangan Syahlaa yang semula menggenggam tangannya.
Syahlaa memutar bola matanya malas. "Saya bilang kalau Ustadz tidak menolong saya. Jadi, cepat bawa saya pergi dari sini!"
Ustadz Syabil mengusap wajahnya frustasi. "Sebelumnya saya ingin tau, alasan apa yang nya di sana.
"Kalau si Mba ini pergi karena ribut dengan suami atau orangtua, saya nggak mau bantu Mbak," ujar Ustadz Syabil penuh penegasan.
Syahlaa menggeleng cepat, "Bukan, Ustadz. Sudah saya bilang, saya masih gadis dan belum menikah."
"Lalu, apa alasannya?" desak Ustadz Syabil.
Syahlaa menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak terasa gatal. "Anu, saya korban penculikan!" terpaksa ia harus berbohong.
"Apa??" pekik Ustadz Syabil yang tampak kaget.
Syahlaa menatap melas dan mengiba pada pria tampan di sampingnya. "Saya mohon, tolong bawa saya pergi dari sini sebelum penculik itu menemukan saya. Karena, jika saya berhasil ditemukan, maka mereka akan menjual saya keluar negeri untuk dijadikan pekerja ****. itu lah pokoknya, pasti Ustadz paham."
Ustadz Syabil benar-benar bingung menghadapi situasi yang begitu rumit saat ini. Jika ia membiarkan wanita di sampingnya itu diculik, itu artinya ia sama saja mendukung penculik itu untuk melakukan kejahatan. Tapi jika ia membantu, ia pastin, jika aku membantunya, sudah pasti aku akan terlibat dengan penculik itu dan harus dibawa ke mana gadis itu nantinya?' ucap Ustadz Syabil dalam hatinya.
𝗗𝗼'𝗮 𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗯𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮. 𝗠𝗮𝗸𝗮, 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗿𝗮𝘁 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗺𝗮𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵𝗺𝘂, 𝘀𝗲𝗿𝘂𝗺𝗶𝘁 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽𝗺𝘂, 𝘀𝗲𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗵𝗮𝘁𝗶𝗺𝘂, 𝘀𝗲𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘁𝗲𝘁𝗲𝗽 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗼'𝗮 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘀𝘂𝗷𝘂𝗱 𝘀𝗵𝗼𝗹𝗮𝘁𝗺𝘂, 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗶𝗸-𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘀𝗮𝗷𝗮. 𝗣𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮𝗹𝗮𝗵...!
—𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇𝗮𝗵 𝗛𝗮𝗹𝗶𝗺𝗮𝗵 𝗔𝗹𝗮𝘆𝗱𝗿𝘂𝘀 🌻
Aku tidak pernah sekalipun
Menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.
🦋•UMAR BIN KHATTAB•🦋
Wanita paruh baya yang tidak lain ialah Bu Yanti, Ibunya Sahira. Ia mempercepat langkahnya menyusuri koridor rumah sakit. Ditemani sang suami disampingnya yang bernama Pak Jusuf. Mereka terlihat mencari-cari suatu ruangan saat ini. Hingga mereka menemukan keberadaan Andam yang sedang duduk dikursi tunggu.
'Ayolah katakan oke. Aku harus ikut denganmu.' Syahlaa bicara dalam hati.
--bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments