Kisah Rialen (Transmigrasi)
"Nona, ini waktunya makan siang. Tuan dan Nyonya sudah menunggu, mari bersiap." seorang wanita paruh baya mendekatiku, lalu menuntun diriku untuk bangun dari kasur.
Beberapa orang mulai masuk ke kamar, dengan pakaian pelayan yang sering kulihat di komik. Seraya mereka memandikan diriku, aku termenung dengan waktu yang lama.
"Aku sepertinya tidak sedang bermimpi, sentuhan mereka terasa nyata, dan air ini terasa hangat." Batinku.
Mereka selesai memandikanku, dan mulai sibuk memilih pakaian,aksesoris, dan mendandaniku. Sedangkan aku sibuk memikirkan apa yang terjadi.
Namun anehnya aku terbiasa dengan semua ini, seperti ada seseorang yang mengendalikan tubuhku.
Saat melihat ke arah cermin, aku melihat wajah yang asing. Rambut hitam bergelombang terurai panjang, mata hijau gelap yang terlihat seperti warna rumput laut, dan wajah bulat kecil berwarna putih pucat.
"Apa ini? wajah mayat ini adalah aku?" Ucapku pelan.
"Nona, jangan bicara seperti itu! percayalah anda pasti akan sembuh," Pelayan tua itu menatap wajahku dengan sedih, "nona kan wanita yang kuat."
Aku hanya membalas kata-kata itu dengan senyuman, "Jadi tubuh ini penyakitan? aku harus mencari informasi lebih dalam!" Batinku.
Saat tiba diruang makan, aku langsung disambut pelukan oleh wanita cantik paruh baya.
"Nak, wajahmu sangat pucat. Apakah semalam penyakitmu terasa lagi?" Wanita itu memegang wajahku dengan lembut.
"Sa...saya baik-baik saja," aku ragu-ragu menjawab pertanyaan wanita itu, yang sepertinya adalah ibu dari tubuh ini.
"Kenapa tiba-tiba kamu berbicara formal Rose?" Ucap pria yang sepertinya adalah ayah pemilik tubuh ini.
"Rose? apa itu nama tubuh ini? namanya pernah ku dengar sepertinya" Batinku.
Aku yang sedang larut dalam pikiran, disadarkan oleh sebuah tepukan lembut dipundak. "Rose, apa kamu baik-baik saja?" ayah Rose terlihat khawatir.
"Ya, aku baik-baik saja," aku langsung mengosongkan pikiran untuk sementara, karna perut ini sudah kroncongan.
Sambil menyantap hidangan lezat, aku memberanikan diri untuk mencari informasi. Mulai dari pertanyaan basa-basi, hingga sesuatu yang sensitif. Aku beralasan lupa berbagai hal karna penyakitku, dan itu berhasil!
"Jika ada sesuatu yang ingin kamu ketahui, temui saja ayah di ruang kerja" ucap Ayah Rose.
"Baik A...ayah" aku masih tidak terbiasa mengucapkan kata Ayah dalam hidupku, karna diriku yang asli tidak mempunyai orang tua.
Saat sudah tiba dikamar, aku langsung menghempaskan tubuh ke kasur.
"Ini sangat aneh, kenapa tiba-tiba aku berada di tubuh orang lain? dan lagi ke zaman seperti ini, pasti sangat sulit bertahan hidup!" gerutu ku dengan kesal.
Mari kita ingat, kejadian bagaimana aku bisa jadi seperti ini.
Aku hanya lah seorang pekerja kantor biasa, yang hidupnya dipenuhi dengan kehampaan. Apa itu cinta? aku bahkan belum pernah berpacaran.
Lalu seperti hari yang biasanya, aku bekerja sampai larut malam. Saat akan beranjak pulang, aku melihat sesuatu yang bersinar di salah satu meja karyawan. Aku medekatinya dengan perlahan, dan ternyata itu sebuah buku!
"hmm, saintes dan iblis? buku yang aneh ini tadi mengeluarkan cahaya?" Aku penasaran dan membuka buku itu, lalu saat aku baru membaca beberapa lembar, buku itu lagi-lagi bersinar dengan terang.
Yah lalu aku berakhir ditempat ini, seharusnya aku langsung pulang saja saat itu! otakku saat ini sangat lelah, aku akan berkeliling sambil mencari informasi lebih dalam.
Saat berbincang dengan ayah rose, aku mendapat beberapa informasi yang lumayan. Pertama keuangan keluargaku baik, kedua aku mempunyai penyakit yang tidak diketahui, penyakit ini muncul 4 bulan yang lalu.
"Omong-omong tentang 4 bulan yang lalu, aku jadi teringat Fiona." Dia adalah sahabat baikku, namun sayang sekali dia meningggal dalam kecelakaan 4 bulan yang lalu.
"Uggghhh.... sadarlah Railen kamu harus memikirkan kondisi saat ini!...oh, sekarang aku adalah Rose! aku harus ingat ini"
Aku berjalan menjelajahi rumah besar ini ditemani seorang kesatria, tentu saja aku banyak bertanya pada ksatria itu. Untungnya dia menjawab tanpa ada rasa curiga, dan aku mendapatkan beberpa informasi lagi.
Saat sedang fokus berbincang, tiba-tiba dari arah depan seorang wanita menghampiriku, dan memberi salam.
"Saya memberi salam pada Nona Rose," wanita itu membungkukan badannya dengan anggun, "apa tubuh Nona sudah baikan?"
Aku melihatnya dengan seksama, dari ujung kaki sampai kepala. Rambut putih bersinar seperti cahaya bulan, mata ungu yang memberikan sensasi nyaman, dan wajahnya yang sangat cantik!
"Apa dia ini dewi?" lirihku dengan suara pelan, padanganku lurus menatapnya.
"Maaf nona Rose, anda bicara apa tadi? saya tak bisa mendengarnya?" Wanita itu memasang raut muka yang kebingungan.
"Bukan hal yang penting, omong-omong siapa namamu?" ucapku.
"Nama saya Sabrina, mohon maaf jika saya tak sopan, tapi kita sudah sering bertemu apa Nona tidak ingat?" Sabrina memasang wajah kecewa.
"Eh,aku melupakan bayak hal penting karna penyakit ini, aku minta maaf"
"Apa penyakit Nona memburuk?, mari saya periksa!"
Sabrina langsung menarik lenganku dengan panik
Aku di beri arahan untuk berbaring, lalu Sabrina mengulurkan tanganya ke atas wajahku, sinar yang tak asing masuk ke dalam tubuhku. Rasanya sangat hangat dan nyaman, setelah itu tubuhku terasa jauh lebih ringan.
"Wah hebat, bagaimana kamu bisa melakukan itu?" aku sangat kagum ada sihir di Dunia ini.
"Itu bukanlah hal yang hebat, banyak Tabib lain yang lebih hebat dibanding saya" Sabrina tersenyum kecut.
Saat ingin bertanya lebih dalam lagi pada Sabrina , tiba-tiba aku teringat potongan cerita novel yang berisi-
..."Seorang gadis yang menyerupai sinar rembulan,dan memiliki kekuatan penyembuhan yang hebat, disebut sebagai SAINTES! dia menyelamatkan banyak manusia, dan dia juga menyelamatkan seorang iblis. Dari situlah kisah cinta terlarang mereka dimulai, dan nama sang Saintes adalah SABRINA!"...
"Hah? Apa-apaan ingatan ini?" Aku memegang kepalaku yang terasa ingin pecah.
"Nona! Apa yang terjadi? Saya akan memberikan anda mantra penyembuhan sekali lagi!" Ucap Sabrina.
"Tidak....tidak perlu. Tinggalkan saja aku sendirian, aku perlu mencerna sesuatu," Aku memegang kepalaku yang semakin terasa sakit, "aku sungguh tak apa!"
"Tapi non-" sebelum Sabrina melanjutkan kata-katanya, aku memotongnya dengan kasar.
"SABRINA! aku tau kamu khawatir denganku. Tapi bisakah kamu menuruti keinginanku sekarang? Keluarlah!" teriakan ku sontak membuat meraka takut.
Dengan langkah yang ragu-ragu Sabrina meninggalkan kamarku. Kepalaku yang tadinya terasa sakit, seketika langsung membaik.
"Tiba-tiba rasa sakit ini hilang? Apa ini ada hubungannya dengan Sabrina?!"
"Dan lagi ingatan itu seperti prolog novel, apa itu novel yang membuatku terjebak disini? Dan berarti sekarang aku sedang di dunia novel, yang dimana Sabrina adalah tokoh utama!" Banyak sekali pertanyaan yang berputar di otakku, aku sangat kesulitan mencerna apa yang terjadi.
Tiba-tiba cahaya itu muncul lagi! Cahaya yang membuatku terkirim ke tempat ini. Aku melihat sosok wanita yang keluar dari arah cahaya itu, wanita itu terlihat seperti seseorang yang kukenal.
BERSAMBUNG.....
Halo semua, aku disini author newbie. Tolong beri krisar, supaya aku bisa membuat karya lebih baik lagi!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 7 Episodes
Comments
vina
bagus dong
2023-02-24
1
francess
bagus thor
lanjutkan
2023-02-22
0
Fu Bao \(≧▽≦)/
KK jangan lupa mampir di CS ku (Love O2O: menjadi adik Bei Wei Wei)
2023-02-19
2