Wanita itu berpenampilan moderen, dia memakai dres kekinian berwarna putih, panjangnya menutupi lutut. Rambutnya hitam pendek sebahu, ciri-ciri tinggi dan bentuk badannya sangat familiar bagiku, namun anehnya aku tak bisa melihat wajahnya.
"Apa kamu yang mengirimku kesini?" ucapku, sambil terus memperhatikan sekujur tubuhnya.
Wanita itu hanya diam mematung di dekat jendela, aku ingin menghampirinya. Namun sayangnya aku tak bisa menggerakan badanku, hanya bisa menggerakan bagian kepala saja.
"Untuk apa kamu kemari jika hanya ingin menjadi patung! Menjengkelkan... pergi saja sana!"
Walaupun banyak pertanyaan di dalam kepalaku, tapi aku memilih diam. Karna sepertinya percuma saja bertanya padanya yang terlihat seperti patung, bahkan tubuhku sudah mulai terasa berat.
Wanita itu tetap diam tak bergerak, aku juga memilih untuk mengabaikannya.
30 MENIT BERLALU
"Hei, bisakah setidaknya kamu membiarkanku bergerak?" gerutuku kesal.
Wanita itu akhirnya menatapku, dan mengucapkan beberapa kalimat yang tak kumengerti.
"kamu ini biacara yang jelas dong!" aku mulai merasa jengkel.
"Ma-- harusnya ka-u tida- meng-la-i ini....aku akan ----------" Lalu wanita itu menghilang seperti debu.
"Hah? Apa-apaan! Dasar mahluk tak jelas, bicara saja tak benar," aku reflek melempar bantal ke arah jendela, sekarang badanku sudah kembali normal.
Karna tubuhku yang sudah lelah, dan langitnya sudah terlihat gelap dari jendela. Aku memutuskan untuk beristirhat sejenak, dan memikirkan hidupku esok hari saja.
ESOK HARINYA
Setelah kemarin hari yang panjang, aku bertekad untuk menikmati hidup di Dunia ini. Persetanan dengan semua yang terjadi! toh hidupku di Dunia aslipun tak ada yang istimewa.
"Aku hanya perlu menikmati kisah Sabrina dan Iblis itu kan? Soalnya aku kan hanya membaca beberapa lembar novel itu," aku tersenyum getir.
Walaupun aku sudah menerima nasib ini, tetap saja aku merasa sedikit gelisah.
Pertama \= Aku tak tau apa yang akan terjadi pada akhir Novel ini.
Kedua \= Tubuh yang aku rasuki ini tokoh penting atau bukan? Karna sepertinya 'Rose' ini cukup dekat dengan Sabrina.
Ketiga \= 'Rose' ini penyakitan!
"Bahkan untuk berdiri sekarang sangat sulit! Kenapa kemarin aku baik-baik saja?.....ughhh, lupakan sajalah."
Yah ini bukan saat nya aku memikirkan itu, aku harus mencari informasi lagi! Kemarin aku di kacaukan oleh kemunculan Sabrina. Mari jelajahi rumah luas ini lagi, dan gali rahasia yang ada.
"Siang paman Luno," sapaku pada Ksatria yang menemaniku keliling kemarin. Namanya adalah Luno, dia adalah Ksatria pribadi Rose.
"Selamat siang juga Nona, dan tolong panggil saya Luno saja," hormatnya sembari membungkukan badan dengan sopan.
"Apa aku tak bisa memanggilmu dengan sebutan 'paman' saja?" aku menatapnya dengan tatapan berbinar.
"Tidak bisa Nona, saya masih menyayangi kepala saya" jawabnya dengan tegas.
"Uggh.... Yasudahlah, mari kita berkelilng lagi" Dasar hukum dunia ini sangat kuno!
Luno mulai melanjutkan cerita yang kemarin tertunda, jadi kemarin Luno sedang membahas asal usul Duke Sein yang sekarang adalah ayahku.
Sein dulunya hanya seorang pedagang biasa, namun saat dia menciptakan Ramuan obat yang bisa menambah MANA, namanya mulai dikenal. Kaisar juga sangat kagum dengan pencapaian Sein dan memberinya gelar DUKE.
"Mana itu apa?" ucapku dengan hati-hati.
"Nona melupakan ini juga?!" tanya Luno dengan heran.
"Sudah cepat beritahu aku!" aku menatapnya tajam agar bisa terhindar dari pertanyaan itu.
"Baiklah, jadi mana adalah sumber kekuatan dari segalanya. Contohnya sihir penyembuhan Nona Sabrina, itu menggunakan Mana. Lalu pedang saya ini juga dibaluti oleh mana agar kuat, dan masih banyak lagi kegunaan Mana. Namun kelemahaan dari mana adalah, cepat habis dan waktu pemulihannya sangat lama. Maka dari itu saat Duke Sein menciptakan ramuan yang dapat memulihkan mana dengan cepat, orang-orang langsung mengaguminya," jelasnya dengan panjang lebar.
"Wah Duke sangat mengagumkan, baiklah terima kasih atas penjelasannya SIR luno" aku mengangguk pelan, sambil terkekeh.
"Nona, sudah saya bilang jangan panggil saya seperti it-" belum selesai Luno bicara, tiba-tiba datang seseorang memberikan salam.
"Hai Rose, lama tak bertemu. Apa kamu sedih karna aku tak membalas suratmu?" ucapnya dengan nada menjengkelkan.
"Hmmm....aku merasakan Dejavu. Lagipula siapa pria yang mirip ayam ini" Batiku.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 7 Episodes
Comments
vina
lah kok cuman kepalanya aja
2023-02-24
1
Snow
gw penasaran sama sosok cewenya
2022-11-11
4