Bab_4 (Kejahatan Ibu Tiri Elora)

"Apa maksud kamu, hah?" ucap seorang Pria paruh baya dengan nada membentak.

"Bisa-bisanya kamu menyuruh Elora mengucapkan selamat kepada Gavin dan Cantika," sambungnya.

Wanita paruh baya yang bernama Diana itu terdiam, suaminya sangat mudah sekali marah jika menyangkut Elora.

"Mas ...! Mereka itu saudara, jadi ---"

"Kamu tau kalau mereka itu saudara, tapi kenapa kamu mengizinkan Cantika menjadi istri kedua Gavin?" potongnya.

"Mas, aku terpaksa lakuin karena aku menginginkan suami yang layak untuk Cantika," dalih Diana.

Ayah Elora tak mengerti dengan pola pikir istrinya, padahal diluaran sana banyak sekali pria lajang yang layak untuk Cantika. Akan tetapi, kenapa harus Gavin yang ia pilih untuk menjadi istri Cantika?

"Kamu itu egois! Kamu hanya mempedulikan putri kandungmu, tanpa mempedulikan Elora barang sedikitpun," teriak Ayah Elora.

"Aku egois? Bagaimana dengan kamu? Kamu juga sama egoisnya dengan aku, kamu terlalu menyayangi putri mu itu, dan kamu selalu mengabaikan putriku!" balas Diana tak mau kalah.

"Tentu saja aku sangat menyayangi Elora, karena Elora itu satu-satunya darah dagingku. Untuk Cantika, aku juga menyayanginya. Aku memberikannya pendidikan yang layak, tempat tinggal, dan juga fasilitas," tuturnya panjang lebar.

Diana tak lagi menyangkal perkataan suaminya, karena semua itu memang benar. Bisa dibilang ia beruntung suaminya mau menerima anak yang tak memiliki setetes pun hubungan darah dengan suaminya.

"Jangan-jangan kamu yang memberikan foto-foto itu pada Gavin, dan kamu memanas-manasi Gavin dengan tipu dayamu itu," kata Ayah Elora dengan tatapan tajam nan menusuk.

Mata Diana melotot, hal yang ia takutkan akhirnya terjadi juga di hari ini. Tidak, ia harus menutupi kenyataan kalau ia yang membuat retak hubungan Gavin dan Elora. Ia tak siap jika harus bercerai dengan suaminya yang kaya raya.

"Ternyata benar ...," gumam Ayah Elora.

Rupanya ia sudah curiga pada Diana saat kabar Cantika akan menjadi istri kedua Gavin itu sampai di telinganya. Pasalnya, sejauh pengamatannya ... hanya Diana yang menginginkan kehancuran Elora.

Tadi juga Diana mengatakan bahwa ia menyetujui Cantika menjadi istri kedua Gavin, karena menginginkannya suami yang layak untuk Cantika. Semakin yakinlah ia dengan apa yang ia duga akan perbuatan buruk istrinya.

"Sekarang kamu pergi dari sini! Lalu Tunggulah surat dari pengadilan," ujar Ayah Elora bengis.

"Mas ...."

Bruk!

Tubuh Diana ambruk, ia bersimpuh di hadapan suaminya untuk sebuah permintaan maaf dari suaminya.

"Mas, maafin aku ... aku khilaf," ucapnya dengan air mata yang berderai.

"Aku gak mau cerai sama kamu, aku mencintai kamu, Mas ...."

"Omong kosong! Yang kamu cintai itu uangku, bukan diriku!" bentak Ayah Elora.

Ayah Elora sudah sejak lama berniat menceraikan istri matrenya, akan tetapi ia tak kunjung melakukan itu karena permintaan Elora. Alasannya ... Elora merasa kasihan pada Ibu dan anak itu, dan yang terjadi sekarang ... kebaikan Elora itu malah dijadikan Ibu tirinya sebagai ajang untuk menghancurkan Elora.

"Sekarang kamu pergi!" usirnya lagi.

"Mas, aku minta maaf ...," pinta Diana seraya terisak.

"Tidak ada maaf untukmu," jawabnya bengis.

Ayah Elora menyeret istrinya keluar dari kamar, tidak ada rasa iba sedikitpun pada raut wajahnya. Ia hanya ingin benalu dalam keluarganya segera musnah dari kehidupan ia dan putrinya.

Diana berusaha sebisa mungkin untuk terlepas dari suaminya, tetapi hasilnya nihil, ia tak dapat lepas dari sang suami. Seusai tiba di depan tangga, Ayah Elora menghempaskan tubuh Diana.

"Cepat pergi!" perintahnya.

Diana tak menggubris perintah suaminya, ia bangun dengan tatapan nyalang.

"Ah!" Tiba-tiba saja Diana mendorong suaminya itu hingga jatuh terguling di tangga yang terdiri atas puluhan anak tangga.

Diana tersenyum miring melihat suaminya tergeletak tak sadarkan diri di lantai utama rumah megah itu. Daripada diceraikan, ia lebih memilih untuk menghabisi nyawa suaminya, sungguh biadab.

Merasa ada orang yang datang, Diana sesegera mungkin meninggalkan tempat di mana ia mendorong suaminya.

"Hah ... akhirnya mood aku bagus lagi," gumam Elora pelan.

Rupanya Elora baru saja kembali dari halaman belakang rumahnya setelah ia merasa cukup tenang.

Elora berjalan memasuki rumah, baru beberapa langkah, Elora dikejutkan dengan keadaan ayahnya.

"Ayah ...!" pekik Elora berlari menghampirinya.

Elora menjadi sangat panik saat melihat kepala ayahnya yang mengeluarkan banyak darah. Bayangan kejadian saat ibunya meninggal karena tertabrak mobil kembali berputar di kepalanya.

Ia sudah kehilangan ibunya, lalu sekarang ... apa ia harus kembali merasakan pedihnya kehilangan orang yang ia sayang. Tidak, Elora yakin ayahnya pasti tidak akan pergi meninggalkannya secepat ini.

"Bibi ...! Pak Idan!" panggil Elora sekencang-kencangnya.

Orang yang di panggil itu tak kunjung datang. Elora terus berteriak memanggil orang-orang di rumahnya, setelah beberapa kali memanggil, para penghuni rumah itu mulai menghampirinya, tak terkecuali Ibu tirinya yang berlarian dari lantai dua.

"Mas Dion!" teriak si Ibu tiri panik.

"El, ini kenapa?" tanyanya pura-pura tak tahu dengan apa yang sudah terjadi pada suaminya, padahal ia yang telah membuat suaminya itu jatuh dari tangga dan terluka parah.

"Pak, cepet bawa Ayah ke mobil!" perintah Elora kepada ketiga orang pria yang bekerja di rumahnya.

Diana, si Ibu tiri itu mengumpat serapah dalam hatinya karena diabaikan oleh Elora.

"Iya, cepet Pak bawa suami saya," imbuh si Ibu tiri dengan air mata palsunya.

Ketiga orang itu menggotong tubuh ayah Elora, Elora pun membuntuti mereka ke mobil. Sementara itu Ibu tirinya hanya berdiam diri.

"El, Mami mau ngasih tau Cantika sama Gavin. Nanti Mami nyusul ke rumah sakit," teriaknya yang bahkan tidak didengar oleh Elora, peduli apa Elora dengan wanita ular itu.

***

Mobil yang ditumpangi Elora tiba di rumah sakit, Elora berteriak memanggil para pegawai di rumah sakit. Lantas, dengan sigap mereka membawa brankar dan membantu memindahkan Ayah Elora dari mobil ke brankar.

Saking paniknya, secara tak sadar saat turun dari mobil handphone Elora tak sengaja terjatuh ke jalan. Sebelum menyusul ayahnya, Elora menyempatkan diri untuk mengambil handphonenya. Pasalnya, handphone miliknya itu berisi banyak sekali sesuatu yang penting.

Elora berjongkok mengambil handphonenya yang tergeletak dengan layar yang berada di di bawah. Bisa ia tebak kalau layar handphonenya itu pasti retak, sebab ia tadi mendengar suara benturan keras ketika handphonenya jatuh.

Tebakannya sangat tepat, layar handphonenya retak di beberapa bagian.

Ketika ia akan berdiri, ia dikejutkan oleh sebuah mobil Lamborghini yang melaju kencang ke arahnya.

Bruk!

Mobil itu menghantam tubuh Elora, beruntung hantamannya tidak terlalu keras sehingga tidak menyebabkan luka yang terlalu serius.

"Ciko!?" pekiknya pada orang yang berada di sampingnya.

"Yaelah, gue gak sengaja," elak si pria yang bernama Ciko itu.

"Udah jangan ngelak, mending kita turun liat orang yang lo tabrak," usulnya sembari membuka pintu mobil.

Pria itu mengernyitkan keningnya ketika melihat wanita yang terbaring tak sadarkan diri. Entah kenapa ia merasa tak asing dengan wanita itu, sayangnya wajah wanita itu tidak terlihat jelas karena tertutup oleh helaian rambut.

Terpopuler

Comments

MarthaAnna

MarthaAnna

habis papanya Elnora koma atau kritis kemudian stroke nggak bisa ngomong 🥱🥱🥱🥱
semoga saja author nya baik hati tidak bikin drama demikian, soalnya terlalu banyak novel dan film yang begituan 😁😁😁🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️

2022-11-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab_1 Malam Pertama Yang Memilukan
2 Bab_2 (Ayah Adalah Yang Terbaik)
3 Bab_3 (Kenangan Indah Bersama Gavin)
4 Bab_4 (Kejahatan Ibu Tiri Elora)
5 Bab_5 (Sang penolong?)
6 Bab_6 (Perubahan Ciko)
7 Bab_7 (Elora Keracunan?)
8 Bab_8 (Kenan Vs Gavin)
9 Bab_9 (Kekecewaan Gavin)
10 Bab_10 (Kenan Lepas Kendali?)
11 Bab_11 (Keputusan Kenan)
12 Bab_12 (Dokter Arvi?)
13 Bab_13 (Kehancuran Elora)
14 Bab_14 (Mulai Dekat)
15 Bab_15 ( Kakak Ciko?)
16 Bab_16 (Ciko Marah?)
17 Bab_17 (Calon Istri Kenan?)
18 Bab_18 (Keluarga Baru?)
19 Bab_19 (Kenan Pulang?)
20 Bab_20 (Persaingan Sengit)
21 Bab_21 (Kegilaan Kenan)
22 Bab_22 (Siasat Buruk Elora)
23 Bab_23 (Kehancuran Elora)
24 Bab_24 (Putus Asa)
25 Bab_25 (Kehancuran Kenan)
26 Bab_26 (Penyesalan Gavin)
27 Bab_27 (Menyerah)
28 Bab_28 (Masa lalu Kenan)
29 Bab_29 (Kemarahan Elora)
30 Bab_30 (Gitu-Gituan?)
31 Bab_31 (Selera Kenan?)
32 Bab_32 (Kenan Semakin Menjadi)
33 Bab_33 (Kembali Lepas Kendali?)
34 Bab_34 (Saran Gila Dari Kenan)
35 Bab_35 (Elora Fazia Anderson?)
36 bab_36 (Siasat Buruk)
37 Bab_37 (Penculikan?)
38 Bab_38 (Kenan Murka)
39 Bab_39 (Pembalasan)
40 Bab_40 (Kebejatan Kenan)
41 Bab_41 (Cemburunya Kenan)
42 Bab_42 (Ambigu?)
43 Bab_43 (Meeting Bersama Kenan)
44 Bab_44 (Sepupu Tersayang?)
45 Bab_45 (Rasa yang Kembali Muncul)
46 Bab_46 (Kabar Baik)
47 Bab_47 (Restu Dari Calon Mertua)
48 Bab_48 (Kesempatan Dalam Kesempitan)
49 Bab_49 (Pertengkaran Hebat)
50 Bab_50 (Saingan Cinta Baru?)
51 Bab_51 (Permintaan Kenan)
52 Bab_52 (Hobi Baru Kenan)
53 Bab_53 (Tekad Kenan?)
54 Bab_54 (Adik Kenan?)
55 Bab_55 (Dicoret dari Kartu Keluarga?)
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab_1 Malam Pertama Yang Memilukan
2
Bab_2 (Ayah Adalah Yang Terbaik)
3
Bab_3 (Kenangan Indah Bersama Gavin)
4
Bab_4 (Kejahatan Ibu Tiri Elora)
5
Bab_5 (Sang penolong?)
6
Bab_6 (Perubahan Ciko)
7
Bab_7 (Elora Keracunan?)
8
Bab_8 (Kenan Vs Gavin)
9
Bab_9 (Kekecewaan Gavin)
10
Bab_10 (Kenan Lepas Kendali?)
11
Bab_11 (Keputusan Kenan)
12
Bab_12 (Dokter Arvi?)
13
Bab_13 (Kehancuran Elora)
14
Bab_14 (Mulai Dekat)
15
Bab_15 ( Kakak Ciko?)
16
Bab_16 (Ciko Marah?)
17
Bab_17 (Calon Istri Kenan?)
18
Bab_18 (Keluarga Baru?)
19
Bab_19 (Kenan Pulang?)
20
Bab_20 (Persaingan Sengit)
21
Bab_21 (Kegilaan Kenan)
22
Bab_22 (Siasat Buruk Elora)
23
Bab_23 (Kehancuran Elora)
24
Bab_24 (Putus Asa)
25
Bab_25 (Kehancuran Kenan)
26
Bab_26 (Penyesalan Gavin)
27
Bab_27 (Menyerah)
28
Bab_28 (Masa lalu Kenan)
29
Bab_29 (Kemarahan Elora)
30
Bab_30 (Gitu-Gituan?)
31
Bab_31 (Selera Kenan?)
32
Bab_32 (Kenan Semakin Menjadi)
33
Bab_33 (Kembali Lepas Kendali?)
34
Bab_34 (Saran Gila Dari Kenan)
35
Bab_35 (Elora Fazia Anderson?)
36
bab_36 (Siasat Buruk)
37
Bab_37 (Penculikan?)
38
Bab_38 (Kenan Murka)
39
Bab_39 (Pembalasan)
40
Bab_40 (Kebejatan Kenan)
41
Bab_41 (Cemburunya Kenan)
42
Bab_42 (Ambigu?)
43
Bab_43 (Meeting Bersama Kenan)
44
Bab_44 (Sepupu Tersayang?)
45
Bab_45 (Rasa yang Kembali Muncul)
46
Bab_46 (Kabar Baik)
47
Bab_47 (Restu Dari Calon Mertua)
48
Bab_48 (Kesempatan Dalam Kesempitan)
49
Bab_49 (Pertengkaran Hebat)
50
Bab_50 (Saingan Cinta Baru?)
51
Bab_51 (Permintaan Kenan)
52
Bab_52 (Hobi Baru Kenan)
53
Bab_53 (Tekad Kenan?)
54
Bab_54 (Adik Kenan?)
55
Bab_55 (Dicoret dari Kartu Keluarga?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!