Bab_2 (Ayah Adalah Yang Terbaik)

Pagi hari yang mendung, bahkan buliran-buliran air hujan mulai turun. Juga hari yang suram, sesuram wajah Elora yang masih meringkuk di atas kasur.

Pagi yang seharusnya menjadi pagi indah di antara ia dan Gavin berubah menjadi kelam nan menyedihkan. Andai, andai saja dulu ia tak menolong pria yang tidak dikenalnya itu, mungkin semuanya tidak akan menjadi seperti sekarang ini.

Namun, semuanya telah terjadi, tak ada gunanya lagi ia menyesali perbuatannya itu.

Elora bangun dari posisinya, ia menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang. Mata sembabnya menunjukkan sorot kesedihan yang begitu dalam.

Minggu depan, adiknya akan masuk ke rumah yang kini ia tempati dengan menggunakan status istri kedua. Meskipun begitu, ia akan tetap tegar menghadapinya, demi rasa cintanya kepada Gavin.

Tak mau pusing memikirkan hal-hal itu, Elora memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai membersihkan diri Elora bersiap-siap untuk pergi ke rumah ayahnya yang semalam harus pulang terlebih dahulu karena kesehatannya menurun. Elora juga ingin membicarakan apa yang terjadi semalam, walaupun Elora yakin ayahnya telah mengetahui semuanya dari Ibu dan adiknya.

"Pagi, Ayah, Bunda," sapa Elora menghampiri ayah dan ibu mertuanya yang sedang sarapan.

Ayah mertuanya menjawab sapaan Elora dengan senyuman, sedangkan Bunda mertuanya hanya diam tanpa ekspresi, memang bundanya ini mengalami penyakit stroke yang membuatnya tidak dapat berbicara maupun berjalan.

"Kamu mau ke mana?" tanya sang Ayah lembut.

"El mau ke rumah Papah," jawab Elora.

"Yasudah, hati-hati."

Elora tak bergeming dari tempatnya, tanpa diperintah air matanya luruh. Kening ayahnya pun berkerut melihat menantunya kembali menangis.

Tiba-tiba saja Elora berlutut di hadapan Ayah mertuanya dengan tangis yang makin menjadi.

"Berdiri, El!" perintahnya, akan tetapi El enggan untuk menuruti perintahnya itu.

"Makasih karena Ayah masih baik sama El ...," lirih Elora.

"El, Ayah percaya kalau kamu tidak mungkin melakukan hal itu. Kamu itu anak yang baik, El," tutur sang Ayah membantu Elora untuk berdiri.

"Sudah, jangan menangis! Sekarang lebih baik kamu segera temui Ayah kamu untuk menjelaskan masalah yang menimpa kamu," lanjutnya lagi.

Elora menghapus air matanya, dan dengan sebisa mungkin ia berusaha untuk tersenyum di tengah situasi pahit ini.

Elora mengalihkan pandangannya kepada Ibu mertuanya, tapi saat Elora akan mendekatinya ... Ibu mertuanya itu malah memejamkan matanya, mungkin saat ini ia tidak ingin berdekatan dengan Elora.

Dengan perasaan tak karuan Elora meninggalkan rumah mertuanya, yang mana tidak lama lagi adiknya akan tinggal di rumah itu sebagai istri kedua Gavin.

"Dia mau ke mana?" tanya Gavin kepada ayahnya.

Rupanya, sedari tadi Gavin memperhatikan interaksi Elora dengan orang tuanya. Namun ia tidak terlalu jelas mendengar apa yang mereka obrolkan, maka dari itu ia memilih bertanya kepada ayahnya.

"Elora pergi ke rumah orangtuanya," jawab sang Ayah apa adanya.

"Bagaimana bisa dia pergi tanpa meminta izin, apa dia udah nggak nganggep aku sebagai suaminya?" ucap Gavin kesal.

"Gavin, semalam kamu sendiri yang bilang kepada Elora untuk tidak berbicara apapun kepada kamu," sahut ayahnya sinis.

Gavin terdiam membisu, bagaimana bisa ia lupa dengan apa yang ia ucapkan?

"Gavin! Ayah harap kamu tidak menyesal dengan keputusan kamu untuk menduakan Elora," ujar sang Ayah seraya berdiri dan mendirikan kursi roda sang istri untuk pergi ke luar, mencari udara segar.

Gavin kembali dirundung dilema, di satu sisi ia sangat menyayangi Elora dan tak sanggup jika harus melepaskan Elora. Namun, di sisi lain ia merasa sakit hati atas pengkhianatan Elora.

Maka dari itu Gavin akan mempertahankan Elora, dan membawa adik Elora untuk dijadikan istri kedua. Ia ingin memberikan pelajaran kepada Elora dengan cara membagi cintanya untuk Elora dan Cantika.

***

Setelah menempuh perjalanan yang memerlukan beberapa waktu, akhirnya Elora tiba di rumahnya. Matanya menangkap sosok ayahnya yang tengah berdiri di ambang pintu, rupanya sang Ayah sudah menduga kalau putrinya akan pulang, maka dari itu ia sengaja menunggunya.

Elora berlari menghampiri sang Ayah, ia memeluk ayahnya dengan amat erat, begitu pula dengan ayahnya yang juga memeluk balik Elora.

"Ayah ...," lirih Elora dengan air mata yang kembali tumpah.

Mata sang Ayah tampak berkaca-kaca, ia tak kuasa melihat putri kesayangannya menangis.

"Sudah, El," lirihnya.

Sang Ayah pun membawa Elora untuk masuk ke dalam rumah, karena akan ada banyak sekali hal yang akan dibicarakan.

***

"Hm, bagaimana? Apa wanita itu sudah ditemukan?" tanya seorang pria pada seseorang.

"Maaf, Pak. Saya belum menemukannya," jawabnya menunduk.

Jawaban itu membuat si pria menjadi lesu, pasalnya sudah berbulan-bulan lamanya ia mencari keberadaan seorang wanita. Namun, hasilnya selalu saja seperti ini. Nihil, tanpa ada hasil.

"Terus cari dia!" perintah pria itu tegas.

"Baik, Pak," sahutnya kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan luas bos-nya.

Pria itu bangun dari kursinya, ia berjalan menuju mengitari ruangannya. Tak tau apa alasannya, ia hanya ingin berjalan sekejap. Lalu, setelah merasa cukup, ia kembali duduk di kursi kebesarannya itu.

"Jika bukan karena wanita itu mungkin aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Ah ... jika bertemu dengannya aku akan melakukan apapun untuk membalas perbuatan baiknya itu," tutur pria itu dengan tatapan yang tertuju pada laptop yang terdapat foto seorang wanita.

***

Saat ini Elora dan ayahnya baru saja menghabiskan sarapannya, mereka berdua juga masih belum beranjak dari meja makan.

"El, lebih baik kamu bercerai saja dengan Gavin," ujar sang Ayah memberikan saran kepada putrinya.

Elora diam tanpa ada niatan untuk menyahuti saran ayahnya.

"Masih banyak pria di luaran sana yang jauh lebih baik daripada Gavin," lanjutnya lagi karena tak mendapat sahutan dari Elora.

"El gak bisa," lirih Elora.

Sang Ayah menghela nafas panjang, entah bagaimana cara ia membuat Elora dan Gavin bercerai?

"Tapi El ... memangnya kamu rela diduakan begitu saja?" tanyanya.

"El gak tau." Elora menundukkan kepalanya dengan air mata yang kembali menetes.

Melihat Elora menangis, ayahnya langsung menghampiri Elora. Ia mengusap rambut Elora dengan lembut, berusaha menghibur Elora.

Tubuh Elora semakin bergetar karena tangisnya yang kian menjadi, sang Ayah pun menjadi kalang kabut dengan kondisi itu. Ayahnya berlutut, menyamakan posisi tubuhnya dengan Elora.

"El, kamu jangan nangis lagi. Ayah ada di sini, Ayah akan selalu ada untuk kamu, El ...," ujarnya mengusap air mata yang membasahi pipi Elora.

"Ayah ...." Elora memeluk sang Ayah erat, sangat erat.

'El, Ayah selalu berdoa akan kebahagian kamu. Ayah rela mempertaruhkan segalanya untuk kebahagiaan kamu, baik harta ... maupun nyawa,' batin sang Ayah.

*****

Episodes
1 Bab_1 Malam Pertama Yang Memilukan
2 Bab_2 (Ayah Adalah Yang Terbaik)
3 Bab_3 (Kenangan Indah Bersama Gavin)
4 Bab_4 (Kejahatan Ibu Tiri Elora)
5 Bab_5 (Sang penolong?)
6 Bab_6 (Perubahan Ciko)
7 Bab_7 (Elora Keracunan?)
8 Bab_8 (Kenan Vs Gavin)
9 Bab_9 (Kekecewaan Gavin)
10 Bab_10 (Kenan Lepas Kendali?)
11 Bab_11 (Keputusan Kenan)
12 Bab_12 (Dokter Arvi?)
13 Bab_13 (Kehancuran Elora)
14 Bab_14 (Mulai Dekat)
15 Bab_15 ( Kakak Ciko?)
16 Bab_16 (Ciko Marah?)
17 Bab_17 (Calon Istri Kenan?)
18 Bab_18 (Keluarga Baru?)
19 Bab_19 (Kenan Pulang?)
20 Bab_20 (Persaingan Sengit)
21 Bab_21 (Kegilaan Kenan)
22 Bab_22 (Siasat Buruk Elora)
23 Bab_23 (Kehancuran Elora)
24 Bab_24 (Putus Asa)
25 Bab_25 (Kehancuran Kenan)
26 Bab_26 (Penyesalan Gavin)
27 Bab_27 (Menyerah)
28 Bab_28 (Masa lalu Kenan)
29 Bab_29 (Kemarahan Elora)
30 Bab_30 (Gitu-Gituan?)
31 Bab_31 (Selera Kenan?)
32 Bab_32 (Kenan Semakin Menjadi)
33 Bab_33 (Kembali Lepas Kendali?)
34 Bab_34 (Saran Gila Dari Kenan)
35 Bab_35 (Elora Fazia Anderson?)
36 bab_36 (Siasat Buruk)
37 Bab_37 (Penculikan?)
38 Bab_38 (Kenan Murka)
39 Bab_39 (Pembalasan)
40 Bab_40 (Kebejatan Kenan)
41 Bab_41 (Cemburunya Kenan)
42 Bab_42 (Ambigu?)
43 Bab_43 (Meeting Bersama Kenan)
44 Bab_44 (Sepupu Tersayang?)
45 Bab_45 (Rasa yang Kembali Muncul)
46 Bab_46 (Kabar Baik)
47 Bab_47 (Restu Dari Calon Mertua)
48 Bab_48 (Kesempatan Dalam Kesempitan)
49 Bab_49 (Pertengkaran Hebat)
50 Bab_50 (Saingan Cinta Baru?)
51 Bab_51 (Permintaan Kenan)
52 Bab_52 (Hobi Baru Kenan)
53 Bab_53 (Tekad Kenan?)
54 Bab_54 (Adik Kenan?)
55 Bab_55 (Dicoret dari Kartu Keluarga?)
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab_1 Malam Pertama Yang Memilukan
2
Bab_2 (Ayah Adalah Yang Terbaik)
3
Bab_3 (Kenangan Indah Bersama Gavin)
4
Bab_4 (Kejahatan Ibu Tiri Elora)
5
Bab_5 (Sang penolong?)
6
Bab_6 (Perubahan Ciko)
7
Bab_7 (Elora Keracunan?)
8
Bab_8 (Kenan Vs Gavin)
9
Bab_9 (Kekecewaan Gavin)
10
Bab_10 (Kenan Lepas Kendali?)
11
Bab_11 (Keputusan Kenan)
12
Bab_12 (Dokter Arvi?)
13
Bab_13 (Kehancuran Elora)
14
Bab_14 (Mulai Dekat)
15
Bab_15 ( Kakak Ciko?)
16
Bab_16 (Ciko Marah?)
17
Bab_17 (Calon Istri Kenan?)
18
Bab_18 (Keluarga Baru?)
19
Bab_19 (Kenan Pulang?)
20
Bab_20 (Persaingan Sengit)
21
Bab_21 (Kegilaan Kenan)
22
Bab_22 (Siasat Buruk Elora)
23
Bab_23 (Kehancuran Elora)
24
Bab_24 (Putus Asa)
25
Bab_25 (Kehancuran Kenan)
26
Bab_26 (Penyesalan Gavin)
27
Bab_27 (Menyerah)
28
Bab_28 (Masa lalu Kenan)
29
Bab_29 (Kemarahan Elora)
30
Bab_30 (Gitu-Gituan?)
31
Bab_31 (Selera Kenan?)
32
Bab_32 (Kenan Semakin Menjadi)
33
Bab_33 (Kembali Lepas Kendali?)
34
Bab_34 (Saran Gila Dari Kenan)
35
Bab_35 (Elora Fazia Anderson?)
36
bab_36 (Siasat Buruk)
37
Bab_37 (Penculikan?)
38
Bab_38 (Kenan Murka)
39
Bab_39 (Pembalasan)
40
Bab_40 (Kebejatan Kenan)
41
Bab_41 (Cemburunya Kenan)
42
Bab_42 (Ambigu?)
43
Bab_43 (Meeting Bersama Kenan)
44
Bab_44 (Sepupu Tersayang?)
45
Bab_45 (Rasa yang Kembali Muncul)
46
Bab_46 (Kabar Baik)
47
Bab_47 (Restu Dari Calon Mertua)
48
Bab_48 (Kesempatan Dalam Kesempitan)
49
Bab_49 (Pertengkaran Hebat)
50
Bab_50 (Saingan Cinta Baru?)
51
Bab_51 (Permintaan Kenan)
52
Bab_52 (Hobi Baru Kenan)
53
Bab_53 (Tekad Kenan?)
54
Bab_54 (Adik Kenan?)
55
Bab_55 (Dicoret dari Kartu Keluarga?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!