BAB 02. Tempat Mengadu Terbaik

Setahun sudah berlalu semenjak kematian Ayah dari Agnes, Agnes yang sebatang kara pun harus menerima nasibnya menjadi seorang diri, karena ibunya sendiri sudah pergi entah kemana.

Agnes yang gagal menjadi dokter kini bekerja di sebuah rumah makan sebagai pelayan, karena dia harus mengulang kembali semesternya dan menyiapkan kembali program untuk mencapai cita-citanya yang tertunda.

Jam makan siang sudah tiba, Agnes kini berada di belakang rumah makan, dimana di belakang rumah makan itu ada sebuah meja dan kursi yang menghadap ke gang kecil untuk mengakses rumah warga yang berada di belakang rumah makan itu.

Disaat Agnes sedang duduk melamun, tiba-tiba saja ada seorang nenek tua menghampirinya dan meminta makan.

"Nak, minta tolong Nak, saya belum makan," ujar nenek tersebut yang membuat Agnes tidak tega.

Agnes terdiam sesaat, dia masuk ke dalam rumah makan menuju ruangan karyawan, mengambil tasnya dan merogohnya.

Isi Tasnya hanya ada uang seratus ribu rupiah, itu adalah uang terakhirnya, dan akhir bulan masih lama, Agnes yang pada dasarnya terlalu baik memilih memberikan uang tersebut dan membungkus makanan untuk nenek itu.

"Ini Nek, makanan sama ada sedikit uang buat Nenek," Agnes memberikan bungkusan makanan dan uang itu kepada nenek pengemis tadi dengan harapan Allah akan membalas kebaikan Agnes hari ini.

"Makasih," Nenek itu beranjak pergi meninggalkan Agnes yang masih terdiam berdiri disana.

Disaat Agnes menatap nenek pengemis itu pergi, ia kembali terhenyak dalam lamunan, padahal uang seratus ribu itu untuk fotokopi tugas kuliahnya yang harus di kumpul besok, sekarang Agnes harus berusaha keras mendapatkan uang gantinya.

"AGNES!"

Suara teriakan kencang membuat Agnes membalikkan badannya dan ternyata ada Bossnya, Bossnya merupakan seorang pria berusia tua yang terkenal pelit.

"Kamu ngasih makanan ke pengemis lagi yah!"

Mendengar itu membuat Agnes mengangguk dengan keadaan menunduk, Bossnya tampak murka, karena Agnes selalu begitu.

"Maaf-"

"Sudah! Lepas seragam kamu kemudian pergi dari sini! KAMU SAYA PECAT!"

Agnes terdiam mematung, dia menganggukkan kepalanya, berjalan masuk ke ruangan karyawan melepas seragam kemudian mengambil tasnya.

Agnes berjalan meninggalkan rumah makan itu, padahal dia sudah nyaman dan sesuai dengan bayaran disana yang bisa memenuhi kebutuhan kuliahnya.

"Apa aku berhenti kuliah aja yah? Tapi ini kan cita-citanya Ayah, kalau aku berhenti sekarang, berarti cita-cita ayah gak kesampean dong," ujar Agnes dalam hati.

Agnes berjalan melangkahkan kakinya meninggalkan area rumah makan itu sebelum sebuah mobil menghadang dirinya.

Agnes kebingungan karena dia tidak tahu menahu apa yang akan terjadi sekarang, dari dalam mobil turunlah seorang Ibu Paruhbaya yang sangat dia kenali bersama wanita yang Agnes juga kenal beserta beberapa bodyguard mereka.

"Mama!" Agnes berteriak dan berlari memeluk Ibunya itu yang sudah beberapa tahun ini tidak bertemu dengannya.

Namun sayang, bukannya sambutan baik yang dia terima, Agnes malah enggan dipeluk dan di dorong agar menjauh sedikit.

"Mama gamau peluk Agnes, Agnes kangen sama Mama, Ma, Ayah udah meninggal, Mama kemana aja?"

"Bu Sinta, bawa sekarang?" tanya Bodyguard yang ada disana.

Wanita bernama Bu Sinta yang merupakan ibu Agnes tersebut lalu mengangguk dan membuat beberapa bodyguard langsung membekuk Agnes dan membawanya masuk ke mobil.

"Ini ada apaan!" ujar Agnes merasa heran.

"Diam! Kalau kamu masih nganggap saya Ibu kamu, kamu harus nurut sebentar lagi kamu akan nikah!" ujar Bu Sinta yang membuat Agnes mendelik tajam.

"Hah!"

"Bisa Diam, Gak!" ujar wanita satunya lagi yang Agnes kenal itu adalah Glenda.

"Mbaknya, Mbak yang dulu kan?" tanya Agnes pada Glenda.

"Iya! Dan aku kakak tiri kamu, hari ini kamu harus nikah dengan pacar aku, dan kamu tahu siapa, dia adalah Halim, orang yang kamu tolong dulu, tapi kamu jangan sampai berbicara apapun tentang masa lalu kepada Halim," jawab Glenda.

"T-tapi, Mama jelasin ini kenapa!"

"Sudah Agnes! Mending kamu nurut dan jangan banyak bicara, sebentar lagi kita akan menemui Halim!" bentak Bu Sinta yang membuat Agnes terdiam.

Tak lama kemudian mobil Bu Sinta dan Glenda sampai di depan sebuah rumah, mereka berdua kemudian membawa Agnes tanpa bodyguard masuk ke dalam sana.

Dimana ada Halim, sosok pria yang Agnss tolong dulu sampai akhirnya Agnes harus kehilangan kesempatan sidang skripsi waktu itu.

"Mas, ini yang akan menikah dengan kamu," ujar Glenda berjalan ke arah Halim kemudian memeluknya.

"Dia siapa, Tan?" tanya Halim pada Bu Sinta.

"Anak Tante, udahlah dia adik tirinya Glenda," jawab Bu Sinta.

"Anak kandung Tante, dong?" tanya Halim.

"Sangat disayangkan, Faktanya begitu."

Bertapa hancurnya hati Agnes mendengar semua perkataan ibu kandungnya itu, yang sudah Agnes rindukan selama beberapa tahun ini.

"Nama kamu siapa?" tanya Halim kepada Agnes.

"A-agnes, Mas," jawab Agnes diam tidak berani menatap.

Halim berjalan ke arah Agnes kemudian menarik dagunya. "Kita akan menikah besok, didepan keluarga saya, sah secara agama dan hukum tapi ini agar saya memenuhi syarat harta warisan keluarga saya, jadi kita hanya menikah kontrak selama tiga bulan saja."

"T-tapi-"

"AGNES! NURUT! KAMU MAU DURHAKA SAMA MAMA!" ancam Bu Sinta yang membuat Agnes terdiam.

"I-iya, Mas."

"Dan selama kalian menikah, kalian cuma formalitas yah, karena Mas Halim itu cintanya cuma sama aku yang nyelamatin nyawanya dulu, jadi kamu jangan berlagak seperti istri sebenar nantinya, oke?" Glenda menggandeng tangan Halim.

Penyelamat nyawa? Glenda? Semua pertanyaan itu berkembang dikepala Agnes, padahal faktanya dialah yang harus merelakan sidang skripsinya demi menyelamatkan Halim dan mendonorkan darahnya waktu itu, jadi ini alasan Glenda menyuruhnya diam.

"Hari ini, kamu nginap disini, memastikan kamu gak kabur nanti! Bodyguard bawa dia ke kamar dan kurung dia!"

Bodyguard tersebut mengangguk mendengar perintah Bu Sinta yang langsung membawa Agnes ke sebuah kamar di dalam rumah, sesampainya didalam sana Agnes langsung dimasukkan dan di ambil ponselnya serta dikunci dari luar.

Agnes terdiam sekarang, dia memilih duduk di ranjang dengan tangisan tiada henti. "Ayah! Tolongin Agnes Yah!"

Agnes sekarang merindukan ayahnya, satu-satunya sosok yang selalu menguatkannya, karena ibu yang dia anggap bisa menguatkannya malah ikut menghancurkan dirinya, berasa dijual dan diperlakukan tidak semestinya, Agnes benar-benar ibarat sampah yang bisa dimainkan dan ibarat boneka yang bisa di setting apapun.

Agnes menangis dalam ringkuh membasahi bantal dikamar itu, salah apa dia selama ini, Agnes menghapus air matanya dan meraih tasnya didalam sana ada mukena.

Agnes kemudian berjalan ke kamar mandi didalam kamar itu mengambil wudhu, karena dia tahu sebaik-baiknya tempat untuk mengadu adalah Allah, karena tidak ada yang lebih dekat darimu kecuali Allah.

Jangan Lupa Like

Assalamualaikum

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

ooo, trnyata sdh prnh baca. ga pa", aq mo baca lagi /Kiss//Heart/

2024-10-10

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Wa'alaykumussalaam Warohmatullohi Wabarokaatuh

2023-10-07

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Bener sekali Nes...
berkeluh-kesahlah dan bergantunglah hanya kepada Alloh.

2023-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01. Awal Kisah Agnes
2 BAB 02. Tempat Mengadu Terbaik
3 BAB 03. Agnes Yang Berkorban
4 BAB 04. Status Istri Sah
5 BAB 05. Selepas Kata Akad
6 BAB 06. Mendominasi Mas Suami
7 BAB 07. Goyahnya Keyakinan
8 BAB 08. Suaminya Agnes
9 BAB 09. Perebut Pacar Orang
10 BAB 10. Syarat Terakhir
11 BAB 11. Pura-Pura Hamil?
12 BAB 12. Match Poin Halim
13 BAB 13. Tindakan Lebih Dalam
14 BAB 14. Balasan Setimpal
15 BAB 15. Paragraf Penuh Noda
16 BAB 16. Keraguan Azio
17 BAB 17. Seperti Setahun Lalu
18 BAB 18. Mantan Narapidana
19 BAB 19. Bang Hadi
20 BAB 20. Tempat Pulang Terbaik
21 BAB 21. Mencari Cinta Dalam Pernikahan
22 BAB 22. Flashback Kisah Terpendam
23 BAB 23. Ruang Interogasi
24 BAB 24. Bukan Suami Pilihan
25 BAB 25. Pilihan Halim
26 BAB 26. Haruskah?
27 BAB 27. Apakah Kamu Marah?
28 BAB 28. Halim dan Kejujurannya
29 BAB 29. Fase Lain Kehidupan
30 BAB 30. Balasan itu Nyata
31 BAB 31. Penjelasan
32 BAB 32. Abangnya Agnes
33 BAB 33. Kembali Ke Rumah
34 BAB 34. KDRT Syariah
35 BAB 35. Kunjungan Hadi
36 BAB 36. Mahram Untuk Agnes
37 BAB 37. Usaha Baru
38 BAB 38. Keraguan
39 BAB 39. Tasbih Seorang Pendosa
40 BAB 40. Pelakor 2.0
41 BAB 41. Glenda Vs. Oca
42 BAB 42. Pemeran Utamanya
43 BAB 43. Tiga Penolakan
44 BAB 44. Nikah Aja
45 BAB 45. Tanggapan Agnes
46 BAB 46. Ketar Ketir Dunia Oca
47 BAB 47. -
48 BAB 48. Kiriman Kotak
49 BAB 49. Drama Yang Baik
50 BAB 50. END
51 Ekstra Part - Ardanu Halim Artonegoro
52 Ekstra Part - Come And Go
53 Novel Baru Author Ridz
Episodes

Updated 53 Episodes

1
BAB 01. Awal Kisah Agnes
2
BAB 02. Tempat Mengadu Terbaik
3
BAB 03. Agnes Yang Berkorban
4
BAB 04. Status Istri Sah
5
BAB 05. Selepas Kata Akad
6
BAB 06. Mendominasi Mas Suami
7
BAB 07. Goyahnya Keyakinan
8
BAB 08. Suaminya Agnes
9
BAB 09. Perebut Pacar Orang
10
BAB 10. Syarat Terakhir
11
BAB 11. Pura-Pura Hamil?
12
BAB 12. Match Poin Halim
13
BAB 13. Tindakan Lebih Dalam
14
BAB 14. Balasan Setimpal
15
BAB 15. Paragraf Penuh Noda
16
BAB 16. Keraguan Azio
17
BAB 17. Seperti Setahun Lalu
18
BAB 18. Mantan Narapidana
19
BAB 19. Bang Hadi
20
BAB 20. Tempat Pulang Terbaik
21
BAB 21. Mencari Cinta Dalam Pernikahan
22
BAB 22. Flashback Kisah Terpendam
23
BAB 23. Ruang Interogasi
24
BAB 24. Bukan Suami Pilihan
25
BAB 25. Pilihan Halim
26
BAB 26. Haruskah?
27
BAB 27. Apakah Kamu Marah?
28
BAB 28. Halim dan Kejujurannya
29
BAB 29. Fase Lain Kehidupan
30
BAB 30. Balasan itu Nyata
31
BAB 31. Penjelasan
32
BAB 32. Abangnya Agnes
33
BAB 33. Kembali Ke Rumah
34
BAB 34. KDRT Syariah
35
BAB 35. Kunjungan Hadi
36
BAB 36. Mahram Untuk Agnes
37
BAB 37. Usaha Baru
38
BAB 38. Keraguan
39
BAB 39. Tasbih Seorang Pendosa
40
BAB 40. Pelakor 2.0
41
BAB 41. Glenda Vs. Oca
42
BAB 42. Pemeran Utamanya
43
BAB 43. Tiga Penolakan
44
BAB 44. Nikah Aja
45
BAB 45. Tanggapan Agnes
46
BAB 46. Ketar Ketir Dunia Oca
47
BAB 47. -
48
BAB 48. Kiriman Kotak
49
BAB 49. Drama Yang Baik
50
BAB 50. END
51
Ekstra Part - Ardanu Halim Artonegoro
52
Ekstra Part - Come And Go
53
Novel Baru Author Ridz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!