"Ngomong-ngomong cewek yang Lo culik kemarin boleh juga Gal,?" ucapan yang diiringi gelak tawa dari seseorang yang berada dibelakangnya membuat Gala seketika menoleh kearah pemilik suara.
Dia, yang tak lain adalah Reno.
"Bangsad!"
Reno tergelak.
"Gue cuma mau ngingetin elo, kalau gue cuma nyuruh Lo buat nyulik itu cewek di hari pernikahan nya, bukan buat Lo sekap dan Lo gilir bareng teman-teman Lo ya."
"Sialan, jaga mulut Lo ajig!" Gala mencengkram kerah baju milik Reno dengan tatapan penuh emosi.
"Woy, santai dong bro, santai ya!" Reno melepaskan cengkraman tangan Gala dari kerah bajunya secara perlahan.
"Nggak salah kan, kalau gue ngingetin sahabat gue." lanjut Reno, seraya menepuk pelan dada Gala.
"Oh iya, gue lihat tadi Lo dianterin sopir ya, kenapa? motor Lo disita lagi, uhh kasihan! CK, dasar anak bunda."
"Lo mau nyari gara-gara sama gue?" Gala kembali menarik kerah baju milik Reno.
"Gal, Gal, stop Gal, Lo harus ingat ini lagi disekolah." ucap Ariel dan Anson yang baru saja tiba dan langsung menahan tangan Gala yang hendak memukul Reno.
"Dan Lo Ren, bisa nggak sih Lo berhenti cari masalah, Gala udah nepatin apa yang Lo mau kan?''
"CK, gue nggak nyari masalah kali, relax bro!" Reno menepuk dada Anson dan Ariel bergantian, sebelum kemudian berlalu memasuki kelas.
"Udah Gal, masuk kelas yuk! Lo nggak mau kan hukuman Lo bertambah, soal si Reno kita bahas nanti."
"Benar yang dibilang si Anson Gal, lebih baik sekarang kita masuk kelas dulu." timpal Ariel merangkul bahu Gala dan membawanya menuju kelas.
"Soal cewek yang Lo culik kemarin gimana Gal, Lo udah balikin dia ke keluarganya?" ucap Anson seraya menarik kursinya dan duduk disamping Gala.
"Nggak."
"Lah, Lo gimana sih? Lo nggak takut emang, kalau keluarganya lapor polisi?"
"CK, gimana mau balikin, orang dianya nggak mau."
"Kok bisa,?"
"Gue rasa dia malah senang gue culik."
"Dih."
"Lo percaya nggak, kalau cewek yang kemarin gue culik itu ternyata melakukan pernikahan paksa yang diatur sama om nya."
"Lo seriusan Gal?" Ariel merapatkan kursinya dengan kursi milik Gala agar dia bisa lebih jelas mendengarkan.
"Kalau yang gue lihat dari reaksinya, kayaknya sih emang gitu."
"Kasihan juga ya tuh cewek."
"Eh, berarti dia masih tinggal dirumah kosong keluarga Lo itu Gal?''
"Ya, masih."
"Lo pernah mikir nggak sih Gal, dari mana dia dapat makan, soalnya yang gue lihat kemarin dia nggak bawa apa-apa, dan Lo ninggalin dia dari kemarin pagi kan?"
Deg!
Seketika Gala menepuk jidatnya.
"Kok gue bisa lupa anjir."
"Gini aja, pulang sekolah gimana kalau kita pergi ke sana sama-sama, Lo boncengan bareng gue, Lo nggak bawa motor kan hari ini." Ariel memberi solusi.
"Oke, siang ini kita kesana." jawaban sepakat Gala.
*
Begitu Bel berbunyi pertanda jam pelajaran akhir telah habis, Anson dan Ariel bergegas keluar lebih dulu, untuk mengambil motor mereka yang berada diparkiran.
Sementara Gala berjalan santai menuju gerbang, untuk menunggu kedua sahabatnya keluar.
"Re, pangeran Lo sendirian tuh, nggak mau nyamperin?" bisik Cleo.
"Iya Re, kesempatan bagus tuh, gue denger dari si Reno motor si Gala lagi disita sama bundanya." timpal Gladis.
"Ok, gue samperin dia dulu, Lo berdua jangan kemana-mana."
"Ok."
Gadis yang sering disapa Rere tersebut merapikan baju serta tataan rambutnya yang sebenarnya memang tidak ada yang perlu diperbaiki.
Tersenyum, dengan langkah penuh percaya diri mendekati Gala yang berdiri membelakanginya.
Eheemm..
"Sendirian aja Gal, yang lain pada kemana?" ucap Rere mensejajarkan tubuhnya dengan Gala.
"Oh atau_ mereka nggak care sama elo gara-gara Lo nggak bawa motor, CK harusnya dari sini Lo udah bisa menilai kan Gal, mana teman yang tulus dan mana teman yang_"
"Lo bisa diem nggak, Lo dengar ya! ini semua nggak ada urusannya sama elo, jadi Lo nggak perlu nasehatin gue, ngerti Lo!"
"Gal, gue kan cuma_"
"Udahlah." Gala mengibaskan tangannya dan memilih menunggu sahabatnya diluar saja, ia terlalu malas meladeni Rere gadis yang berstatus sebagai mantannya beberapa bulan yang lalu.
"Gal, naik!" ujar Ariel, saat berada diluar gerbang sekolah.
*
"Kok sepi sih Gal, Lo yakin dia masih disini?" seru Aston begitu membuka pintu rumah yang ditempati gadis yang sempat mereka culik kemarin pagi.
"Kalau gue sih nggak yakin Gal, gue rasa dia udah pergi deh." Ariel menimpali.
"Gue coba cek di kamar deh." Gala pun memasuki kamar yang sempat ia tunjukkan kepada Indira sebelum pergi.
Kosong!
Bahkan tataannya masih sama seperti semula, hanya ada gaun pengantin yang dipakai indira sebelumnya yang kini tersampir diatas kursi.
"Gimana Gal, ada?" tanya Anson.
Gala menggeleng.
"Cabut kayaknya."
"Elo sih, penculik kok nggak profesional banget, nyulik anak orang boro-boro diikat, dikunci aja pintunya, kagak!"
"CK, yaudah sih As biarin, kalau dia cabut berarti kita kagak perlu repot-repot kan balikin dia ke keluarganya."
"Masalahnya, gimana kalau tuh cewek lapor polisi Riel, pinteran dikit napa sih!" ujar Aston seraya menoyor dahi sahabatnya.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-04-15
0
Nayi Siti
makin menarik
2022-11-13
0