"Gimana tar malam masak kita bawa motor ,diusir kita"seruku .
Saat ini aku berada dirumah Ika,rencana mau bantuin bikin nasi kuning,nyampe sini udah siap tinggal bagi bagi ketetangga.sehabis bagi bagi dan beres beres aku rebahan sambil ngobrol di teras rumah Ika,di temani keripik pisang buatan ibu ika.
"Di usir gak,cuma nyampe tempat resepsi dandanan kita udah g berbentuk" ucap Ika sambil tertawa.
"Kalau berangkat naik grab pulangnya,grab susah ga ya" seruku lagi.
"Emang mau kemana"tanya Dwi adik Ika yang lagi nyuci motor Ika,ya ika baru beli motor bekas dari uang hasil jual motor nya.Dilingkungaku masih jarang hajatan di gedung biasanya didepan rumah pasang tenda,jadi kalau hajatan di gedung atau hotel udah waahh.
"Kondangan di hotel"jawab Ika.
"Siapa yang nikah"tanya Dwi lagi
"Lidya"jawab Ika
"Teman kakak yang jaman kakak kuliah suka kerumah bawa mobil bukan"tanya Dwi ,ya Lidya dari jaman kuliah udah dikasih mobil.
"Hum"
"Coba aku tanya temen mobilnya dipake g"seru Dwi,dia masuk kedalam rumah sepertinya mengambil hape dan menghubungi temanya .
"Tar Lo aja anin buat nemenin Dwi ya"seru Ika,yang aku jawab dengan anggukan emang dari awal aku mau ajak Anin.
"Ada mbak,mobil sejuta umat ga Popo to" ucap Dwi.
"Tar aku antar pulang nya mbak wa tar aku jemput "ucapnya lagi.
"Kamu ikut masuk aja,tar mbak juga ajak Anin" ucap ku.
"Iya ikut aja sekali kali lihat acara nikahan orang kaya"seru Ika
"Tapi mbak,,,"bantah Dwi ingin menolak
"Udah ga Popo " ucapku juga.
"Aku pulng dulu ,mau jemput Anin ditempat latihan"ucapku sambil bangun.
"Bu lily pulng dulu," ucap ku pada ibu Ika
"O ya Bu kripik nya enak,makasih Bu"pamit ku ,aku pulang gak hanya bawa nasi kuning tapi juga kripik .
**
"Mbak kita kondangan naik apa"tanya anin,saat ini aku dah siap dengan atasan kebaya brokat dan rok panjang plisket panjang,dengan rambut aku sanggul keatas,dengan aksesoris pita kecil.Dengan wedges setinggi 15cm,biar kalau jalan ber empat g terlalu kelihatan pendek,bayangkan Dwi 170cm,Ika 165cm,anin yang paling kecil 163cm,aku cuma 155 cm ditambah wedges ku 15cm,aku masih pendek tapi paling tidak bisa membantu tinggikan sedikit😂.
Anin aku kasih atasan kebaya brokat warna putih gading dengan bawahan span pendek Dengan warna senada dan sepatu sneakers warna putih.rambut digerai dengan kepang poni.
Tin tin tin suara klakson mobil,itu mereka datang ,aku bawa kado serta tas kecilku,ku kunci rumah dan masuk kendaraan,
"Woooo paripurna ke salon lo"seru Ika
"Buan buang duit ke salon ,Dadan sendiri lah tanya tu bocil"yang di anggukan Anin
"Ya harus paripurna biar tar disana ga dibilang gembel numpang makan"seruku ya langsung disambut kelakar tawa
"Ya bener,aku emang juga gak ke salon tapi aku nyuruh Tri buat make up aku,ini tadi rambutku juga mau disanggul tapi aku gak mau kalau rambutku di kasih hair spray " ucap Ika , Tri adik nya Ika pandai make up,karena kerja part time di salon dekat rumah.
Setelah 20 menit akhirnya kita sampai di gedung pernikahan,setelah mencari parkir dan merapikan penampilan kita turun aku berjalan didepan dengan Anin dan Ika dibelakang dengan Dwi.
"Wah rame dan mewah ya" ucap Ika.
"Iyalah malu ma relasi lah" jawab ku sambil ketawa.
"Bridesmaids nya ko wajahnya pas Pasan sih"celetuk Anin,dasar bocah emang gak bisa nyaring omongan,langsung aja ku pelototi
"bener Lo mbak"serunya lagi
Ika cekikan mendengarnya.
"Setahuku Bridesmaids nya saudara dari pihak ibu,semua kata Lidya juga para sepupunya yang pada nawarin diri biar dapet jodoh"kelekar Ika,ada ada aja acara nikahan apa ajang cari jodoh kataku dalam hati.
"Langsung keatas atau gimana ni"tanyaku.
"Langsung keatas habis itu mkn kenyang terus pulng,"seru Ika.
Kita berjalan ke arah antrian buat ngasih selamat mempelai.
Ika berjalan di depan,aku dibelakang,Dwi paling belakang
"Hai selamat samawa ya,"seru Ika
"Selamat sakinah mawadah warohmah"sambung ku
"Jahat g da yang datang pas akad"gerutu nya
"Maaf "jawab kami kompak dengan raut muka dibuat sesedih mungkin.
"Bang kenalin ini sahabatku"seru Lidya pada suaminya
"Ika"seru Ika
"Agus"jawab suami lidya
"Lily"seru ku
"Agus"jawab suami nya lagi
"Selamat ya mbak"seru Anin
"Makasih cantik"jawab lidya
"Selamat mbak "seru Dwi
"Makasih ,foto yuk"seru Lidya
karena dibawah ada antrian yang hendak mengucapkan selamat kita g bisa lama lama,
Kita foto berenam ,terus berjalan kebawah ,mengambil hidangan dan mencari tempat duduk,kita dapat tempat duduk paling belakang,meja bulat dengan delapan kursi ,mungkin meja itu kosong karena letaknya yang sangat belakang jadi pada males jalan kejauhan.
"Sono cari gebetan biar g jomblo mbak " ucap Anin.
"Jomblo yang penting happy,lebih baik Single tapi bahagia dari pada punya pasangan tapi tekanan batin"jawabku mantap.
"Cocok ,gw setuju ,"seru Ika sambil mengakat tangan mengajakku tos ,kami Kompak ketawa.
"Emang kalian gak pingin dapat suami kaya mereka" ucap Anin sambil menunjuk kearah meja penuh dengan pemuda berseragam yang lagi makan dan bercengkrama sepertinya mereka temen suami lidya.
"Gak terlalu minat,tapi kalau dapat ya gak ditolak " jawab Ika sambil ketawa kecil.
"Ko gitu,mbak"tanya anin penasaran.
"Tar juga tau kalau udah gede,apa lagi udah ngerasain patah hati" kelekar Ika.
" orang yang cocok dan kita anggap jodoh belum tentu jodoh kita"jelas ku
Anin tampak berpikir,Dwi tersenyum
"Dasar bocil ,tar Lo akan tau pada waktunya"kelekar kum
"Nikmati masa muda mu dulu,g sah dipikiran,belum waktunya Lo mikir selain pelajaran "sambung Ika sambil ketawa.
"Misi numpang duduk,kosongkan tempatnya "sapa seorang pemuda berbaju batik dikuti wanita seumuran ku dengan pakaian kebaya seragam dari pengantin pria.
"Silahkan"jawabku.
karena ga saling mengenal kita asik makan tanpa ada obrolan begitu juga dengan mereka yang asik dengan obrolan mereka sendiri.
"Gw cari ga taunya mojok disini"sapa seorang laki laki berseragam duduk didampingi mereka.
Itu kan salah satu laki laki di mall kemarin jadi dia tentara kata Lily dalam hati.
"Ko mojok disini,anak anak pada disana " ucap sang lelaki yang baru datang tadi.
"Nemani nyonya" jawab yang berbaju lelaki batik.
"Hai mbak,"sapa laki laki berseragam yang cuma dibalas dengan senyum tipis sama perempuannya.
"Pulang Yo,udah malam"bisik ku pada Ika yang dibalas anggukan. Ika dan aku bersiap siap untuk berdiri sebelum denger suara laki laki yang baru datang.
"Dicari mau diajakin foto bersama malah disini" ucap lelaki yang juga bertemu kita di mall waktu itu.
Kami sempat saling melihat sekilas sebelum meneruskan jalan keluar.
"Ly itu dua laki laki berseragam tadi yang di mall kemarin kan"bisik Ika pada ku sambil kita berjalan keluar cuma aku jawab dengan anggukan kepala,nampak Dwi berjalan di depan Ama Anin.menuju parkiran,aku dan Ika menugu dilobi,karena parkiran lumayan jauh.
"Ekhm "deheman seorang dibelakang kami membuat kami menoleh dan menghentikan kami yang lagi melototi hape,nampak seorang pria berseragam,di samping kami dan empat dibelakang nya.
"Maaf mbak ingat saya ga yang kemarin di mall"jelasnya.
Iya yang Ika dan aku jawab dengan anggukan kepala.
"Kenalkan mbak Rafi"serunya sambil mengulurkan tangan .
Ika masih bengong baru menyambut uluran tangan setelah aku senggol bahunya belum sempat menjawab hp ku berbunyi dari Anin.
"Apa nin"
"Ban kempes mbak kayanya harus ganti ban serep dulu" ucapnya dari sebrang telepon.
"Ya dah mbak kesitu"
"Kata mas Dwi gy sah,Dwi bisa.aku disuruh menghubungi biar mbak g cemas" ucapnya.
"Ok,tetap disitu"seruku terus langsung ku tutup telp Anin
"Kenapa"tanya Ika.
"Ban kempes ,Dwi lagi mau ganti katanya bisa sendiri .Kita disuruh nugu disini,tapi gak tega aku.kita susul aja yu ke parkiran" ucapku.
"Ya udah ayo" ucap Ika.
"Maaf ada apa ya,"kata pemuda bernama Rafi.
"Ban mobil kempes,kami permisi dulu"ucap Ika.
"Ayo siapa tau ada yang bisa kami bantu kami juga mau ke parkiran"jawabnya dan di anggukin semua teman-temennya ,akhirnya kami rame rame ke parkiran.
Sampai diparkiran aku melihat Dwi lagi menelpon seseorang dengan Anin duduk diatas ban serep,tu bocah pa ga sadar bajunya putih,sangking gemesnya reflek aku tarik kuping nya.
" Pinter ya baju putih duduknya asal"ucapku.
"Hehehe lupa"nyengirnya sambil langsung berdiri membersihkan baju belakangnya.
"Kenapa dek"tanya Ika
" Ini mbak ban serep nya ada tapi yang alat nya yang buat ganti ga da "jawab dwi,hadeh ada ada aja kataku dalam hati.
"Kayanya di mobil kami ada saya ambilkan dulu," ucap salah satu lelaki dan bergegas pergi dan kempat temennya dan kami disini menugu sambil mengobrol dengan Dwi.
"Sambil nugu temen kita kenalan dulu dong"seru salah satu pemuda itu
"Perkenalkan aku Denis"
"Angga"
"Affan"
"Raka"seru mereka bergantian
"Dwi"
"Ika"
"Lily"seru kami bergantian,
"Itu yang asyik main hape Anin" ucap Ika.
"Kalau yang lagi ngambil alat tadi Rafi"seru Raka.
"Kenapa kaki Lo pegel, ...salah sendiri"cibir Ika ketika melihat ku memijat kakiku.
"Ya gw malulah jalan sama kalian semua,pendek sendiri"seru ku malu
"Gw yang paling kecil enjoy, ga malu Pake sneakers buat kondangan, yang penting enak dipake" ucap Anin tanpa melihat kami dan terus asyik dengan gamenya.
"Dasar bocah "sewot ku.
Akhirnya Rafi datang dan membantu Dwi mengganti ban dan kami para wanita,hanya jadi penonton para lelaki bekerja, ga sampe 15menit udah beres karena kerja sama.
Setelah mengucapkan terimakasih kami berpisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments