4.Borjuis

Hari Jumat besok hari pernikahan Lidya,aku dan Ika lagi jalan jalan disebuah mall terbesar di kotaku.selepas pulang kerja,kami berencana mau nyari kado yang cocok buat dibawa besok,mau ngasih amplop kalau dikit malu,banyak ya sayang duitnya,jatuhnya kita pilih bawa kado aja. Sekalian aku beli sepatu Copeland buat joging aku dan anyin,meski umurnya tu bocah baru 14thun itu anak mempunyai ukuran sepatu lebih besar,maklum gen dia mah tidak kaleng kaleng,85% gen yang dipunya milik keluarga bapaknya.setelah satu jam muter muter kita memutuskan mengisi perut,sebelum pulang.kita memutuskan makan di area fast food,yang menyediakan ayam tepung,tapi sayang penuh banget,sepetinya sebagian area disewa buat acara anak anak TK ulang tahun.

"Permisi mas apa tempat ini kosong,.soalnya meja lain pada penuh"tanya ku,yang sebenarnya males gabung dimeja orang gimana lagi cuma dimeja ini yang kursinya masih kosong dua,ya terpaksa deh.

Saat ini kita lagi nyamperin meja dengan empat kursi,dengan dua masih kosong .

"O silahkan masih kosong"jawab salah satu ,sebelum melihat sekitar, mintak persetujuan teman nya.

Jadinya kita duduk seperti orang lagi ngedate Ika duduk berhadapan denganku.

"Itu Lo beli sepatu buat anin g kegedean"tanya ika

"Gak lah,udah dibilang itu anak gen bapaknya semua,kakakku cuma kebagian hamil doang"candaku

"Mungkin waktu hamil kakak mu benci Ama suaminya"seru Ika.

"Bisa jadi,karena setahun aku tinggal dengan keluarga kakak iparku yang baik cuma mertua laki,ibu mertua galak judes,suaminya dingin"kata ku sambil ketawa.

"Ya meski dari fisik ga kaleng kaleng tu buktinya Anin,umur 14 tingginya dan melebihi gw ,belum mukanya hampir mirip bapaknya versi perempuan. "sambung ku sambil ketawa

"Iya Lo kalau jalan sama Aini,kaya Anin kakak Lo,kalau dilihat dari belakang "ucapnya sambil tertawa, sialan emang gw pendek banget apa gerutuku dalam hati.

"Ipar Lo,ada darah blesteran nya ya"sambungnya

"kayanya iya,kalau g salah ingat dari pihak ibu,jadi nenek Anin itu ada darah Belanda"seruku

"kakek Anin ada darah timur tengah nya"jawabku sambil mengingat.

"wooo ga kaleng kaleng,punya saudara cowok gak"seru Ika

"Kalau ga salah ada adek nya tapi selama aku disana setahun cuma dua atau tiga kali ketemu"jawabku mengingat.

"Tapi jangan ngarep mereka kaum borjuis alias kasta kesatria gak seperti kita kasta rakyat jelata,jadi nyari yang setara"jawabku sambil cekikikan.

"Tapi kakak Lo bisa tu "serunya lagi.

"Jangan mimpi terlalu tinggi tar jatuhnya sakit " ucapku, karena kenyataannya ga seindah kelihatanya itulah fakta yang ku lihat dari kakakku ,sering menangis jarang tersenyum sekali senyum ,senyum palsu .

"Lo kan suka tu Nonton kartun,kirain bakal kaya anak kecil jalan pikiran Lo,yang mendamba kisah Cinderella" ucapnya.

"Sialan Lo,gw suka nonton kartun karena ga suka nonton tayangan drama belibet"balasku malas.

"Aku lebih suka Kisa cinta Tarzan dan jane daripada Cinderella"seruku

"kalau gw sih ga percaya Cinderella,karena kenyataan nya Cinderella bukan orang susah atau orang miskin sejatinya kan Cinderella kaum bangsawan" ucap Ika ya emang bener.

Beginilah aku dan Ika makan suka sambil ngobrol ada aja obrolan yang dibahas.

"Besok Lo turuti kemauan Lidya buat datang pagi "tanya nya sambil mengunyah makanannya.

"Jujur aku juga pingin datang pagi,lihat acara akad,tapi males ketemu emaknya,

terlalu lama juga disana tar dikira numpang makan sama mamanya,mending pas resepsi aja "jawabku lirih

"Tau sendiri kita main ke rumah dia ngerjain tugas kelompok aja yang dianggap cuma Nia"jawab ku mengingat masa lalu.

"Haha haha Lo yang taraf hidup mu masuk golongan kaum menengah aja dicuekin,ga dianggap apalagi gw,menengah kebawah . ..makanya aku males kalau main kesana,seolah kita kuman" ucap Ika.

"Pernah ya waktu masih SMA lidya pusing aku anter dia pulng,eh aku baru mau pamit dia malah bilang sono cepat pulang gw baru mau keluar pintu,langsung nyuruh pembantu nya bersihin bekas gw,kuman aja bukan terimakasih malah di usir" cerita Ika .

Aku ketawa ngakak dengernya

"Lo sekarang bukan menengah kebawah,tapi udah menengah,Lo udah merubahnya,apalagi tar Dwi bisa menyelesaikan pendidikan,derajat keluarga juga bakal naik,percaya aku " ucapku.

karena saking serunya kita makan sambil bercerita sampe g kerasa makanan dan cemilan kita habis,keasikan ngobrol kita lupa satu meja dengan dengan orang lain,giliran makanan habis mau cuci tangan baru ingat ada orang lain di meja kita.

"Eh maaf mas kita berisik "jawabku malu dan canggung.

" Gak papa mbak kita anggap mbak berdua penyiar radio pindah siaran"yang langsung diketawain temanya,malu rasanya kami,jadi kami buru buru pulang.

" cus Yo,tapi Isyak dulu, dirumh bisa Langsung istirahat."lirihku yang dijawab anggukan kepala Ika.

"Mari Maas ..makasih tempatnya"pamit kami berdua kompak sebelum pergi.

*

"Mereka berdua kan, wanita yang di masjid agung yang tidak sengaja menginjak alas kaki kita...,mereka juga yg ada dikafe yang mejanya di samping kita"seru salah satu laki laki yang satu meja dengan Ika dan lily.

"Hmm"jawab temanya yang Pake topi .

"Minggu,Senen,Jumat dalam seminggu dah tiga kali ketemu,jodoh kali ya"kelekar salah satunya

"Ada ada aja Lo masak gara gara seminggu ketemu tiga kali jodoh"jawab pria bertopi.

"Jodoh rahasia ilahi"sambungnya lagi.

"Kalau sampe ketemu mereka lagi gw bakal ajak kenalan"seru nya

"Dasar bujang lapuk,kebelet kawin"ledek pria bertopi.

"Sesama bujang lapuk

Gak usah ngatain,emang Lo g pingin nikah,ada yang ngurusin,punya guling hidup,dan yang penting ada yang bisa diajak ibadah"kelakarnya sambil ketawa ,pria bertopi cuma geleng geleng melihat tingkah absurd temennya.

"Yo sholat terus,nyari kado"ajak pria bertopi,yang dijawab dengan anggukan kepala temannya.

Sesampai di mushola mall"Tu ketemu lagi Sono,ajak kenalan"bisik pria bertopi kepada temennya.

"Bener bener jodoh "jawabnya teman sambil ketawa.

"Eh mas ketemu lagi"sapa Ika.

"Mari mas duluan "sapa ika dan Lily kompak sambil berjalan meninggalkan mushola untuk pulng.

"Ko diem aja "ledek temennya.

"Momennya g tepat"jawabnya,yang hanya diketawain temennya.

"Ly kayanya muka mereka g asing pernah ketemu dimana ya" ucap Ika saat mereka sedang berjalan kearah parkiran,yang dijawab Lily mengangkat bahu acuh.

"Ly besok jadinya kita kondangan jam berapa"sambungnya lagi.

"Gimana kalau jam 7 malam aja,kan pagi ijab pasti udah rame sanak saudara mereka,kalau malam kan emang buat relasi orang tua dan mempelai"jawabku.

"Ko Lo tau" tanya Ika penasaran.

"Aku tanya Nia,Nia ke sana malam bareng orang tuanya" jawabku,ibu Nia dokter,ayah Nia direktur keuangan dirumah sakit keluarganya.

"Alasan Lo g datang pagi kenapa tar,Nia kan suaminya kerja pagi,jadi bisanya sore,sekalian bareng orang tua" ucap Ika.

"Aku bilng ada acara mendadak Anin Minggu mau turnamen taekwondo, "jawabku.

"O gw alasan itu aja ya dirumah ada acara dadakan syukuran Dwi lolos Akpol,ya meski syukurannya cuma bikin nasi kuning 10kotak "jawabnya sambil cekikikan.

"Awas Lo g nyampai nasi kuningnya,besok kerumah,ingat jatahku dua"seruku

"Pastilah,ibu kan selalu ingat kalian "aku dan anin cukup akrab dengan semua keluarga Ika,Anin aja udah dianggap anak bontot. Selain rumah yang tidak terlalu jauh dulu waktu kakak berpulang,kalau aku ada kegiatan kuliah aku menitip kan Anin pada mereka,katanya sekalian mengasuhnya kan adik bontot Ika dua tahu lebih tua dari Anin.

Bunda anin,kakakku meninggal waktu usia Anin 5thun . Saat itu aku kuliah tahun terakhir sibuk-sibuknya ngurus skripsi,saat anak seumuran Anin masuk SD umur 6 tahun Anin masuk SD 5 tahun,karena umur 3tahun udah masuk paud,karena bosan 4tahun masuk TK,karena udah dianggap mampu 5thn dimasukan SD, Anin kecil hidup dengan segudang kegiatan dari les piano,bahasa Inggris,kata kakakku itu buat bekal ,jika suatu saat kumpul atau keberadaanya diketahui pihak suaminya,tapi nama nya manusia berencana tuhan menentukan. Setelah kakak meninggal segala kegiatan mulai ditinggalkan,meski kakak meninggalkan tabungan yang banyak dan sejak kakak meninggal papa langsung mengirim uang ke tabunganku buat kebutuhan Anin dan aku buat kami hidup,bukan berarti aku bisa bersantai,sebulan setelah wisuda aku lansung kerja di perusahaan jasa keuangan setahun kemudian di bank yang sekarang ,tapi di kantor cabang pembantu baru beberapa tahun terakhir pindah di kantor cabang utama yang lokasinya dekat dari rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!